Anda di halaman 1dari 54

Kardiotokografi

KARDIOTOKOGRAFI
Kardiografi
Pemeriksaan DJJ dan perubahan-perubahannya
Tokografi
Pemeriksaan aktivitas uterus dan atau gerakan janin
Kardiotokografi
Pemeriksaan DJJ dan perubahan-perubahannya yang
terjadi akibat aktivitas uterus dan atau gerakan janin
selama masa kehamilan dan persalinan

FREKUENSI DASAR DJJ

KLASIFIKASI VARIABILITAS DJJ

NON STRESS TEST (NST)

Pemeriksaan kesehatan janin dengan ctg


pada umur kehamilan 32 minggu
Persiapan:

Ibu hamil telah makan 1 2 jam sebelum


prosedur dilakukan
Kandung kemih dikosongkan
Posisi ibu semifowler 45 drjt
Pemantauan minimal 20 menit

Hasil
Reaktif

DJJ 120 160 x/mnt


Variabilitas 6 25 bpm
Gerakan bayi > 5 kali
dalam 20
Adanya akselerasi

Non reaktif

DJJ 120 160 x/mnt


Variabilitas < 6 bpm
Gerakan bayi < 5 kali
dalam 20
Tidak adanya akselerasi
(rangsang taktil/gerakan
bayi)

OCT

OCT/CST :
Menggunakan kardiotokografi
Merekam kontraksi rahim & FHR
bersamaan selama 20-30 menit
Bila hisnya 3 x / 10 menit & lamanya
45 detik tidak perlu stimulasi his lagi
Bila tidak ada / his lemah stimulasi
nipple atau oxytocin

Hasil (-) -> djj normal, variabilitas > 5, Tidak ada


deselerasi
Bila hasil CST negatif oksigenisasi fetus
baik dengan adanya
kontraksi-kontraksi
hasil luaran fetus baik
Penelitian : dalam satu minggu CST (-)
kematian fetus antepartum 0,2-0,7%
CST tidak dapat meramalkan keadaan akut yang
membahayakan gerakan fetus seperti prolapse
tali pusat

Hasil (+) -> terjadi deselerasi


Pada CST yang (+) insufisiensi
plasenta hasil luaran perinatal yang
buruk & IUFD meningkat
Yang paling jelek bila CST (+) & non
reaktif

IUGR (Intra Uterine


Kehamilan serotinus
Growth Restriction)
Ketuban pecah dini
Oligohidramnion dan
Kehamilan multipel
Polihydramnion
Kehamilan sungsang/
Preeklampsia
malpresentasi
Perdarahan antepartum
KEHAMILAN
RISIKO
TINGGI
Korioamnionitis
atau intrapartum

(Antepartum
Korioamnionitis Risk)Kehamilan dengan
diabetes
HDK
VBAC

Induksi / augmentasi oksitosin/prostaglandin


PERSALINAN
RISIKO
TINGGI
Auskultasi yang abnormal (takikardi,
bradikardi atau deselerasi pada pemantauan
intermiten)
Perdarahan intrapartum yang tidak diketahui
sebabnya
Ibu demam
Cairan ketuban mekoneal
Setelah amniotomi
Persalinan prematur

INTERPRETASI KTG

Evaluasi hasil rekaman (adekuat untuk


dilakukan pembacaan)
Identifikasi frekuensi DJJ basal
Identifikasi variability
Tentukan ada tidaknya akselerasi
Tentukan ada tidaknya deselerasi
Identifikasi dan evaluasi kontraksi rahim (his)
Korelasikan gambaran DJJ dengan his,
EVALUASI
Tentukan apakah normal, mencurigakan atau
patologis.

Interpretasi KTG
Frekuensi

DJJ Basal
Amplitudo DJJ (Variabiliti)
Akselerasi
Deselerasi

ABNORMALITAS DJJ BASAL

Bradikardi ringan 100-109 bpm

Takhikardi ringan 161-180 bpm

Bradikardi abnormal <100 bpm

Takhikardi abnormal >180 bpm

Hipoksia janin yang berat/akut

Bradiaritmia janin

Pemberian obat-obatan pada ibu

Penyebab
Bradikardi
Hipotermi janin.
(propanolol, obat anesthesia lokal).

Janin dengan kelainan jantung


bawaan

ARTI KLINIK BRADIKARDI


DJJ 100-110 dpm dengan variabilitas
normal: hipoksia ringan
masih mampu mengadakan kompensasi
DJJ < 100 dpm dengan penurunan
variabilitas yang abnormal
hipoksia berat

TAKHIKARDI
Takhikardi ringan 161-180 bpm
Takhikardi abnormal >180 bpm

Biasanya gambaran takhikardi tidak


berdiri sendiri.
Bila takhikardi disertai gambaran
variabilitas DJJ yang masih normal,
biasanya kondisi janin baik.

TAKHIKARDI
Takhikardi dapat terjadi pada keadaan :
Hipoksia janin (ringan / kronik).
Kehamilan kurang bulan (< 30 minggu)
Infeksi ibu atau janin.
Ibu febris atau gelisah.
Ibu hipertiroid/ tirotoksikosis
Obat-obatan (mis. Atropin, Betamimetik.).

TAKHIKARDI

Variabilitas Basal (Amplitudo)


Fluktuasi amplitudo antar DJJ
1. Variabilitas jangka pendek
interval antar denyut (2-3 dpm)
Arti klinis belum diketahui
menghilang pada janin yang akan
IUFD
2. Variabilitas jangka panjang (long term
variability)

Variabilitas Jangka Panjang


(long term variability)
Variabilitas ini lebih jelas tampak pada
rekaman KTG
Rata-rata mempunyai siklus 3-5 kali
permenit.
Diukur dengan menentukan puncak
fluktuasi frekuensi DJJ tertinggi dan
terendah dalam satu menit segmen
pencatatan KTG.

Variabilitas jangka panjang


Berdasarkan fluktuasinya dibedakan:

Normal : amplitudo 6-25 dpm.

Berkurang : amplitudo 2-5 dpm.

Menghilang : amplitudo < 2 dpm.

Saltatory : amplitudo > 25 dpm.

Non-reassuring baseline variability

Variabilitas basal yang meragukan


variabiliti < 5 dpm selama > 40 menit
tetapi < 90 menit.

Variabilitas basal abnormal bila amplitudo


< 5 dpm selama > 90 menit.

Variabiliti basal yang meragukan (Non-reassuring baseline variability) yakni bila variabiliti < 5 dpm selama 40 menit atau lebih, tetapi
Variabilitas basal abnormal bila amplitudo kurang dari 5 dpm selama 90 menit atau lebih.

Klasifikasi Variabilitas

Berkurangnya variabilitas

Hipoksia
Janin tidur
Kehamilan preterm
Janin anencephalus
Blokade vagal.
Kelainan jantung bawaan.
Pengaruh abat-obat narkotik, diasepam,
MgSO4 dsb.

Akselerasi

Kenaikan sementara DJJ > 15 dpm


selama > 15 detik.

Akselerasi terjadi akibat respons simpatis


yang merupakan keadaan fisiologis yang
baik (reaktif).

Akselerasi

Terjadi akibat pergerakan janin atau his.


Normal bila > 2 kali dalam 20 menit

Dampak tidak adanya akselerasi saja


pada gambaran KTG yang normal belum
diketahui.

Deselerasi

Terjadi sebagai respons parasimpatis


melalui baroreseptor dan kemoreseptor
sehinga terjadi perlambatan DJJ.

Penurunan frekuensi DJJ sementara


>15 dpm di bawah DJJ basal
Berlangsung > 15 detik

DESELERASI
Terdapat 3 jenis deselerasi:
1. Deselerasi

Dini (Early D.)

2. Deselerasi

Variabel (Variable D.)

3. Deselerasi

Lambat (Late D.)

Deselerasi dini

Penurunan sementara DJJ yang seragam,


berulang dan periodik, mulai pada saat
kontraksi uterus dan berakhir pada saat
kontraksi uterus selesai.
Timbul dan menghilangnya sesuai dengan his
( seperti cermin gambaran his).
Penurunan < 20 dpm dan lamanya < 90 detik.
Frekuensi DJJ dasar dan variabilitas masih
normal.

DESELARASI DINI

Disebabkan kompresi kepala sebagai


respons vasovagal

Deselerasi dini tidak berhubungan


dengan hipoksemia atau asidosis

Munculnya deselerasi dini pada awal


persalinan (pembukaan < 5 cm) dapat
merupakan indikasi cephalopelvic
disproportion (CPD)

Deselerasi variabel.

Penurunan DJJ bervariasi


Tidak seragam/ Tidak uniform (timbulnya,
lamanya, amplitudonya dan bentuknya).
Saat mulainya dan berakhirnya dapat sangat
cepat
Penurunan DJJ dapat mencapai 60 dpm.
Biasanya didahului dan diakhiri dengan
akselerasi (pra deselerasi dan pasca
deselerasi).

Deselerasi variabel.

Terjadi akibat penekanan tali pusat (dapat


disebabkan o.k. lilitan tali pusat,
oligohidramnion atau tali pusat
menumbung).

Bila frekuensi DJJ basal dan variabilitas


normal, maka deselerasi ini tidak
mempunyai pengaruh berarti terhadap
hipoksia janin.

Deselerasi variabel.

Deselerasi variabel berat


Apabila deselerasi mencapai > 60 dpm
DJJ basal turun sampai 60 dpm dan
Lamanya deselerasi > 60 detik
( rule of sixty).

Pada keadaan seperti ini diperlukan


pengakhiran persalinan.

Deselerasi variabel.
Tindakan untuk memperbaiki :

Merubah posisi ibu

Memberikan amnioinfusion

Pemberian oksigen

DESELERASI VARIABEL

Deselerasi lambat.

Timbulnya sekitar 20-30 detik setelah kontraksi uterus


dimulai
Berakhir sekitar 20-30 detik setelah kontraksi uterus
menghilang.
Lamanya < 90 detik (40-60 detik)
Berulang pada setiap kontraksi
Beratnya sesuai dengan intensitas his
Umumnya patologis ( hipoksia )
Terjadi akibat penurunan aliran darah
uteroplasenta

Deselerasi lambat.

Bila belum terjadi hipoksia otak dan


janin masih mampu mengadakan
kompensasi untuk
mempertahankan
sirkulasi otak, variabilitas DJJ biasanya
normal.
Bila keadaan hipoksia makin berat /
lama terjadi hipoksi otak dan otot
jantung mengalami depresi sehingga
variabilitas menurun atau menghilang
(IUFD)

DESELERASI LAMBAT

Deselerasi memanjang

Mencari Gambaran KTG Patologis


Perhatikan

Denyut Jantung Janin (DJJ) Basal

Amplitudo (variability)

Akselerasi

Deselerasi

Evaluasi Gambaran KTG

KTG Normal

KTG Mencurigakan/ Meragukan


( Suspicious) ( DJJ 100 109 ; variabilitas
< 5 bpm (40 90 menit) ; deselerasi
variabel)

KTG Patologis

Gambaran KTG normal


Ke empat komponen NORMAL
Kemungkinan kematian janin rendah
Denyut jantung janin 110 -160 per menit
Variabilitas antara 5 25 dpm
Terdapat akselerasi DJJ lebih dari 15 dpm
(dapat timbul spontan atau ditimbulkan
dengan melakukan pemeriksaan dalam )
Tidak ada deselerasi.

Gambaran KTG mencurigakan


Takhikardi
Bradikardi
Variabilitas saltatori
Terdapat deselerasi variabel bersamaan
dengan keadaan meragukan lainnya
Deselerasi lambat dengan variabiliti
yang normal

Gambaran KTG yang patologis


Hilangnya

variabiliti yang tidak


berhubungan dengan medikasi,
aktivitas janin atau obat-obatan.
Deselerasi lambat persisten
Keadaan yang mencurigakan disertai
dengan hilangnya variabiliti
Bradikardia yang memanjang
Gambaran sinusoidal

Anda mungkin juga menyukai