Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A (19)
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI : HIPERTERMI
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
DI RUANG MERAK RSAU dr M SALAMUN

NAMA : MUHAMMAD NAJA NUGRAHA


NPM : 211FI03014

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG, 2023
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 21 Februari 2023
Ruang : Merak
No registrasi : 374599

1. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 19 Tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Suku/bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kampung Sukamanah RT 03/11
Tgl pengkajian : 21 Februari 2023
Jam pengkajian : 09.00
Dx medis : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
b. Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. H
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Kampung Sukamanah RT 03/11
Hub. Dgn pasien : Ibu

2. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan demam sejak 3 hari SMRS.

3. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat keperawatan sekarang
Klien mengatakan demam sejak 3 hari SMRS naik turun, pegal di seluruh badan
seperti di tusuk tusuk dengan tingkat skala nyeri 3 (1-10), klien mengatakan
pegal nya terasa hilang timbul dengan durasi waktu yang tidak bisa ditentukan.
Klien juga mengatakan mengalami batuk kering.
b. Riwayat keperawatan masa lalu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah di rawat di rumah sakit.
c. Riwayat keperawatan keluarga
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan.

4. POLA POLA KESEHATAN FUNGSIONAL MODEL KONSEPTUAL GORDON


a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Klien menerima segala kondisinya dan tetap semangat untuk kesembuhan dirinya.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit, klien mengatakan selera makan baik dengan frekuensi 3x1/hari
makanan padat 1 porsi. Saat sakit di Rumah Sakit klien mengalami penurunan
nafsu makan dengan frekuensi 3x1/hari makanan lunak ½ porsi.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit, klien mengatakan klien BAB dan BAK normal dan tidak ada
kesulitan. Saat sakit, klien mengatakan BAB dan BAK normal juga dan tidak ada
kesulitan. Klien tidak terpasang kateter.
d. Pola aktivitas dan latihan
Makan & minum : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
Perawatan diri : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
Berpakaian : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
Eliminasi : klien melakukannya dibantu oleh keluarga
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit, klien mengatakan pola tidur siang dan tidur malam normal 7- 8
jam dan tidak ada kesulitan tidur. Saat sakit, klien mengatakan sulit tidur karena
demam.
f. Pola persepsi kognitif
Klien dapat berorientasi dengan baik.
g. Pola persepsi dan konsep diri
- Identitas diri : Klien mampu mengenali dirinya sebagai seorang laki laki
- Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh agar bisa
berkumpul kembali dengan keluarga di rumah
- Harga diri : Klien tidak merasa malu dengan keadaan yang sekarang
dan tampak selalu kooperatif terhadap perawat yang merawatnya
- Peran diri : Selama ini klien berperan sebagai mahasiswa
h. Pola peran dan hubungan
Keluarga klien mengatakan klien mampu berinteraksi dengan baik, dan klien
sangat ramah untuk kelurga dan lingkungan sekitarnya.
i. Pola reproduksi dan seksual
Tidak terkaji.
j. Pola koping terhadap stres
Klien mengatakan tidak ada tingkat stres yang dirasakan dan bila ada masalah
selalu membicarakannya dengan keluarga.
k. Pola nilai dan kepercayaan
Klien mengatakan selalu beribadah dan berdo’a untuk kesembuhannya.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Tampak pucat dan lemas
b. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Eye = 4 (mata klien terbuka secara spontan tanpa perintah/ sentuhan)
Motorik = 6 (klien dapat melakukan gerakan tanpa di perintahkan)
Verbal = 5 (klien mampu berbicara normal dan sadar terhadap lingkungan
sekitarnya)
c. Tanda tanda vital
TD : 116/64
N : 96x/mnt
R : 20x/mnt
S : 38o C
SpO2 : 99 %
GCS : 15 (E4 V5 M6)
d. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala simetris, tidak ada ketombe, tidak ada kotoran kepala,
rambut berwarna hitam keputihan, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
e. Mata
Inspeksi : bentuk bola mata simetris, tidak ada lesi, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, pupil isokor, kornea bening.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
f. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada sekret, mukosa hidung
lembab, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
g. Telinga
Inspeksi : bentuk daun telinga simetris, tidak ada lesi, dan tidak ada serumen.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Fungsi pendengaran baik terbukti klien dapat mendengar ketika dipanggil
namanya dan tidak menggunakan alat bantu dengar.
h. Mulut
Inspeksi : bibir pasien waranya merah pucat, lidah normal, gigi pasien bersih,
bibir tidak berdarah, tidak ada tonsilitis, lidah tidak tremor, fungsi pengecapan
baik, mukosa pasien warnanya bening, tidak ada stomatitis.
Palpasi : tidak benjolan dan nyeri tekan.

i. Leher
Tidak ada benjolan, tidak ada kekakuan, tidak ada nyeri tekan, pergerakan bisa
bergerak fleksi, tenggorokan tidak nyeri, trakea normal, tidak terdapat gangguan
bicara.
j. Dada
Bentuk dada pasien simetris, pergerakan dinding dada tidak simetris, frekuensi
pernapasan 20x/mnt, bunyi napas normal, tidak terdapat nyeri tekan pada daerah
dada, irama jantung teratur dan tidak ada bunyi tambahan.
k. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi dan terdapat pembengkakan
Auskultasi : bisis usus 20x/mnt
Palpasi : tidak ada benjolan, terdapat nyeri tekan
Perkusi : suara lambung hipertimpani, suara hati dullness
l. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Pada saat di inspeksi bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap, terpasang infus
Futrolit syringe pump 28 tts/mnt pada tangan kiri. Pada saat di palpasi tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan. Pada saat di perkusi refleks tangan baik.
Ekstremitas bawah
Pada saat di inspeksi bentuk kaki simetris, jumlah jari lengkap. Pada saat di
palpasi : tidak ada benjolan dan akral teraba hangat. Perkusi : refleks patela
normal, refleks babinsky baik, dan tidak ada keterbatasan gerak pada kaki.
5 5
5 5
m. Genitourinaria
Tidak terpasang kateter urin.
n. Kulit
Turgor kulit 2 detik, dan tidak ada lesi.

6. DATA PSIKOLOGIS
a. Status emosi
Saat dilakukan pengkajian klien tampak tenang, tidak mudah tersinggung, dan
tidak mudah marah.
b. Gaya bicara/komunikasi
Klien dapat berbicara dengan baik.
c. Interaksi sosial
Klien dapat berinteraksi dengan baik di lingkungannya dan bila terjadi
permasalahan dalam keluarga, klien akan merundingkan dengan keluarganya.
d. Orientasi
Klien dapat berorientasi dengan baik.

7. DATA SPIRITUAL
Klien seorang muslim dan beragama Islam. Klien beribadah di atas tempat tidur.

8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 21 Februari 2023

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


- Bio kimia darah
Gula darah sewaktu 92 mg/dl <140
- Hematologi
Hemoglobin 14,1 g/dl 14,0-18,0

Leukosit 2.000/mm3 3.800-10.600

Hematokrit 41% 40-50

Trombosit 92.000/mm3 150.000-400.000

Basofil 0% 0-1

Eosinofil 0% 2-4

Neutrofil 67% 50-70

Limfosit 24% 25-40

Monosit 9% 2-8

Limfosit absolut 490/mm3 1.750-3.500

Ratio neutrofil limfosit 2,73 <3,13

b. Radiologi
RO Thoraks
Cor : sinuses dan diafragma kiri kanan normal
Pulmo : hili kasar dengan corakan paru bertambah, tidak tampak infiltrat pada
posisi ini.
Kesan : radiografi toraks saat sekarang cor dan pulmo baik, tidak tampak efusi
pleura ataupun bronkopneumonia.

9. PROGRAM TERAPI
No Hari/Tgl Nama obat Dosis Cara Manfaat
pemberian
1. Selasa/ Infus futrolit 28 tpm IV Futrolit adalah sediaan
21-02-2023 Vit. B Komplex /8 jam Oral infus yang digunakan untuk
Paracetamol 1 gr/24 jam IV membantu mengatasi
Lansoprazole 30 mg/24 jam Oral dehidrasi isotonik dan
membantu mengatasi
kebutuhan karbohidrat,
cairan, dan elektrolit.
Vit. B komplex membantu
menjaga kesehatan dan
fungsi organ tubuh seperti
menjaga sistem pencernaan
serta membantu
perkembangan sel.
Paracetamol digunakan
untuk meredakan suhu
tinggi pada tubuh atau
demam, penghilang rasa
sakit dan nyeri.
Lansoprazole adalah obat
yang digunakan untuk
menurunkan produksi asam
lambung dan meredakan
gejala akibat peningkatan
asam lambung.

B. ANALISA DATA
DATA/SIMPTOM ETIOLOGI/PENYEBAB PROBLEM
DS : Klien mengatakan Virus dengue Gangguan peningkatan
demam naik turun. suhu tubuh b.d proses
DO : Klien tampak lemas Reaksi antigen – antibodi infeksi virus
dan meringis.
Observasi TTV Viremia
TD : 116/65
N : 96x/mnt Mengeluarkan zat mediator
R : 20x/mnt
S : 38o C Merangsang hipotalamus
SpO2 : 99%
Suhu tubuh meningkat
Hipertermi
DS : Klien mengatakan Impuls ke hipotalamus Gangguan pola istirahat
sulit tidur karena suhu tidur b.d hipertermi
tubuh meningkat pada Saraf pusat RAS
malam hari.
DO : Klien tampak lemas Klien terjaga
dan meringis.
Observasi TTV Gangguan pola tidur
TD : 116/65
N : 96x/mnt
R : 20x/mnt
S : 38o C
SpO2 : 99%

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi virus
b. Gangguan pola istirahat tidur b.d hipertermi
D. INTERVENSI DAN IMPELEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasionalisasi Hari/Tgl Implementasi Respon TTD
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Gangguan Setelah - Observasi - Untuk Selasa/ 1. Mengukur dan 1. Hasil :
peningkatan dilakukan tanda tanda mengetahui 21-02-2023 mencatat tanda tanda TD : 125/85
suhu tubuh tindakan vital keadaan umum vital N : 80x/mnt
b.d proses keperawatan klien R : 20x/mnt
infeksi virus selama 2x24 - Berikan - Dengan S : 37,8o C
DS : Klien jam demam kompres memberikan SpO2 : 99%
mengatakan klien menurun. kompres 2. Memberikan 2. Klien bersedia
demam naik Dengan kriteria diharapkan kompres hangat memakai
turun. hasil : suhu tubuh kompres hangat
DO : Klien - Suhu tubuh klien menurun pada dahi untuk
- Tingkatkan
tampak lemas klien menurun - Dengan menurunkan suhu
intake cairan
dan meringis. - Keadaan klien meningkatkan tubuhnya
3. Menganjurkan
Observasi tampak cairan 3. Klien
klien untuk
TTV membaik diharapkan menerima anjuran
meningkatkan intake
TD : 125/85 turgor kult tersebut dan
cairan
N : 80x/mnt - Lakukan klien normal meminum air
R : 20x/mnt “tepid - Agar badan putih yang
S : 37,8 C
o
sponge” klien tampak 4. Menyeka tubuh banyak
SpO2 : 99% (seka) dengan bersih dan klien dengan waslap 4. Klien bersedia
waslap segar 5. Memberikan infus tubuhnya diseka
- Kolaborasi paracetamol 5. Klien bersedia
dengan tenaga - Untuk diberi terapi infus
medis lain menurunkan paracetamol
dalam suhu tubuh
pemberian klien
terapi penurun
suhu
2. Gangguan Setelah - Observasi - Untuk Selasa/ 1. Mengukur dan 1. Hasil :
pola istirahat dilakukan tanda tanda mengetahui 21-02-2023 mencatat tanda tanda TD : 125/85
tidur b.d tindakan vital keadaan umum vital N : 80x/mnt
dengan keperawatan - Atur posisi klien R : 20x/mnt
hipertermi selama 2x24 tidur klien - Posisi yang S : 37,8o C
DS : Klien jam pola tidur senyaman nyaman dapat SpO2 : 99%
mengatakan klien optimal. mungkin mempermudah 2. Mengatur posisi 2. Klien merasa
sulit tidur Dengan kriteria - Ciptakan klien untuk klien semi fowler lebih nyaman
karena suhu hasil : lingkungan tidur 3. Mengganti 3. Klien merasa
tubuh - Klien bisa yang tenang - Menciptakan pakaian klien lebih nyaman
meningkat tidur nyenyak dan nyaman suasana yang dengan pakaian
pada malam - Klien tidur rileks yang sudah
hari. optimal - diganti
4. Menciptakan
DO : Klien - Klien tidak 4. Klien bisa tidur
lingkungan yang
tampak lemas meringis nyenyak
bersih
dan meringis.
5. Memberi obat
Observasi 5. Klien tidak
analgetik
TTV mengeluh demam
paracetamol
TD : 125/85 di malam hari
N : 80x/mnt
R : 20x/mnt
S : 37,8o C
SpO2 : 99%
E. EVALUASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
Rabu/ Gangguan peningkatan S : Klien mengatakan demam naik turun
22-02-2023 suhu tubuh b.d proses dan pegal badan
infeksi virus O : K/U sakit sedang, kesadaran
compos mentis, infus futrolit 28 tpm,
intake : 1500 ml, output : 1500 cc
TD : 120/80
N : 83x/mnt
R : 20x/mnt
S : 37,6o C
SpO2 : 99%
A : Masalah termoregulasi tidak efektif
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Gangguan peningkatan
suhu tubuh b.d proses S : Klien mengatakan tidak bisa tidur
infeksi virus karena suhu tubuh meningkat pada
malam hari
O : K/U sakit sedang, kesadaran
compos mentis, kurang tidur
A : Masalah gangguan pola tidur belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Kamis/ Gangguan peningkatan S : Klien mengatakan demam naik turun
23-02-2023 suhu tubuh b.d proses dan pegal badan
infeksi virus O : K/U sakit sedang, kesadaran
compos mentis, infus futrolit 30 tpm,
intake : 1000 ml, output : 1000 cc
TD : 109/77
N : 84x/mnt
R : 20x/mnt
S : 36,6o C
SpO2 : 99%
A : Masalah termoregulasi tidak efektif
teratasi
Gangguan peningkatan P : Intervensi dilanjutkan
suhu tubuh b.d proses
infeksi virus
S : Klien mengatakan mulai bisa tidur
dengan nyenyak
O : K/U sakit sedang, kesadaran
compos mentis,
A : Masalah gangguan pola tidur mulai
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Bandung, 23 Februari 2023

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Tatan Yulian, S.Kep., Ners) (Muhammad Naja Nugraha)

Anda mungkin juga menyukai