Oleh :
Rizki Rudiana
NIM 1420121116
2. Etiologi
Berdasarkan etologinya, hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi
primer/esensial dan hipertensi skunder (sutarda,2013).
1) Hipertensi Primer terjadi pada kurang lebih 90% masyarakat dan belum diketahui
penyebabnya, pasien tidak menujukkan keluhan.
2) Hipertensi Sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya dan
penanganannya lebih mudah. Pasien menujukan gejala atau keluhan dari penyakit yang
mendasarinya, misalnya :
a) Kelainan ginjal : GNA/GGA
b) Hormone : Diabetes militus
c) Neurologi : Tumor Otak
d) Lain-lain : Preeklamasi
3. Klasifikasi
Berdasarkan tekanan sistoliknya klasifikasi hipertensi/tekanan darah untuk usia 18
tahun dan lansia dapat di bagi menjadi enam yaitu (potter and perry,2005).
1) Kategori normal apabila tekanan sistoliknya 130 mmHg.
2) Kategori normal tinggi apabila tekanan sistoliknya 130-139 mmHg.
3) Hipertensi derajat 1 (ringan) apabila tekanan sistoliknya 140-159 mmHg.
4) Hipertensi derajat 2 (sedang) apabila tekanan sistoliknya 160-179 mmHg
5) Hipertensi derajat 3 (berat) apabila tekanan sistoliknya 180-209 mmHg
6) Hipertensi derajat 4 (sangat berat) apabila tekanan sistoliknya ≥210 mmHg
4. Pengkajian
Riwayat nyeri untuk mendapatkan dta dari klien. Observasi langsung pada respons
perilakudan fisiologis klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman
objektif terhadap pengalaman subjektif. Karakteristik nyeri :
a. P = provokativ : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyri
b. Q = quality : seperti apa tajam, tumpul atau tersayat
c. R = region : daerah perjalanan nyeri
d. S = lama/waktu serangan atau frkuensi nyeri
b. Intensitas nyeri
Penggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terpercaya untuk
mengetahui intensitas nyeri pada klien
c. Kualitas nyeri
Terkadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk-tusuk. Hal ini perlu
di ketahui kata-kata yang digunakan klien untuk mengambarkan nyerinya. Sebab informasi
yang diberikan sangatlah berpengaruh terhadap diagnosis dan etiologi nyeri.
d. Pola
Pola nyeri meliputi wakti kaitan,dursdi dn kebutuhan atau interval nyeri. Karenanya
diperlukan mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri berlangsung, apakah nyeri
berulang dan kapan nyeri terakhir muncul
e. Faktor presipitalsi
Terkadang aktifitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri sebagai contoh, aktifitas
fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada. Selain itu, faktor lingkungan, stressor fisik
dan emosional juga dapat memicu munculnya nyeri.
i. Respon afektif
Respon aktif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung pada situasi, dan durasi
nyeri interpretasi tentang nyeri, dan banyak faktor lainya. Perasan ansietas, takut, lelah,
depresi atau perasaan gagal pada klien hal ini perlu dikaji agar mendapatkan data yang
diperlukan
5. Identitas pasien
Nama : Ny. Selvi Silvia
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 76 Tahun
Setatus perkawinan : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : Tamatan SD
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Rt 02/05,Blok Sayur, Karangpawitan, Kawali.
6. Keluhan Utama
Klien merasakan nyeri pada bagian kepala
7. Riwayat Kesehatan Sekarang
Provocative/palliative
a. Apa penyebabnya : Klien mengatakan nyeri nyeri berdenyut yang terletak pada
region suboksipital terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa
waktu berdiri.
b. Hal-hal yang diperbaiki : Klien mengatakan ketika ia istirahat ia merasa baikan
1) Quantity/quality
a) Bagaimana dirasakan : Klien mengatakan nyeri berdenyut
b) Bagaimana dilihat : Klien tampak menahan rasa nyeri
2) Region
a) Dimana lokasinya : Dibagian kepala terletak pada region
suboksipital
b) Apakah menyebar : Nyeri tidak meyebar hanya dibagian
belakang kepala
3) Severity : Skala nyeri 5 (sedang) mengangu aktifitas fisik
4) Time : Lebih sering pada saat bagun pagi
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : tampak lemah
b. Tanda-tanda vital
Suhu-tubuh : 36.7 C
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Skala nyeri : 5 (sedang)
Tb : 165 cm
Bb : 80 kg
c. Pemeriksaan head to toe
Kepala dan Rambut
- Bentuk : Kepala berbentuk lonjong, simetris
- Ubun-ubun : Tepat ditengah, tertutup datar
- Kulit kepala : Bersih, tidak ada kotoran
- Rambut : Ada
- Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut menyebar, keadaan rambut tipis
- Bau : Tidak berbau
- Warna kulit : Kuning langsat
Wajah
- Warna kulit : Sawo matang
- Struktur wajah : Simetris
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap 2 dan simetris
- Palpebra : Simetris
- Konjungtiva dan sklera : Kemerahan tidak pucat
- Pupil : Normal, pupil mengecil saat
didekatkan dengan cahaya
- Cornea dan iris : Tidak dikaji
- Visus : Tidak dikaji
- Tekanan bola mata : Tidak dikaji
Hidung
- Tulang hidung ada posisi seputum nasi : Simetris
- Lubang hidung : Ada, 2 lubang hidung
- Cuping hidung : Tidak ada
Telinga
- Bentuk telinga : Simetris sejajar dengan mata
- Ukuran telinga : Simetris
- Lubang telinga : Ada, kanan kiri lengkap
- Ketajaman pendegaran : Tidak dikaji
Leher
- Posisi trachea : Normal
- Thyroid : Tidak ada pembengkakan
- Suara : Ada
- Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
- Vena jugularis : Tidak ada pembengkan
Pemeriksaan Integumen
- Kebersihan : Bersih tidak ada kotoran
- Kehangatan : Normal
- Warna : Sawo matang
- Kelembaban : Lembab
- Kelainan pada kulit : Tidak ada
Pemeriksaaan paru
- Palpasi getaran suara : Sama kuat dikedua lapangan paru
- Perkusi : Resonan
- Auskultasi : Suara nafas bersih, tidak ada suara nafas tambahan
dan ratio suara
Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : Tidak ada kelainan
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Tidak terdapat benjolan
- Auksultas : Bunyi jantung terdengar kuat dan reguleri
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi (bentuk, benjolan) : Tidak ada benjolan, tidak ada luka,
kulit perut sama dengan kulit yang lain
- Auksultasi : Tidak dilakukan
- Palpasi : Tidak adanya nyeri tekanan, tidak
adanya massa
- Perkusi : Tidak terdapat kelainan
9. Aktivitas
- Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari
- Nafsu/selera makan : Baik
- Alergi : Tidak ada
- Mual dan muntah : Tidak ada
- Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah
10. Analisa Data
Masalah
No Data Penyebab
Keperawatan
1. DS: Nyeri akut Tekanan vaskuler
Klien mengatakan nyeri berdenyut serebral
yang terletak pada region
suboksipital terjadi pada saat
bagun dan hilang pada secara
spontan. (Kepala bagian belakang)
DO:
Klien tampak seperti menahan
nyeri tampak lemah Skala nyeri 5
(0-10) sedang.
TTV
TD : 160/100 mmHg
N : 88 x/menit
o
S : 36,7 C
RR : 20 x/menit
BB : 80 kg
TB : 165 cm
2. DS : Intoleransi Penurunan
Klien mengatakan ia keletihan atau aktifitas cardiac output
kelemahan secara verbal dan klien
merasakan ketidak nyamanan.
DO:
TTV
TD : 160/100 mmHg
N : 87 x/menit
o
S : 36,7 C
RR : 24 x/menit
BB : 80 kg
11. Intervensi Keperawatan
No No. Tujuan dan Intervensi keperawatan Rasional
Dx Kriteria hasil
1 1 Setelah di lakukan Kaji keadan umum klien. Keadan umum
kunjungan ke rumah menunjukkan keadaan
di harapkan pasien klien secara utuh dan
dapat mengontrol dengan mengetahui
nyeri atau sakit tanda-tanda vital
kepala hilang atau terutama tekanan darah.
berkurang. Untuk menentukan
kriteria hasil : tindakan selanjutnya
klien tidak Kaji skala nyeri. sehinga
mengungkapkan untuk mengetahui nyeri
adanya nyeri atau yang dirasakan klien
sakit kepala. sehingga bisa
Klien tampak ditentukan intervensi
nyaman. yang tepat selanjutnya.
Tanda-tanda vital Berikan posisi yang Untuk memberikan
dalam batas normal nyaman kenyamanan
terutama tekanan Misalnua : berbaring saat
darah (TD : normal nyeri datang, mencegah
110-130 mmHg, terrjadinya resiko terjatuh
diastole 70-80 Ajarkantehnik relaksasi Untuk mengurangi
mmHg) nafas dalam rasa nyeri
No No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
2. 2. Setelah dilakukan kunjungan Kaji respon klien Untuk
ke rumah di harapkan klien terhadap aktifitas mengurangi
dapat melakukan aktifitas insiden
Kritria hasil : klien dapat kecelakaan/jatuh
berpartipasi dalam melakukan kaji respon
yang diinginkan atau fisiologis
diperlukan, melaporkan terhadap stres
meningkatkan peningkatan aktifitas dan
dalam aktifitas indikator dari
kelebihan kerja
yang berkaitan
dengan tingkat
aktifitas
Dorong Kemajuan
memajukan aktifitas bertahap
aktifitas toleransi mencegah
prawatan diri peningkatan keja
jantung tiba-tiba
12. Implementasi
No.
Tanggal Implementasi Respon hasil
Dx
18/ 05/ 1 Mengkaji keadaan umum Hasil keadaan umum klien lemah. TTV :
2016 klien dan tanda-tanda vital TD : 160/100 mmHg,
(TD, T, HR,RR). T : 36,7 C
HR : 87x/menit.
RR : 22x/menit.
Mengkaji tingkat nyeri. Nyeri dirasakan pada kepala, yaitu bagian
belakang, Skala nyeri 5 sedang dari (0-10), nyeri
dirasakan sewaktu waktu.Hal ini untuk
mengurangi insiden kecelakaan/terjatuh
Mengurangi nyeri dengan Tindakan non farmakologi seperti kompres dingin
tindakan non farmakologi pada dahi pijat pungung dan leher tehnik relaksasi
dan mempertahan kan tirah baring saat fase
akut.Klien tampak mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.
19/ 05/ Mengkaji keadaan umum Hasil keadaan umum klien membaik
2016 klien dan tanda-tanda vital TTV :
(TD, T, HR,RR). TD : 150/100 mmHg,
T : 36,7 C
HR : 87x/menit.
RR : 24x/menit.
Mengkaji tingkat nyeri. Hasil nya yaitu klien mengatakan nyerinya sudah
berkurang skala 4
Mengurangi nyeri dengan Klien melakukan tindakan nonfarmakologi dan
tindakan non farmakologi klien merasa nyaman
20/05/20 Mengkaji keadaan umum Hasil keadaan umum klien
16 klien dan tanda-tanda vital Baik.
(TD, T, N,RR). TTV
TD : 130/ 90mmHg
T :36,7
RR :22 x/mnt
Mengkaji tingkat nyeri. Klien mengatakan hari ini tidak adanya nyeri
Mengurangi nyeri dengan Klien tampak mengerti tindakan relaksasi dan klien
tindakan non farmakologi merakan kenyamannan dalam tehnik relaksasi.
No.
Tanggal Implementasi Respon hasil
Dx
21/05/2016 2 Mengkaji keadaan Keadaan umum klien baik
umum klien dan tanda- TD : 140/ 90mmHg
tanda vital (TD, T, HR : 87 x/mnt
HR,RR). T : 36,7 C
RR : 22 x/mnt
Kaji respon klien Untuk meminimalkan terjadinya
terhadap aktifitas ensiden kecelakaan, terhadap aktifitas
yang dilakukan.
Klien tampak mengerti dan menerima
penjelasan yang diberikan
Untuk meminimalkan terjadinya
ensiden kecelakaan, terhadap aktifitas
yang dilakukan.Klien tampak mengerti
dan menerima penjelasan yang
diberikan.
Instruksikan klien melakukan aktifitas penghematan
tentang teknik energi, ini juga membantu
penghematan energi keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen misalnya :
melakukan aktivitas menyisir rambut
sambil duduk klien tampak menerima
penjelasan yang diberikan.
13. Evaluasi
No.
Tanggal Catatan Perkembangan
Dx
23/05/2016 1. S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang sekalanyeri 3
dari 0-10
O:
- Keadaan umum membaik
- Klien tampak rileks
- Tanda-tanda vital klien dalam batas normal
TTV :
TD : 140/ 90 mmHg,
HR : 84x/menit,
S : 36,5oC,
RR : 20x/menit.
A : Masalah keperawatan gangguan nyaman nyeri
dapat
teratasi
P : Intervensi dihentikan
24/05/2016 2 S : Klien mengatakan sudah mulai mengerjakan aktifitas
yang menghemat energi
O:
- Keadaan umum klien baik
- Tidak adanya tanda-tanda kelelahan
TTV : Dalam batas normal
TD : 140/90 mmHg
HR : 84 x/mnt
S : 36,7 oC
RR : 20x/mnt
A : Masalah intoleransi aktifitas/ kelelahan dapat
teratasi
P : Intervensi dihentikan
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengkajian, analisa data penentuan diagnosa, perencanaan implementasi dan
evaluasi tentang asuhan keperawatan keluarga dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman dengan hipertensi pada Ny. Selvi Silvia
1. Pengkajian
Hasil pengkajian Ny. Selvi Silvia yaitu data subjektif klien mengatakan nyeri kepala
berdenyut klien mengatakan, sakit kepalannya datang sewaktu-waktu. Skala nyeri 5 data
objektif, klien tampak menahan nyeri.
2. Diagnosa
Hasil perumusan diagnosa keperawatan pada Ny. Selvi Silvia mengeluh sakit kepala pada
bagian belakang kepala.
3. Intervensi
Intervensi yang ditulis untuk diagnosa pertama, gangguan rasa aman nyeri berhubungan
dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, kaji keadan umum klien, menujukan keadan klien
secata utuh dan periksa tanda-tanda vital klien, intervensi ke dua intoleransi aktifitas mengurangi
pengunaan energi instruksikan klien tentang teknik penghematan energi.
4. Evaluasi
Hasil evaluasi yang diberikan pada Ny.Selvi Silvia yaitu data subjektif Ny. Selvi Silvia
Klien mengatakan sudah berkurang, Keadaan umum klien baik Klien tampak rileks. Tanda-tanda
vital klien dalam batas normal TD: 140/90 mmHg, HR: 84x/menit, S: 36,5oC, RR: 20x/menit.
Masalah keperawatan gangguan nyaman nyeri dapat teratasi, intervensi dihentikan.