Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan mengenai Hipertensi

Untuk Memenuhi Tugas Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis

Dosen : Tita Rohita, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Oleh :
Rizki Rudiana
NIM 1420121116

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
GALUH CIAMIS 2022

ASUHAN KEPERAWATAN MENGENAIHIPERTENSI


1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolic yang tidak normal,
batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima berbeda sesuai
dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik yang berkisar antara 140-190
mmHg dan diastolic antara 90-95 mmHg diaanggap merupakan garis batas dari hgipertensi
(Pierce, 19999 dalam Riyadi, 2011).

2. Etiologi
Berdasarkan etologinya, hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi
primer/esensial dan hipertensi skunder (sutarda,2013).
1) Hipertensi Primer terjadi pada kurang lebih 90% masyarakat dan belum diketahui
penyebabnya, pasien tidak menujukkan keluhan.
2) Hipertensi Sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya dan
penanganannya lebih mudah. Pasien menujukan gejala atau keluhan dari penyakit yang
mendasarinya, misalnya :
a) Kelainan ginjal : GNA/GGA
b) Hormone : Diabetes militus
c) Neurologi : Tumor Otak
d) Lain-lain : Preeklamasi
3. Klasifikasi
Berdasarkan tekanan sistoliknya klasifikasi hipertensi/tekanan darah untuk usia 18
tahun dan lansia dapat di bagi menjadi enam yaitu (potter and perry,2005).
1) Kategori normal apabila tekanan sistoliknya 130 mmHg.
2) Kategori normal tinggi apabila tekanan sistoliknya 130-139 mmHg.
3) Hipertensi derajat 1 (ringan) apabila tekanan sistoliknya 140-159 mmHg.
4) Hipertensi derajat 2 (sedang) apabila tekanan sistoliknya 160-179 mmHg
5) Hipertensi derajat 3 (berat) apabila tekanan sistoliknya 180-209 mmHg
6) Hipertensi derajat 4 (sangat berat) apabila tekanan sistoliknya ≥210 mmHg

4. Pengkajian
Riwayat nyeri untuk mendapatkan dta dari klien. Observasi langsung pada respons
perilakudan fisiologis klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman
objektif terhadap pengalaman subjektif. Karakteristik nyeri :
a. P = provokativ : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyri
b. Q = quality : seperti apa tajam, tumpul atau tersayat
c. R = region : daerah perjalanan nyeri
d. S = lama/waktu serangan atau frkuensi nyeri

Hal-hal yang dikaji adalah :


a. Lokasi
Untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik, meminta klien untuk menujukan area
nyerinya, dengan cara kliean dapat menujukan bagian tubuh yang terasa nyeri atau
mengucapkan pada bagian mana yang mengalami nyeri.

b. Intensitas nyeri
Penggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terpercaya untuk
mengetahui intensitas nyeri pada klien

c. Kualitas nyeri
Terkadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk-tusuk. Hal ini perlu
di ketahui kata-kata yang digunakan klien untuk mengambarkan nyerinya. Sebab informasi
yang diberikan sangatlah berpengaruh terhadap diagnosis dan etiologi nyeri.

d. Pola
Pola nyeri meliputi wakti kaitan,dursdi dn kebutuhan atau interval nyeri. Karenanya
diperlukan mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri berlangsung, apakah nyeri
berulang dan kapan nyeri terakhir muncul

e. Faktor presipitalsi
Terkadang aktifitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri sebagai contoh, aktifitas
fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada. Selain itu, faktor lingkungan, stressor fisik
dan emosional juga dapat memicu munculnya nyeri.

f. Gejala yang menyertai


Gejala yang meliputimual, muntah, pusing dan diare. Gejala tersebut dapat
disebabkan awitan nyeri atau oleh nyeri tersebut.
g. Pengaruh pada aktifitas sehari-hari
Aktivitas bisa dioengaruhi oleh nyeri, yaitu yang perlu dikaji terkait nyeri adalah tidur,
nafsu makan, konsenterasi, pekerjaan, hubungan interpersonal, hubungan pernikahan,
aktitifitas dirumah, aktifitas diwaktusengang srta status sosial.
h. Sumber koping
Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri.
Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau pengaruh
agama atau budaya

i. Respon afektif
Respon aktif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung pada situasi, dan durasi
nyeri interpretasi tentang nyeri, dan banyak faktor lainya. Perasan ansietas, takut, lelah,
depresi atau perasaan gagal pada klien hal ini perlu dikaji agar mendapatkan data yang
diperlukan

j. Observasi respon prilaku dan fungsional


Respon non verbal yang bisa dijadikan indikator nyeri. Salah satu yang paling utama
adlah ekspresi wajah klien saat nyeri. Perilaku saat menutup mata rapat-rapat atau
membukanya lebar-lebar, menggigiti bibir bagian bawah, dan sering wajah dapat
mengidentifikasikan nyeri. Selain ekspresi wajah, respon prilaku lain yang dapat
menandakan nyeri adalah vokalisasi seperti menagis berteriak. Dan bisa jugak pada gerakan
tubuh misalnya : menendang nendang, membolak balikan badan di atas kasur atau
berbaring.

5. Identitas pasien
Nama : Ny. Selvi Silvia
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 76 Tahun
Setatus perkawinan : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : Tamatan SD
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Rt 02/05,Blok Sayur, Karangpawitan, Kawali.

6. Keluhan Utama
Klien merasakan nyeri pada bagian kepala
7. Riwayat Kesehatan Sekarang
Provocative/palliative
a. Apa penyebabnya : Klien mengatakan nyeri nyeri berdenyut yang terletak pada
region suboksipital terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa
waktu berdiri.
b. Hal-hal yang diperbaiki : Klien mengatakan ketika ia istirahat ia merasa baikan
1) Quantity/quality
a) Bagaimana dirasakan : Klien mengatakan nyeri berdenyut
b) Bagaimana dilihat : Klien tampak menahan rasa nyeri
2) Region
a) Dimana lokasinya : Dibagian kepala terletak pada region
suboksipital
b) Apakah menyebar : Nyeri tidak meyebar hanya dibagian
belakang kepala
3) Severity : Skala nyeri 5 (sedang) mengangu aktifitas fisik
4) Time : Lebih sering pada saat bagun pagi

- Riwayat Kesehatan Masa Lalu


a. Penyakit yang pernah di alami
Klien mengatakan pernah di diagnosa penyempitan pembuluh darah padajantung
kurang lebih sekitar 6 bulan yang lalu
b. Pengobatan/tindakan yang dilakukan Klien mengatakan berobat ke klinik medical
center dan meminum obat sesuai dengan resep dokter
c. Pernah dirawat di Klinik medical center
d. Lama dirawat
Klien mengatakan pernah dirawat selama 1 minggu
e. Alergi
Klien mengatakan selama ini tidak ada alergi
f. Imunisasi
Ny. Selvi Silvia tidak ingat riwayat imunisasi

8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : tampak lemah
b. Tanda-tanda vital
Suhu-tubuh : 36.7 C
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Skala nyeri : 5 (sedang)
Tb : 165 cm
Bb : 80 kg
c. Pemeriksaan head to toe
Kepala dan Rambut
- Bentuk : Kepala berbentuk lonjong, simetris
- Ubun-ubun : Tepat ditengah, tertutup datar
- Kulit kepala : Bersih, tidak ada kotoran
- Rambut : Ada
- Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut menyebar, keadaan rambut tipis
- Bau : Tidak berbau
- Warna kulit : Kuning langsat

Wajah
- Warna kulit : Sawo matang
- Struktur wajah : Simetris

Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap 2 dan simetris
- Palpebra : Simetris
- Konjungtiva dan sklera : Kemerahan tidak pucat
- Pupil : Normal, pupil mengecil saat
didekatkan dengan cahaya
- Cornea dan iris : Tidak dikaji
- Visus : Tidak dikaji
- Tekanan bola mata : Tidak dikaji

Hidung
- Tulang hidung ada posisi seputum nasi : Simetris
- Lubang hidung : Ada, 2 lubang hidung
- Cuping hidung : Tidak ada
Telinga
- Bentuk telinga : Simetris sejajar dengan mata
- Ukuran telinga : Simetris
- Lubang telinga : Ada, kanan kiri lengkap
- Ketajaman pendegaran : Tidak dikaji

Mulut dan Faring


- Keadaan bibir : Lembab
- Keadan gusi dan gigi :Tidak ada pendarahan dan tidak ada
pembengkakan, gigi tidak ada
- Keadan lidah : Bersih tidak ada kotoran
- Orofaring : Tidak dikaji

Leher
- Posisi trachea : Normal
- Thyroid : Tidak ada pembengkakan
- Suara : Ada
- Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
- Vena jugularis : Tidak ada pembengkan

Pemeriksaan Integumen
- Kebersihan : Bersih tidak ada kotoran
- Kehangatan : Normal
- Warna : Sawo matang
- Kelembaban : Lembab
- Kelainan pada kulit : Tidak ada

Pemeriksaan payudara dan ketiak


- Ukuran dan bentuk : Tidak dikaji
- Warna payudarah dan areola : Tidak dikaji
- Kondisi payudara dan puting : Tidak dikaji
- Produksi asi : Tidak dikaji
- Aksilla dan clavicula : Tidak dikaji
Pemeriksaan toraks/dada
- Inspeksi thoraks : Normal, pergerakan toraks simetris saat bernafas
- Penafasan (frekuensi, irama) : Ferekunsi nafas 2 8 x/mnt, irama teratur
- Tanda kesulitan : Tidak ada tanda kesuitan bernafas

Pemeriksaaan paru
- Palpasi getaran suara : Sama kuat dikedua lapangan paru
- Perkusi : Resonan
- Auskultasi : Suara nafas bersih, tidak ada suara nafas tambahan
dan ratio suara

Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : Tidak ada kelainan
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Tidak terdapat benjolan
- Auksultas : Bunyi jantung terdengar kuat dan reguleri

Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi (bentuk, benjolan) : Tidak ada benjolan, tidak ada luka,
kulit perut sama dengan kulit yang lain
- Auksultasi : Tidak dilakukan
- Palpasi : Tidak adanya nyeri tekanan, tidak
adanya massa
- Perkusi : Tidak terdapat kelainan

9. Aktivitas
- Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari
- Nafsu/selera makan : Baik
- Alergi : Tidak ada
- Mual dan muntah : Tidak ada
- Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah
10. Analisa Data

Masalah
No Data Penyebab
Keperawatan
1. DS: Nyeri akut Tekanan vaskuler
Klien mengatakan nyeri berdenyut serebral
yang terletak pada region
suboksipital terjadi pada saat
bagun dan hilang pada secara
spontan. (Kepala bagian belakang)
DO:
Klien tampak seperti menahan
nyeri tampak lemah Skala nyeri 5
(0-10) sedang.
TTV
TD : 160/100 mmHg
N : 88 x/menit
o
S : 36,7 C
RR : 20 x/menit
BB : 80 kg
TB : 165 cm
2. DS : Intoleransi Penurunan
Klien mengatakan ia keletihan atau aktifitas cardiac output
kelemahan secara verbal dan klien
merasakan ketidak nyamanan.
DO:
TTV
TD : 160/100 mmHg
N : 87 x/menit
o
S : 36,7 C
RR : 24 x/menit
BB : 80 kg
11. Intervensi Keperawatan
No No. Tujuan dan Intervensi keperawatan Rasional
Dx Kriteria hasil
1 1 Setelah di lakukan Kaji keadan umum klien. Keadan umum
kunjungan ke rumah menunjukkan keadaan
di harapkan pasien klien secara utuh dan
dapat mengontrol dengan mengetahui
nyeri atau sakit tanda-tanda vital
kepala hilang atau terutama tekanan darah.
berkurang. Untuk menentukan
kriteria hasil : tindakan selanjutnya
klien tidak Kaji skala nyeri. sehinga
mengungkapkan untuk mengetahui nyeri
adanya nyeri atau yang dirasakan klien
sakit kepala. sehingga bisa
Klien tampak ditentukan intervensi
nyaman. yang tepat selanjutnya.
Tanda-tanda vital Berikan posisi yang Untuk memberikan
dalam batas normal nyaman kenyamanan
terutama tekanan Misalnua : berbaring saat
darah (TD : normal nyeri datang, mencegah
110-130 mmHg, terrjadinya resiko terjatuh
diastole 70-80 Ajarkantehnik relaksasi Untuk mengurangi
mmHg) nafas dalam rasa nyeri
No No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
2. 2. Setelah dilakukan kunjungan Kaji respon klien Untuk
ke rumah di harapkan klien terhadap aktifitas mengurangi
dapat melakukan aktifitas insiden
Kritria hasil : klien dapat kecelakaan/jatuh
berpartipasi dalam melakukan kaji respon
yang diinginkan atau fisiologis
diperlukan, melaporkan terhadap stres
meningkatkan peningkatan aktifitas dan
dalam aktifitas indikator dari
kelebihan kerja
yang berkaitan
dengan tingkat
aktifitas

Intruksikan klien Menghemat


tehnik energi
penghematan mengurangi
energi pengunaan
Misalnya : energi, juga
Mengunakan membantu
kursi saat mandi keseimbangan
Duduk saat antara suplai dan
menyisir rambut kebutuhan 𝑂𝑂2

Dorong Kemajuan
memajukan aktifitas bertahap
aktifitas toleransi mencegah
prawatan diri peningkatan keja
jantung tiba-tiba
12. Implementasi
No.
Tanggal Implementasi Respon hasil
Dx
18/ 05/ 1 Mengkaji keadaan umum Hasil keadaan umum klien lemah. TTV :
2016 klien dan tanda-tanda vital TD : 160/100 mmHg,
(TD, T, HR,RR). T : 36,7 C
HR : 87x/menit.
RR : 22x/menit.
Mengkaji tingkat nyeri. Nyeri dirasakan pada kepala, yaitu bagian
belakang, Skala nyeri 5 sedang dari (0-10), nyeri
dirasakan sewaktu waktu.Hal ini untuk
mengurangi insiden kecelakaan/terjatuh
Mengurangi nyeri dengan Tindakan non farmakologi seperti kompres dingin
tindakan non farmakologi pada dahi pijat pungung dan leher tehnik relaksasi
dan mempertahan kan tirah baring saat fase
akut.Klien tampak mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.
19/ 05/ Mengkaji keadaan umum Hasil keadaan umum klien membaik
2016 klien dan tanda-tanda vital TTV :
(TD, T, HR,RR). TD : 150/100 mmHg,
T : 36,7 C
HR : 87x/menit.
RR : 24x/menit.
Mengkaji tingkat nyeri. Hasil nya yaitu klien mengatakan nyerinya sudah
berkurang skala 4
Mengurangi nyeri dengan Klien melakukan tindakan nonfarmakologi dan
tindakan non farmakologi klien merasa nyaman
20/05/20 Mengkaji keadaan umum Hasil keadaan umum klien
16 klien dan tanda-tanda vital Baik.
(TD, T, N,RR). TTV
TD : 130/ 90mmHg
T :36,7
RR :22 x/mnt
Mengkaji tingkat nyeri. Klien mengatakan hari ini tidak adanya nyeri
Mengurangi nyeri dengan Klien tampak mengerti tindakan relaksasi dan klien
tindakan non farmakologi merakan kenyamannan dalam tehnik relaksasi.
No.
Tanggal Implementasi Respon hasil
Dx
21/05/2016 2 Mengkaji keadaan Keadaan umum klien baik
umum klien dan tanda- TD : 140/ 90mmHg
tanda vital (TD, T, HR : 87 x/mnt
HR,RR). T : 36,7 C
RR : 22 x/mnt
Kaji respon klien Untuk meminimalkan terjadinya
terhadap aktifitas ensiden kecelakaan, terhadap aktifitas
yang dilakukan.
Klien tampak mengerti dan menerima
penjelasan yang diberikan
Untuk meminimalkan terjadinya
ensiden kecelakaan, terhadap aktifitas
yang dilakukan.Klien tampak mengerti
dan menerima penjelasan yang
diberikan.
Instruksikan klien melakukan aktifitas penghematan
tentang teknik energi, ini juga membantu
penghematan energi keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen misalnya :
melakukan aktivitas menyisir rambut
sambil duduk klien tampak menerima
penjelasan yang diberikan.
13. Evaluasi
No.
Tanggal Catatan Perkembangan
Dx
23/05/2016 1. S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang sekalanyeri 3
dari 0-10
O:
- Keadaan umum membaik
- Klien tampak rileks
- Tanda-tanda vital klien dalam batas normal
TTV :
TD : 140/ 90 mmHg,
HR : 84x/menit,
S : 36,5oC,
RR : 20x/menit.
A : Masalah keperawatan gangguan nyaman nyeri
dapat
teratasi
P : Intervensi dihentikan
24/05/2016 2 S : Klien mengatakan sudah mulai mengerjakan aktifitas
yang menghemat energi
O:
- Keadaan umum klien baik
- Tidak adanya tanda-tanda kelelahan
TTV : Dalam batas normal
TD : 140/90 mmHg
HR : 84 x/mnt
S : 36,7 oC
RR : 20x/mnt
A : Masalah intoleransi aktifitas/ kelelahan dapat
teratasi
P : Intervensi dihentikan
KESIMPULAN

Setelah melakukan pengkajian, analisa data penentuan diagnosa, perencanaan implementasi dan
evaluasi tentang asuhan keperawatan keluarga dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman dengan hipertensi pada Ny. Selvi Silvia

1. Pengkajian
Hasil pengkajian Ny. Selvi Silvia yaitu data subjektif klien mengatakan nyeri kepala
berdenyut klien mengatakan, sakit kepalannya datang sewaktu-waktu. Skala nyeri 5 data
objektif, klien tampak menahan nyeri.

2. Diagnosa
Hasil perumusan diagnosa keperawatan pada Ny. Selvi Silvia mengeluh sakit kepala pada
bagian belakang kepala.

3. Intervensi
Intervensi yang ditulis untuk diagnosa pertama, gangguan rasa aman nyeri berhubungan
dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, kaji keadan umum klien, menujukan keadan klien
secata utuh dan periksa tanda-tanda vital klien, intervensi ke dua intoleransi aktifitas mengurangi
pengunaan energi instruksikan klien tentang teknik penghematan energi.

4. Evaluasi
Hasil evaluasi yang diberikan pada Ny.Selvi Silvia yaitu data subjektif Ny. Selvi Silvia
Klien mengatakan sudah berkurang, Keadaan umum klien baik Klien tampak rileks. Tanda-tanda
vital klien dalam batas normal TD: 140/90 mmHg, HR: 84x/menit, S: 36,5oC, RR: 20x/menit.
Masalah keperawatan gangguan nyaman nyeri dapat teratasi, intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai