Anda di halaman 1dari 15

Anatomi Fisiologi


Kandung empedu bentuknya seperti kantong,
organ berongga yang panjangnya sekitar 10
cm, terletak dalam suatu fossa yang
menegaskan batas anatomi antara lobus hati
kanan dan kiri. Kandung empedu merupakan
kantong berongga berbentuk bulat lonjong
seperti buah alpukat tepat di bawah lobus
kanan hati. Kandung empedu mempunyai
fundus, korpus, dan kolum. Fundus bentuknya
bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang
sedikit memanjang di atas tepi hati.
Pengertian...

 Menurut Doenges, Marilyn, E (1999) kolelitiasis adalah inflamasi akut atau kronis
dari kandung empedu, biasanya berhubungan dengan batu empedu yang tersangkut
pada duktus kistik, menyebabkan distensi kandung empedu. Kolelitiasis atau
koledokolitiasis merupakan adanya batu dikandung empedu atau pada saluran
kandung empedu yang umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol (wiliams,
2005).
 Cholelitiasis merupakan adanya batu dikandung empedu, atau pada saluran kandung
empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol
(Williams,2003).
 Cholelitiasis merupakan adanya atau pembentukan batu empedu, batu ini mungkin
terdapat dalam kandung empedu (cholecystolithiasis) atau dalam ductus choledochus
(choledocholithiasis).Cholelitiasis (kalkuli/kalkulus, batu empedu) merupakan suatu
keadaan dimana terdapatnya batu empedu di dalam kandung empedu (vesica fellea)
yang memiliki ukuran,bentuk dan komposisi yang bervariasi.
A. Etiologi

 Faktor predisposisi terpenting yaitu gangguan metabolisme yang
menyebabkan terjadinya perubahan komposisi batu empedu, statis empedu,
dan infeksi kandung empedu. Selain itu, ada beberapa faktor resiko antara
lain:
 1. Genetik
 2. Umur
 3. Jenis Kelamin
 4. Berat Badan
 5. Makanan
 6. Aktifitas Fisik
 7. Riwayat Keluarga
 8. Nutrisi Intravena jangka lama
B. Manifestasi Klinis

 1. Menunjukkan gejala-gejala gastrointestinal ringan
 2. Mungkin akut dan kronis dengan distress epigastrik (begah, distensi
abdomen, nyeri tak jelas pada kuadran kanan atas) setelah makan makanan
banyak mengandung lemak.
 3. Jika saluran empedu tersumbat, maka kandung empedu mengalami
distensi dan akhirnya terinfeksi akan terjadi demam dan teraba massa pada
abdomen.
 4. Ikterik terjadi dengan tersumbatnya duktus komunis empedu.
 5. Urine berwarna sangat gelap; feses warna pucat.
 6. Defisiensi vitamin A, D, E dan K (vitamin yang larut dalam lemak).
 7. Abses, nekrotis, an perforasi dengan peritonitis dapat terjadi jika batu
empedu terus menyumbat saluran empedu.
C. Klasifikasi

 1. Batu Kolesterol
 2. Batu Pigmen
 a. Batu pigmen kalsium bilirubinan (pigmen coklat)
 b. Batu pigmen hitam
 3. Batu Campuran
D. Patofisiologi

Ada dua tipe utama batu empedu, yaiut :
1. Batu pigmen

Pigmen (bilirubin) tak terkonjugasi dalam empedu

Akibatnya berkurang atau tidak adanya enzim glukorinil transferase

Terjadinya Presipitasi/pengendapan

Terbentuk batu empedu (batu ini tidak dapat dilarutkan tetapi harus dikeluarkan
melalui operasi)
2. Batu Kolesterol

 Kolestrol

Pembentukan empedu

Mal absorpsi garam empedu penurunan sintesis (pembentukan) asam empedu

Peningkatan sintesis kolestrol

Berperan sebagai penunjang iritan pada kandung empedu supersaturasi


(kejenuhan)getah empedu oleh kolestrol

Peradangan dalam peningkatan sekresi kolestrol kandung empedu

Kolesterol keluar dari getah empedu

Penyakit kandung empedu (kolesistitis)

Pengendapan kolestrol

Batu empedu.
E. Diagnosis

 Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan :
 1. Sinar – X abdomen, ultrasonografi, pencitraan
radionukleida, atau kolesintografi
 2. Endoskopi retrogad kolangiopankreatografi (ERCP)
 3. Perkutaneus transhepati kolangiografi (PTC).
 4. Pemeriksaan kolangiografi
F. Penatalaksanaan

 a. Konservatif
 1. Pendukung diit : cairan dan makanan yang rendah lemak
 2. Cairan infuse
 3. Analgetik
 4. Antibiotik
 5. Istirahat

 b. Pembedahan
 1. Koleksistektomi
 2. Minikoleksistektomi
 3. Koleksistektomi laparoskopi
Penatalaksanaan Keperawatan

 Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
d. Pemeriksaan Fisik
e. Pola Aktivitas
G. Diagnosa Keperawatan yang mungkin
muncul :

 Nyeri Akut (D.0077) berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis (inflamasi)
 Hipertermi (D.0130)berhubungan dengan proses inflamasi
 Gangguan integritas kulit (D.0129) berhubungan dengan
gangguan sekresi bilirubin
 Resiko Defisit Nutrisi (D.0032): kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mengabsorpsi makanan.
Intervensi Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
(D.0077)
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Pasien menyatakan nyeri
hilang berkurang atau menurun dengan
kriteria hasil: a. Keluhan nyeri menurun b. Meringis menurun
c. Sikap protektif menurun
Observasi :Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Terapeutik : Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Edukasi : jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Kolaborasi : kolaborasi dalam pemberian analgetik bila perlu
Implementasi Keperawatan

 Implementasi keperawatan Implementasi atau pelaksanaan
adalah inisiatif dari rencana tindakanuntuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap implementasi di mulai setelah rencana
tindakan di susun dan di tujukan pada rencana strategi untuk
membantu mencapai tujuan yang di harapkan. Oleh sebab itu,
rencana tindakan yang spesifik di laksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan. Tujuan dari 51 implementasi adalah membantu
dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan, yang mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping (Harahap, 2019)
Evaluasi Keperawatan

 Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
bersinambungan dengan melibatkan klien, keluarga, dan
tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk
melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang
disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap perencanaan
(Setiadi, 2012).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai