Anda di halaman 1dari 34

KEGANASAN PADA SISTEM

SENSORI PADA ANAK


RETINOBLASTOMA
By. SAPARIAH ANGGRAINI,M.KEP
PENGERTIAN
 Retinoblastoma adalah tumor retina yang
terdiri atas sel neuroblastik yang tidak
berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas
retina pada anak.

Retinoblastoma dapat ditemukan dalam


bentuk yang regresi terutama pada anak-anak.
RETINOBLASTOMA
• Tumor ganas/ kanker dari dalam bola mata
• Diderita/ terjadi pada anak/ bayi usia 1 – 5
tahun, terbanyak usia 2 – 3 tahun
• CEPAT MENYEBAR ke seluruh jaringan sekitar
bola mata.
Juga beranak sebar ke seluruh organ
tubuh terutama ke otak
• Bila terlambat berobat bisa berakibat
KEMATIAN
ETIOLOGI
Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua
kromosom dari satu alel dominan protektif yang
berada dalam pita kromosom 13q14 yang
merupakan gen supresor tumor dari gen
retinoblasoma
Bisa karena mutasi atau diturunkan.
Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian
basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena
kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel.
Mutasi dalam sebuah sel benih akan
ditransmisikan kepada turunan sel tersebut
PATOFISIOLOGI
Tumor berasal dari jaringan retina
embrional, dapat terjadi unilateral
(70 %) dan bilateral (30 %).
Sebagian besar kasus bilateral
bersifat herediten yang diwariskan
melalui kromosom.
Stadium tumor :
• Stadium I : menunjukkan tumor masih
terbatas pada retina (stadium terang)
• Stadium II : tumor terbatas pada bola mata
• Stadium III : terdapat perluasan ekstra okuler
regional
• Stadium IV : ditemukan metastase jauh
kedalam otak
• Pada beberapa kasus terjadi penyembuhan
secara spontan sering terjadi perubahan
degeneratif, diikuti nekrosis dan kalsifikasi.

• Pasien yang selamat memiliki kemungkinan


50% menurunkan anak dengan
retinoblastoma
Penyebaran
• Massa tumor diretina dapat tumbuh kedalam
(endofitik)

• Massa tumor diretina tumbuh menembus


keluar (eksofitik)
Gambar :
WASPADAI !!
• STADIUM DINI :
 Seperti mata kucing
 Juling
• Tumor terbatas di bola mata, tetapi dapat
juga sudah ada penyebaran ke jaringan
sekitar bola mata, terutama ke otak
Mata kucing, juling,
masa intraokuler

Dikutip dari T Schlote.MD et al, 2006


•STADIUM LANJUT:
• Tumor sudah menyebar ke seluruh
jaringan sekitar bola mata, tentu
juga sudah tersebar ke seluruh
organ tubuh
• 20 – 35% kasus tumor dapat terjadi/
tumbuh pada kedua mata
Unilateral, bilateral

Dikutip dari T Schlote.MD et al, 2006


MANIFESTASI KLINIS
1. Leukokoria merupakan keluhan dan gejala yang
paling sering ditemukan.
2. Tanda dini retinoblastoma adalah mata juling,
mata merah atau terdapatnya warna iris yang
tidak normal.
3. Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan
gejala hipopion, di dalam bilik mata depan,
uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis.
4. Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar
luas di dalam bola mata.
GAMBAR :
LANJUTAN
5. Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala
pandangan berat.
6. Tajam penglihatan sangat menurun.
7. Nyeri
8. Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh
rongga badan kaca sehingga badan kaca
terlihat benjolan berwarna putih kekuning-
kuningan dengan pembuluh darah di atas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Ultrasonografi dan tomografi komputer
• Elektroretino-gram (ERG)
• Elektro-okulogram (EOG)
• Visual Evoked Respons (VER)
PENATALAKSANAAN
Semua tujuan terapi adalah merusak tumor
dan mempertahankan penglihatan
yang memungkinkan tanpa membahayakan
hidup. Terapi primer retinoblastoma
unilateral biasanya enuklasi, kendatipun pada
kasus-kasus tertentu, alternatif seperti
krioterapi, fotokoagulan atau radiasi dapat
dipertimbangkan.
PROGNOSIS
• Tumor mempunyai prognosis baik bila
ditemukan dini dan intraokuler.
Prognosis sangat buruk bila sudah
tersebar ekstra ocular pada saat peme
riksaan pertama. Tumor dapat masuk ke
dalam otak melalui saraf optik yang
terkena infiltrasi sel tumor.
PENCEGAHAN
• Anggota keluarga dari anak yang terkena
retinoblastoma sebaiknya melakukan
pemeriksaan mata rutin.
• Anak kecil dalam keluarga juga perlu diperiksa
apakah juga mengalami retinoblastoma
• Orang dewasa perlu diperiksa apakah ada
tumor jinak pada mata yang disebabkan oleh
gen yang sama
• Jika dalam keluarga terdapat riwayat
retinoblastoma, sebaiknya mengikuti
konsultasi genetik untuk melihat resiko
terjadinya retinoblastoma pada keturunannya
Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan:
a. Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluhan Utama: Penglihatan kabur, nyeri pada mata
• Sifat Keluhan: terus menerus
• Munculnya: bertahap
• Keluhan tersebut diikuti oleh penglihatan yang semakin
kabur.
• Keluhan tidak berkurang
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
• Perlu ditanyakan tentang adanya/pernah menderita tumor di
tempat lain.
Pengkajian (Lanjutan)
2. Pemeriksaan Fisik dan Tes Diagnostik:
a. Visus
b. Inspeksi:
Keadaan umum jelek, kornea bening, ada proptosis/tidak, ada
leukokoria/tidak, merah
c. Palpasi:
Nyeri tekan
d. Fundus Okuli
e. X-Ray
f. USG
g. LDH
DIANGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan
proses penyakitnya
Gangguan persepsi sensorik penglihatan
sehubungan dengan gangguan penerimaan sensori dari
organ penerima
 Gangguan rasa aman cemas, sehubungan dengan
perubahan status kesehatan penglihatan
Resiko tinggi cedera, sehubungan dengan keterbatasan
lapang pandang
Kurangnya pengetahuan keluarga sehubungan dengan
kurangnya informasi mengenai penyakit anaknya.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan penglihatan sehubungan dengan proses tumor
2. Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan nyeri pada mata
yang hebat
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri, ancaman terhadap perubahan status kesehatan,
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang berarti,
krisis situasi atau krisis maturasi
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan,
efek samping penanganan, factor budaya atau spiritual yang
berpengaruh pada perubahan penampilan
5. Potensial terjadinya infeksi
Perencanaan
1. Gangguan penglihatan sehubungan dengan proses
tumor.
• Tujuan: Gangguan penglihatan pasien berkurang
• Sasaran: Keluhan pasien berkurang
• Tindakan:
a. Memberikan petunjuk-petunjuk cara perawatan
umum pada mata
b. Memberikan therapy sesuai dengan program
c. Melakukan perawatan post operatif jika terjadi
tindakan operatif
Perencanaan (Lanjutan)
2. Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan nyeri pada mata
yang hebat.
• Tujuan: Rasa sakit pada mata berkurang
• Sasaran: Pasien merasa nyaman
• Tindakan:
a. Melakukan pendekatan pada pasien dan memberikan
ketenangan baik jasmani maupun rohani
b. Menjaga lingkungan pasien supaya tidak ribut
c. Mengurangi cahaya yang menyilaukan
d. Memberikan terapi sesuai dengan program untuk mengurangi
rasa sakitnya
Perencanaan (Lanjutan)
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap perubahan
status kesehatan, ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang berarti, krisis situasi
atau krisis maturasi.
• Tujuan: ansietas berkurang
• Sasaran: klien merasa tenang
• Tindakan:
a. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien.Kaji mekanisme koping yang digunakan
pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu.
b. Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan.
c. Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini, harapan-harapan
yang positif terhadap terapy yang di jalani.
d. Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam
keadaan cemas.
e. Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi.
Perencanaan (Lanjutan)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan, efek samping
penanganan, factor budaya atau spiritual yang berpengaruh pada
perubahan penampilan.
• Tujuan: Klien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
• Sasaran: Klien percaya diri
• Tindakan:
a. Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang
tubuhnya.
b. Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh.
c. Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif, dan akui realitas adanya
perhatian terhadap perawatan, kemajuan dan prognosis.
d. Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi, jaga privasi dan
martabat pasien.
Perencanaan (Lanjutan)
5. Potensial terjadinya infeksi
• Tujuan: Tidak terjadi infeksi
• Sasaran: Infeksi dapat dihindari
• Tindakan:
a. Membersihkan dan mengawasi daerah mata setiap hari
b. Mengawasi keadaan umum pasien
c. Mendengarkan dan mencatat keluhan-keluhan pasien
d. Mengatasi keluhan dan melaporkan kesulitan-kesulitan pada
penanggung jawab perawatan
Evaluasi
1. Gangguan penglihatan pasien berkurang
2. Pasien merasa nyaman, rasa nyeri berkurang
3. Ansietas berkurang
4. Klien memiliki persepsi yang positif terhadap
penampilan dan fungsi tubuh
5. Tidak terjadi infeksi
KESIMPULAN
• Retinoblastoma merupakan suatu bentuk
keganasan/malignansi pada retina mata yang biasanya
terjadi sebelum anak berusia 5 tahun.
• Penyebab retinoblastoma diduga karena adanya mutasi
gen pada kromosom nomor 13 di dalam tubuh.
• Bila penyakit terdeteksi lebih dini maka tingkat
kesembuhan juga lebih tinggi.
• Pengobatan retinoblastoma adalah dengan
menggunakan kemoterapi, dan bila dirasakan perlu
maka dokter mungkin akan menganjurkan tindakan
operasi untuk mengangkat mata anak.
Sekian

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai