Anda di halaman 1dari 15

I I

Psoria
sis
7 Maret 2022 KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH
R
T
Anggota
Kelompok:

Anggi Maudy
Malahayati
SENTRA ZAMRUD | RAPAT TERBUKA

Syarah Syarifah
I
II
I
konsep dasar dan teori Keperawatan I

Definisi

Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar


genetik yang kuat dengan karakteristik perubahan pertumbuhan
dan diferensiasi sel epidermis disertai manifestasi vaskuler.
Psoriasis satu penyakit kulit termasuk di dalam kelompok
dermatosis eritroskuamosa, dengan lesi berupa makula eritem
berbatas tegas, ditutupi oleh skuama kasar berlapis, berwarna
putih bening seperti mika, disertai fenomena tetesan lilin dan tanda
Auspitz.
V Etiolo
gi psoriasis masih belum jelas meskipun ada bukti untuk
Etiologi
kecenderungan genetik. Peran sistem kekebalan tubuh dalam penyebab
psoriasis juga merupakan topik utama penelitian. Psoriasis juga dapat
dipicu oleh pemicu eksternal dan internal, termasuk trauma ringan,
terbakar sinar matahari, infeksi, obat sistemik dan stres.
I
I
Psoriasis melibatkan kulit dan kuku, dan dikaitkan dengan sejumlah
komorbiditas. Lesi kulit terlokalisir atau digeneralisasi, sebagian besar
simetris, berbatas tegas, papula merah dan plak, dan biasanya ditutupi
dengan sisik putih atau perak. Lesi menyebabkan gatal, menyengat,
dan nyeri.
Tipe
V inflamatori:
I manifestasi yang timbul yaitu
adanya inflamasi, eruptif, yang
Manifestasi kecil. Lesi bisa berbentuk gutata
Klinis (seperti tetesan air) atau
nummular (seperti koin)

Ada 2 tipe utama lesi Tipe plak


dari psoriasis yaitu: Gejala lain yang timbul pada kulit
diantaranya gatal (pruritus)
terutama di daerah kepala dan
anogenital, akantosis, parakeratosis,
dan lesi biasanya ditutupi oleh plak
berwarna keperakan.
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Pathway Psoriosis
Peningkatan Perubahan
“turnover” Keturunan
biokimia Gatal-gatal
epidermis

Sisik berwarna
Kulit lebih cepat putih
matur

Timbul plak
Menuju merah
epidermis

Penebalan
Peningkatan Pelebaran
epidermis dan
suplai darah pembuluh darah
stratum korneum
VI
I
Pemeriksaan Penunjang
1. Bila terdapat keraguan
dapat dilakukan
pemeriksaan penunjang
histopatologi kulit atau
I
kuku. I
2. Pemeriksaan ASTO (anti-
streptolysin titer O),
pemeriksaan faktor
rheumatoid, foto rontgen
tulang sendi

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PSORIASIS


R
T Komplikasi

infeksi kulit yang parah dapat


terjadi

Artritis deformans yang mirip dengan artritis


rematoid, disebut psoriatika, timbul pada sekitar
30-40% pasien psoriasis. bila psioriasis dapat
menjadi penyakit yang
SENTRA ZAMRUD | RAPAT TERBUKA

melemahkan.

Berdampak pada penurunan harga diri pasien


yang menimbulkan psikologis, ansietas, depresi,
dan marah.
X

Penatalaksanaan Medis
Terapi topical Formulasi Ter Anthralin
Preparat yang dioleskan secara Mencakup losion, salep, pasta, krim dan Preparat (Anthra-Derm, Dritho-
topical digunakan untuk sampo. Rendaman ter dapat menimbulkan Crème, Lasan) yang berguna
melambatkan aktivitas epidermis retardasi dan inhibisi terhadap untuk mengatasi plak
yang berlebihan tanpa pertumbuhan jaringan psoriatik yang psoriatik yang tebal yang resisten
mempengaruhi jaringan. cepat. Terapi ter dapat dikombinasikan terhadap preparat kortikosteroid
dengan sinar ultraviolet-B yang dosisnya atau preparat ter lainnya.
ditentukan secara cermat sehingga .
Kortikosteroid menghasilkan radiasi dengan panjang
gelombang antara 280 dan 320 nanometer
Setelah obat ini dioleskan, bagian
(nm).
kulit yang diobati ditutup dengan
kasa lembaran plastik oklusif
untuk menggalakkan penetrasi
obat dan melunakkan plak yang
bersisik.
.
X

Terapi intralesi Terapi sistemik Terapi puva


Penyuntikan triamsinolon asetonida intralesi Metotreksat bekerja dengan cara menghambat mensyaratkan agar psoralen diberikan
(Aristocort, Kenalog-10, Trymex) dapat sintesis DNA dalam sel epidermis peroral dan setelah 2 jam kemudian
dilakukan langsung kedalam berck-bercak diikuti oleh irradiasi sinar ultraviolet
sehingga mengurangi waktu pergantian epidermis
psoriasis yang terlihat nyata atau yang gelombang panjang denagn intensitas
terisolasidan resisten terhadap bentuk terapi yang psoriatik. Walaupun begitu, obat ini bisa
sangat toksik, khususnya bagi hepar yang dapat tinggi. (sinar ultraviolet merupakan
lainnya.Kita harus hati-hati agar kulit yang
normal tidak disuntuik dengan obat ini. mengalamim kerusakan yang irreversible.Jadi, bagian dari spektrum elektromagnetik
pemantauan melalui pemeriksaan laboratorium yang mengandung panjang gelombang
harus dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang berkisar dari 180 hingga 400 nm).
hepatik, hematopoitik dan renal pasien masih .
berfungsi secara adekuat.
Terapi sinar UV-B
Etretinate (tergison)
digunakan untuk mengatasi plak yang
adalah obat yang relatif baru (1986). Ia adalah derivat dari
menyeluruh. Terapi ini dikombinasikan Vitamin A. Bisa diminum sendiri atau dikombinasi dengan
dengan terapi topikal ter batubara (terapi sinar ultraviolet. Hal ini dilakukan pada penderita yang sudah
goeckerman). Efek sampingnya serupa bandel dengan obat obat lainnya yang terdahulu.
dengan efek samping pada terapi PUVA. .
Komplikasi
Infeksi kulit yang parah dapat terjadi .

Artritis deformans yang mirip dengan


artritis rematoid, disebut psoriatika, timbul
pada sekitar 30-40% pasien psoriasis. bila
psioriasis dapat menjadi penyakit yang
melemahkan.
.

Berdampak pada penurunan harga


diri pasien yang menimbulkan
psikologis,ansietas,depresi,dan
marah.
.
Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
1. Pola persepsi kesehatan
• Adanya riwayat infeksi sebelumnya
• Pengobatan sebelumnya tidak berhasil
• Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya vitamin / jamu
• Adakah konsultasi ke dokter
• Hygiene personal yang kurang
• Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan

2. Pola nutrisi metabolik


• Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan
• Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak / pedas
• Jenis makanan yang disukai
• Nafsu makan menurun
• Muntah-muntah
• Penurunan berat badan
• Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah, benjolan
Asuhan Keperawatan

3. Pola eliminasi
• Sering berkeringat
• Tanyakan pola berkemih

4. Pola aktivitas dan latihan


• Pemenuhan sehari-hari terganggu
• Kelemahan umum, malaise
• Toleransi terhadap aktivitas rendah
• Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan
• Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas

5. Pola tidur dan istirahat


• Kesulitan tidur pada malam hari karena stress
• Mimpi buruk
Asuhan Keperawatan

6. Pola persepsi dan konsep diri 10. Pola persepsi kognitif


• Perasaan tidak percaya diri atau minder • Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat
• Perasaan terisolasi

7. Pola reproduksi seksualitas B. Pengetahuan akan penyakitnya


• Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan 11. Pola hubungan dengan sesama
• Penggunaan obat KB mempengaruhi hormone
• Hidup sendiri atau berkeluarga
• Frekuensi interaksi berkurang
8. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
• Emosi tidak stabil
• Ansietas, takut akan penyakitnya
• Disorientasi, gelisah

9. Pola sistem kepercayaan


• Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah
• Agama yang dianut
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai