Anda di halaman 1dari 12

Psoriasis

 Di susun oleh :

Ridia Lokarina 21117100


Tasya 21117118
Tri Cahyani 21117124
Widya 21117132
Windah Anisyah 21117134
PENGERTIAN

 Psoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang


penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang
terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk
jangka waktu lama atau timbul/hilang.
 Psoriasis adalah peradangan kulit yang bersifat kronik
dengan karakteristik berupa plak eritematosa berbatas
tegas, skuama kasar, berlapis, dan berwarna putih
keperakan terutama pada siku, lutut, scalp, punggung,
umbilikus dan lumbal. (Gudjonsson dan Elder,2012).
ETIOLOGI
Penyebab psoriasis antara lain :
 Trauma :
Psoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang
terkena trauma, garukan, luka bekas operasi, bekas
vaksinasi, dan sebagainya.
 Infeksi
 Iklim
 Faktor endokrin
 Sinar matahari
 Metabolik
 Obat-oabatan
Manifestasi Klinis

Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat


predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka,
ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah
lumbosakral.Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi
(plak) dengan skuama diatasnya.

 Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yang
disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.
Gejala dari psoriasis antara lain:
 Mengeluh gatal ringan
 Bercak-bercak eritema yang meninggi, skuama diatasnya.
 Terdapat fenomena tetesan lilin
 Menyebabkan kelainan kuku
Patofisiologi

 Patogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena :


1. Terjadi peningkatan “turnover” epidermis atau kecepatan pembentukannya
dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28 hari, pada psoriasis hanya
3-4 hari sehingga gambaran klinik tampak adanya skuama dimana
hiperkeratotik.
2. Adanya faktor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakit yang kronik
dimana terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontan serta predileksi
lesinya pada tempat-tempat tertentu.
3. Perubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada psoriasis meliputi :
 a. Peningkatan replikasi DNA.
 b. Berubahnya kadar siklik nukleotida.
 c. Kelainan prostaglandin dan prekursornya.
 d. Berubahnya metabolisme karbohidrat
Komplikasi

 Menurut corwin (2009) komplikasi dari psoriasis


diantaranya adalah:
a. Infeksi kulit yang parah dapat terjadi
b. Artritis deformans yang mirip dengan artritis
rematoid, disebut psoriatika, timbul pada sekitar
30-40% pasien psoriasis. bila psioriasis dapat
menjadi penyakit yang melemahkan.
c. Berdampak pada penurunan harga diri pasien yang
menimbulkan psikologis,ansietas,depresi,dan
marah.
Penatalaksanaan

 Tujuan penatalaksanaan adalah untuk


memperlambat pergantian epidermis, meningkatkan
resolusi lesi psoriatik dan mengendalikan penyakit
tersebut. Pendekatan terapeutik harus berupa
pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien,
pendekatan ini harus bisa diterima secara kosmetik
dan tidak mempengaruhi cara hidup pasien.
 Terapi psoriasis akan melibatkan komitmen waktu
dan upaya oleh pasien dan mungkin pula
keluarganya. Ada tiga terapi yang standar: topikal,
intralesi dan sistemik.
 Terapi topical
Preparat yang dioleskan secara topikal digunakan untuk melambatkan aktivitas
epidermis yang berlebihan tanpa mempengaruhi jaringan lainnya.
 Formulasi ter
Mencakup losion, salep, pasta, krim dan sampo. Rendaman ter dapat menimbulkan
retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhan jaringan psoriatik yang cepat.
 Anthralin
Preparat (Anthra-Derm, Dritho-Crème, Lasan) yang berguna untuk mengatasi plak
psoriatik yang tebal yang resisten terhadap preparat kortikosteroid atau preparat ter
lainnya.
 Terapi intralesi
Penyuntikan triamsinolon asetonida intralesi (Aristocort, Kenalog-10, Trymex) dapat
dilakukan langsung kedalam berck-bercak psoriasis yang terlihat nyata atau yang
terisolasi dan resisten terhadap bentuk terapi lainnya.Kita harus hati-hati agar kulit
yang normal tidak disuntuik dengan obat ini
 Terapi sistemik
Metotreksat bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA dalam sel
epidermis sehingga mengurangi waktu pergantian epidermis yang psoriatik
PENGKAJIAN

1. Pola Persepsi Kesehatan


a. Adanya riwayat infeksi sebelumya.
b. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
c. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis.,
vitamin; jamu.
d. Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
e. Hygiene personal yang kurang.
f. Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-
desakan.
2. Pola Nutrisi Metabolik
a. Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan,
berapa kali sehari makan.
b. Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak,
pedas.
c. Jenis makanan yang disukai.
d. Napsu makan menurun.
e. Muntah-muntah.
f. Penurunan berat badan.
g. Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
h. Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-
gatal, rasa terbakar atau perih
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait


penyakit ditandai dengan adanya gatal, rasa terbakar pada kulit,
ansietas, klien tampak gelisah, dan gangguan pola tidur.
 2) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi zat
kimia, faktor mekanik, faktor nutrisiditandai dengan kerusakan
jaringan kulit (kulit bersisik, turgor kulit buruk, pecah-pecah,
bercak-bercak, gatal).
 3) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik,
penyakit, dan perseptual ditandai dengan tidak percaya diri, minder,
perasaan terisolasi, interaksi berkurang.
 4) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
ditandai dengan klien gelisah, ketakutan, gangguan tidur, sering
berkeringat.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai