Anda di halaman 1dari 109

PSORIASIS

PSORIASIS
Psoriasis berasal dari bhs Yunani
psora artinya gatal dan sis artinya
kondisi atau kegiatan, dalam bhs
Inggris dikenal dg roughlyItching
condition.
Penyakit ini terjadi apabila terdapat
kesalahan sistem immun dimana
salah mengirim pesan signal ke
sentral sehingga direspon dengan
memproduksi sel kulit yang

Ada 5 tipe psoriasis: plaque, guttate,


inverse, pustular, and erythrodermic.
Tipe yang paling banyak adalah
plaque psoriasis, biasanya nampak
kemerahan dan nampak bersisik
putih muncul di lapisan pertama
epidermis. Kadang pasien menduga
bukan gejala penyakit kulit.

Plaque psoriasis, dg cepat terkumpul


di area kulit sendi siku, lutut, bisa
juga terjadi di area lain termasuk
scalp, telapak tangan, tumit, dan
genetalia. Berbeda dengan eczema ,
psoriasis lebih banyak terdapat di sisi
luar dari pada sendi.

Psoriasis merupakan penyakit kronis


yang bervariasi levelnya ada yang
hanya menyerang sebagian tubuh
sampai ada yg menutupi seluruh
tubuh.
Bahkan ada yg menyerang di kuku
(psoriatic nail dystrophy), ada juga
yg menyerang sendi (psoriatic
arthritis). Data menunjukkan 20-30%
psoriasis melibatkan inflamasi sendi.

PLAQUE PSORIASIS

PENYEBAB
Tidak ketahui dengan jelas, tetapi
dipercaya ada faktor genetic, dipicu
adanya cidera kulit (Koebner phenomenon).
Factor lingkungan dpt memperburuk
kondisi, seperti stres, penggunaan topical
corticosteroid malah memperburuk karena
dampak rebound effect.
Banyak pengobatan yg dilakukan tetapi
karena psoriasis bersifat chronic recurrent,
belum ada laporan statistic yg significans.

Psoriasis vulgaris (chronic stationary


psoriasis, plaque-like psoriasis)
Adalah bentuk paling umum dari
psoriasis.
Terdapat 80 sampai 90% orang
dengan psoriasis.
Plak psoriasis biasanya muncul di
daerah kulit yang menonjol ,
meradang ditutupi dengan kulit
bersisik putih keperakan. Daerah ini
disebut plak.

Psoriatic erythroderma
(erythrodermic psoriasis)
Ini melibatkan peradangan luas dan pengelupasan
kulit di sebagian besar permukaan tubuh. Ini bisa
disertai dengan gatal parah, pembengkakan dan
nyeri. Hal ini sering hasil dari eksaserbasi
psoriasis plak tidak stabil, terutama setelah
penarikan mendadak pengobatan sistemik.
Bentuk psoriasis bisa berakibat fatal, seperti
peradangan ekstrim dan pengelupasan kulit
mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur
suhu bagi kulit dan untuk melakukan fungsi
pelindung.

Pustular
Psoriasis pustular muncul benjolan seperti
terangkat yang penuh dengan nanah
tidak menular (pustula). di bawah kulit
dan sekitar pustula merah dan lembut.
Psoriasis pustular dapat dilokalisasi,
umumnya ke tangan dan kaki (pustulosis
palmoplantar), atau umumnya dengan
tambalan meluas terjadi secara acak
pada setiap bagian tubuh. Jenis meliputi:

Inverse psoriasis (flexural psoriasis,


inverse psoriasis)
Muncul dibagian tertentu meradang
yang halus di kulit. Hal ini terjadi pada
lipatan kulit, terutama di sekitar alat
kelamin (antara paha dan pangkal
paha), ketiak, bawah perut kelebihan
berat badan (panniculus), dan di bawah
payudara (lipat inframammary). Hal ini
diperburuk oleh gesekan dan keringat,
dan rentan terhadap infeksi jamur

Guttate psoriasis
is characterized by numerous small, scaly, red or pink,
teardrop-shaped lesions. These numerous spots of
psoriasis appear over large areas of the body, primarily
the trunk, but also the limbs and scalp. Guttate psoriasis
is often preceded by a streptococcal infection, typically
streptococcal pharyngitis. The reverse is not true.
ditandai dengan sejumlah kecil, bersisik, lesi merah atau
pink, berbentuk titik air mata. Ini banyak bintik-bintik
psoriasis muncul di daerah yang luas dari tubuh, terutama
badan, tetapi juga anggota badan dan kulit kepala.
Guttate psoriasis sering didahului oleh infeksi
streptokokus, faringitis streptokokus biasanya. Sebaliknya
adalah tidak benar.

Nail psoriasis
Menghasilkan berbagai perubahan
dalam penampilan jari dan kuku kaki.
Perubahan ini termasuk perubahan
warna di bawah lempeng kuku,
pitting kuku, garis akan di kuku,
penebalan kulit di bawah kuku, dan
melonggarkan (onycholysis) dan
hancur kuku.

Psoriatic arthritis
Melibatkan inflamasi sendi dan jaringan
ikat. Psoriasis artritis dapat menyerang
sendi, tetapi yang paling sering adalah
jari-jari. Dapat menyebabkan swelling
sehingga berbentuk sosis disebut dactility.
Psoriasis artritis juga dapat menyerang
sendi hip, knee, dan spine (spondylitis).
Sekitar 10-15% penduduk yang terkena
psoriasis juga mengenai sendi.

The migratory stomatitis


Menyerang rongga mulut dan lidah,
terutama lapisan mukosa, prevalensi
sekitar 1-2.5% dari penduduk.

Severity

Berdasarkan luasnya area yang terkena.


Ringan (mild) , kurang dari 3% luas area tubuh.
Sedang (moderat), 3-10% luas area tubuh
Berat (severe), lebih dari 10% area tubuh
Adajuga yang berdasarkan luasnya kulit bersisik.
Tapi umumnya berdasarkan beberapa faktor termasuk red
palque, ketebalan sisik, proporsi area kulit, respon terhadap
terapi, dampak penyakit terhadap seseorang.
PASI (Psoriasis Area Severity Index memberikan skor
berdasarkan luas area dan ketebalan mulai 0 (tidak ada)
sampai maksimal 72. Namun demikian sangat jauh skala
tersebut sehingga dalam klinik sering disederhanakan.

Cause
Tidak diketahui dengan jelas, ada dua
hipotesis :
Pertama, terlalu berlebihan reproduksi
sel kulit, ini sebagai kegagalan
epidermis dengan keratinocytes nya.
Kedua, ganggua sistem immun dimana
berlebihannya reproduksi sel kulit
adalah akibat dari gangguan sistem
immun.

T-cell dalam keadaan normal


melindungi infeksi kulit/tubuh,
menjadi aktif, pindah ke dermis dan
memicu pelepasan cytokins TNFalfa
(tumor necrosis factor alfa), yang
menyebabkan inflamasi dan dengan
cepat memproduksi sel kulit. Hal ini
tidak diketahui bagaimana awal
aktivitas T-cell.

Model gangguan sistem immun telah


didukung oleh observasi bahwa obat yang
bersifat immunosuppressant, jelas dapat
menimbulkan psoriasis plaque.
Bagaimanapun, peran sistem immun masih
sepenuhnya belum diketahui, dan laporan
terbaru dg model binatang, psoriasis dapat
dipicu walaupun kekurangan T-cell. Jadi dg
model binatang, setidaknya menyingkap satu
aspek jika dilihat mirip dengan psoriasis
manusia.

treatment
Ada sejumlah treatment yang
berbeda. Topical, digunakan utk yang
ringan, phototerapi untuk kasus
sedang, systemic agents untuk kasus
berat.

Schematic of psoriasis treatment ladder

Topical agents
Bath solutions (epsom salt) and
moisturizers, mineral oil, and
petroleum jelly may help soo the
affected skin and reduce the dryness
which accompanies the build-up of
skin on psoriatic plaques.

Obat oles berupa cream atau salep digunakan


langsung pd psoriasis plaque dapat membantu
mengurangi inflamasi, mengangkat sisik,
mengurangi siklus pembentukan sel kulit dan
membersihkan kulit dari plaque.
Salep dan cream berisi coal tar (batubara,
aspal, ter), dihtranol (anthralin),
corticosteroids seperti desoximetasone
(Topicort), fluocinonide, vitamin D3 analogues
(for example, calcipotriol), dan retinoids adalah
digunakan secara rutim.

Dengan ujung jari membantu


seberapa banyak obat oles
digunakan. Mekanisme kerja setiap
obat berbeda tetapi semuanya
membantu menormakan produksi sel
kulit dan mengurangi inflamasi.
Mengaktifkan vit D sama halnya
dengan menghambat proliferasi sel
kulit.

Phototherapy
Fototerapi dalam bentuk sinar matahari telah
lama digunakan sebagai terapi yang efektif.
Panjang gelombang 311-313 nm adalah paling
efektif dg aplikasi lampu khusus.
Waktu harus benar-benar dikontral agar tak
berlebihan utk menghindari burn.
UVB lamp harus dipasang timer yang akan mati
sendiri bila waktu habis. Waktu penyinaran
tergantung dari kulit seseorang, Jika nampak
tingkat cancer meningkat, treatmen diperkecil.

Psoralen and ultraviolet A phototherapy


(PUVA) adalah kombinasi ultraviolet A dengan
obat oles psoralen. Mekanisme kerja PUVA
tidak diketahui, tetapi mungkin sinar UVA
bekerja mengaktifkan psoralen, dimana
menghambat kecepatan produksi sel kulit pd
psoriasis. Aktivitas dapat berlipat setelah di
sinar PUVA, termasuk efek pada sistem
immun.
Setelah PUVA ada rasa mual, sakit kepala,
capai, seperti terbakar dan gatal.

Systemic agents
Posriasis yang resisten terhadap topical
dan phoyotherapy diberikan pengobatan
sistemic dengan pill atau injeksi.
Pasien yang akan diobati sistemic harus
dites fungsi lever dan darah karena sifat
racun obat yang akan diberikan.
Orang hamil harus dihindari. Sebagian
besar pengalaman yang pernah diobati
tetapi masih kambuh, maka pengobatan
dihentikan.

Ada tiga obat yang digunakan ;


methotrexate, cyclosporine dan
retinoids.
Methotrexate dan cyclosporine
adalah immunosuppressant drugs ;
retinoids adalah synthetic dari
vitamin A.

Alternative therapy
Beberapa studi melaporkan bahwa psoriasis
dapat dikurangi dengan merubah pola makan
dan gaya hidup. Makan yang rendah kalori dan
vegetarian dapat menurunkan gejala psoriasis,
ditambah suplemen minyak ikan (sejenis ikan
laut) masih diteliti terus evidence base nya.
Fish oils are rich in the two omega-3 fatty acids
eicosapentaenoic acid (EPA) and
docosahexaenoic acid (DHA) and contain
vitamin E, furthermore cod liver oil contains
vitamin A and vitamin D.

Prognosis
Psoriasis kondisi sepanjang hidup tidak ada obatnya.
Tetapi pengobatan hanya membantu
mengendalikan gejala.
Banyak obat yang efektif digunakan tetapi
meningkatkan resiko cancer kulit, lymphoma,
penyakit liver.
Pengalaman bagi yang hanya terdapat di siku dan
lutut dapat diobati dengan topical.
Psoriasis akan berkembang semakin buruk, tetapi
sulit diprediksi bakal terus berkembang atau
berhenti. Jadi pengendalian sepanjang hidup
diperlukan termasuk terapinya.

Sesuai dengan sebuah studi,


psoriasis berkaitan dengan
meningkatnya resiko nonmelanoma
skin cancer pada laki maupun
perempuan, sampai 2,5 kali lipat.
Peningkatan resiko ini juga dianggap
penyebab dengan pengobatan anti
psorisis.

Epidemiology
Psoriasis menyerang kedua jenis kelamin sama, dan dapat
terjadi pada semua usia, meskipun paling sering muncul
untuk pertama kalinya antara usia 15 dan 25 tahun.
Prevalensi psoriasis pada populasi Barat diperkirakan sekitar
2-3%. Prevalensi psoriasis di antara 7,5 juta pasien yang
terdaftar dengan dokter umum di Inggris adalah 1,5%.
Sebuah survei yang dilakukan oleh National Psoriasis
Foundation (pendidikan psoriasis yang berbasis di AS dan
kelompok advokasi) menemukan prevalensi sebesar 2,1% di
antara orang Amerika dewasa. Studi ini menemukan 35%
orang dengan psoriasis dapat diklasifikasikan sebagai
memiliki psoriasis sedang sampai parah

Sekitar sepertiga orang dengan psoriasis


melaporkan riwayat penyakit keluarga, dan peneliti
telah mengidentifikasi lokus genetik yang terkait
dengan kondisi tersebut.
Studi kembar monozigot menunjukkan kesempatan
70% dari mengembangkan psoriasis kembar jika
kembar lainnya memiliki psoriasis. Konkordansi
adalah sekitar 20% untuk kembar dizigot.
Temuan ini menunjukkan kedua kecenderungan
genetik dan respon lingkungan dalam
mengembangkan psoriasis.

PSORIASIS ARTHRITIS

Psoriatic arthritis (radang sendi juga


psoriatica, psoriasis arthropathic atau
psoriasis arthropathy) adalah jenis
arthritis inflamasi yang akan berkembang
pada sampai dengan 30 persen orang
yang memiliki kondisi kulit kronis psoriasis
Psoriasis arthritis dikatakan. menjadi
spondyloarthropathy seronegatif dan
karena itu terjadi lebih sering pada pasien
dengan tipe jaringan HLA-B27.

Signs and symptoms


Gejala umum Psoriatic arthritis meliputi:
Rasa sakit, bengkak, atau kekakuan di satu atau lebih
sendi.
Sendi yang merah atau hangat saat disentuh.
Bengkak seperti Sosis pada jari tangan atau kaki, yang
dikenal sebagai dactylitis.
Nyeri di dan di sekitar kaki dan pergelangan kaki, terutama
tendinitis pada tendon Achilles atau Plantar fasciitis di
telapak kaki.
Perubahan pada kuku, seperti pitting atau pemisahan dari
kuku.
Nyeri di daerah Sacrum (punggung bagian bawah, di atas
tulang ekor/coccygis).

Causes
Penyebab pasti belum diketahui,
tetapi sejumlah asosiasi genetik
telah diidentifikasi dalam studi
asosiasi genome psoriasis dan
psoriatic arthritis termasuk HLA-B27.

Diagnosis
Tidak ada tes definitif untuk mendiagnosa
psoriasis arthritis. Gejala psoriasis arthritis
mungkin erat menyerupai penyakit lain,
termasuk rheumatoid arthritis.
Seorang rheumatologist (seorang dokter yang
mengkhususkan diri dalam penyakit yang
mempengaruhi sendi) dapat menggunakan
pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, tes
darah dan rontgen untuk secara akurat
mendiagnosis psoriasis arthritis.

Classification
Ada lima jenis utama psoriatic arthritis:
A. Asymmetric: Tipe ini mempengaruhi sekitar
70% dari pasien dan umumnya ringan. Jenis ini
tidak terjadi pada sendi yang sama di kedua
sisi tubuh dan biasanya hanya melibatkan
kurang dari 3 sendi.
B. Symmetric: Tipe ini menyumbang sekitar
25% kasus, dan mempengaruhi sendi pada
kedua sisi tubuh secara bersamaan. Tipe ini
paling mirip dengan rheumatoid arthritis dan
melumpuhkan sekitar 50% dari semua kasus

C. Arthritis mutilans (M07.1): Mempengaruhi kurang dari 5%


pasien dan merupakan, deformasi dan merusak arthritis
parah. Kondisi ini dapat berkembang selama bulan atau
tahun menyebabkan kerusakan sendi yang parah. Arthritis
mutilans juga telah disebut artritis serap kronis, dan dapat
dilihat dalam rheumatoid arthritis juga.
D. Spondylitis (M07.2): Tipe ini ditandai dengan kekakuan
tulang belakang atau leher, tetapi juga dapat mempengaruhi
tangan dan kaki, dengan cara yang mirip dengan arthritis
simetris.
E. distal interphalangeal dominan (M07.0): Jenis arthritis
psoriatis ditemukan pada sekitar 5% pasien, dan ditandai
dengan peradangan dan kekakuan pada sendi terdekat ke
ujung jari tangan dan kaki. Perubahan kuku sering ditandai

Treatments

Proses yang mendasari dalam psoriatic


arthritis adalah peradangan, sehingga
perawatan diarahkan untuk mengurangi dan
mengendalikan peradangan. Kasus ringan
psoriasis arthitis dapat diobati dengan NSAIDS
saja, namun ada kecenderungan penggunaan
sebelumnya Penyakit-memodifikasi obat
antirematik atau pengubah respon biologis
untuk mencegah kerusakan sendi ireversibel

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs


(NSAID)

Biasanya obat-obatan pertama diresepkan


untuk psoriatic arthritis adalah NSAID seperti
ibuprofen dan naproxen diikuti oleh NSAID
lebih kuat seperti diklofenak, indometasin,
dan etodolac.
NSAID dapat mengiritasi lambung dan usus,
dan penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan perdarahan gastrointestinal.
Efek samping potensial lainnya termasuk
kerusakan pada ginjal dan sistem
kardiovaskular

Disease-modifying antirheumatic drugs

Daripada hanya mengurangi rasa sakit dan peradangan,


kelas obat ini membantu membatasi jumlah kerusakan sendi
yang terjadi di psoriatic arthritis.
Kebanyakan DMARDs bertindak lambat, dan dapat
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk
mengambil efek penuh. Obat-obatan seperti methotrexate
atau leflunomide umumnya dianjurkan;
DMARDs lain yang digunakan untuk mengobati arthritis
psoriatis termasuk siklosporin, azathioprine dan
sulfasalazine. Ini obat imunosupresan juga dapat mengurangi
gejala kulit psoriasis, tetapi dapat menyebabkan masalah
hati dan ginjal dan peningkatan risiko infeksi serius

Other treatments
Dokter mungkin menggunakan suntikan bersama
dengan kortikosteroid dalam kasus di mana satu
sendi yang terkena dampak.
Pada pasien psoriasis arthritis dengan kerusakan
sendi yang parah, ahli bedah ortopedi dapat
mengimplementasikan untuk memperbaiki
kerusakan sendi, biasanya dengan menggunakan
penggantian sendi (joint replacement)
Pembedahan itu efektif untuk pengentasan nyeri,
memperbaiki cacat sendi, dan memperkuat
kegunaan sendi dan kekuatan sendi.

Epidemiology
Tujuh puluh persen orang yang mengalami
arthritis psoriatis pertama menunjukkan
tanda-tanda psoriasis pada kulit, 15 persen
muncul psoriasis kulit dan arthritis pada saat
yang sama, dan 15 persen muncul psoriasis
kulit menyusul timbulnya arthritis psoriatis.
Psoriatic arthritis dapat berkembang pada
orang yang memiliki tingkat keparahan
penyakit kulit psoriasis dari ringan sampai
sangat parah.

Psoriatic arthritis cenderung muncul sekitar 10 tahun setelah


tanda-tanda pertama dari psoriasis. Bagi sebagian besar orang ini
adalah antara usia 30 dan 55, tetapi penyakit ini juga dapat
mempengaruhi anak-anak.
Timbulnya gejala arthritis psoriatis sebelum gejala psoriasis kulit
lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Lebih
dari 80% pasien dengan Psoriatic arthritis akan memiliki psoriasis
kuku, lesi ditandai dengan kuku pitting, pemisahan kuku dari kuku
yang mendasari, ridging dan retak, atau lebih parah, hilangnya
kuku itu sendiri (onycholysis).
Pria dan wanita sama-sama dipengaruhi oleh kondisi ini. Seperti
psoriasis, psoriasis arthritis lebih sering terjadi pada ras Kaukasia
dibandingkan Afrika atau Asia.

TERIMA KASIH

ROSACEA
ERYTHEMA N0DOSUM
VITILIGO DAN ALOPECIA (REVA)
Pertemuan 9

ROSACEA

ROSACEA
Rosacea / rozei / adalah kondisi kronis
yang ditandai dengan eritema wajah
(kemerahan) dan kadang-kadang jerawat [3]
Rosacea menyerang segala usia dan
memiliki empat subtipe, tiga menyreang
kulit dan keempat yang menyerang mata
(tipe okular)..
Diobati memburuk dari waktu ke waktu.
Pengobatan dalam bentuk steroid topikal
dapat memperburuk kondisi.

Ini terutama mempengaruhi keturunan


Eropa Barat Daya dan telah dijuluki
'kutukan Celtic' oleh orang di Inggris dan
Irlandia, meskipun baru-baru ini telah
dipertanyakan.
Rosacea mempengaruhi kedua jenis
kelamin, tetapi hampir tiga kali lebih
umum pada perempuan. Ia memiliki usia
puncak onset antara 30 dan 60. [Rujukan
belum ada)?

Rosacea biasanya dimulai sebagai kemerahan


pada wajah sentral di pipi, hidung, atau dahi,
tetapi dapat juga lebih sering menyerang leher,
dada, telinga, dan kulit kepala.
Dalam beberapa kasus, gejala tambahan, seperti
kemerahan semi permanen. , telangiectasia
(pelebaran pembuluh darah superfisial pada
wajah), papula merah kubah (benjolan kecil) dan
pustula, mata berpasir merah, terbakar dan
sensasi menyengat, dan dalam beberapa kasus
lanjut, hidung lobulated merah (rhinophyma),
dapat berkembang.

Ada empat diidentifikasi rosacea subtipe dan pasien


mungkin memiliki lebih dari satu subtipe :
Erythematotelangiectatic rosacea: kemerahan Tetap
(eritema) dengan kecenderungan mudah keras dan
merah. Hal ini juga umumnya memiliki pembuluh
darah kecil yang terlihat di dekat permukaan kulit
(telangiectasias) dan mungkin rasa terbakar,
menyengat, dan / atau gatal. [Rujukan?]
Orang dengan tipe ETR sering memiliki kulit sensitif.
Kulit juga bisa menjadi sangat kering dan bersisik.
Selain wajah, gejala juga dapat muncul pada telinga
leher, dada, punggung atas, dan kulit kepala.

Papulopustular rosacea: Some permanent redness with


red bumps (papules) with some pus filled (pustules) (can
last 14 days or longer; extremely varied syptoms); this
subtype can be easily confused with acne.

Phymatous rosacea: This subtype is most commonly


associated with rhinophyma, an enlargement of the nose.
Symptoms include thickening skin, irregular surface
nodularities, and enlargement. Phymatous rosacea can
also affect the chin (gnathophyma), forehead
(metophyma), cheeks, eyelids (blepharophyma), and
ears (otophyma).[10] Small blood vessels visible near the
surface of the skin (telangiectasias) may be present.

.
Rosacea okular: Merah (karena telangiectasias),
kering, iritasi atau berpasir, mata dan kelopak
mata. Mata berair. Kelopak mata sering
mengembangkan kista. Beberapa gejala lain
termasuk sensasi benda asing, gatal, rasa
terbakar, menyengat, dan kepekaan terhadap
cahaya. Mata bisa menjadi lebih rentan terhadap
infeksi. Sekitar setengah dari orang dengan
subtipe 1-3 juga memiliki gejala mata. Pandangan
kabur dan kehilangan penglihatan bisa terjadi.

CAUSE
Pemicu yang menyebabkan episode kemerahan seperti di bilas
dalam pengembangan rosacea ;
Paparan suhu ekstrim dapat menyebabkan wajah menjadi memerah
serta olahraga berat, panas dari sinar matahari, sengatan matahari
parah, stres, kecemasan, angin dingin, dan pindah ke lingkungan
yang hangat atau panas dari yang dingin seperti toko dan kantor
dipanaskan selama musim dingin.
Ada juga beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu
pembilasan, termasuk alkohol, makanan dan minuman yang
mengandung kafein (khususnya, teh panas dan kopi), makanan
tinggi antihistamin dan makanan pedas.
Makanan tinggi histamin (anggur merah, keju tua, yoghurt, bir,
produk babi sembuh seperti bacon, dll) bahkan dapat menyebabkan
kemerahan pada wajah persisten pada individu-individu tanpa
rosacea karena kondisi terpisah, intoleransi histamin.

Obat-obat tertentu dan iritasi topikal dapat dengan


cepat memicu rosacea. Beberapa perawatan
jerawat dan keriput yang telah dilaporkan
menyebabkan rosacea meliputi microdermabrasion
dan kimia kulit, serta dosis tinggi isotretinoin,
benzoil peroksida, dan tretinoin. Steroid diinduksi
rosacea adalah istilah yang diberikan untuk
rosacea disebabkan oleh penggunaan steroid
topikal atau hidung. Ini steroid sering diresepkan
untuk dermatitis seboroik. Dosis harus perlahanlahan menurun dan tidak segera dihentikan untuk
menghindari flare up.

Sebuah survei oleh National Rosacea Society dari 1.066


pasien rosacea menunjukkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kebanyakan orang:
Paparan sinar matahari 81%
Stres emosional 79%
Cuaca panas 75%
Angin 57%
Latihan berat 56%
Konsumsi alkohol 52%
Hot mandi 51%
Cuaca dingin 46%
Makanan pedas 45%

Humidity 44%

Indoor heat 41%

Certain skin-care products 41%

Heated beverages 36%

Certain cosmetics 27%

Medications (specifically stimulants) 15%

Medical conditions 15%

Certain fruits 13%

Marinated meats 10%

Certain vegetables 9%

Dairy products 8%

Cathelicidins
Richard L. Gallo and colleagues
recently noticed that patients with
rosacea had elevated levels of the
peptide cathelicidin[14] and elevated
levels of stratum corneum tryptic
enzymes (SCTEs). Antibiotics have
been used in the past to treat
rosacea but they may only work
because they inhibit some SCTEs.[15]

Intestinal bacteria
Main article: Small intestinal bacterial
overgrowth
Intestinal bacteria may play a role in causing
the disease. A recent study subjected patients
to a hydrogen breath test to detect the
occurrence of small intestinal bacterial
overgrowth (SIBO). It was found that
significantly more patients were hydrogenpositive than controls indicating the presence
of bacterial overgrowth (47% v. 5%, p<0.001).

Diagnosis
Most people with rosacea have only mild redness and are
never formally diagnosed or treated. There is no single,
specific test for rosacea.
In many cases, simple visual inspection by a trained person
is sufficient for diagnosis. In other cases, particularly when
pimples or redness on less-common parts of the face are
present, a trial of common treatments is useful for
confirming a suspected diagnosis.
The disorder can be confused with, and co-exist with acne
vulgaris and/or seborrhoeic dermatitis. The presence of
rash on the scalp or ears suggests a different or co-existing
diagnosis as rosacea is primarily a facial diagnosis,
although it may occasionally appear in these other areas.

Erythema nodosum (EN) (red


nodules)
Erythema nodosum (EN) (red nodules) is an
inflammation of the fat cells under the skin (panniculitis)
[1] characterized by tender[2] red nodules[3] or
lumps[2] that are usually seen on both shins.[2] EN is an
immunologic response to a variety of different causes.
Eritema nodosum (EN) (nodul merah) adalah suatu
peradangan pada sel-sel lemak di bawah kulit
(panniculitis) ditandai dengan red nodul lembut atau
benjolan yang biasanya terlihat pada kedua tulang
keringnya.
EN adalah respon kekebalan terhadap berbagai
penyebab yang berbeda

Famous people with rosacea include:


Margaret Bobonich[35]

Meg Cabot[36]

Mariah Carey[37]

Bill Clinton[38]

Lisa Faulkner[39]

Sir Alex Ferguson[40]

W. C. Fields[38]

Diane Kruger[41]

James Maslow

J. P. Morgan[42]

ERYTHEMA N0DOSUM

SINGLE LESION OF ERYTHEMA


NODOSUM

Erythema nodosum lesion in a


person with tuberculosis

Classification
Erythema nodosum dibagi dalam dua
tipe berikut ;

Acute erythema nodosum

Chronic erythema nodosum

Sign and symptom


Eritema nodosum biasanya sembuh sendiri 3-6 minggu
setelah peristiwa, baik internal maupun eksternal ke
tubuh, yang memulai reaksi hipersensitivitas pada
lemak subkutan.
EN sering dikaitkan dengan demam, malaise, dan nyeri
sendi dan peradangan . Ini muncul sebagai nodul merah
lembut pada tulang kering yang halus dan mengkilat.
Nodul dapat terjadi di mana saja ada lemak di bawah
kulit, termasuk paha, lengan, badan, wajah, dan leher.
Nodul dengan diameter 1-10 cm, dan nodul individu
dapat bergabung membentuk area yang luas dan kulit
mengeras

Sebagai usia nodul, mereka menjadi ungu


kebiruan, kecoklatan, kekuningan, dan
akhirnya hijau, mirip dengan perubahan
warna yang terjadi pada berakhirnya
memar.
Nodul biasanya mereda selama 2-6
minggu tanpa ulserasi atau scarring.
Dermatophytids adalah lesi kulit serupa
yang dihasilkan dari infeksi jamur seperti
kurap di daerah lain dari tubuh.

Causis
Pada sekitar 30-50% kasus, penyebab EN tidak diketahui.
EN dapat dikaitkan dengan berbagai macam penyakit, termasuk
infeksi (misalnya, hepatitis C, TBC, streptokokus, Mycoplasma
pneumoniae, Yersinia, dan virus Epstein-Barr), Coccidioides
immitis, sarkoidosis, penyakit autoimun (misalnya, penyakit
inflamasi usus atau Behet ini penyakit), kehamilan, obat-obatan
(sulfonamid, kontrasepsi oral, bromida), vaksinasi, dan kanker.
EN mungkin juga karena produksi antibodi berlebihan pada kusta
lepromatosa menyebabkan deposisi kompleks imun. Ada
hubungan dengan HLA-B27 histocompatibility antigen, yang hadir
dalam 65% pasien dengan eritema nodosum.
Sebuah mnemonik berguna untuk penyebabnya adalah SORE
SHINS (Streptococcus, OCP, Rickettsia, Eponymous (Bechet),
sulfonamid, Hansen Disease (Kusta), IBD, NHL, Sarkoidosis.

Diagnosis
Diagnosis klinis. Sebuah biopsi
mendalam atau biopsi insisional
dapat dilakukan dalam kasus di mana
diagnosis tidak jelas.
Pemeriksaan mikroskopis akan
mengungkapkan panniculitis septum
dengan peradangan akut dan kronis
dalam lemak dan di sekitar pembuluh
darah.

Treatment
Eritema nodosum adalah self limiting dan biasanya
sembuh sendiri dalam waktu 3-6 minggu. Suatu
bentuk berulang memang ada, dan pada anakanak itu dikaitkan dengan infeksi berulang dengan
streptokokus.
Pengobatan harus fokus pada penyebab yang
mendasarinya. Gejala dapat diobati dengan
bedrest, elevasi kaki, perban tekan, perban basah,
dan nonsteroidal agen anti-inflamasi (NSAID).
Biasanya lebih efektif pada awal EN dibandingkan
dengan penyakit kronis

Potassium iodida dapat digunakan


untuk lesi persisten yang penyebab
belum diketahui. Kortikosteroid dan
colchicine
Thalidomide telah berhasil digunakan
dalam pengobatan Eritema nodosum
leprosum, dan telah disetujui oleh
FDA AS untuk digunakan obat ini
pada bulan Juli 1998

Epidemiology
Eritema nodosum adalah bentuk
paling umum dari panniculitis
(peradangan lemak subkutan).
Puncak kejadian EN terjadi antara 1836 tahun. Wanita 3-6 kali lebih
banyak terkena dibanding pria.

TREATMENT
Mengobati rosacea bervariasi tergantung pada
tingkat keparahan dan subtipe. Pendekatan
subtipe diarahkan untuk mengobati pasien
rosacea dianjurkan untuk dermatologists [22]
Kasus ringan sering tidak dirawat sama sekali,
atau hanya ditutupi dengan kosmetik normal..
Terapi untuk pengobatan rosacea tidak kuratif,
dan paling baik diukur dari segi pengurangan
jumlah eritema dan lesi inflamasi, penurunan
dalam jumlah, durasi, dan intensitas flare, dan
gejala seiring gatal, terbakar, dan nyeri.

Mengobati rosacea bervariasi tergantung pada


tingkat keparahan dan subtipe. Pendekatan
subtipe diarahkan untuk mengobati pasien rosacea
dianjurkan untuk dermatologists [22] Kasus ringan
sering tidak dirawat sama sekali, atau hanya
ditutupi dengan kosmetik normal.. Terapi untuk
pengobatan rosacea tidak kuratif, dan paling baik
diukur dari segi pengurangan jumlah eritema dan
lesi inflamasi, penurunan dalam jumlah, durasi,
dan intensitas flare, dan gejala seiring gatal,
terbakar, dan kelembutan

Medications
Antibiotik tetrasiklin oral (tetrasiklin, doxycycline, minocycline) dan
antibiotik topikal seperti metronidazole biasanya baris pertama
pertahanan diresepkan oleh dokter untuk meredakan papula, pustula,
radang dan beberapa kemerahan. [26] topikal asam azelaic seperti
Finacea (15%) atau Skinoren (20%) dapat membantu mengurangi
inflamasi lesi, benjolan dan papula.
Menggunakan kulit asam alpha-hydroxy dapat membantu mengurangi
kemerahan yang disebabkan oleh iritasi, dan mengurangi papula dan
pustula terkait dengan rosacea. [27] Antibiotik oral dapat membantu
untuk meredakan gejala okular rosacea.
Jika papula dan pustula bertahan, maka kadang-kadang isotretinoin dapat
diresepkan [28] Isotretinoin memiliki banyak efek samping dan biasanya
digunakan untuk mengobati jerawat parah tetapi dalam dosis rendah
terbukti efektif melawan papulopustular dan phymatous rosacea..
Beberapa orang merespon dengan baik untuk aplikasi topikal minyak
cendana pada daerah yang terkena, terutama dalam mengurangi
prevalensi pustula dan eritema

Laser

Vaskular Laser dermatologis (panjang gelombang tunggal) atau


cahaya berdenyut intens (spektrum luas) mesin menawarkan
salah satu pengobatan terbaik untuk rosacea, khususnya eritema
(kemerahan) pada kulit. [31]
Mereka menggunakan cahaya untuk menembus epidermis untuk
menargetkan kapiler dalam lapisan dermis kulit. Cahaya diserap
oleh oxy-hemoglobin yang memanas menyebabkan dinding
kapiler untuk panas hingga 70 C (158 F), merusak mereka,
menyebabkan mereka untuk diserap oleh mekanisme pertahanan
alami tubuh.
Dengan jumlah yang memadai perawatan, metode ini bahkan
dapat menghilangkan kemerahan sama sekali, meskipun
perawatan berkala tambahan kemungkinan akan diperlukan
untuk menghapus baru dibentuk kapiler.

VITILIGO

Vitiligo adalah suatu kondisi yang menyebabkan


depigmentasi bagian kulit. Ini terjadi ketika
melanosit, sel yang bertanggung jawab untuk
pigmentasi kulit, mati atau tidak berfungsi.
Penyebab vitiligo tidak diketahui, tetapi penelitian
menunjukkan bahwa mungkin timbul dari autoimun,
genetik, stres oksidatif, saraf, atau penyebab virus.
Kejadian di seluruh dunia adalah kurang dari 1%.
Bentuk yang paling umum adalah non-segmental
vitiligo, yang cenderung muncul dalam patch
simetris, kadang-kadang di daerah yang luas dari
tubuh

SIGN AND SYMPTOMS


Yang paling menonjol gejala vitiligo adalah
depigmentasi bercak kulit yang terjadi pada
ekstremitas.
Meskipun patch awalnya kecil, mereka sering
membesar dan berubah bentuk.
Ketika lesi kulit terjadi, mereka paling menonjol
pada wajah, tangan dan pergelangan tangan.
Depigmentasi sangat terlihat di sekitar lubang
tubuh, seperti mulut, mata, hidung, alat
kelamin dan umbilikus.

TREATMENT
Ada beberapa pengobatan untuk vitiligo. Pilihan pengobatan
umumnya terbagi menjadi empat kelompok:
Fototerapi UVB
Mengekspos kulit terhadap sinar UVB dari lampu UVB adalah
pengobatan yang paling umum untuk vitiligo. Perawatan bisa
dilakukan di rumah dengan lampu UVB dalam negeri atau di
klinik. Hal ini penting untuk mengontrol waktu on, sehingga
kulit tidak akan membakar dari over exposure. Lampu UVB
harus memiliki timer yang dapat mematikan lampu otomatis.
Biasanya lampu kecil diperlukan jika tempat kecil.
Pengobatan dapat memakan waktu beberapa minggu jika
Bintik-bintik pada wajah dan leher dan jika mereka ada tidak
lebih dari 3 tahun.

Jika tempat berada di tangan dan kaki dan telah ada lebih dari
3 tahun, dapat memakan waktu beberapa bulan. Di klinik
perawatan yang dilakukan 2-3 kali seminggu, dan di rumah
setiap hari, yang membuat perawatan rumah lebih efektif.
Jika tempat berada di area besar tubuh, perawatan tubuh
yang lengkap di klinik atau rumah sakit akan dibutuhkan.
Kedua broadband UVB dan lampu narrowband UVB dapat
digunakan. Namun pengobatan ini tidak dapat diandalkan
dikatakan terbaik. [Rujukan?] Tidak ada pengobatan yang
benar-benar repigments kulit..
Menambahkan psoralen, fotosensitizer, atau immunomodulant
yang meningkatkan efek dari sinar UV, dapat membantu
dalam repigmentation parsial

Penelitian telah menunjukkan bahwa krim


imunomodulator seperti Protopic dan
Elidel juga menyebabkan repigmentation
dalam beberapa kasus, bila digunakan
dengan perawatan narrowband UVB.
Sebuah laporan 1997 menunjukkan bahwa
menggabungkan vitamin B12 dan
suplemen asam folat dengan paparan
sinar matahari menyebabkan
repigmentation di 52 % kasus.

(1)PUVA fototerapi
Cahaya (UVA) perawatan ultraviolet biasanya
dilakukan di klinik rumah sakit. Psoralen dan
ultraviolet A ringan (PUVA) pengobatan melibatkan
obat yang meningkatkan sensitivitas kulit terhadap
sinar ultraviolet. Kulit kemudian terkena dosis
tinggi sinar ultraviolet A. Pengobatan diperlukan
dua kali seminggu selama 6-12 bulan atau lebih.
Karena dosis tinggi UVA dan psoralen, PUVA dapat
menyebabkan efek samping seperti reaksi jenis
sunburn- atau flek-flek kulit.

Ultraviolet B narrowband (UVB)


sekarang digunakan lebih sering
daripada PUVA karena kurang
merusak kulit. Seperti dengan PUVA,
perawatan dilakukan dua kali
seminggu di klinik atau setiap hari di
rumah, dan tidak perlu
menggunakan psoralen.

(2)Transplantasi melanosit
Pada bulan Oktober tahun 1992, sebuah laporan ilmiah yang
diterbitkan berhasil transplantasi melanosit untuk daerah
yang terkena vitiligo, efektif repigmenting wilayah tersebut.
Prosedur yang terlibat mengambil lapisan tipis kulit
berpigmen dari daerah glutealis pasien. Melanosit kemudian
dipisahkan ke suspensi seluler yang diperluas dalam culture.
Daerah penerima harus diperlakukan gundul kemudian
dengan dermabrader dan melanosit diterapkan.
Antara 70 dan 85 persen pasien mengalami repigmentation
hampir lengkap dari kulit mereka. Umur panjang
repigmentation yang berbeda dari orang ke orang.

(3)Kamuflase kulit
Pada kasus ringan, vitiligo patch
dapat disembunyikan dengan riasan
atau solusi kamuflase kosmetik
lainnya. Jika orang yang terkena
berkulit pucat, patch dapat dibuat
kurang terlihat dengan menghindari
sinar matahari baik dan penyamakan
kulit tidak terpengaruh. [16]

(4)De-pigmenting
Dalam kasus vitiligo yang luas pilihan untuk depigmen kulit terpengaruh dengan obat topikal
seperti monobenzone, mequinol atau hidrokuinon
dapat dianggap untuk membuat kulit bahkan
warna. Penghapusan semua pigmen kulit dengan
monobenzone adalah permanen dan kuat.
Keselamatan sinar matahari harus dipatuhi seumur
hidup untuk menghindari matahari membakar
parah dan melanoma. Depigmentasi membutuhkan
waktu sekitar satu tahun untuk menyelesaikan.

Non-segmental
Dalam non-segmental vitiligo (NSV), biasanya ada
beberapa bentuk simetri di lokasi bercak
depigmentasi.
Patch baru juga muncul dari waktu ke waktu dan
dapat digeneralisasi atas sebagian besar tubuh atau
lokal ke daerah tertentu.
Vitiligo mana pigmentasi kulit sedikit tetap disebut
sebagai vitiligo universalis. NSV dapat terjadi pada
usia berapa pun, tidak seperti vitiligo segmental,
yang jauh lebih umum di usia remaja.

Kelas non-segmental vitiligo meliputi:


Generalized Vitiligo: pola yang paling umum,
wilayah yang luas dan didistribusikan secara acak
dari depigmentasi
Universal Vitiligo: depigmentasi meliputi sebagian
besar tubuh
Focal Vitiligo: satu atau makula tersebar di
beberapa di satu daerah, yang paling umum pada
anak-anak.
Acrofacial Vitiligo: jari dan daerah periorificial.
Mukosa Vitiligo: depigmentasi hanya selaput lendir

Segmental
Segmental vitiligo (SV) berbeda dalam penampilan,
etiologi dan prevalensi dari penyakit terkait.
Perawatan adalah berbeda dari NSV.
Ini cenderung mempengaruhi daerah kulit yang
berhubungan dengan akar dorsal dari tulang
belakang dan paling sering unilateral.
Menyebar jauh lebih cepat dibandingkan NSV dan,
tanpa pengobatan, jauh lebih stabil / statis dalam
wkt tertentu dan tidak terkait dengan penyakit autoimun. Ini adalah kondisi yang sangat merespon
diobati dengan pengobatan topikal.

Pathogenesis
Vitiligo adalah gangguan yang ditandai oleh
hilangnya pigmentasi kulit merata akibat serangan
kekebalan terhadap melanosit. Meskipun tidak ada
bukti yang signifikan, banyak dokter percaya
bahwa hal itu dapat disebabkan oleh cacat pada
banyak gen. [Rujukan?]
Variasi dalam gen yang merupakan bagian dari
sistem kekebalan tubuh atau bagian dari melanosit
memiliki keduanya telah dikaitkan dengan vitiligo.
Gen-gen sistem kekebalan tubuh berhubungan
dengan gangguan autoimun lainnya

Dalam satu kasus, TYR gen, yang


membuat melanosit lebih rentan
terhadap sistem kekebalan tubuh dalam
vitiligo, juga membuat melanosit lebih
rentan terhadap sistem kekebalan tubuh
dalam kanker kulit melanoma maligna.
Jadi orang-orang dengan vitiligo
disebabkan oleh Tyr gen cenderung
memiliki melanoma maligna

Vitiligo kadang-kadang dikaitkan dengan penyakit autoimun


dan inflamasi, umumnya tiroid berlebih dan underexpression.
Sebuah studi yang membandingkan 656 orang dengan dan
tanpa vitiligo dalam 114 keluarga ditemukan beberapa mutasi
(polimorfisme nukleotida tunggal) pada gen NALP1.
NALP1 gen, yaitu pada kromosom 17 yang terletak di 17p13,
adalah pada kaskade yang mengatur peradangan dan
kematian sel, termasuk sel-sel myeloid dan limfoid, yang
merupakan sel darah putih yang merupakan bagian dari
respon imun.
NALP1 diekspresikan pada tingkat tinggi dalam sel T dan sel
Langerhan, sel darah putih yang terlibat dalam autoimunitas
kulit. Polimorfisme CD4 terbukti berhubungan dengan vitiligo
dan penyakit autoimun lainnya seperti tipe I Diabetes Mellitus.

ALOPECIA

Alopecia areata (AA) adalah suatu kondisi di mana


rambut hilang dari sebagian atau seluruh area tubuh,
biasanya dari kulit kepala.
Karena menyebabkan bintik-bintik botak di kulit
kepala, terutama pada tahap pertama, itu. kadangkadang disebut titik kebotakan.
Pada 1-2% kasus, kondisi ini bisa menyebar ke
seluruh kulit kepala (alopecia totalis) atau seluruh
epidermis (alopecia universalis).
Kondisi menyerupai AA, dan memiliki penyebab yang
sama, terjadi juga pada spesies lain.

Classification
Umumnya, alopecia areata melibatkan rambut rontok dalam
satu atau lebih tempat putaran pada kulit kepala.
Rambut juga bisa kehilangan lebih difus di seluruh kulit kepala,
dalam hal kondisi ini disebut alopecia areata difus.
Alopecia areata monolocularis menjelaskan kebotakan pada
hanya satu tempat. Ini dapat terjadi di mana saja di kepala.
Alopecia areata multilocularis mengacu ke beberapa daerah
rambut rontok.
Penyakit ini mungkin terbatas hanya untuk jenggot, dalam hal
ini disebut alopecia areata barbae.
Jika pasien kehilangan semua rambut pada kulit kepala,
penyakit ini kemudian disebut alopecia totalis.
Jika semua rambut tubuh, termasuk rambut kemaluan, hilang,
diagnosis kemudian menjadi alopecia universalis.

Signs and symptoms


Alopecia areata

Khas pertama gejala AA patch botak kecil. Kulit yang


mendasari unscarred dan terlihat dangkal normal. Patch
ini dapat mengambil banyak bentuk, tetapi yang paling
biasanya bulat atau oval.
AA paling sering mempengaruhi kulit kepala dan
jenggot, tetapi mungkin terjadi pada setiap bagian yang
ditumbuhi rambut tubuh.
daerah kulit yang berbeda dapat menunjukkan rambut
rontok dan pertumbuhan kembali pada waktu yang
sama. Penyakit ini juga dapat pergi ke remisi untuk
sementara waktu, atau mungkin permanen. Hal ini
sering terjadi pada anak.

CAUSES
Alopecia areata tidak menular. Hal ini terjadi lebih
sering pada orang yang telah mempengaruhi anggota
keluarga, menunjukkan faktor keturunan dapat
menjadi faktor.
Bukti kuat dari hubungan genetik dengan peningkatan
risiko AA ditemukan dengan mempelajari keluarga
dengan dua atau lebih anggota yang terkena dampak.
Studi ini mengidentifikasi setidaknya empat daerah di
genom yang mungkin mengandung gen ini .Selain itu,.
Sedikit lebih mungkin terjadi pada orang yang
memiliki kerabat dengan penyakit autoimun.

Treatment
Jika wilayah yang terkena dampak kecil, masuk akal hanya
untuk mengamati perkembangan penyakit, seperti masalah
sering spontan regresi dan rambut dapat tumbuh kembali.
Dalam kasus kerontokan rambut yang parah, keberhasilan
yang terbatas telah ditunjukkan dari mengobati AA dengan
kortikosteroid clobetasol atau fluosinonida, suntikan
kortikosteroid, atau krim.
Krim namun tidak efektif dan memakan waktu lebih lama
untuk melihat hasilnya. Suntikan steroid yang biasa
digunakan dalam situs di mana bidang kerontokan rambut di
kepala kecil atau terutama di mana rambut alis telah hilang

Apakah mereka efektif tidak pasti. Beberapa obat lain


yang digunakan adalah minoxidil, Elocon salep (krim
steroid), iritasi (anthralin atau tar batubara topikal), dan
imunoterapi siklosporin topikal, kadang-kadang dalam
kombinasi yang berbeda.
Kortikosteroid topikal seringkali gagal untuk memasuki
kulit, lampu sangat cukup untuk mempengaruhi rambut,
yang merupakan target pengobatan, dan lesi kecil
biasanya juga tumbuh kembali secara spontan.
Kortikosteroid oral mengurangi rambut rontok, tapi
hanya untuk periode di mana mereka diambil, dan obat
ini memiliki efek samping yang serius yang merugikan.
[7]

Untuk patch kecil di jenggot atau kepala,


penekanan dengan salep tacrolimus topikal, seperti
Protopic, yang mungkin. Gejala dapat tetap ditekan
sampai diperburuk oleh stres atau faktor lainnya.
Dalam sebuah penelitian kecil tanpa kelompok
kontrol, diphenylcyclopropenone telah
menunjukkan pertumbuhan kembali rambut yang
signifikan pada 40% pasien dengan AA pada enam
bulan, yang berkelanjutan dalam dua-pertiga dari
ini setelah periode 12-bulan follow up. Apakah ini
signifikan masih diragukan, pemulihan spontan
yang cukup terjadi, serta

Untuk beradaptasi dengan penyakit daripada


mengobati dalam upaya untuk menyembuhkan,
banyak pilihan juga tersedia.
Wig sering digunakan oleh orang-orang dengan
alopecia, alopecia totalis khususnya, di mana
rambut hilang sepenuhnya dari kulit kepala.
Wig tersedia di berbagai tingkatan
perkembangan dan teknologi, termasuk wig
dengan mekanisme hisap untuk menjaga
mereka melekat erat pada kulit kepala. Namun,
tidak ada /belum ditemukan obat

Epidemiology

Kondisi ini mempengaruhi 0,1% -0.2% dari manusia


[rujukan?], Terjadi pada pria dan wanita. Alopecia areata
terjadi pada orang yang tampaknya sehat dan tidak
memiliki kelainan kulit.
Presentasi awal yang paling sering terjadi pada usia
remaja akhir, anak usia dini, atau dewasa muda, tetapi
bisa terjadi dengan orang-orang dari segala usia.
Pasien.. Juga cenderung memiliki insiden yang sedikit
lebih tinggi dari kondisi yang berkaitan dengan sistem
kekebalan tubuh: asma, alergi, penyakit kulit atopik, dan
hipotiroidisme.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai