Oleh
DRS. Soeparman SSTFT
Materi Kuliah Integument
Program D3 Fisioterapi UPN
Pendahuluan
Luka bakar termasuk jenis luka karena
panas atau dingin yang berlebihan,
mengenai kulit epidermis, dermis bahkan
jaringan sub dermis. Dapat terjadi
komplikasi
berupa
infeksi
bahkan
pernapasan.
Penyembuhan
dapat
meninggalkan
deformitas,
berupa
kontraktur jaringan, sehingga terjadi
limitasi fungsional. Disinilah fisioterapi
berperan termasuk dalam mengatasi
kontraktur dan gangguan fungsi.
SU H U D AN KERU SAKAN
JARIN G AN
KLASIFIKASILU KA BAKAR
1.
2.
3.
4.
5.
Superficial burn
Superficial Partial-thickness burn
Deep Partial-thickness burn
Full-thickness burn
Subdermal burn
1.SU PERFICIAL BU RN
Hanya
lapisan
epidermis
yang
mengalami
kerusakan
seperti
terkena sinar matahari.
Kulit merah atau eritema akibat
kerusakan epidermal dan iritasi
dermal tetapi tidak terjadi cidera,
jadi sisi epidermal yg rusak terjadi
proses aktif utk melepaskannya.
Tidak ada Blister, tetapi nampak
sedikit edema..
Penyembuhan bisa spontan dan
tidak meninggalkan scar (jaringan
S U P ER FIC IA L B U R N
D eep partial .
Sebagian besar cairan akan hilang karena
Full-thickness burn
Lanjut .
Problem yg besar adalah kerusakan
sistem
vaskuler
perifer,
yang
karakteristiknya dalam 24 jam terjadi
komplit oklusi sehingga ada tanda
edema.
Tetapi karena eschar tidak elastik
edema yg terbentuk diarea luka
menyebabkan
kompresi
jaringan
dibawahnya, dan hal ini cenderung
terjadi oklusi dan kemungkinan jaringan
nekrosis.
Oleh karena itu escharotomy perlu
Lanjut .
Jika escharotomy sukses akan segera
5.SU BD ERM AL BU RN
Kerusakan komplit pada epidermal dan
D ERAJAT LU KA BAKAR
Ada dua faktor yang menentukan
seriusnya luka :
1. Luasnya area (% dari total bodi)
2. Dalamnya area luka bakar.
Pulaski dan Tennison,
mengembangkan the rule of nine,
dan Lund and Browder mengubah
prosentase permukaan kulit pada
anak.
RU LE O F N IN E
Continued .
PT= PartialThickness FT= FullThickness
Continued..
hipovolemia
Peningkatan rasio sel darah merah
thd plasma di pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan
viskositas darah dan memperlambat
sirkulasi
Pengurangan curah jantung
Peningkatan denyut jantung.
H ipoksia
Hipoksia dapat disebabkan oleh
ED EM A M U KO SA
Saluran napas akan mengalami
KO M PLIKASILUKA BAKAR
1. Infeksi ( staphylococus aureus dan
pseudomonas
aeruginosa
yang
resisten terhadap antibiotic).
2. Pulmonary complication (jika terjadi
kebakaran di ruang tertutup)
3. Metabolic complication (perubahan
fisiologi dan biomekanik setelah
luka bakar)
Continued .
Continued
PRO G N O SIS O F TH E BU RN S
Luka
PATI
ENbakar
T yang terjadi pada usia di atas
Resuscitation
Penggantian cairan yang diberikan selama
Infl
am atory
Setelah vasokonstriksi berakhir dalam 3-5
menit, selanjutnya :
- Vasodilatasi utk meningkatkan aliran
darah pd area tsb.
-Terjadi peningkatan permiabilitas dinding
pembuluh darah, akibatnya cairan plasma
menembus keluar dan terjadilah edema.
-Leokosit infiltrasi ke area luka dan mulai
membersihkan jaringan yg terkontaminasi.
.
luka.
Di bagian dalam, fibroblast bermigrasi
dan proliferasi. Fibroblast adalah sel
yang mensintese scartissue.
Colagen mulai teratur sepanjang area
luka
Sepanjang colagen terbentuk jaringan
granulasi ( tersusun dari fibroblast,
macrofags, dan pembuluh darah).
Jika
terlalu
berlebihan
jaringan
granulasi
cenderung
terjadi
Proliferation phase .
Selama
fase
proliferasi, terjadi
kontraksi pada luka. Dan ini proses
aktif
dimana
tubuh
mencoba
menutup luka yang kehilangan
jaringan.
Kemampuan kontraksi tergantung
dari jumlah
kulit yg tersedia
disekitar luka.
M AN AJEM EN LU KA BAKAR
Tujuan utama :
TO PICAL M ED ICATIO N
Silver sulfadiazin, anti bacterial agents.
Sulfamilon, antibacterial agents
Silver nitrate, anticeptic germicide
Bacitracin/polysporin, againt gram
positive organisme
Furacin, antibacterian cream
Garamycin, antibiotic used gainst gramnegative
Travase/Elase, Enzymatic debriding
agents, no antibacterial agents.
SU RG ICAL M AN AG EM EN T
Eksisi utk mengangkat eschar.
Menutup luka dengan beberapa tipe
skin graft :
1. Autograft, diambil dari kulit sendiri.
2. Allograft atau Homograft, diambil
dari species yg sama (biasanya dari
kadaver yg disimpan di bank kulit).
Surgical .
3. A xenograft, disebut juga a
heterograft, diambil dari species lain
(babi).
4. Disamping graft, ada juga split.
a. graft, tanpa vaskuler
b. split, dengan vaskuler
Skin G raft
Skin fl
ap
- edema
- restrictive eschar
- pain.
Pt assess continued..
Riwayat pasien dan famili..
Lain-lain termasuk kekuatan otot,
ambulasi, fungsional.
Penyembuhan luka adalah proses
berlangsung terus, karena itu
dimonitor setiap hari, termasuk
perubahan kulit, ROM, integritas.
G O AL SETTIN G
Luka harus bersih agar memperbaiki
SPLIN TIN G
Indikasi:
1. Pencegahan contracture.
2. Mempertahankan ROM .
3. Koreksi contractur
4. Melindungi sendi atau tendon.
Splint harus dirancang agar mudah
pemakainnya, melepasnya dan
membersihkannya, tidak ada tekanan
yg menonjol, sehingga mudah di cek
setiap hari.
COMMON DEFORMITY
MOTION TO BE STRESSED
Anterior
neck
Flexion
Hyperexntension
ShoulderAxilla
Elbow
Hand
Claw hand
Hip and
groin
Knee
Flexion
Extension
Ankle
Plantar flexion
Continued .
Pasif dilakukan jika pasien tidak mampu
RESISTIVE EXERCISE
Terdiri dari isotonic, isokinetic, atau
alat-alat lain.
Prinsip latihan resisted utk
meningkatkan kekuatan otot dan
memperbaiki gerak.
Modifikasi latihan berdasarkan kondisi
luka.
Jika telah masuk latihan strengthening
dan endurance perlu kontral
kardiovaskuler dan respirasi.
AM BU LATIO N
Jika pasien graft, ambulasi menunggu
M ASSAG E
Deep friction bermanfaat utk
SCAR M AN AG EM EN T
Penyembuhan luka yang normal (graft
PRESSU RE D RESSIN G
Elastic wraps, dapat digunakan untuk
Continued .
Tekanan (Pressure) dilakukan utk mengontrol
continued
Tetapi jika masih nampak aktif yg
Continued
Adherent elastic bandage (verban
Continued .
Bagian tubuh yang tidak boleh
H O M E PRO G RAM
Fokus latihan adalah stretching,
Continued. .
Perawatan kulit yg tepat mungkin
Continued
Jika saat penyembuhan merasa
References
Stichelle H. Cameron, PT, OCS : PHYSICAT ACENTS IN
REHABILITAIION
Saunder,
Elsevier 2003.
Stuart B. Porter BSc : Tidy's Physiotherapy, Thirteenth
Edition,
BUTTERWORTH-HEINEMANN , Elsevier Science Limited,
TORONTO 2003.