Anda di halaman 1dari 47

Penyakit

Eritropapuloskuamosa
Maya Wahdini, dr., Mkes, SpKK
Psoriasis
Epidemiologi
• Universal, prevalensi bervariasi 0,1-11,8%
• Bisa mengenai semua umur, dengan onset
rata-rata 15-30 tahun, jarang sebelum 10
tahun
Etiologi dan patogenesis
• Penyakit kulit inflamasi kronis dengan dasar
genetik
• Ditandai dengan perubahan pada
pertumbuhan dan diferensiasi epidermis dan
abnormalitas vaskular
• Penyebab pastinya belum diketahui,
kemungkinan kelainan utamanya terdapat
pada keratinosit, terutama pada T-cell specific
immunosuppressant cyclosporine A
Gambaran klinis
• Lesi klasik psoriasis adalah plak berbatas tegas,
berwarna kemerahan, dengan permukaan
berskuama tebal putih keperakan
• Ukuran lesi bervariasi dari papula pinpoint hingga
plak yang menutupi permukaan tubuh yang luas.
• Apabila skuama diangkat, maka akan tampak kulit
yang eritema homogen dan mengilap dengan
titik-titik perdarahan, yang menunjukkan adanya
dilatasi kapiler (Auspitz sign)
• Kelainan kulit biasanya simetris pada kedua sisi
tubuh, namun dapat pula unilateral
• Fenomena Koebner (isomorphic response) , yaitu
apabila kulit yang tidak ada lesi terkena trauma,
akan memicu timbulnya lesi psoriasis pada kulit
tersebut
• Reaksi timbulnya lesi kulit baru ini biasanya
muncul 7-14 hari setelah trauma.
• Psoriasis adalah penyakit kronik residif, dan
faktor-faktor pemicu kekambuhan psoriasis
antara lain infeksi, stress emosional, dan reaksi
obat
• Tipe-tipe psoriasis berdasarkan gambaran
klinisnya:
• Psoriasis vulgaris
• Psoriasis gutata
• Psoriasis inversa
Psoriasis vulgaris
• Gambaran psoriasis yang paling sering, terdapat
pada 90% pasien
• Plak merah berskuama dengan distribusi simetris
terutama pada bagian ekstensor extremitas (siku
dan lutut), lumbosakral, bokong, kulit kepala
berambut, dan daerah genital. Daerah predileksi
lain adalah umbilikus dan celah intergluteal.
• Skuma tebal berlapis-lapis. Plak individual dapat
bergabung menjadi besar.
Psoriasis gutata
• Berasal dari bahasa Latin gutta, berarti “a
drop” atau tetesan, ditandai dengan erupsi
kulit berupa papula yang kecil-kecil (diameter
0.5–1.5 cm) pada batang tubuh dan
ekstremitas proksimal
• Biasanya timbul pada usia muda
• Biasanya berhubungan dengan infeksi,
terutama streptokokus pada tenggorokan.
Psoriasis inversa
• Lesi psoriasis terlokalisasi pada daerah-daerah
lipatan seperti aksila, genito-kruris, dan leher.
• Skuama minimal atau tidak ada, dan lesi kulit
memberikan gambaran eritema berbatas
tegas dengan permukaan mengilap.
Psoriasis eritrodermik
• Psoriasis yang generalisata, meliputi seluruh
bagian tubuh, termasuk wajah, tangan, kaki,
kuku, batang tubuh, dan ekstremitas.
• Gambaran yang menonjol adalah eritema
generalisata, dengan skuama yang superfisial dan
lebih halus.
• Vasodilatasi generalisata  eritema dan
kehilangan panas tubuh  hipotermi 
menggigil
• Kehilangan protein dari kulit  hipoalbumin 
edema tungkai.
Psoriasis pustulosa
• Beberapa variasi klinis psoriasis pustulosa:

• Psoriasis pustulosa generalisata (von Zumbusch


type)
• Annular pustular psoriasis
• Impetigo herpetiformis
• Psoriasis pustulosa lokalisata—(1) pustulosis
palmaris et plantaris dan (2) acrodermatitis
continua of Hallopeau.
Psoriasis pustulosa generalisata
• Merupakan varian akut dari psoriasis, yang biasanya
didahului oleh bentuk psoriasis lainnya
• Gambaran klinis berupa demam beberapa hari dan
erupsi generalisata yang tinbul tiba-tiba dan serentak
berupa pustula steril berukuran diameter 2-3 mm
• Pustula tersebar diseminata pada batang tubuh dan
ekstremitas, termasuk telapak tangan dan kaki.
• Pustula timbul dengan dasar eritema, awalnya berupa
plak yang bergabung menjadi “lake of pus”
Psoriasis pustulosa generalisata
• Dapat berkembang menjadi eritroderma
• Etiologi tidak diketahui
• Beberapa faktor pencetus antara lain infeksi,
terapi topikal yang iritatif, penghentian steroid
yang tiba-tiba
• Biasanya terdapat gejala sistemik dan dapat
mengancam jiwa: hipokalemia, infeksi bakteri,
sepsis, dehidrasi
Gambaran klinis lainnya
• Kuku, pada 40% kasus, tersering pitting nail
• Lidah
• Geographic tongue, atau benign migratory glossitis or
glossitis areata migrans,
• Inflamasi idiopatik ditandai dengan hilangnya papila
filiformis yang terlokalisir
• Berupa plak eritema dengan tepi serpiginosa
menyerupai peta dan dapat berpindah-pindah
• Varian oral dari psoriasis
• Namun, lesi ini tidak
spesifik untuk psoriasis
• Sendi (artritis psoriatika)
• Manifestasi psoriasis ekstrakutan yang sering,
terdapat pada 40% kasus
• Berupa peripheral arthritis, axial arthritis
(spondylitis), enthesitis, dactylitis, and
tenosynovitis. Dengan gambaran inflamasi
sedi berupa nyeri sendi, bengkak, kaku,
kemerahan dan sulit digerakkan.
Histopatologi
• Penebalan epidermis dengan
elongasi rete ridges
• Dilatasi pembuluh darah
• Infiltrasi sel PMN
• Hiperkeratosis
• Parakeratosis
• Mikroabses Munro’s
Diagnosis banding
Terapi
Parapsoriasis
Gambaran klinis
• Large plaque parapsoriasis: bercak lonjong atau
berbentuk tidak teratur atau plak tipis yang
asimptomatik atau pruritus ringan
• Bisa berbatas tegas atau tidak
• Ukuran variatif tapi biasanya lebih dari 5 cm
• Predileksi batang tubuh dan fleksural, dapat pula ada
ekstremitas dan payudara (wanita)
• Berwarna merah kecoklatan atau pink salmon dengan
permukaan berskuama halus dan tipis
• Bisa didapat atrofi epidermis, telangiektasia, dan
mottled pigmentation (poikiloderma)
• Small plaque parapsoriasis (SPP): bercak bulat
atau lonjong atau plak tipis tertama di batang
tubuh
• Lesi beukuran <5 cm, asimptomatik, ditutupi
skuama halus dan melekat
Pityriasis rosea
• pityriasis rosea (PR) = pink (rosea) scales (pityriasis)
• Erupsi kulit akut, dapat sembuh sendiri
• Biasanya awalnya berupa satu plak lonjong berskuama
pada batang tubuh (“herald patch”) dan biasanya
asimtomatik.
• Diikuti dengan banyak lesi serupa dengan ukuran lebih
kecil dalam waktu beberapa hari-minggu yang
membentuk pola Christmas tree pattern)
• Biasanya pada remaja dan dewasa muda (10-35 thn)
• Penyebab diduga herpes virus 7 (HHV-7) and
sometimes HHV-6
Gambaran klinis
• Anamnesis: biasanya ada satu buah lesi yang
mendahului, diikuti lesi-lesi kecil beberapa
hari-minggu kemudian.
• Keluhan gatal sekali pada 25% pasien, gatal
sedang pada 50% pasien, dan tidak gatal pada
25% pasien
• Pada sebagian kecil pasien didapat flu-like
syndrome berupa lemah badan, sakit kepala,
mual, tidak nafsu makan, demam, nyeri sendi
• Lesi kulit:
• Herald patch
• Plak awal ditemukan pada 50-90% kasus,
berbatas tegas, diameter 2-4cm, berbentuk
lonjong atau bundar, berwarna salmon,
kemerahan, atau hiperpigmentasi dengan tepi
skuama halus berbentuk collarette di bagian
dalam dari tepi lesi.
• Biasanya terdapat pada batang tubuh atau
daerah yang tertutup pakaian, kadang-kadang
di leher atau ekstermitas proksimal.
• Interval antara herald patch dan lesi sekunder
lainnya: 2 hari – 2 bulan, biasanya 2 minggu
• Lesi sekunder timbul dalam jumlah banyak
hingga maksimal dalam bbrp hari – bbrp
minggu (rata2 10 hari)
• Lesi simetris terutama di batang tubuh leher,
dan ekstremitas proksimal
• Lesi paling banyak di perut, dada, dan
punggung, tersusun mengikuti sumbu panjang
tubuh membentuk polaChristmas tree
Gambaran histopatologis
Diagnosis banding
• Sifilis sekunder
• Tinea korporis
• Dermatitis numularis
• Psoriasis gutata
• Pityriasis lichenoides chronica
• PR-like drug eruption
Terapi
• Self-limiting  tidak perlu diterapi khusus
• Simptomatik: steroid topikal potensi sedang
untuk mengurangi gatal
• Asiklovir 5x800 mg/hari selama seminggu
dilaporkan dapat mempercepat resolusi
• Eritromisin dilaporkan dapat membantu

Anda mungkin juga menyukai