Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS

DISUSUN OLEH :
Agung irwansyah
Apri handoyo
Harry nusantara
Huro iriani
Siska royani
Yunita wahyuningsih
Tri rahma yanti
Fitriyana
PENGERTIAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
 Suran dan Misso, 1979 (dalam Mangunsong 2009: 3)
menyatakan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah
anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa
dimensi yang penting dari fungsi
kemanusiannya.Mereka yang secara fisik, psikologis,
kognitif atau sosial terhambat dalam mencapai
tujuan-tujuan atau kebutuhan dan potensinya secara
maksimal, meliputi mereka yang tuli, buta,
mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retradasi
mental, gangguan emosional.Juga anak-anak yang
berbakat dengan inteligensi yang tinggi, dapat
dikategorikan sebagai anak khusus atau anak luar
biasa, karena memerlukan penanganan yang terlatih
dari tenaga professional.
ETIOLOGI ANAK TUNAWICARA
 Kerusakan pada kelainan bicara atau
tunawicara diklasifikasikan menurut etiologi
atau simptom.Etiologi anak tunawicara
adalah penyebab seseorang menjadi
tunawicara, ada beberapa sebab yang
menimbulkan kerusakan pada suara sehingga
anak menjadi tunawicara.Faktor penyebab
tunawicara sangat bervariasi.
KARAKTERISTIK ANAK
TUNAWICARA
 Anak berkebutuhan khusus merupakan anak
yang membutuhkan penanganan khusus
dalam kehidupannya.Anak berkebutuhan
khusus antara satu dengan yang lainnya
memiliki ciri yang berbeda-beda tergantung
pada kelainan dan gangguannya, salah satu
jenis anak berkebutuhan khusus itu adalah
anak tunawicara.Anak tunawicara juga
memiliki beberapa karakteristik agar bisa
digolongkan sebagai anak tunawicara.
PERKEMBANGAN ANAK
TUNAWICARA
 Konsekuensi kelainan bicara menyangkut
tuntutan sosial yang dihadapi anak. Kelainan
artikulasi tidak menimbulkan konsekuensi
yang negative tetapi sebaliknya kelainan
bahasa akan mempengaruhi pendidikan,
emosi danhubungan interpersonalnya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
ANAK TUNAWICARA
 4.1 Pengkajian
 Fokus pengkajian pada anak 2 – 3 tahun yang mengalami gangguan
bicara :
 Data Subjektif
 Pada anak yang mengalami gangguan bahasa :
 Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata?
 Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu
kalimat?
 Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata
baru?
 Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat
yang diucapkan dalam kalimat yang diucapkan?
 Siapa yang mengasuh di rumah?
 Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah?
 Apakah pernah diajak mengucapkankata-kata.
 Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata?
 
PADA ANAK YANG MENGALAMI GANGGUAN
BICARA:
 Apakah anak anda sering gugup dalam mengulang suatukata?
 Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin
mengungkapkan suatu ide?
 Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata,
menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan
kata-kata baru yang sulit diucapkan?
 Apa yang anda lakukan jika hal di atasditemukan?
 Apakah anak anda pernah/sering menghilangkan bunyi dari suatukata?
 Apakah anak anda sering menggunakan kata-kata yang salah tetapi
mempunyai bunyi yang hampir sama dngan suatukata?
 Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anakanda?
 Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata
anakanda?
 Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi
SSP seperti infeksi antenatal (Rubbela syndrome), perinatal (trauma
persalinan), post natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor intra
kranial, konduksi elektrikotak).
DATA OBJEKTIF
 Kemampuan menggunakan kata-kata
 Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan
bahasa,malasbicara).
 Kemampuan dalam mengaplikasikanbahasa.
 Umuranak.
 Kemampuan membuatkalimat.
 Kemampuan mempertahankan kontak mata.
 Kehilangan pendengaran (Kerusakan indra pendengaran).
 Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi
 Berbicara keras dan tidak jelas
 Gangguan fungsineurologis.
 suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh temanbicaranya
 Telinga mengeluarkancairan
 Biasanya Menggunakan alat bantu dengar
 Bibir sumbing
 Suka melakukan gerakantubuh
 Cenderungpendiam
 Suarasengau
 Cadel
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Diagnosa Keperawatan yang berhubungan dengan
keluarga/individu
 Anxietas
 Ketidakmampuan Koping Keluarga
 Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan
 Defisiensi Pengetahuan
 Hambatan Komunikasi Verbal
 Diagnosa
KeperawatanyangberhubungandenganInterkasi Sosial
 Hambatan Komunikasi Verbal
 Hambatan Interaksi Sosial
 Isolasi Sosial
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KOMUNITAS/KELUARGA
 Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah
kesehatan yang mengalami gangguan kesehatan (Tuna
Wicara)
 Ketidakmampuan keluarga untuk
mengambilkeputusanterhadap perawatan anggota keluarga
yang sakit (Tuna Wicara)
 Ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang
yang mengalami gangguan kesehatan (Tuna Wicara)
 Ketidakmampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
yang aman dan sehata untuk anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan (Tuna Wicara)
 Ketidakmampuan keluarga untuk menggunakan dan
menanfaatkan fasilitaskesehatan
DIAGNOSA
Diagnosa Keperawatan Intervensi
1) Jelaskan kepada keluarga
Hambatan KomunikasiVerbal mengapaanaktidak dapat
berhubungan dengan kurangnya berbicara
2) Lakukan komunikasi secara
stimulasi bahasa,deviasi komprehensif baik verbal
anatomis(kerusakan maupun nonverbal.
neuromuscular,) kelainan persepsi, 3) Berbicara perlahan, jelas, dan
tenang, sambil menghadapanak.
kendala lingkungan 4) Anjurkan kepada orang tua
untuk memberikan lebih banyak
kata meskipun anak belum
mampu mengucapkan dengan
benar.
5) Lakukan sekrening lanjutan
dengan mengggunakan
TesAudiometri
DefisiensiPengetahuan (Tuna Wicara); 1) Sepakati terlebih dahulupengetahuanapa yang
dibutuhkan orang tua/keluarga.
Keluarga/orangtuaberhubungan dengan kurang 2) Lakukan edukasi orang tua/keluarga
paparan, Kurang pengalaman, kurang familier 3) Bersamakeluargamenetapkantujuan yang
dengan sumber informasi realitis yang ingin di capai oleh keluarga
terkait masalahanak.
4) Berikan informasi tentang sumber –
sumber komunitas yang dapat menolong
orang tua/ keluarga dalammeningkatkan
pengetahuan orang tua/keluarga
Ketidakmampuankeluargauntukmerawatkeluar 1) Kenali dan pahami kondisiorangtua/keluarga.
ga yang mengalami gangguankesehatan 2) Bantu orang tua untuk bisa mengenali dan
(TunaWicara)berhubungan dengan mengidentifikasi masalah yang di
deficitpengetahuan, social ekonomi rendah,
lingkungankeluarga sepi, kultur/budaya khawatirkan oleh orang tua (pemberi asuhan)
(mitos)yangberkaitan dengankondisianak, dan keluarga
ketegangan peran pemberi asuhan 3) Ajari orang tua cara merawat anggota
keluarga yang sakit (Tuna wicara ) seperti :
membersihkan liang telinga anak, saat
mengajak anak berbicara, hindari hal-hal lain
yang mungkin dapat mengganggu, seperti
radio dan televisi yang menyala , Gunakan
kata yang sederhana namun sering di dengar
anak missal : memanggil namanya , ma-ma,
pa-pa.
4) Lakukan terapi Spiritual Emotional Freedom
Technique

Anda mungkin juga menyukai