Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA LANSIA

Nama : Rahma Devi Syah Putri


NIM : P07520120025
Dosen Pengampu : Indrawati, S.Kep.,Ns.,M.Psi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN
2023
Terapi Aktivitas Kelompok Pada Lansia

1. Stimulasi Sensori (Musik)

Jenis terapi ini dapat berfungsi untuk ungkapan perhatian, baik itu bagi pendengar
maupun bagi pemusik. Kualitas dari musik sendiri memiliki andil terhadap fungsi-
fungsi untuk mengungkapkan perhatian yang mana terletak pada struktur dan
ururan matematis, yang mana mampun untuk menunjukkan pada ketidak beresan
di dalam kehidupan seseorang. Peran dan sertanya akan nampak dalam sebuah
pengalaman musikal, semisal menyanyi, menghasilkan integrasi pribadi yang dapat
mempersatukan fisik, pikiran, dan roh.

2. Stimulasi Persepsi

Di dalam proses stimulasi ini klien akan dilatih mengenai cara mempersepsikan
stimulus yang telah disediakan ataupun yang sudah pernah dialami. Kemmapuan
untuk mempersepsikan inilah yang akan dievaluasi dan ditingkatkan di dalam setiap
sesinya. Tujuan dari proses ini diharapkan respon klien menjadi lebih adaptif dalam
berbagai stimulus. Aktifitas yang akan dilakukan berupa stimulus dan persepsi. Ada
beberapa stimulus yang diberikan mulai dari membaca majalah, menonton televisi,
pengalaman dari masa lalu, dan masih banyak lainnya.

3. Orientasi Realitas

Klien nantinya akan diorientasikan kepada kenyataan yang ada di sekitarnya, mulai
dari diri sendiri, orang lain yang ada di sekitar klien, hingga lingkungan yang
memiliki hubungan dan kaitanya dengan klien. Hal ini juga berlaku pada orientasi
waktu di saat ini, waktu yang lalu, hingga rencana di masa depan. Aktivitas yang
dilakukan dapat berupa orientasi orang, tempat, waktu, benda, serta kondisi yang
nyata.
4. Terapi Sosialisasi

Klien akan dibantu untuk bisa melakukan sosialisasi dengan individu-individu di


sekitar klien. Sosialiasi akan dilakukan secara bertahap secara interpersonal,
kelompok, maupun massa. Aktivitas yang dapat dilakukan berupa latihan sosialisasi
yang ada di dalam kelompok.

5. Terapi Berkebun

Terapi berkebun memiliki tujuan untuk bisa melatih kesabaran, kebersamaan, serta
bagaimana memanfaatkan waktu luang. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan
semisal penanaman kangkung, lombok, bayam, dan lainnya.

6. Terapi Dengan Binatang

Terapi ini memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan rasa kasih sayang serta mengisi
kesepian di sehari-harinya dengan cara bermain bersama binatang. Semisal
memiliki peliharaan kucing, bertenak ayam, sapi, dan lainnya. Hal ini ,merupakan
cara pencegah gangguan jiwa pada lansia yang cukup efektif.

7. Terapi Okupasi

Terapi ini memiliki tujuan untuk bisa memanfaatkan waktu luang yang dimiliki
lansia serta meningkatkan produktivitas yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk
membuat dan menghasilkan karya dari hal-hal yang sudah disediakan. Misalnya
saja membuat kipas, membuat sulak, membuat bunga, menjahit, merajut, dan masih
banyak lainnya.

8. Terapi Kognitif

Terapi perilaku kognitif memiliki tujuan untuk mencegah agar daya ingat seseorang
tidak menurun. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengadakan
cerdas cermat, mengerjakan tebak-tebakan, puzzle, mengisii TTS, dan lainnya.
9. Terapi Life Review Terapi

Terapi ini memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan gairah hidup serta harga diri.
Prosesnya dengan menceritakan berbagai pengalaman-pengalam di dalam
hidupnya. Misalnya saja menceritakan tentang masa muda nya.

10. Terapi Rekreasi

Memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan sosialiasi, gairah hidup, menghilangkan


rasa bosan, bahkan dapat melihat pandangan yang mana digunakan sebagai cara
mengatasi stres dan depresi. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan mulai
dari mengikuti senam lansia, bersepesa, posyandu lansia, rekreasi ke kebun raya,
mengunjungi saudara, dan masih banyak lainnya.

11. Terapi Keagamaan

Terapi keagamaan ini digunakan untuk tujuan kebersamaan, memberikan rasa


kenyamanan, bahkan persiapan untuk menjelang kematian. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya dapat berupa pengajian, sholat berjamaah, kebantian, dan lainnya.

12. Terapi Keluarga

Terapi keluarga ini merupakan terapi yang diberikan oleh seluruh anggota keluarga
yang mana sebagai unit penanganan. Tujuan dari terapi keluarga ini adalah untuk
mampu melaksanakan fungsi-fungsinya sebagai keluarga. Sasaran utama dari dari
terapi ini adalah keluarga yang kondisinya mengalami disfungsi, tidak dapat
melaksanakan fungsi yang mana dituntut oleh anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai