AMINATUR RIZKIA
G0E011002
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
berbagai masalah, yang mungkin saja akan menjadi komplikasi masa nifas
(Purwati,2012).
ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,
Kesehatan 2012).
ibu di Indonesia sebesar 650 ibu tiap 100.000 kelahiran hidup dan 43% dari
maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan
angka tersebut, diperoleh gambaran etiologi antara lain adalah karena atonia
ibu diantaranya adalah perdarahan karena atonia uteri sebesar 6%, sebesar
Demak,2010).
Masa nifas merupakan masa yang paling rawan bagi ibu, sekitar
terjadi 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 25% dari
kematian ibu pada masa nifasyang terjadi pada 24jam pertama setelah
persalinan (Saleha,2009).
mendalam bagi anggota keluarga dan semua pihak yang terlibat dalam
Sedangkan faktor yang tidak langsung penyebab kematian ibu adalah masih
5%, aborsi5%, dan lain-lain 27%, yang didalam terdapat penyulit pada
kehamilan dan penyulit pada masa persalinan (Departemen Kesehatan
RI,2010).
Terutama di dua jam pertama setelah bersalin, ibu belum boleh keluar dari
akan cukup deras. Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian
(Anggaini,2010).
(Bahiyatun,2008).
Demak, maka dapat diketahui ibu nifas pada tahun 2012 dari bulan Januari
sisanya ibu nifas normal dan pada tahun 2013 dari bulan Januari –
Desember terdapat sejumlah 312 orang. Dari data tersebut terdapat kasus
kematian ibu jika tidak segera dilakukan tindakan. Maka penulis tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat
2. Bagi Mahasiswa
4. Bagi Pasien
tujuan apabila pasien suatu saat menemukan kejadian yang serupa dapat
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
a. Definisi
puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau
minggu(Varney,2009).
pasca atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus
KB(Saleha,2009).
bayi
sebagai ibu.
pertimbangan tertentu.
baik antara ibu dan anak saat bidan memberikan asuhan pada
sebagai berikut:
Peran dan tangung jawab bidan dalam masa nifas sebagai berikut:
2) Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara
Perubahan fisiologis
1) Involusi
alat kandungan uterus dan jalan lahir setelah bayi lahir sehingga
a) Autolysis
b) Aktifitas otot-otot
Yaitu adanya kontraksi dan retraksi dari otot setelah anak lahir
c) Ischemia
2) Lochea
b) Lochea sanguilenta
c) Lochea serosa
14 postpartum.
d) Lochea alba
postpartum.
e) Lochea purulenta
3) Endometrium
kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin. Setelah tiga hari
implantasi plasenta.
4) Servik
Cincin (Sulistiyawati,2009).
5) Sistem pencernaan
bagi gigi pada kehamilan dan masa nifas, dimana masa ini terjadi
6) Sistem perkemihan
Pelvis ginjal dan ureter yang tertegang dan berdilatasi selama
(Sujiatini,2009).
7) Sistem endokrin
Tanda-tanda vital yang harus dikaji pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
1) Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat celsius.
Sesudah partus dapat naik kurang lebih 0,5 derajat celsius dari
Nadi berkisar antara 60-80 denyutan per menit setelah partus dan
semula (Purwanti,2012).
3) Tekanan darah
pengobatan (Sulistiyawati,2009).
Masa nifas merupakan masa yang paling rawan bagi ibu, sekitar
terjadi 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 25%
1) Infeksi nifas
2) Pendarahan nifas
5) Payudara bengkak
6) Mastitis
a) Pengertian
syok
perdarahan (Nugroho,2012).
b) Klasifikasi klinis
kala III.
c) Etiologi
2) Inversio uteri
4) Retensio plasenta
kontraksi uterus.
5) Atonia uteri
plasenta lahir.
3) Atonia uteri
a) Pengertian
(Anggraini,2010).
Atonia uterus adalah kegagalan miometrium untuk
persalinan.
b) Faktor predisposisi
4) Grande multiparitas
6) Kelainan uterus
d) Diagnosis
e) Pemeriksaan
f) Tindakan persiapan.
pelahiran.
pelahiran(Prawiroharjo,2009).
g) Langkah penatalaksanaan
kedaruratan ini:
prostaglandin.
dilakukan adalah:
c) Histerektomi
1. Pengertian
yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
sebelumnya)
Contoh:
selama hamil 8kg, ibu sering buang air kecil pada malam hari.
tua.
persalinan.
seperti, pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis
bayi baru lahir. Dalam hal ini, bidan harus mampu mengevaluasi
(Langkah VI)
fisik klien, hasil laboratorium juga uji diagnostik lain yang dirumuskan
1) Diagnosis/masalah
2) Antisipasi diagnosis/masalah potensial
asuhan
kebidanan meliputi:
mandiri yaitu:
Analisa :
Pada ayat di atas dapat dianalisa bahwa bidan yang akan
berencana.
kehamilan
ayat(1) meliputi:
perujukan
postpartum
a) Memberikan imunisasi
dan nifas
f) Episiotomi
g) Penjahitan luka episotomi dan luka jalan lahir sampai
tinggkat II
i) Pemberian infus
dan sedativa
k) Kompresi bimanual
Analisa :
TINJAUAN KASUS
NIM : G0E011002
I. PENGKAJIAN I
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. M
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
:
Suku/Bangsa
Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sempal Wadak
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan
3. Keluhan Utama
anak lahir dan merasa lemah dan mengantuk sejak 2jam setelah
melahirkan.
4. Riwayat Kesehatan
beraktifitas yang biasa), asma (sesak napas, tidak tahan udara dingin,
kencing pada malam hari, sering lapar dan haus). Ibu juga tidak
ketika beraktifitas yang biasa), asma (sesak napas, tidak tahan udara
kencing pada malam hari, sering lapar dan haus). Ibu juga tidak
biasa), asma (sesak nafas, tidak tahan udara dingin, batuk tiba-tiba),
Diabetes Millitus (sering kencing pada malam hari, sering lapar dan
menular seksual, dan tidak ada riwayat kembar maupun cacat bawaan.
5. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah satu kali umur 25 tahun dengan suami umur 27
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Bau : Amis
Warna : Merah
Konsistensi : Cair
Disminore : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri haid
sesudah menstruasi.
Ibu mengatakan bahwa ini adalah anak yang pertama dan belum
pernah keguguran.
TM I : 0 kali
TM II : 1 kali
TM III : 1 kali
kehamilannya
8) Rencana Persalinan
Kala I-II : 50 cc
Kala III-IV : 50 cc
: tidak ada
12) Tindakan lain
13) Bayi
PB : 50 cm
syuran)
8. Riwayat kontrasepsi
a. Pola Nutrisi
putih/teh.
b. Pola Eliminasi
Sebelum Nifas : Ibu BAK 5-6x/hari, warna kuning jernih, bau khas,
Selama Nifas : ibu belum BAB setelah dari BPM dan saat di RS,
c. Pola Istirahat
tidur nyenyak.
d. Pola Aktivitas
e. Personal Hygiene
bawah.
suami
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : pucat
- Hb : 9,5 g/dl
- Ppv : 550 cc
- Akral dingin
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 90/60 mmHg
37°C
Pernapasan : 24 x/menit
d. BB : 48 kg
e. TB : 150 cm
f. Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik atau status present
terkena cahaya)
f. Mulut : Bersih, gigi tidak berlubang, tidak ada caries gigi, tidak
bersih.
benjolan.
benjolan abnormal.
dada normal.
j. Abdomen : tidak terdapat luka bekas operasi, tidak ada nyeri
l. Ekstremitas
tidak oedem. Dan terdapat infus di kedua tangan kanan dan kiri.
3. Pemeriksaan Obstetri
a. Inspeksi
Muka : tidak ada oedem, tidak pucat, tidak terdapat cloasma
gravidarum.
Payudara
: payudara membesar, tegang, permukaan kulit
mengkilat, puting susu menonjol, areola mengalami
hiperpigmentasi.
sedikit
c. Abdomen : TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi lemah, konsistensi
4. Pemeriksaan penunjang
A. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar :
1. Data Subjektif
a. Ibu mengatakan bernama Ny.M ini merupakan anak pertama dan ibu
c. TTV
1) TD : 90/60 mmHg
2) N : 83 x / menit
3) RR : 24 x / menit
4) S : 370C
d. Pemeriksaan obstetri
1) Inspeksi
cloasma gravidarum.
e) Palpasi
B. Masalah
2. Memberi dukungan support dukungan moril dan spiritual pada ibu dan
Syok Hipovolemik
Data dasar:
- Hb : 9,5 g/dl
- Ppv : 550 cc
- Akral dingin
- Uterus lembek
- Masase uterus
500 ml grojok/lost.
- KU : Pucat
- TD : 90/60 mmHg
postpartum.
V. PELAKSANAAN
berikut:
3. Memberikan support mental pada ibu dan keluarga agar tidak merasa
jam postpartum.
VI. EVALUASI
- Masase uterus
- N: 83x/menit
- RR : 24x/menit
PEMBAHASAN
primer pasca atonia uteri, maka pada bab ini penulis akan membahas
A. Pengkajian Data
Semua data yang dikumpulkan dari semua sumber yang berhubungan dengan
2 yaitu : data subyektif dan data obyektif . Data subyektif yaitu diambil
sehingga dapat menunjukan suatu masalah yang terjadi pada kasus ibu nifas
patologi dengan Perdarahan Postpartum Primer pasca Atonia Uteri pada data
obyektif menurut teori pada pemeriksaan palpasi kontraksi uterus tidak dapat
didapatkan keluhan utama ibu yaitu Ibu mengatakan merasakan darah yang
keluar dari alat kewanitaan terasa syur-syuran dan ibu merasa mengantuk.
menemukan tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktik yaitu pada
B. Interpretasi data
informasi keadaan ibu, informasi tindakan yang akan dilakukan oleh tim
dengan perdarahan potspartum pasca atonia uteri ibu mengatakan bahwa ibu
dan praktik.
C. Diagnosa Potensial
primer karena atonia uteri. Apabila tidak ditangani dengan benar, akan
dan praktik.
atau dokter dan atau untuk dikonsulkan atau ditangani bersama sesuai dengan
kondisi pasien.
dengan Hb 9,5 g/dl, ppv 550cc, tekanan darah 90/60 mmHg, akral dingin,
jalur, memantau keadaan umum dan vital sign ibu, mengobservasi perdarahan
E. Perencanaan
apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang
dilakukan adalah:
1) Pasang infus dua jalur RL dan D5%.
postpartum.
F. Pelaksanaan
secara efisien dan aman. Perencanaan ini dapat dilakukan sepenuhnya oleh
bidan atau sebagian lagi oleh klien atau tim kesehatan lain. Walaupun
adalah:
infus.
3) Memberikan support mental pada ibu dan keluarga agar tidak merasa
tindakan selanjutnya.
infuse 20 tpm.
suntikan secara IV, sebanyak dua kali pada pukul 05.30 WIB dan
dokter.
darah gol B karena hasil lab 6,5g/dl maka transfusi dilakukan hari
tiga pada pukul 07.00 WIB sebanyak 2 kolf dan dilanjut hari
efektif. Dalam hal ini penulis menilai apakah apakah perencanaan dan
dengan baik. Dapat dilihat pada pasien Ny. M yang semula mengalami
sebagai berikut :
Ibu dan keluarga sudah mengetahui kondisi ibu saat ini perdarahan dan
dengan dokter SpOG sudah dilakukan, observasi tetesan infus, darah dan
sudah dilakukan, ibu bersedia memenuhi kebutuhan nutrisi ibu, ibu sudah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bab terakhir Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Asuhan kebidanan
Ibu
Nifas Patologi dengan perdarahan post partum primer pasca atonia uteri Di
subjektifdan data objektif. Pada kasus Ny. M PIA0 umur 28 tahun dengan
lembek. Sehingga data yang diperoleh benar-benar asli dan tepat untuk
2. Interpretasi data pada kasus Ny. M P IA0 umur 28 tahun dengan perdarahan
post partum primer pasca atonia uteri dibuat berdasarkan data fokus yang
sesuai dengan kondisi dan masalah yang dialami Ny. M yaitu merasa
lemah dan mengantuk dengan keadaannya namun hal tersebut sudah
3. Rumusan diagnosa potensial yang terjadi pada Ny. M PIA0 umur 28 tahun
kasus Ny. M dengan perdarahan post partum primer pasca atonia uteri
ibu nifas khususnya pada Ny. M PIA0 umur 28 tahun dengan perdarahan
post partum primer pasca atonia uteri diberikan asuhan sesuai dengan
kebutuhan pasien, hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.
perdarahan post partum primer karena atonia uteri diberikan asuhan sesuai
dengan kebutuhan pasien, hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.
8. Pada kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.
B. Saran
2. Bagi Mahasiswa
4. Bagi Pasien
Perdarahan Postpartum yaitu darah yang keluar dari alat kemaluan cukup
Asrinah, Putri. S. S., Sulistiyorini. D., Muflihah. S. I., Sari. N. D. 2010. Asuhan
Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Mufdilah. 2009. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan Kasus Matrei Bidan Delima.
Yogyakarta: Mitra Cendikia Offset
Sulistiyawati .2009. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : C.V Andi