Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ASUHSAN

KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan pada Narapidana
S1 Keperawatan Universitas Dehasen
Dosen Pembimbing
Ns. Dilfera Hermiati,
S.Kep.,M.Kep
 
Disusun Oleh :
Malinda 21230121p
Kharisma Delta Sari 21230153p
Milka Yunani K 21230092P
Eka Diana 21230084P
Perawati 21230147
Kata pengantar
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmatnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Narapidana”. Dalam penulisan makalah ini
penulis banyak mendapatkan bantuan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
dosen pembimbing ibu Ns. Dilfera Hermiati, S.Kep.,M.Kep Keluargaku tercinta yang telah banyak memberikan doa,
motivasi dan dukungan. Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan serta semua pihak yang telah memberikan
masukan dan dukungan dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa/i Univesitass Dehasen Bengkulu dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kunci keberhasilan seseorang dalam menjalani hidup adalah
ketika seseorang mampu mempertahankan kondisi fisik, mental
dan emosionalnya dalam suatu kondisi yang optimal melalui
pengendalian diri, peningkatan aktualisasi diri serta selalu
menggunakan mekanisme koping yang efektif dalam
menyelesaikan masalah.
Menurut WHO kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan
jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif
yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan
yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya .
Gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologis yang
ditunjukkan oleh individu yang menyebabkan distres, disfungsi,
dan menurunkan kualitas kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pada narapidana ?
2. Apa faktor penyebab pada narapidana ?
3. Bagaimana klasifikasi pada narapidana
4. Apa masalah kesehatan pada narapidana
5. Bagaimana penatalaksanaan gangguan jiwa pada
narapidana?
Bagaimana asuhan keperawatan pada narapidana ?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pada narapidana
2. Untuk mengetahui faktor penyebab pada narapidana
3. Untuk mengetahui klasifikasi pada narapidana
4. Untuk mengetahui masalah kesehatan pada narapidana
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan gangguan jiwa pada
narapidana?
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada narapidana
Pengertian
Narapidana adalah orang-orang sedang menjalani sanksi kurungan atau sanksi
lainnya, menurut perundang- undangan. Pengertian narapidana menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah orang hukuman (orang yang sedang menjalani
hukuman karena tindak pidana) atau terhukum.

Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di lembaga


pemasyarakatan, yaitu seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum (UU No.12 Tahun 1995). Narapidana yang
diterima atau masuk kedalam lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan
negara wajib dilapor yang prosesnya meliputi: pencatatan putusan pengadilan, jati
diri ,barang dan uang yang dibawa, pemeriksaan kesehatan, pembuatan pasphoto,
pengambilan sidik jari dan pembuatan berita acara serah terima terpidana
B. Etiologi C. Masalah kesehatan narapidaana
Faktor-faktor penyebab kejahatan sehingga
sesorang menjadi narapidana adalah:
a) Kesehatan Mental

a. Faktor ekonomi Menurut data dari Bureau of justice, 1999 kira-


kira 285.000 tahanan dilembaga
1. Sistem Ekonomi
pemasyarakatan mengalami gangguan
2. Pendapatan jiwaFaktor Mental
3. Pengangguaran b. Kesehatan fisik
b. Faktor Mental 1. HIV
1. Agama 2. Hepatitis
2. Bacaan dan film 3. Tuberculosis
3. Alkohol
4. Perang
d. kLasifikasi
a. Wanita
Masalah kesehatan yang ada mungkin lebih komplek
misalnya tahanan wanita yang dalam keadaan hamil,
meninggalkan anak dalam pengasuhan orang lain
(terpisah dari anak), korban penganiayaan dan kekerasan
social, penyalahgunaan obat terlarang.
b. Remaja
Meningkatnya jumlah remaja yang terlibat tindak kriminal
membuat mereka harus ikut dihukum dan ditahan seperti
orang dewasa
Penatalaksanaan
a. Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul
lagi dengan orang lain, penderita lain, perawat dan dokter.
b. Keperawatan
Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok
stimulasi realita dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi
c. Terapi kerja
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni
pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan.
Asuhan keperawatan Pada Narapidana
Tanggal Pengkajian : 2 Oktober 2022
Tanggal Masuk : 1 Oktober 2018
Ruang : Rajawali

a. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 24 Tahun
Alamat : Singkawang
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak ada
Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat : Singkawang
Asuhan keperawatan Pada Narapidana
2. Alasan Masuk
Dua bulan sebelum masuk lapas klien melakukan tindakan pencurian.

3. Faktor Predisposisi
1) Klien belum pernah melakukan kejahatan sebelumnya.
2) Klien dan keluarga memiliki ekonomi yang susah

3) Klien mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


yaitu ketika sekolah selalu di bully.
Asuhan keperawatan Pada Narapidana
4. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda – tanda vital
1.1 Tekanan darah : 130/80 mmHg
1.2 Nadi : 84 x/menit
1.3 Suhu : 36,5 ºC
1.4 Pernafasan : 26 x/menit
2) Ukuran
2.1 Tinggi badan : 169 cm
2.2 Berat badan : 62 Kg
3) Kondisi Fisik
Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, tidak ada kelainan fisik.
Asuhan keperawatan Pada Narapidana
5. Psikososial
• Konsep Diri
• Hubungan Sosial
• Spiritual

6. Pola Fungsional Kesehatan


• Makan
• BAB/BAK
• Mandi
• Berpakaian
• Istirahat
• Penggunaan Obat
• Pemeliharaan Kesehatan
• Kegiatan Di Dalam Rumah
Asuhan keperawatan Pada Narapidana
7. Mekanisme Koping
1) Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
2) Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri

3) Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

8. Masalah Psikososial dan Lingkungan

1) Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri dari lingkungan


2) Masalah dengan kesehatan (-)

3) Masalah dengan perumahan :Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2 saudaranya.
4) Masalah dengan Ekonomi : Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya akan tetapi ekonomi
keluarganya sulit.
Asuhan keperawatan Pada Narapidana
9. Aspek Medik
1) Diagnosa Medis : Schizofrenia 2) Terapi
• Haloperidol 2x5 mg
• Trihexiperidine 2x2 mg
3) Masalah Keperawatan
3.1 Harga Diri Rendah
3.2 Menarik Diri
3.3 Koping Individu Tidak Efektif 4) Pohon Masalah

Menarik Diri

Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif


b. Analisa Data
No   Data Etiologi Problem

1. Ds : o Klien mengatakan teman berkurang Koping Individu Harga Diri Rendah


Tidak Efektif

    semenjak di lapas    
  o Klien malu dengan teman    
karena klien merasa tidak
pantas diantara mereka

  o Klien mengatakan malu untuk    


jika keluar dari lapas karena
statusnya sebagai napi

  Do : o Klien tampak malu saat    


berbicara
c. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah b/d koping individu tidak efektif
d. Intervensi
No Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1. Harga Diri Rendah TUM


berhubungan dengan Klien dapat 1. Lakukan pendekatan dengan
Koping Klien mampu duduk
melakukan baik, menerima klien apa
Individu Tidak keputusan yang berdampingan adanya dan bersikap empati
Efektif efektif untuk 2. Cepat mengendalikan perasaan
dengan perawat
mengendalikan dan reaksi perawatan diri
Klien mampu sendiri misalnya rasa marah
situasi kehidupan
berbincang - ,empati.
yang demikian
bincang dengan 3. Sediakan waktu untuk
menurunkan
perawat
perasaan
   
rendah diri Klien mampu merespon berdiskusi dan bina hubungan yang
tindakan perawat sopan.
TUK 1
4. Berikan kesempatan kepada klien
Klien dapat menbina
untuk merespon.
hubungan terapeutik
dengan perawat

TUK 2 Klien dapat 1. Tunjukan emosional yang sesuai


mengungkapk 2. Gunakan tekhnik komunikasi
Klien dapat mengenali
dan mengekspresik an an perasaannya terapeutik terbuka,
emosinya
Klien mampu mengenali 3. Bantu klien mengekspresikan
emosinya dan dapat perasaannya
mengekspresi kannya 4. Bantu klien mengidentifikasikan
situasi kehidupan yang tidak berada
dalam kemampuan dan
mengontrolnya
5. Dorong untuk menyatakan secara
verbal perasaan – perasaan yang
berhubungan dengan ketidak
mampuannya.
TUK 3 Klien dapat 1. Diskusikan masalah yang dihadapi
mengidentifik asi klien dengan memintanya untuk
Klien dapat
pemikiran yang menyimpulkannya
memodifikasi pola
negatif
kognitif yang negative 2. Identifikasi pemikiran negatif klien
Klien dpat dan bantu untuk menurunkan
menurunkan penilaian melalui interupsi dan
yang negatifpada
substitusi
dirinya.
3. Evaluasi ketetapan persepsi logika
dan kesimpulan yang dibuat klien
4. Kurangi penilaian klien yang
negatif terhadap dirinya
5. Bantu klien menerima nilai yang
dimilikinya atau perilakunya atau
perubahan yang terjadi pada
dirinya.
TUK 4
Klien dapat Klien mampu 1. Libatkan klien dalam menetapkan
berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai
mengambil keputusan kebutuhan untuk 2. Motivasi klien untuk membuat
yang berkenan dengan perawatan pada jadwal aktivitas perawatan
perawatan dirinya dirinya dirinya
Klien dapat 3. Berikan privasi sesuai kebutuhan
berpartisipasi yang
dalam pengambilan ditentukan
keputusan
4. Berikan reinsforcement posotif
tentang

        pencapaian kegiatan yang telah


sesuai dengan keputusan yang
ditentukannya
e. Implementasi dan Evaluasi
Tanggal No Implementasi Evaluasi
/ Jam
2 1. Bina hubungan saling percaya dengan : S:
Okober Menyapa klien dengan ramah Klien menjawab salam dan mengatakan
2022 Memperkenalkan diri dengan sopan selamat pagi,menyebutkan nama dan alamat O :

Jam Menanyakan nama lengkap serta -Klien mau berjabat tangan

12.30 alamat klien -Klien mau duduk berdampingan dengan perawat


Menunjukan sikap empati, jujur dan -Klien mau mengutarakan masalahnya A : SP 1
menempati janji tercapai P :
• Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu
Menanyakan masalah yang dihadapi pertemuan berikutnya.
• Anjurkan klien untuk dapat menyapa perawat jika
bertemu dan percaya jika perawat
akan membantu
• masalah yang dihadapi

3 2. Bina hubungan terapeutik dengan perawat S : Klien mau duduk berdampingan


Okober dengan :
3 3. Mengidentifikasi S:
Oktober kemampuan dan aspek positif yang dimiliki dengan : Klien mengatakan cara penilaian positif tidak boleh berfikir jelek terhadap
Membantu mengidentifikasi dengan aspek yang positif orang lain,sopan santun dan ramah yang diutamakan.
2022 Mendorong agar berpenilaian positif Membantu O:
Jam mengungkapkan perasaannya
Klien dapat mengungkapkan perasaannya
17.00 A : SP 3 teratasi sebagian P :
• lanjutkan SP 1 keluarga

• Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan saling


percaya berinteraksi secara terarah.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di lembaga pemasyarakatan, yaitu seseorang
yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum (UU No.12 Tahun 1995).
Seseorang yang terpaksa tinggal di lembaga pemasyarakatan karena menjalani hukuman akan mempengaruhi kondisi
psikologisnya. Mereka akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan kehidupannya di lembaga pemasyarakatan,
tetapi mereka harus tetap mengikuti aturanaturan yang berlaku di lembaga pemasyarakatan. Selain itu, mereka juga
harus terpisah dari keluarganya, kehilangan barang dan jasa, kehilangan kebebasan untuk tinggal diluar, atau
kehilangan pola seksualitasnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan seorang menjadi narapidana adalah faktor ekonomi, faktor mental, dan faktor
pribadi. Masalah kesehatan yang muncul pada narapidana yang berada di lapas yaitu kesehatan mental dan fisik.
Kebanyakan masalah kesehatan terjadi pada narapidana wanita dan remaja karena adanya koping tidak efektif.
Penatalaksanaan pada narapidana yang mengalami gangguan jiwa yaitu terapi psikoterapi, keperawatan, terapi kerja.
Perawat sebagai profesi yang berorientasi pada manusia mempuyai andil dalam memberikan pelayanan kesehatan
berupa asuhan keperawatan kepada semua masyarakat bahkan narapidana sekalipun, karena banyak narapidana yang
mengalami gangguan psikologis seperti cemas, stress, depresi dari ringan sampai berat (Butler, dkk. 2005).
Thanks
Sekian Dari Kelompok Kami

Do you have any questions…?


Kamu nanya …?

Anda mungkin juga menyukai