Dosen Pembimbing :
Nama Kelompok :
1. Ahmad Sidiq
2. Irwan Aditya
3. Sandrian Sahrial
4. Yustina
Kolik abdomen merupakah salah satu keadaan darurat non trauma, dimana seorang
penderita oleh karena keadaan kesehatannya memerlukan pertolongan secepatnya
untuk dapat dibebaskan atau diringankan penderitaannya atau mencegah
memburuknya keadaan penderita.
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan
terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001).
Beberapa yang menjadi penyebab kolik abdomenadalah kolik bilier, kolik renal dan
kolik karena sumbatan usus halus (Gilroy,2009).
1.Kolik bilier
Kolik bilier merupakan gejala tidak nyaman yang dirasakan pasien dansering tidak
disertai tanda-tanda klinis lain. Nyeri ini merupakan gejalaklinis dari penyakit batu
empedu (kolelitiasis/koledokolitiasis). Olehkarena nyeri ini merupakan gejala, maka
beberapa penyakit lain juga dapatmemberikan gejala yang sama. Gambar 1.1
menunjukkan sumbatanempedu (Gilroy, 2009).
Gambar 1.1 Sumbatan batu empedu yang menyebabkan nyeri kolik
bilier (Gilroy,2009).
2.Kolik renal
Rasa sakit jenis kolik ini yang dikenal sebagai kolik ginjal biasanyadimulai pada
pertengahan belakang atas lateral dari sudut costovertebraldan kadang-kadang
subkosta. Kemudian menyebar ke inferior dan anteriormenuju pangkal paha. Rasa
sakit yang dihasilkan oleh kolik ginjalterutama disebabkan oleh pelebaran,
peregangan, dan kejang yangdisebabkan oleh obstruksi saluran kemih akut. Ketika
obstruksi beratnamun kronis berkembang, seperti di beberapa jenis kanker, biasanya
tidakmenimbulkan rasa sakit (Leslie, 2010)
Gambar 1.4. Menunjukkan gambar persarafan pada nyeri kolik renal(Leslie, 2010).
B.Etiologi
1. Mekanis
1.Perut kembung.
2.Sakit di daerah abdomen bagian bawah, dan tersa sakit sampai kebagian belakang
(anus), karena melakukan aktivitas berat.
D.Manifestasi Klinis
1. Mekanika sederhana – usus halus atas Kolik (kram) pada abdomen pertengahan
sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi
gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus
minimal.
3. Mekanika sederhana – kolon Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang
muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri
tekan difus minimal.
5. Strangulasi Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan
terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri
tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah
atau mengandung darah samar.
E.Pencegahan
3.Pemeriksaan rektal
4.Laboratorium : - Leukosit – Hb
G.Pengobatan
1.Antasid
2.Anthistamin
H.Pemeriksaan Penunjang
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan
sigmoid yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah; peningkatan
hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum
amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
10. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus
dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
BAB II
Asuhan Keperawatan
I. PENGKAJIAN
a. Biodata
b. Riwayat kesehatan
2.Keluhan waktu di data : Terdapat pasien muntah-muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati, ma-mia ө, turgor kulit
c. Pemeriksaan fisik
2.Inspeksi :
3.Kepala : Keadaan rambut, mata, muka, hidung, mulut, telinga dan leher
5.Palpasi abdomen : Terasa pembesaran limfa dan infeksi kronik juga akan membesar
6.Auskultasi
7.Perkusi
d. Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
- Biologis
2.Klien mengalami anorexia ditandai dengan porsi makan tidak dihabiskan. Kaji
frekwensi pola jenis diit dan gangguan pola eliminasi dihabiskan
3.Pola eliminasi : BAB tidak ada perubahan, BAK menurun frekwensi smpai dengan
menurunnya indeksi
4.Pola istrahat tidur : Klien sulit tidur karena adanya sakit kepala
- Psikologi
- Sosial
- Spiritual
- Pemeriksan diagnostik
Laboratorium
- Hb dan leukosit
Radiologi
a. Data Obyektif
b. Data Subyektif
3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi ditandai dengan pasien tidak mual muntah
lagi
- Kaji asupan diet dan status nutrisi lewat riwayat diet dan food diary. Pengukuran
BB setiap hari, pemeriksaan lab. dan antropometri
- Berikan diet tinggi karbohidrat dengan asupan protein yang konsisten dengan fungsi
hati.
- Pelihara hygiene oral sebelum makan dan berikan suasana yang aman dan nyaman
pada waktu makan
- Bantu pasien dalam merawat diri dan pelaksanaan aktivitas bila pasien merasa lelah
- Anjurkan untuk sitirahat bila pasien merasa lelah / bila adanya nyeri
BAB III
Penutup
Demikian makalah yang bisa kami tulis kurang dan lebihnya kami mohon maaf
karena kami juga dalam proses pembelajaran, kritik dan saran sangat kami tunggu
dari teman-teman semuanya karena makalah masih di bawah kesempurnaan.
Kesimpulan yang bias kami ambil adalah Kolik Abdomen adalah gangguan pada
aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal. Obstruksi terjadi ketika ada
gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi
peristaltiknya normal.
Daftar Pustaka
http://id.scribd.com,mobile,doc140520963-kolik-abdomen-pdf
http://fkunmul04.files.wodpress.com-akut-abdomen-pdf