1563030018
Ginjal adalah organ ekskresi dalam
vertebrata yang berbentuk mirip
kacang. Sebagai bagian
dari siste’m urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea)
dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam
bentuk urin. Cabang dari
kedokteran yang mempelajari
ginjal dan penyakitnya
disebut nefrologi.
Bagian paling luar dari Ginjal dibungkus oleh
ginjal disebut korteks, jaringan fibros tipis dan
bagian lebih dalam lagi mengkilap yang
disebut medulla. Bagian disebut kapsula fibrosa
paling dalam ginjal dan di luar kapsul
disebut pelvis. Pada ini terdapat jaringan lemak
bagianmedulla ginjal perirenal. Di sebelahatas
manusia dapat pula dilihat ginjal terdapat kelenjar
adanya piramida yang adrenal. Ginjal dan
merupakan bukaan saluran kelenjar adrenal dibungkus
pengumpul. oleh fasia gerota.
Etiologi
Penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor lingkungan dan
genetik yang menjadi predisposisi terbentuknya karsinoma sel ginjal, meliputi hal-
hal sebagai berikut.
1. Merokok
2. Obesitas. Menjadi faktor resiko, terutama pada wanita, berat badan meningkat
memiliki hubungan linier dengan meningkatkan risiko (McLaughlin, 2006).
3. Hipertensi. Dikaitkan dengan peningkatan insiden karsinoma sel ginjal
(McLaughlin, 2006).
4. Penyakit kistik ginjal pada pasien yang menjalani dialisis ginjal jangka panjang.
Hal ini predisposisi untuk kanker sel ginjal (McLaughlin, 2006).
5. Transplantasi ginjal. Predisposisi pada penerima transplantasi ginjal (Zisman,
2002).
6. Penyakit sindrom von Hippel-Lindau (VHL) merupakan penyakit bawaan terkait
Patofisiologi
Tumor ini berasal dari tubulus proksimal ginjal yang mula-mula
berada di korteks kemudian menembus kapsul renal. Pada irisan
berwarna kuning sampai orange dan menunjukan beberapa jenis
gambaran histopatologi, yaitu clear cell granular sarkomatoid dan
bentuk campuran.
Trias gejala (nyeri pinggang, hematuria,massa pada
Nyeri pinggang Hematuria
pinggul) gejala obstruktif
Gejala obstruktif
Gejela sistemik (demam, hipertensi,anemia,
anoreksia, penurunan berat badan )
Bersifat metastasis ke organ lain
Dx. Kep
Nyeri akut
Perubahan eliminasi urine Dx. Kep
Perubahan perfusi perifer
Intoleransi aktivitas
Ketidak seimbangan nutrisi
Tindakan pembedahan kurang dari kebutuhan tubuh
Respon psikologis : koping maladaptif
3
Tanda yang biasanya pertama kali menarik perhatian yang
mengarah pada tumor adalah hematuria tanpa nyeri, baik
bersifat berkala dan mikroskopik ataupun kontinu dan banyak.
4
Nyeri kolik terjadi jika bekuan atau massa sel tumor turun
ke ureter.
6
Gejala dari metastasis mungkin merupakan manifestasi
pertama tumor renal, termasuk penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan, peningkatan kelemahan, anemia.
Klasifikasi
1)Terganggunya organ-organ
tubuh akibat metastases sel-sel renal.
2)Metastasis terjadi biasanya karena penyerbuan
kedalaman vena renalis.
3)Organ tubuh lain-lain adalah tulang, kelenjar
limfe regional, hati, adrenal dan otak.
Pemeriksaan Diagnostik
1) IVP (Intrevenous Pyelograf) Memperlihatkan ketidakserasian tepi-tepi
ginjal dan memberi gambaran adanya dugaan tumor ginjal. Tumor kecil
pada parenkin tidak akan jelas, tapi bisa diperjelas dengan CT scan.
2) CT-Scan, untuk membuat diferensiasi carcinoma sel-sel ginjal dan kista
renal.
3) Angiografi: Untuk diferensiasi kista dengan tumor.
4) MRI: mengungkapankan adanya invasi tumor pada vena renalis dan
vena cava tanpa membutuhkan kontras, tetapi kelemahanya adalah
kurang sensitifi mengenali lesi solid yang berukuran kurang dari 3 cm.
5) USG hanya dapat menerangkan bahwa ada massa solid atau kistik.
Penatalaksanaan Medis
TUJUAN :
•Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 1
x 60 menit perdarahan dapat teratasi.
KRITERIA HASIL :
1. tidak ada darah lagi saat pasien batuk
TUJUAN :
•Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1x 24
jam nyeri dapat teratasi
KRITERIA HASIL :
1. ekspresi pasien tampak sumringah
2. pasien pasien mengatakan nyeri berkurang
3. pasien mampu mengendalikan nyeri
4. skala nyeri 0-3
INTERVENSI RASIONAL
1. observasi tanda-tanda vital pasien 1. dengan mengobservasi tanta-tanda vital pasien,
perawat dapat mengetahui keadaan umum pasien
melalui TD,N,S,RR
2. kaji tingkat skala nyeri pasien 2. dengan mengkaji tingkat skala nyeri pasien,
perawat dapat mengetahui seberapa nyeri yang
pasien rasakan dan perawat dapat segera
melakukan tindakan untuk mengurangi rasa nyeri
pasien.
3. ajarkan klien untuk nafas panjang, tehnik 3. dengan mengajarkan pasien untuk nafas panjang
distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri
4. ciptakan lingkungan yang nyaman 4. dengan memberikan lingkungan yang nyaman
dapat memberi ketenangan dalam pasien
5. kolaborasi dengan tim medis dalam 5. kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
pemberian obat analgetik. obat analgetik dapat mengurangi rasanya nyeri.
Evaluasi
Hasil yang di harapkan setelah mendapatkan intervensi,meliputi
hal-hal sebagai berikut.
1.Penurunan skala nyeri.
2.Penurunan tingkat kecemasan.
3.Pemenuhan eliminasi urine dapat optimal sesuai tingkat toleransi
individu.
4.Tidak terjadi penurunn perfusi perifer.
5.Tidak mengalami infeksi pacabedah.
6.Suhu tubuh dalam rentang normal.
7.Peningkatan aktifitas sehari-hari.
8.Terpenuhinya informasi kesehatan.
KESIMPULAN