Anda di halaman 1dari 31

YUNITA SUANA LABA

1563030018

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT
KANKER GINJAL
Latar belakang
• Setiap tahunnya, sekitar 208.500 kasus kanker ginjal didiagnosa di
seluruh dunia, yang meliputi jumlah 2% dari seluruh kasus kanker.
Angka tertinggi kasus kanker ginjal ini tercatat di Amerika Utara,
sedang wilayah Asia dan Afrika, angkanya tergolong kecil. Di
Amerika Serikat sendiri pada tahun 2008 tercatat terdapat 54.390
kasus kanker ginjal dan 13.010 kematian. Sedangkan di Benua Eropa,
kasus kanker ginjal mencapai 3% dari total kasus kanker. Di Inggris,
kasus kanker ginjal yang dialami pria mengalami peningkatan hingga
85% dalam kurun tahun 1975-2005. Sedangkan untuk kasus kanker
ginjal yang dialami wanita mencapai peningkatan hingga 50%.
Definisi

Carcinoma adalah tumor Kanker ginjal merupakan


malignan yang tumbuh di jaringan sebagian besar tumor ginjal
epitel. Carcinoid syndrome adalah yang solid (padat) dan jenis
syndrome klinis yang timbul kanker ginjal yang paling sering
setelah terjadi pertumbuhan dan ditemukan adalah karsinoma sel

penyebaran tumor karsinoid yang ginjal (adeno karsinoma

mensekresikan 5- hidroksitripamin renalis / hipernefroma). Kanker

5-HT (yang juga disebut Ginjal atau hipernefroma

serotonin) (kamus keperawatan, merupakan jenis kanker yang


terdapat pada bagian ginjal atau
tahun 2012)
disebut tubulus renal proksimal.
Lanjutan
Kanker ginjal adalah
merupakan suatu
keganasan pada parenkim Stadium adenokarsinama ginjal menurut
ginjal yang berasal dari Robson. Stadium I tumor masih
tubulus proksimalis terbatas di dalam ginjal; Stadium II

ginjal. Stadium dan invasi ke jaringan lemak perirenal;

adenokarsinama ginjal Stadium III invasi ke vena renalis/vena

terbagi atas empat kava; Stadium IV metastasis ke organ

stadium lain (misalnya: usus) (Jonasch, 2006).


Anatomi - Fisiologi

Ginjal adalah organ ekskresi dalam
 vertebrata yang berbentuk mirip
kacang. Sebagai bagian
dari siste’m urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea)
dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam
bentuk urin. Cabang dari
kedokteran yang mempelajari
ginjal dan penyakitnya
disebut nefrologi.
Bagian paling luar dari Ginjal dibungkus oleh
ginjal disebut korteks, jaringan fibros tipis dan
bagian lebih dalam lagi mengkilap yang
disebut medulla. Bagian disebut kapsula fibrosa
paling dalam ginjal dan di luar kapsul
disebut pelvis. Pada ini terdapat jaringan lemak
bagianmedulla ginjal perirenal. Di sebelahatas
manusia dapat pula dilihat ginjal terdapat kelenjar
adanya piramida yang adrenal. Ginjal dan
merupakan bukaan saluran kelenjar adrenal dibungkus
pengumpul. oleh fasia gerota.
Etiologi
Penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor lingkungan dan
genetik yang menjadi predisposisi terbentuknya karsinoma sel ginjal, meliputi hal-
hal sebagai berikut.
1. Merokok
2. Obesitas. Menjadi faktor resiko, terutama pada wanita, berat badan meningkat
memiliki hubungan linier dengan meningkatkan risiko (McLaughlin, 2006).
3. Hipertensi. Dikaitkan dengan peningkatan insiden karsinoma sel ginjal
(McLaughlin, 2006).
4. Penyakit kistik ginjal pada pasien yang menjalani dialisis ginjal jangka panjang.
Hal ini predisposisi untuk kanker sel ginjal (McLaughlin, 2006).
5. Transplantasi ginjal. Predisposisi pada penerima transplantasi ginjal (Zisman,
2002).
6. Penyakit sindrom von Hippel-Lindau (VHL) merupakan penyakit bawaan terkait
Patofisiologi
 Tumor ini berasal dari tubulus proksimal ginjal yang mula-mula
berada di korteks kemudian menembus kapsul renal. Pada irisan
berwarna kuning sampai orange dan menunjukan beberapa jenis
gambaran histopatologi, yaitu clear cell granular sarkomatoid dan
bentuk campuran.

 Jaringan asal untuk karsinoma sel ginjal adalah epitel tubulus


proksimal ginjal. Kanker ginjal bisa terjadi secara herediter atau
nonherediter. Keduanya memberi bentuk yang berhubungan
dengan perubahan struktural dan kromosom. Studi genetik kanker
ginjal menyebabkan kloning gen yang menghasilkan perubahan
formasi tumor (Iliopoulos, 2000).
Pathflodiagram
Faktor-faktor yg bersifat
Faktor-faktor yg tdk
karsinogen dan
diketahui merangsang merangsang
pertumbuhan sel pertumbuhansel

Pertumbuhan sel-sel baru pada jaringan ginjal

Bersifat tumor jinak ginjal Bersifat karsinoma ginjal

Proliferasi sel meningkat cepat


Proliferasi sel lambat neurovaskularisasi
Neurovaskulerisasi
Kerusakan struktur fungsional
Iritasi saluran kemih ginjal
Pembesaran tumor menekan
jaringan sekitar Iritasi saluran kemih Pembesaran
tumor menekan jaringan sekitar

 
Trias gejala (nyeri pinggang, hematuria,massa pada
Nyeri pinggang Hematuria
pinggul) gejala obstruktif
Gejala obstruktif
Gejela sistemik (demam, hipertensi,anemia,
anoreksia, penurunan berat badan )
Bersifat metastasis ke organ lain
 

Dx. Kep
Nyeri akut
Perubahan eliminasi urine  Dx. Kep
Perubahan perfusi perifer
Intoleransi aktivitas
Ketidak seimbangan nutrisi
Tindakan pembedahan kurang dari kebutuhan tubuh
Respon psikologis : koping maladaptif

Tindakan radiasi dan


kemoterapi
Dx. Kep
Kecemasan
Luka Pasca Bedah Kurang pengetahuan
  Dx. Kep
Nefrektomy
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Kecemasan
Dx. Kep Kurang pengetahuan
Nyeri akut
Risiko infeksi
Manifestasi Klinis
1

Banyak tumor tidak disertai gejala dan ditemukan sebagai


massa abdomen yang terpalpasi saat pemeriksaan rutin.

Triad klasik, yang terjadi pada hanya 10% pasien, adalah


hematuria, nyeri, dan massa di panggul.

3
Tanda yang biasanya pertama kali menarik perhatian yang
mengarah pada tumor adalah hematuria tanpa nyeri, baik
bersifat berkala dan mikroskopik ataupun kontinu dan banyak.
4

Nyeri tumpul terjadi di pungug akibat tekanan pada ureter,


ekstensi tumor, atau hemoragi ke jaringan ginjal.

Nyeri kolik terjadi jika bekuan atau massa sel tumor turun
ke ureter.

6
Gejala dari metastasis mungkin merupakan manifestasi
pertama tumor renal, termasuk penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan, peningkatan kelemahan, anemia.
Klasifikasi

Adenokarsinoma/karsinoma sel renal (renal Cell


Carcinoma, Tumor Grawitz, Hypermeproma,
Hypermephroid, Tubuler Carcinoma dan sebagainya).
Tumor ini merupakan 3% dari seluruh keganasan pada
organ dewasa. Tumor ini paling sering ditemukan pada
umur lebih dari 50 tahun. (Basuki,2003).

Tumor wilms (Nephroblastoma, Adenomyosarcoma,


Embryoma, Carsinosarcoma, Embryyonal Mixed
Tumor).
Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak
menyerang anak berusia kurang dari 10 tahun dan
paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. (Basuki,
2003).
Tumor Pelvis Renal
Merupakan 5-10% dari tumor renal primer.
Biasanya lebih cepat menimbulkan gejala karena
letaknya pada pelvis. Fragmentasi tumor
menyebabkan hematuria. Sering pula menyebabkan
obstruksi sehingga menimbulkan hidronefrosis.

Sarkoma ginjal sangat jarang ditemukan


Tumor metastasik (tumor sekunder), karena volume
peredaran darah sangat besar.
Komplikasi

1)Terganggunya organ-organ
tubuh akibat metastases sel-sel renal.
2)Metastasis terjadi biasanya karena penyerbuan
kedalaman vena renalis.
3)Organ tubuh lain-lain adalah tulang, kelenjar
limfe regional, hati, adrenal dan otak.
Pemeriksaan Diagnostik
1) IVP (Intrevenous Pyelograf) Memperlihatkan ketidakserasian tepi-tepi
ginjal dan memberi gambaran adanya dugaan tumor ginjal. Tumor kecil
pada parenkin tidak akan jelas, tapi bisa diperjelas dengan CT scan.
2) CT-Scan, untuk membuat diferensiasi carcinoma sel-sel ginjal dan kista
renal.
3) Angiografi: Untuk diferensiasi kista dengan tumor.
4) MRI: mengungkapankan adanya invasi tumor pada vena renalis dan
vena cava tanpa membutuhkan kontras, tetapi kelemahanya adalah
kurang sensitifi mengenali lesi solid yang berukuran kurang dari 3 cm.
5) USG hanya dapat menerangkan bahwa ada massa solid atau kistik.
Penatalaksanaan Medis

 Nefroktomi radikal Dengan cara transabdominal,


thoraco abdominal atau retreperitoneal
 Terapi radiasi, hormonal atau kemoterapi
Stelah bedah tumor maligna diteruskan dengan sensitifitas
radiografi, biasanya pasien mendapatkan serangkaian
terapi sinar X
 Imunotherapi mungkin bermanfaat,transplantasi sel induk
alogeneik mungkin diindikasikan jika tidak ada respons
terhadap imunoterapi.
 Embolisasi arteri renalis
Dilakukan untuk menyumbat aliran darah kedalam tumor
sehingga akan membunuh sel-sel tumor.
 Terapi biologi
Interleukin-2 (IL-2), yaitu suatu protein yang mengatur
pertumbuhan sel. Cara ini dapat dilakukan secara tunggal atau
dalam bentuk kombinasi biasa dengan sel-sel pembuluh yang
diaktifkan oleh limfokin (LAK: Limfokines Activated Kliller
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS
Pengkajian
• nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
status, penanggung jawab klien dan data demografi
Identitas penanggung jawab klien.

• Keluhan utama pasien dengan kanker ginjal biyasanya nyeri


pinggang (tumpul/tajam)
Keluhan
utama
• Kaji P,Q,R,S,T

• Pada pasien dengan diagnose kanker ginjal biyasanya tidak


nampak gejala yang signifikan sebelum masuk stadium 4
Riwayat penyakit
sekarang
• pasien dengan von help-lyndau syndrome kemungkinan
menderita kanker ginjal namun pada pasien dengan kanker ginjal
Riwayat penyakit
terdahulu
biyasanya disertai hypertensi, obesitas, gagal ginjal kronik

• Pada pasien dengan kanker ginjal biyasanya mempunyai garis


keturunan dengan hipertensi atau bahkan menderita penyakit
Riwayat kesehatan
keluarga
kanker

• pola persepsi dan tata laksana kesehatan


• pola nutrisi dan metabolisme
• Pola eliminasi
• pola aktivitas dan kebersihan diri
• pola istirahat tidur
Pola fungsi
kesehatan
• pola kognisi dan persepsi sensori
• pola peran-berhubungan
• pola mekanisme koping.
• penampilan umum (dari segala sesuatu yang
Pemeriksaa dapat dinilai dari pengelihatan mata)
• tingkat kesadaran/ gcs
n Fisik • tanda-tanda vital

• Breathing/ B1 (system pernafasan)


• Blood/ B2 (system peredaran darah)
Pemeriksaa • Brain/ B3 (system persyarafan)
• Bladder/ B4 (system perkemihan)
n Persistem • Bowel/ B5 (system pencernaan)
• Bone/ B6 (system pergerakan, ekstremitas).
Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan pola nafas b.d. metastases sel kanker ke paru, mengganggu
proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru, suplai
oksigen menurun sehingga tibul sesak, pch, nafas dangkal dan dalam.
2.Perdarahan b.d. metastases sel kanker ke paru yang menyebabkan
kerusakan jaringan paru sehingga mengalami batuk darah.
3.Nyeri Kronis b.d. pertumbuhan sel kanker dalam ginjal, peningkatan
tekanan intrarenal yang menekan saraf pada ginjal.
4.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. metastases el kanker pada hati
sehingga menyebabkan mual, muntah dan anoreksia.
5.Gangguan Mobilitas b.d. metastases sel kanker ke tulang yang
menyebabkan tulang mudah fraktur, peradangan pada sendi,
Gangguan Pola Nafas b.d. metastases sel
kanker ke paru
TUJUAN :
•Dengan waktu 1 x 60 menit di harapkan masalah gangguan pola
nafas dapat teratasi, pasien dapat

•bernafas secara normal.


KRITERIA HASIL :
1. pasien dapat bernafas secara normal RR 18-20 x/ menit
2. pasien tidak menggunakan otot bantu nafas atau cuping hidungh
3. pasien tampak releks dalam bernafas, tidak terengah-engah.
   
INTERVENSI RASIONAL
   

1. observasi tanda-tanda vital pasien 1. dengan mengobservasi tanda-tanda vital


klien, perawat dapat mengetahuin keadaan
umum pasien melalui TD,N,S,RR
2. observasi penggunaan otot bantu nafas 2. denga mengobservasi penggunaan otot
cuping hidung bantu nafas cuping hidung, perawat dapat
mengetahui bahwa pasien benar mengalami
gangguan pola nafas
3. ajarkan pada klien untuk melakukan 3. dengan mengajarkan pasien untuk
posisi semi fowler melakukan posisi semi fowler, pasien dapat
bernafas sedikit lebih baik
4. kolaborasi dengan dokter dalam 4. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
pemberian therapi oksigenasi, therapi oksigen, bronkhodilatot, obat per oral
bronkodilator, obat per-oral. dapat membantu lebih cepat dalam
penyembuhan gangguan pola nafas.
Perdarahan b.d. metastases sel kanker ke paru yang menyebabkan
kerusakan jaringan paru sehingga mengalami batuk darah.

TUJUAN :
•Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 1
x 60 menit perdarahan dapat teratasi.
KRITERIA HASIL :
1. tidak ada darah lagi saat pasien batuk

2. ekspresi pasien tanpak nyaman


   
INTERVENSI RASIONAL
   

1. mengobservasi tanda-tanda vital pasien 1. dengan mengobservasi tanda-tanda vital


pasien, perawat dapat mengetahui keadaan
umum pasien melalui TD,N,S,RR.
2. observasi perdarahan pada saat pasien batuk 2. dengan mengobservasi perdarah saat
pasien batuk, perawat dapat melakukan
tindakan selanjytnya
3. ajarkan pasien untuk menggunakan sarung 3. dengan mengajarkan pasien saat batuk
tangan saat sedang batuk menggunakan sarung tangan, batuk darah
tidak terbuang kesembarang tempat
4. kolaborasi dengan tim medis dalam 4. kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat oemberian obat dapat membantu lebih
cepat dalam proses penyembuhan.
Nyeri Kronis b.d. pertumbuhan sel kanker dalam ginjal,
peningkatan tekanan intrarenal yang menekan saraf pada ginjal.

TUJUAN :
•Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1x 24
jam nyeri dapat teratasi
KRITERIA HASIL :
1. ekspresi pasien tampak sumringah
2. pasien pasien mengatakan nyeri berkurang
3. pasien mampu mengendalikan nyeri
4. skala nyeri 0-3
   
INTERVENSI RASIONAL
   
1. observasi tanda-tanda vital pasien 1. dengan mengobservasi tanta-tanda vital pasien,
perawat dapat mengetahui keadaan umum pasien
melalui TD,N,S,RR
2. kaji tingkat skala nyeri pasien 2. dengan mengkaji tingkat skala nyeri pasien,
perawat dapat mengetahui seberapa nyeri yang
pasien rasakan dan perawat dapat segera
melakukan tindakan untuk mengurangi rasa nyeri
pasien.
3. ajarkan klien untuk nafas panjang, tehnik 3. dengan mengajarkan pasien untuk nafas panjang
distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri
4. ciptakan lingkungan yang nyaman 4. dengan memberikan lingkungan yang nyaman
dapat memberi ketenangan dalam pasien
5. kolaborasi dengan tim medis dalam 5. kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
pemberian obat analgetik. obat analgetik dapat mengurangi rasanya nyeri.
Evaluasi
Hasil yang di harapkan setelah mendapatkan intervensi,meliputi
hal-hal sebagai berikut.
1.Penurunan skala nyeri.
2.Penurunan tingkat kecemasan.
3.Pemenuhan eliminasi urine dapat optimal sesuai tingkat toleransi
individu.
4.Tidak terjadi penurunn perfusi perifer.
5.Tidak mengalami infeksi pacabedah.
6.Suhu tubuh dalam rentang normal.
7.Peningkatan aktifitas sehari-hari.
8.Terpenuhinya informasi kesehatan.
KESIMPULAN

Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai


dengan kelainan pertumbuhan dari sel-sel kanker pada
ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal
yang solid (padat) dan jenis kanker ginjal yang paling
sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno
karsinoma renalis/ hipernefroma).
Terimakasi

Anda mungkin juga menyukai