Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siti Zahra Arfiani

Nim : 192010101016

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan GCS

Glasgow Coma Scale atau GCS adalah skala neurologi yang digunakan untuk


melakukan penilaian tingkat kesadaran. Selanjutnya, tingkat kesadaran adalah ukuran
kesadaran dan juga respons seseorang terhadap rangsangan lingkungan. GCS terdiri
dari 3 pemeriksaan, yaitu penilaian: respons membuka mata (eye opening), respons
motorik terbaik(best motor response), dan respons verbal terbaik(best verbal
response).

Pada kondisi tertentu, akan sulit menentukan komponen GCS, misalnya: pasien dalam
keadaan ter-intubasi (pemasangan Endothracheal Tube/ETT). Pada kondisi ini,
diberikan skor 1 dengan modifikasi keterangan tambahan, misalnya: E2M4V1t atau
E2M4Vt (t = tube/ETT).:

Berikut ini gambar pelaksanaan prosedur dari pemeriksaan GCS:


Selain itu, ada 7 (tujuh) penilaian tingkat kesadaran dan nilai GCS yang mewakilinya:

1. Compos mentis adalah kondisi sadar sepenuhnya. Pada kondisi ini, respon pasien
terhadap diri sendiri dan lingkungan sangat baik. Pasien juga dapat menjawab
pertanyaan penanya dengan baik. Nilai GCS untuk compos mentis adalah 15-14.
2. Apatis adalah kondisi di mana seseorang tidak peduli atau merasa segan terhadap
lingkungan sekitarnya. Nilai GCS untuk apatis adalah 13-12.
3. Delirium adalah kondisi menurunnya tingkat kesadaran yang disertai dengan
kekacauan motorik. Pada kondisi ini pasien mengalami gangguan siklus tidur, merasa
gelisah, mengalami disorientasi, merasa kacau, hingga meronta-ronta. Nilai GCS
adalah 11-10.
4. Somnolen adalah kondisi mengantuk yang cukup dalam namun masih bisa
dibangunkan dengan menggunakan rangsangan. Ketika rangsangan tersebut berhenti,
maka pasien akan langsung tertidur kembali. Nilai GCS untuk somnolen adalah 9-7.
5. Sopor adalah kondisi mengantuk yang lebih dalam dan hanya dapat dibangunkan
melalui rangsangan yang kuat seperti rangsangan nyeri. Meskipun begitu pasien tidak
dapat bangun dengan sempurna dan tidak mampu memberikan respons verbal dengan
baik. Nilai GCS adalah 6-5.
6. Semi-koma atau koma ringan adalah kondisi penurunan kesadaran di mana pasien
tidak dapat memberikan respons pada rangsangan verbal dan bahkan tidak dapat
dibangunkan sama sekali. Tetapi jika diperiksa melalui mata maka masih akan terlihat
refleks kornea dan pupil yang baik. Pada kondisi ini respons terhadap rangsangan
nyeri tidak cukup terlihat atau hanya sedikit. Nilai GCS untuk semi-koma adalah 4.
7. Koma adalah kondisi penurunan tingkat kesadaran yang sangat dalam. Dalam kondisi
ini tidak ditemukan adanya gerakan spontan dan tidak muncul juga respons terhadap
rangsangan nyeri. Nilai GCS untuk koma adalah 3.

2. Pengukuran Antropometri diri sendiri ( BB, TB, IMT, Rasio Lingkar Pinggang
dan panggul, LILA, Lingkar Betis)
 Berat Badan : 56 kg
 Tinggi Badan : 163cm
 Lingkar Pinggang : 78 cm
 Lingkar Panggul : 101,5 cm
 Waist-Hip Ratio : 0,77
 LILA : 29 cm
 Lingkar Betis : 31,5 cm
 IMT : 21,07
3. Suara apa saja yang bisa kita temukan saat melakukan pemeriksaan auskultasi
area thorax?
Berikut ini suara yang bisa kita temukan saat melakukan pemeriksaan auskultasi area
thorax:
a. Suara napas normal :
1) Bronchial : sering disebut juga dengan “tubular sound” karena suara ini dihasilkan
oleh udara yang melalui suatu tube (pipa), suaranya terdengar keras, nyaring, dengan
hembusan yang lembut, fase ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi, dan tidak
ada henti diatara dua fase tersebut. Normal terdengar di atas trachea atau daerah
suprasternal notch.
2) Bronchovesikular : merupakan gabungan dari suara napas bronchial dan vesikular.
Suaranya terdengar nyaring dan dengan intensitas yang sedang. Inspirasi sama
panjang dengan ekspirasi. Suara ini terdengar di daerah thoraks dimana bronchi
tertutup oleh dinding dada.
3) Vesikular : terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi. Inspirasi lebih
panjang dari ekspirasi , ekspirasi terdengar seperti tiupan.

b. Suara napas tambahan :


1) Wheezing : terdengar selama inspirasi dan ekspirasi, dengan karakter suara
nyaring, musikal,suara terus menerus yang berhubungan dengan aliran udara dengan
melalui jalan napas yang menyempit.
2) Ronchi : terdngar selama fase inspirasi dan ekspirasi, karakter suara terdengan
perlahan, nyaring, suara mengorok terus-menerus. Berhubungan dengan sekresi kental
dan peningkatan produksi sputum.
3) Pleural friction rub : terdengar saat inspirasi dan ekspirasi. Karakter suara : kasar,
berciut, suara seperti gesekan akibat dari inflamasi pada daerah pleura. Sering kali
pasien juga mengalami nyeri saat bernapas dalam.
4) Crackles : setap fase lebih sering terdengar saat inspirasi. Karakter suara meletup,
terpatah-patah akibat udara melewati daerah yang lembab di alveoli atau bronchiolus.
Suara seperti rambut yang digesekkan. Coarse crackles : lebih menonjol saat
ekspirasi. Karakter suara lemah, kasar, suara gesekan terpotong akibat terdapatrnya
cairan atau sekresi pada jalan napas yang besar. Mungkin akan berubah ketika pasien
batuk.

4. Suara apa saja yang diperoleh dari perkusi dan palpasi abdomen?

Secara garis besar, suara perkusi dibagi menjadi 3 macam, yakni:


- Sonor : suara yang terdengar pada perkusi paru normal

- Pekak : suara yang terdengar pada perkusi otot, misalnya otot paha atau bahu

- Timpani suara yang terdengar pada perkusi abdomen bagian lambung.

Selain itu, ada suara yang terdapat diantara suara tersebut, misalnya redup (antara sonor dan
pekak) dan hipersonor (antara sonor dan timpani). Berikut ini tabel yang mennyajikan bunyi
perkusi dari abdomen:

Anda mungkin juga menyukai