PERKEMIHAN
Kelompok 5 :
Definisi
Sebagian besar trauma ureter (saluran dari ginjal yang menuju
ke kandung kemih) terjadi selama pembedahan organ panggul atau
perut, seperti histerektomi, reseksi kolon atau uteroskopi. Seringkali
terjadi kebocoran air kemih dari luka yang terbentuk atau
berkurangnya produksi air kemih. Trauma ureter jarang sekali
terjadi karena struktunya fleksibel dan terlindung oleh tulang dan
otot
Trauma ureter
Etiologi
Operasi daerah punggung dan abdomen, dimana ureter
terpotong.
Tindakan kateterisasi : ujung kateter menembus dinding ureter.
Pemasukan zat alkali terlalu kuat.
Manifestasi Klinis
• Anuria / oliguria berat setelah pembedahan didaerah pelvis dan
abdomen.
• Nyeri daerah panggul.
• Ekstravasase urine.
• Drainase urine melalui luka operasi.
• Ileus terus menerus.
Pemeriksaan laboratorium / upture
Tes fungsi ginjal : abnormal bila traumanya bilateral.
Urografi ekskresi : ekstravasase urine.
Urografi retrogad : menentukan sifat dan tempat trauma.
Trauma ureter
Diagnosa banding
• Vesikovagina dan uretrovaginal.
• Kausa upture dan anuria pre renal.
Patofisiologi
Karena fungsi ureter sebagai saluran pengaliran urine dari ginjal
ke vesika urinaria. Apabila terjadi trauma pada ureter, maka akan
terjadi gangguan aliran atau terjadinya ekstravasase urine dan
manifestasi klinis yang dihubungkan gangguan tersebut.
Komplikasi
• Fistula ureter.
• Infeksi retroperitoneal.
• Pyelonefritis.
• Obstruksi ureter karena stenosis.
Penatalaksanaan
Terapi terbaik adalah pencegahan dimana perlunya pemasangan
kateter sebelum dilakukan operasi pada daerah ginjal dan abdomen
untuk identifikasi
3. trauma vesika urinaria
Trauma vesika urinaria
Definisi
Trauma bledder atau trauma vesica urinaria merupakan keadaan
darurat bedah yang memerlukan pelaksanaan segera. Bila tidak
ditanggulangi dengan segera dapat menimbulkan komplikasi
seperti peritoritis dan sepsis.
Etiologi
• Trauma tumpul pada panggul yang mengenai buli-buli.
• Trauma tembus.
• Akibat manipulasi yang salah sewaktu melakukan operasi Trans
uretral Resection (TUR)
Patofiisiologi
Bila buli-buli yang penuh dengan urine mengalami trauma,
maka akan terjadi peningkatan tekanan intravesikel dapat
menyebabkan contosio buli-buli / buli-buli pecah. Keadaan ini
dapat menyebabkan upture intraperitoneal.
Trauma vesika urinaria
Manifestasi Klinis
• Nyeri supra pubik baik verbal maupun saat palpasi.
• Hematuria.
• Ketidakmampuan untuk buang air kecil.
• Regiditas otot.
• Ekstravasase urine.
• Suhu tubuh meningkat.
• Syok.
• Tanda-tanda peritonitis.
Pemeriksaan Laboratorium / Diagnostik
• Hematokrit menurun.
• Cystografi : menunjukkan ekstravasase urine, vesika urinaria
dapat pindah atau tertekan, menunjukkan ekstravasase urine
vesika urinaria dapat pindah atau tertekan yaitu suatu prosedur di
mana pewarna radioaktif (senyawa kontras)
• Prosedur selanjutnya adalah dengan melakukan CT scan atau X-
ray untuk melihat kebocoran
Trauma vesika urinaria
Diagnosa banding
• Ruptur uretra atau ginjal.
Komplikasi
• Urosepsis.
• Klien lemah akibat anemia.
Penatalaksanaan
• Atasi syok dan perdarahan.
• Istirahat baring sampai upture hilang.
• Bila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica
urinaria intra peritoneal dilakukan operasi upture alta yang
dilanjutkan dengan laparatomi.
4. trauma uretra
Trauma uretra
Definisi
Ruptur uretra bisa sebagian atau total, biasanya upture
terjadi pada pars membranesea. Dapat juga uretra pars
pandibulum, trauma lebih sering dialami pria.
Etiologi
Umumnya disebabkan trauma langsung didaerah upture dan
pelvis.
Manifestasi Klinis
• Perdarahan dari uretra.
• Hematom perineal, mungkin disebabkan trauma bulbus
cavernosus.
• Retensio urine akibat spasme M. Spinkter uretra
eksternum.
• Bila buli-buli penuh terjadi ekstravasase sehingga terjadi
nyeri berat dan keadaan umum memburuk
Trauma uretra
Klasifikasi
• Trauma Grade I ( ringan )
• Trauma Grade II ( sedang )
• Trauma Grade III ( berat ).
Pada tingkat ini uretra mengalami upture, bulbus cavernosus
hancur dan vesika buck robek darah mengalir keluar, menjalar
kebawah kulit, perdarahan mula-mula pada daerah peritoneum
terus ke scrotum selanjutnya ke daerah unguinal suprapubik.
Pemeriksaan Diagnostic
• Rectal Toucher
• Bila upture terjadi di pars membranosa, maka prostat tidak
akan teraba, sebaliknya akan teraba upture berupa masa lunak
dan kenyal
• Uretrogram, untuk mengetahui lokasi upture.
Komplikasi
Penyembuhan luka dapat menyebabkan upture ureter.
THAN
K
YOU