Anda di halaman 1dari 26

URETROGRAM

URETROGRAFI
Pemeriksaan Uretrografi adalah
pemeriksaan radiologi untuk uretra
dengan menggunakan media kontras
positif yang diinjeksikan ke uretra
proksimal secara retrograde, dengan
tujuan untuk melihat anatomi, fungsi
dan kelainan pada uretra.

Terdapat beberapa pemeriksaan


uretrografi :
- Retrograde urethrography (RUG)
- Voiding cystourethgraphy
Retrograde urethrography Voiding cystourethrography
(RUG) (VCUG)

 pemeriksaan awal yang  Metode pencitraan yang


paling umum digunakan
baik untuk menilai dalam mengevaluasi uretra
uretra serta pencitraan pada perempuan dan
periuretra pada pria uretra posterior pada laki-
laki.
untuk mengevaluasi  Dilakukan setelah
cedera, striktur dan kandung kemih diisi
fistula pada uretra. dengan bahan kontras
melalui transurethral atau
 Mudah didapat dan kateter suprapubik.
pemeriksaannya juga  Mungkin tidak
mudah menunjukkan kelainan
tertentu pada anterior
 Menghemat biaya. uretra laki-laki
INDIKASI
Kongenital

Striktura

Fistel

Batu

Tumor

Trauma
KONTRAINDIKASI

alergi terhadap kontras radiopaque

infeksi saluran kemih aktif.


PROSEDUR PEMERIKSAAN
 Tidak ada persiapan khusus
 Hanya saja pasien disuruh kencing sebelum
pemeriksaan,
 Media kontras positif iodine water souluble.

 Pada RUG dipasang kateter berukuran 16F atau


18F.
 VCUG eksposisi dilakukan bersamaan dengan
pemasukan media kontras.
TEKNIK PEMERIKSAAN

1. Foto Polos
2. Proyeksi Oblik
3. Proyeksi Antero-Posterior
FOTO POLOS

 Dilakukan sebelum media kontras dimasukkan


 Tujuan untuk mengetahui:
 persiapan pasien
 struktur keseluruhan organ sebelum dimasukkan media kontras
 ketepatan posisi
 menentukan faktor eksposi selanjutnya

 Posisi pasien: tidur telentang, dua kaki lurus dan kedua tangan
disamping tubuh.
 Posisi Objek : batas atas kaset krista iliaka dan batas bawah
kaset sympisis pubis.
 Ukuran kaset 24 × 30 cm
 Titik bidik 5 cm diatas symphisis pubis.
 Kriteri: hanya terlihat seluruh bagian dari kandung kemih,
uretra dan gambaran dari tulang pelvis
POSISI OBLIK

 Kaset berukuran 24 x 30 cm
 Daerah panggul diatur miring ± 35 - 40 o.
 Lutut pasien bagian bawah ditekuk sedikit untuk menjaga jaringan lunak di sisi medial
dekat dengan pusat kaset.
 Pasien sudah dalam posisi yang benar, lalu dokter memasukkan kontras pada uretra dengan
jarum suntik/nozzle.
 Dokter melakukan pengisisan dengan injeksi bahan kontras untuk pengisian uretra.
POSISI ANTERO-POSTERIOR

 Posisi pasien : tidur terlentang diatas meja pemeriksaan.


 Kaset berukuran 24 x 30 cm
 Pusat sinar : 5 cm di atas simpisis pubis.
 Paha paling atas diluruskan untuk mencegah tumpang tindih.
 Untuk proyeksi AP, pasien dipertahankan dalam posisi terlentang.
Kelainan
uretra

Kongenital Non-Kongenital

Katup uretra Striktur uretra

Duplikasi uretra Fistula uretra

Megalouretra Batu uretra

Striktur uretra
kongenital
Tumor uretra
Kongenital
KATUP URETRA

Gambar 3.1 katup uretra posterior (PUVs)


DUPLIKASI URETRA

 Duplikasi dari uretra


(aksesori uretra) adalah
anomali langka yang
sering dijumpai pada
hipospadia, Epispadia,
bibir sumbing dan langit-
langit, penyakit jantung
bawaan, fistula trakeo,
anus imperforata dan
anomali muskuloskeletal.
 Biasanya terjadi
sepanjang bidang sagital.
DUPLIKASI URETRA

Gambar duplikasi uretra komplit


MEGALOURETRA

 Megalouretra adalah
kelainan bawaan yang
langka. Disebabkan oleh
gagalnya pembentukan
korpus spongiosum dan
korpus kavernosum.
 Terdapat dua jenis yaitu
 Pertama lebih ringan dan
bentuknya biasa disebut
megalouretra
 Kedua yaitu megalouretra
fusiform adalah lebih
jarang serta lebih berat
 Gambar megalouretra
Fusiform pada bayi
Gamabar 3.6
FISTULA

 Fistula adalah jenis


kelainan pada uretra
yang sangat langka
yeng berhubungan
dengan anorektal
malformasi.
 Ada hubungan fistulus
antara uretra prostatika
dan dinding anterior
rektum atau anus.
 Gambar uretra
fistula pada
neonatus dengan
atresia ani.
SKTRIKTUR URETRA
KONGENITAL
Non-Kongenital
Sktriktur uretra
 Sriktur uretra adalah
penyempitan lumen uretra
karena fibrosis pada
dindingnya. Derajat Deskripsi
 Penyebab: Ringan Oklusi < 1/3 diameter lumen uretra
 45 % yaitu iatrogenik dan Sedang Oklusi 1/3–½ diamter lumen uretra
hasil dari manipulasi uretra Berat Oklusi > ½ diameter lumen uretra
(trauma kateter, intervensi
transuretral, koreksi pada
hipospadia, prostatectomy,
brachytherapy),
 3-5% post reseksi prostat
transuretral, ruptur uretra
akibat trauma yang
berhubungan dengan farktur
pelvis, uretritis bakteri,
 30 % striktur uretra adalah
idopatik.
Striktur uretra
Fistula uretra

 Fistula uretra didapat


merupakan komplikasi dari
suatu tindakan medis, seperti
post open prostatektomi, post
TUR Prostat, post radiasi,
dan setelah proses
persalinan.
 Tanda-tanda dan gejala
bervariasi, tergantung pada
titik terminasi
Batu uretra

Terlihat batu
berbentuk oval besar
di uretra posterior
yang menyebabkan
obstruksi inkomplate.
dilatasi terkait uretra
proksimal posterior,
dinding kandung
kemih irreguler,
terutama dinding
anterior dan
vesicoureteral refluks
Tumor uretra
Ruptur uretra

Anda mungkin juga menyukai