Puskesmas Ngasem tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.5
berikut ini.
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada Pasien Hipertensi di Desa
Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Jenis
N %
Kelamin
Laki-Laki 8
Perempuan 44
Total 52
Pada variabel jenis kelamin terdiri dari 1 pertanyaan, terdapat pada data
laki dan perempuan. Berdasarkan hasil analisa data jenis kelamin yang
2. Gambaran Umur
Ngasem tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.6 berikut ini.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi umur pada Pasien Hipertensi di Desa
Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Umur N %
40-50 3
51-60 21
61-70 26
71-80 2
Total 52
Pada variabel umur terdiri dari 1 pertanyaan, terdapat pada data responden. Berdasarkan hasil
analisa data umur didapatkan lebih dominan rentang umur dengan jumlah (%) sedangkan
rentang umur 67-76 dengan
jumlah
Puskesmas Ngasem tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.8
berikut ini.
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Riwayat Keluarga pada Pasien Hipertensi di Desa
Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Berdasarkan hasil analisa data riwayat keluarga yang lebih dominan adalah
4. Gambaran Obesitas
Puskesmas Ngasem Tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.7
berikut ini.
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Obesitas Pada Pasien Hipertensi di Desa
Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Obesitas N %
Obesitas 4
Tidak Obesitas 48
Total 52
Berdasarkan hasil analisa data obesitas didapatkan bahwa pasien hipertensi
5. Gambaran Merokok
Puskesmas Ngasem Tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.9
berikut ini.
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Merokok Pada Pasien Hipertensi di Desa
Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Perokok N %
Ya 4
Tidak 48
Total 52
hipertensi dengan merokok sejumlah (%) dan penderita hipertensi yang tidak
Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan Asin Pada Pasien Hipertensi di
Desa Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Konsumsi N %
Makanan Asin
Ya 28
Tidak 24
Total 52
Berdasarkan hasil analisa data konsumsi makanan asin didapatkan bahwa
sejumlah (%).
7. Gambaran Olahraga
Ngasem Tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.11 berikut ini.
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Olahraga Pada Penderita Hipertensi di Desa
Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Olahraga N %
Ya 9
Tidak 43
Total 52
yang biasa olahraga berjumlah (%) sedangkan pasien hipertensi yang tidak
8. Gambaran Stress
Ngasem Tahun 2019 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.12 berikut ini.
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi obesitas Pada Pasien Hipertensi di Desa
Sendangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Tahun 2019
Stres N %
Ya 27
Tidak 25
Total 52
Berdasarkan hasil analisa data stres didapatkan bahwa pasien hipertensi yang
mengalami stress yaitu sejumlah (%) sedangkan pasien hipertensi yang tidak
diperoleh tidak akurat, letak posisi cuff yang tidak tepat, serta ukuran
kurang teliti atau posisi tubuh responden yang kurang berdiri tegak
anggkanya.
responden.
Kemungkinan dalam penggalian pertanyaan stress kurang lebih dalam, selain itu ada
pertanyaan variabel stres karena ada faktor malu untuk mengungkapkan keadaan
sebenarnya.
A. Analisis Univariat
laki.
hipertensi lebih tinggi terdapat pada wanita. Hal ini di buktikan dari
sistolik meningkat.
satu faktor resiko hipertensi dimana semakin tua umur, semakin beresiko
beresiko 2,22 kali, dan Umur 56-65 tahun beresiko 4,76 kali dibandingkan
hipertensi sejumlah .Hasil ini sejalan dengan peryataan (Black & Hawks,
hipertensi.
sejumlah .
hipertensi.
lebih banyak pada rentang umur 57-66 tahun yang tergolong lansia,
Dimana pola makan lansia pada rentang umur tersebut sudah mulai
berkurang.
yang akan meningkatkan tekanan darah perifer pada jangka waktu yang
hipertensi pada penelitian ini sebagian besar tidak merokok, tetapi untuk
saat ini adalah perempuan (%) yang bukan perokok sedangkan responden
makanan asin akan beresiko 3,95 kali dibandingkan orang yang tidak
melakukan aktivitas fisik mempunyai resik sebesar 2,899 kali lebih tinggi
Hasil penelitian sebelumnya yang sejalan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Hesti Rahayu (2012) menyatakan bahwa stress mempunyai hubungan
bermakna dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh suheni
(2007) didapatkan bahwa responden yang mengalami stres memiliki resiko terkena
hipertensi sebesar 9,333 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak
memiliki stres.