Tim:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KOTA SEMARANG
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN
LOMBA KARYA TULIS INOVATIF MAHASISWA
1. Judul Naskah : Asuransi Kesehatan Berbasis
Unggas Sebagai Upaya Peningkatan
Kualitas Kesehatan di Jawa Tengah
2. Bidang Kajian : Kesehatan dan Lingkungan
3. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Dzikri Rahman Bijak
b. NIM/NRM : 21050113130188
c. Jurusan/Fakultas : Teknik Mesin
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah/Telepon/Faximili : Jl. Sirajudin no 38 Semarang
f. e-mail : rdzikri@yahoo.co.id
4. Anggota Tim : Gary Sudrajat
Rigo Muhammad Herriza
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Norman Iskandar, ST, MT
b. NIDN : 0021028107
Menyetujui: Semarang, 18 Juli 2014
Dosen Pembimbing, Ketua Tim,
Drs. Warsito, SU
NIP : 195402021981031014
ii
ASURANSI KESEHATAN BERBASIS UNGGAS SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN JAWA TENGAH
Abstrak
Asuransi kesehatan adalah sebuah layanan jasa yang menjamin
kesehatan masyarakat apabila sewaktu-waktu mereka mengalami masalah dengan
kesehatan. Namun pada kenyataannya asuransi kesehatan tidak bisa melindungi
masyarakat secara keseluruhan dikarenakan banyak masyarakat yang belum
mendapatkan atau menggunakan jasa asuransi kesehatan, sebagai pilihan
khususnya masyarakat pedesaan. Selain harga premi asuransi yang tinggi, tidak
ada kemudahan yang ditawarkan bagi penduduk desa itu sendiri sehingga
otomatis asuransi kesehatan hanya dapat dinikmati oleh kalangan menengah ke
atas. Oleh karena itu, kami menggagas sebuah solusi berupa sistem yang akan
memungkinkan masyarakat desa memiliki proteksi dari masalah-masalah
kesehatan: “Asuransi Kesehatan Berbasis Unggas”.
Unggas memiliki siklus reproduksi yang cepat sehingga keuntungan
yang dihasilkan dari beternak unggas dapat berlipat setiap harinya.Selain itu
unggas memiliki faktor produksi yang banyak. Mulai dari daging, telur, kotoran,
hingga bulunya dapat dimanfaatkan sehingga nilai ekonomi yang dihasilkan
cukup bervariasi.
Tujuan kami mencanangkan program tersebut agar asuransi kesehatan di
daerah yang khususnya pedesaan bisa merata, dan memberikan program asuransi
kesehatan yang terjangkau.
Kami ingin menjadikan unggas sebagai ‘tokoh utama’ dimana
masyarakat desa nantinya akan memperoleh jaminan kesehatan dari usaha mereka
dalam beternak unggas. Selain itu, dengan program “Asuransi kesehatan berbasis
unggas” akan memberikan manfaat untuk dapat mengoptimalkan potensi
masyarakat dan meningkatkan taraf kualitas kesehatan di pedesaan. Kami ingin
menggerakkan sebuah lembaga swadaya yang nantinya akan ‘bermain’ sebagai
pengepul, pendistribusi, sekaligus pengembang dalam sistem ini.
Metode Penelitian yang kami gunakan adalah metode observatif yang
berarti kami mencari data dan dampak yang diperoleh dari data tersebut dimasa
lalu dan akan kami bandingkan dengan program “Asuransi Kesehatan Berbasis
Unggas”.
Diharapkan tercipta sebuah sistem yang mampu mengakomodir
kebutuhan masyarakat akan jaminan kesehatan dan perbaikan kualitas ekonomi
desa melalui ternak unggas sebagai andalan yang tentunya akan membawa
perubahan positif bagi masyarakat desa.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah
yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
proposal ini. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Proposal ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
"Asuransi Kesehatan Berbasis Unggas Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas
Kesehatan di Jawa Tengah", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Proposal ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan,
akhirnya proposal ini dapat terselesaikan.
Proposal ini memuat tentang permasalahan kesehatan yang ada di desa
khusunya daerah Jawa Tengah saat ini serta bagaimana solusi untuk
memecahkan suatu permasalahan yang ada, walaupun proposal ini kurang
sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas
bagi pembaca. Semoga proposal ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih
luas kepada pembaca.
Terima kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................i
Halaman Pengesahan......................................................................................ii
Abstrak...........................................................................................................iii
Kata Pengantar...............................................................................................iv
Daftar Isi.........................................................................................................v
Daftar Gambar................................................................................................vi
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................3
Bab 2 Tinjauan Pustaka
.1 Unggas dan Potensinya.............................................................4
2.1.1 Pengertian Unggas............................................................4
2.1.2 Fungsi Unggas..................................................................4
2.1.3 Prospek Peternakan Unggas.............................................5
.2 Asuransi Kesehatan...................................................................6
2.2.1 Pengertian Asuransi..........................................................6
2.2.2 Asuransi Sosial.................................................................7
.3 Kualitas Kesehatan di Jawa Tengah..........................................7
2.3.1 Persebaran Penduduk Jawa Tengah..................................7
2.3.2 Kualitas Pelayanan Kesehatan Jawa Tengah....................8
.4 Klinik Asuransi Sampah...........................................................11
Bab 3 Metodologi Penulisan
.1 Sumber Data..............................................................................13
.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................13
.3 Diagram Alir.............................................................................14
Bab 4 Pembahasan
.1 Asuransi Unggas.......................................................................15
.2 Pihak –Pihak Yang Terlibat......................................................16
.3 Langkah Pelaksanaan Sistem....................................................18
4.4 Efek dan Manfaat Sistem...........................................................21
Bab 5 Penutup
.1 Kesimpulan...............................................................................24
.2 Saran.........................................................................................24
Daftar Pustaka................................................................................................25
Lampiran........................................................................................................26
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dimana setiap warga negara
Indonesia berhak mendapatkan kesehatan yang layak. Setiap orang berhak atas
taraf hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan diri dan keluarganya
sebagaimana tertuang dalam pasal 25 Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa Bangsa[CITATION PRA13 \l 1033 ].
Menurut UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8
disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau; menentukan sendiri pelayanan
kesehatan yang diperlukan, lingkungan yang sehat, info dan edukasi kesehatan
yang seimbang dan bertanggungjawab, dan informasi tentang data kesehatan
dirinya.
Pemberian pelayanan publik oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat
sebenarnya merupakan implikasi dari fungsi aparat negara sebagai pelayan
masyarakat. Karena itu, kedudukan aparatur pemerintah dalam pelayanan umum
(public services) sangat strategis karena akan sangat menentukan sejauhmana
pemerintah mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat,
yang dengan demikian akan menentukan sejauhmana negara telah menjalankan
perannya dengan baik sesuai dengan tujuan pendiriannya [ CITATION ABN07 \l
1033 ].
Untuk menjamin dan meminimalisir risiko dari permasalahan kesehatan
yang ada, maka diperlukanlah sebuah jasa asuransi kesehatan. Di Indonesia saat
ini sudah banyak penyedia jasa asuransi kesehatan yang dikelola oleh pemerintah
atau pelayanan asuransi publik, maupun swasta.
Namun pada kenyataannya, penyelenggaraan pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan terutama
yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masih
dirasakan belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini bisa
diketahui antara lain dari banyaknya pengaduan, keluhan yang disampaikan oleh
masyarakat melalui media masa maupun langsung kepada unit pelayanan, baik
menyangkut sistem dan prosedur pelayanan yangmasih berbelit-belit, tidak
transparan, kurang informative [sic!], kurang akomodatif dan kurang dan kurang
konsisten sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu dan biaya) serta
masih adanya praktek pungutan tidak resmi [ CITATION ABN07 \l 1033 ].
Buruknya kinerja pelayanan publik ini antara lain dikarenakan belum
dilaksanakannya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan
publik. pelayanan publik harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel oleh
setiap unit pelayanan instansi pemerintah karena kualitas kinerja birokrasi
pelayanan publik memiliki implikasi yang luas dalam mencapai kesejahertaan
masyarakat [ CITATION ABN07 \l 1033 ].
Selain itu masih ada kesenjangan pada pelayanan kesehatan di Indonesia,
salah satunya di wilayah di desa dan perkotaan. Ketidakmerataan pelayanan
kesehatan dasar di Indonesia terjadi karena masih terdapatnya perbedaan
kesempatan mendapatkan akses dan pemanfaatan akses terhadap pelayanan
kesehatan[ CITATION Ser08 \l 1033 ]. Khusus di daerah pedesaan, hal ini diperparah
dengan kelas ekonomi masyarakat pedesaan yang cenderung mendekati garis
kemiskinan, dan minimnya kesadaran akan pentingnya jaminan kesehatan.
Oleh karena itu, kami datang menawarkan sebuah konsep atau sistem
untuk memberikan jasa asuransi kesehatan yang mudah dijangkau serta
menawarkan kemudahan, khususnya oleh masyarakat pedesaan melalui sistem
asuransi kesehatan berbasis unggas yang diharapkan mampu menjawab
permasalahan tersebut.
.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan yang diharapkan adalah:
1. Meningkatkan taraf kualitas kesehatan di pedesaan
2. Memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat pedesaan
3. Mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat desa melalui unggas
.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab 1: Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
dan sistematika penulisan.
Bab 2: Menjelaskan secara singkat teori dan konsep yang mendukung penulisan
Karya Tulis Ilmiah yang kami gagaskan.
Bab 3: Menjelaskan langkah – langkah dan metode penulisan yang kami gunakan
untuk mengumpulkan informasi dan data dalam menyusun Karya Tulis
Ilmiah
Bab 4: Menjelaskan secara detail konsep usulan yang kami buat.
Bab 5: Menjelaskan kesimpulan dan saran dari Karya Tulis Ilmiah yang kami
gagaskan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.1 Unggas dan Potensinya
.1.1 Pengertian Unggas
Unggas (Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung
yang dimanfaatkan untuk daging dan telurnya [ CITATION Mel14 \l 1033 ] .
Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun)
dan Anseriformes (seperti bebek)[ CITATION Mel14 \l 1033 ].
Pengertian lain juga menyebutkan bahwa unggas adalah hewan bersayap,
berkaki dua, berparuh dan berbulu, yang mencakupi segala jenis burung, dapat
dipelihara dan diternakan sebagai penghasil pangan (daging dan telur).
Kata unggas juga umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di
atas. Lebih luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk dagimg burung jenis lain
seperti merpati. Bagian paling berdaging dari burung adalah otot terbang pada
dada, serta otot jalan pada segmen pertama dan kedua pada kakinya.
.2 Asuransi Kesehatan
2.2.1 Pengertian Asuransi
Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
dengan mana pihak penanggung mengingatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari sesuatu yang tidak pasti atau untuk memberikan
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya [ CITATION Ari09 \l 1033
].
Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa asuransi kesehatan berarti
bentuk pertanggung jawaban dilakukan dalam bentuk pembayaran biaya
kesehatan dari pihak penanggung atas permasalahan kesehatan yang kemungkinan
dialami atau akan dialami oleh tertanggung dengan pembayaran feedback berupa
premi.
Asuransi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan akses
masyarakat kecil ke pelayanan kesehatan. Seperti diketahui, selama ini biaya
kesehatan di Indonesia amat mahal dan relatif belum terjangkau sebagian besar
masyarakat Indonesia [ CITATION Ser08 \l 1033 ] . Kecenderungan meningkatnya
biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana
pembiayaannya harus ditanggung sendiri (out of pocket) dalam sistim tunai (fee
for service) [ CITATION Ser08 \l 1033 ].
Di Indonesia, berdasarkan studi, 20% dari masyarakat terlindungi oleh
salah satu jaminan pemeliharaan kesehatan (asuransi kesehatan) di tahun 2001.
Dari mereka yang terlindungi oleh asuransi kesehatan, kira-kira setengah dari
mereka tergabung dalam Askes. Masyarakat yang berada di bawah garis
kemiskinan dan yang tinggal di daerah pedesaan tidak terlindungi oleh
kebanyakan program kecuali oleh Kartu Sehat [ CITATION Ser08 \l 1033 ]. Padahal
menurut Hidayat, demand pelayanan kesehatan oleh peserta asuransi lebih tinggi
ketimbang non-peserta, dengan efek terbesar ditemukan pada kelompok miskin
[ CITATION Bud \l 1033 ].
70
60
Presentase Penduduk
50
40
30
20
10
0
2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Askes
Jamsostek
Askeskin/Jan
2.5
Jamkesda
Lainnya
42.5
Gambar 2. Cakupan Kepesertaan Program JPK Pra Bayar Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 [ CITATION Din12 \l 1033 ]
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mencanangkan
“Universal Coverage” kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pada tahun
2014 yang berarti bahwa seluruh penduduk di Indonesia pada tahun 2014 harus
memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan [ CITATION Din12 \l 1033 ]. Terdapat
dua cara pembayaran premi yaitu untuk masyarakat non miskin premi dibayar
sendiri oleh peserta, sedangkan untuk masyarakat miskin, premi dibayarkan oleh
pemerintah.
.1 Sumber Data
Sumber data yang kami gunakan yaitu sumber data sekunder. Yang
dimaksud dengan sumber data sekunder adalah adalah data yang diperoleh
peneliti dari sumber yang sudah ada.
.3 Diagram Alir
Mulai
Melakukan penyelarasan
sistem asuransi kesehatan
dengan instansi lain
Evaluasi sistem asuransi
dengan peningkatan Selesai
kesejahteraan masyarakat
BAB IV
PEMBAHASAN
.1 Asuransi Unggas
Namun kami melihat klinik asuransi berbasis sampah memiliki kendala
tersendiri.Sistem ini cukup sulit diterapkan di lingkungan dimana jumlah sampah
yang rata-rata dikeluarkan rumah tangga relatif sedikit yaitu salah satunya adalah
pedesaan.Ini terjadi karena perbedaan gaya hidup antara masyarakat desa dan
masyarakat kota, dimana masyarakat kota memiliki gaya hidup yang konsumtif
sehingga jumlah sampah yang dikeluarkan pun besar.Sedangkan di desa, jumlah
produksi sampah tidak terlalu masif sehingga sulit bagi penduduk desa untuk
menyediakan sampah sebagai bentuk pembayaran asuransi.
Untuk itu, kami melihat perlunya pengalihan nilai-nilai potensi ekonomi
yang ada di pedesaan ke dalam kesehatan. Potensi ekonomi yang kami maksud
adalah barang yang berpotensi menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat desa
sehingga nantinya masyarakat tidak perlu merubah barang menjadi uang untuk
mendapatkan jaminan kesehatan, namun masyarakat cukup menyalurkan langsung
barang tersebut untuk mendapatkan langsung jaminan kesehatan.Salah satu barang
yang dapat menjadi ‘nilai tukar’ tersebut adalah unggas.
Unggas merupakan hewan ternak yang paling mudah dibudidayakan dan
dimiliki mayoritas masyarakat desa. Menurut survey, hampir semua rumah di
pedesaan memiliki minimal satu jenis unggas. Selain mudah dikelola, unggas
adalah salah satu hewan yang memiliki faktor produksi yang cukup banyak. Mulai
dari telur dan daging yang sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat, hingga
kotorannya yang bisa digunakan sebagai pupuk.Ini merupakan nilai ekonomi yang
sangat potensial untuk terus dikembangkan. Oleh karena itu, kami mencoba untuk
memanfaatkan unggas tidak hanya secara ekonomis tetapi juga kesehatan, melalui
“Asuransi Kesehatan Berbasis Unggas”.
Asuransi ini merupakan sebuah sistem asuransi sosial yang berjalan
dengan gerakan dari masyarakat sekitar khususnya masyarakat pedesaan, yang
dijalankan dengan pembentukan lembaga atau organisasi baik lembaga yang
sudah ada ataupun lembaga baru yang bertujuan untuk menjalankan roda sistem
asuransi demi terciptanya jaminan kesehatan di masyarakat.
Sistem ini dapat berjalan melalui sosialisasi intens kepada masyarakat,
diikuti dengan pembimbingan dan pelatihan administrasi dan manajemen,
sehingga nantinya masyarakat bisa bergerak secara independen untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri.
3. Lembaga Swadaya
Lembaga ini menjadi kunci dari keberhasilan seluruh sistem. Lembaga ini
akan memiliki beberapa peran nantinya yang menentukan keberhasilan sistem ini.
Lembaga dapat dibentuk dari organisasi publik yang telah ada, atau membentuk
organisasi baru yang dibentuk dengan memanfaatkan masyarakat sekitar sebagai
SDM. Adapun peran dari lembaga ini nantinya adalah:
a. Pengepul bagi masyarakat penjual unggas
b. Pemasok stok kebutuhan unggas bagi industri makanan dan pupuk
c. Badan asuransi bagi masyarakat.
Nantinya diharapkan lembaga ini memiliki kordinasi yang intens dengan
lembaga-lembaga lain yang ikut bekerjasama di dalam sistem ini.Selain itu
melalui manajemen yang baik, sangat memungkinkan lembaga ini untuk meraih
profit yang dapat menghidupi anggotanya.
5. Dinas Peternakan
Kami menginginkan adanya kontribusi langsung dengan pemerintah
melalui dinas peternakan. Nantinya dinas peternakan akan mengadakan program
pengembangan kualitas unggas melalui penyuluhan-penyuluhan kepada warga
sehingga nantinya unggas-unggas yang ‘dimainkan’ dalam sistem ini merupakan
unggas unggulan.
7. Dinas Pertanian
Selain melibatkan unggas, sistem ini secara tidak langsung ikut melibatkan
pupuk dalam perputarannya. Melalui kotoran unggas yang diproduksi, akan
dihasilkan pupuk-pupuk olahan yang nantinya tidak hanya dijual di pasaran, tetapi
juga diberikan kepada warga-warga sekitar. Dinas pertanian akan melakukan
kordinasi dalam pengembangan teknologi pupuk untuk menghasilkan pupuk-
pupuk yang berkualitas.
.3 Langkah Pelaksanaan Program
2. Bidang Ekonomi
Secara ekonomi, pihak-pihak yang mengikuti asuransi ini akan
mendapatkan keuntungan.Bagi masyarakat asuransi ini akan menjadi alternatif
untuk menjual ternaknya dibandingkan menjualnya kepada tengkulak. Dengan
harga yang lebih terkontrol dan terjamin, asuransi ini akan memberikan
peningkatan pendapatan bagipara peternak unggas.Bagi perusahaan, mereka tidak
akan kesulitan untuk mencari stok daging, atau telur unggas. Perusahaan-
perusahaan seperti restoran, pabrik pupuk, akan selalu mencari stok untuk
menjalankan bisnis mereka.
Dengan adanya asuransi ini, nantinya pihak perusahaan dapat membeli
stok dari pihak asuransi.Selain itu, sistem asuransi ini memungkinkan pendirinya
untuk meperoleh profit. Dengan menjual kembali unggas tersebut kepada
perusahaan lain, maka memungkinkan pihak asuransi untuk memperoleh
keuntungan dari hasil penjualan. Sistem ini akan membantu terwujudnya desa
yang berkualitas, desa yang sehat dan sejahtera dengan unggas sebagai unggulan.
BAB V
PENUTUP
.1 Kesimpulan
1. Saat ini asuransi kesehatan terbatas hanya bisa dinikmati oleh masyarakat
yang keadaan perekonomiannya menengah keatas yang disebabkan oleh
tingginya harga premi untuk memperoleh layanan tersebut.
2. Melalui sistem asuransi ini nantinya masyarakat pedesaan dapat menikmati
asuransi jaminan kesehatan melalui pembayaran premi tidak langsung yang
dianggarkan melalui budidaya unggas.
3. Asuransi unggas merupakan sistem asuransi yang dibentuk bedasarkan
lembaga yang berkordinasi dengan beberapa pihak seperti lembaga kesehatan,
masyarakat dan pihak-pihak industri unggas.
4. Selain meningkatkan taraf kesehataan dengan pemerataan jaminan kesehatan,
nantinya diharapkan sistem ini dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi
masyarakat pedesaan melalui sistem budidaya unggas yang terorganisir.
.2 Saran
1. Sosialisasi yang masif terkait pengadaan asuransi berbasis unggas di
masyarakat pedesaan.
2. Dibentuk lembaga dengan kualitas dan kuantitas SDM yang memadai untuk
menjamin kelangsungan sistem.
3. Pemberdayaan masyarakat pedesaan sebagai penggerak sistem asuransi
unggas
4. Penerapan sistem akan lebih maksimal pada pedesaan yang telah memiliki
produksi unggas yang cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
x
1. Ali MM. Kemitraan dalam Hubungan Dokter-Pasien Jakarta: Konsil
Kedokteran Indonesia; 2007.
2. BAJARI AH. ANALISIS KUALITAS PELAYANAN BAGI PESERTA.
Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, Ilmu Administrasi; 2007
Desember.
3. Littik S. HUBUNGAN ANTARA KEPEMILIKAN ASURANSI
KESEHATAN DAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR. MKM. 2008 Juni; III.
4. Fakhriana M. meldafakhriana.blogspot.com. [Online].; 2014 [cited 2014 Juli
Senin. Available from: http://meldafakhrina.blogspot.com/2014/01/ilmu-
pangan-dasar-daging-dan unggas.html.
5. Statistik BP. Statistik Indonesia Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2007.
6. Nataamijaya AG. PENGEMBANGAN POTENSI AYAM LOKA LUNTUK
MENUNJANG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI. Jurnal
Litbang Pertanian. 2010 Juni; IV.
7. ANANDRA AR. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-
FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA TERNAK AYAM RAS
PEDAGING DI KABUPATEN MAGELANG. Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomi; 2010.
8. Suyono A. Asuransi Kesehatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1992. Jurnal Dinamika Hukum. 2009 September; IX.
9. Hidayat B. Menjembatani Penelitian dan Kebijakan Asuransi Kesehatan
Sosial: Bukti Empiris dari Data Indonesian Family Life Survey (IFLS).
Depok: Universitas Indonesia, Departemen Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan.
10. Hartono SR. Hukum Dagang, Asuransi, dan Hukum Asuransi di Indonesia
Semarang: IKIP Semarang Press; 1985.
11. Suyono A. Op cit. In Suyono A..; 2003. p. 89-90.
12. Tengah DKJ. Profil Kesehatan Provinsi Jjawa Tengah Semarang: Dinas
Kesehatan Jawa Tengah; 2012.
13. BBC Website. [Online].; 2014 [cited 2014 Juli Selasa. Available from:
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/140113 bisnis sosial
klinik.shtml.
x
LAMPIRAN 1
Biodata Peserta
Ketua
Anggota 1
Anggota 2
LAMPIRAN 2