Disusun oleh:
Renolia Widyaningrum
P1337430119030
PROGRAM STUDI
D-III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan anugerah-
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah HUKUM
ETIKA PROFESI DAN HUKUM PELAYANAN KESEHATAN yang berjudul STANDART
PROFESI RADIOGRAFER.
Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Hukum
Etika Profesi dan Hukum Pelayanan Kesehatan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan
ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapak Kasimin, SH, M.Kes selaku dosen mata kuliah Hukum Etika Profesi dan
Hukum Pelayanan Kesehatan Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Radiografer adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenag untuk melakukan kegiatan radiografer pada
unit pelayanan kesehatan (Rumah sakit, puskesmas, poliklinik). Saat ini radiografer di
dalam menerapan kompetensinya masih difokuskan pada pelayanan radiologi, yaitu
meliputi pelayanan kesehatan bidang radiodiagnostik, imejing, radioterapi dan
kedokteran nuklir. Pelayanan radiologi adalah pelayanan kesehatan profesional
berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dalam bidang radiologi yang memanfaatkan
radiasi pengion dan non pengion untuk diagnosa dan terapi. Dalam menjalankan tugas
memberi pelayanan kesehatan bidang radiasi kepada masyarakat umum sesuai dengan
tugas dan fungsinya yang dilandasi oleh Etika Profesi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Radiografer?
2. Apa saja tugas umum dari Radiografer?
3. Bagaimana standart pendidikan radiologi?
4. Apa saja standart kompetensi radiografer?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Radiografer
2. Untuk mengetahui tugas umum seorang Radiografer
3. Untuk mengetahui standart pendidikan radiologi di Indonesia
4. Untuk mengetahui standart kompetensi Radiografer
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI RADIOGRAFER
Kode Etik Radiografer
Radiografer adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada
masyarakat, bukanlah profesi yang semata-mata pekerjaan untuk mencari nafkah
akan tetapi merupakan pekerjaan kepercayaan.
Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BKN
No.049/Menkes/SKB/I/2003.
Radiografer adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenag untuk melakukan kegiatan
radiografer pada unit pelayanan kesehatan.
Kep. Men. Kes. No.1267/Menkes/SK/XII/1995
Radiografer adalah tenaga kesehatan luluasan APRO/D-III
Radiologi/ATRO dan Pendidikan Asisten Rontgen.
Keputusan Rekarnas PARI Tahun 2006
Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengasn
tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan kegiatan radiografi,
imejing, kodokteran nuklir dan radioterapi di pelayanan kesehatan dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
B. TUGAS RADIOGRAFER SECARA UMUM
Dalam menjalankan tugasnya baik secara mandiri maupun dalam satu tim dengan
tenaga kesehatan lainnya (Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter
Kedokteran Nuklir, dll ) memberikan pelayanan kesehatan bidang radiasi kepada
masyarakat umum sesuai dengan tugas dan fungsinya sebatas kewenangan yang di
landasi oleh Etika Profesi.
BAB III
PENUTUP
Radiografer adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenag untuk melakukan kegiatan radiografer pada unit pelayanan
kesehatan. Radiografer juga tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengasn tugas,
wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan kegiatan radiografi, imejing, kodokteran nuklir
dan radioterapi di pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Standar kompetensi Radiografer merupakan penjabaran yang utuh dan cermat meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan Radiografer dalam rnenjalankan peran,
fungsi dan kewenangannya sebagai Radiografer.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan mentri kesehatan republik indonesia nomor 375/menkes/SK/III/2007 tentang standart
profesi radiografer
https://cafe-radiologi.blogspot.com/2011/12/standar-profesi-radiografer.html
https://radiologitop.wordpress.com/2011/12/21/standar-profesi-radiografer/
MAKALAH
HUKUM ETIKA PROFESI DAN HUKUM PELAYANAN KESEHATAN
“WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB RADIOGRAFER”
Dosen Pengampu: Kasimin, SH, M.Kes.
Disusun Oleh:
Nama : Renolia Widyaningrum
NIM : P1337430119030
PROGRAM STUDI
D-III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan anugerah-
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah HUKUM
ETIKA PROFESI DAN HUKUM PELAYANAN KESEHATAN yang berjudul WEWENANG,
TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB RADIOGRAFER.
Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Hukum
Etika Profesi dan Hukum Pelayanan Kesehatan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan
ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapak Kasimin, SH, M.Kes selaku dosen mata kuliah Hukum Etika Profesi dan
Hukum Pelayanan Kesehatan Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Semarang, Mei 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Radiografer adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenag untuk melakukan kegiatan radiografer pada
unit pelayanan kesehatan (Rumah sakit, puskesmas, poliklinik). Saat ini radiografer di
dalam menerapan kompetensinya masih difokuskan pada pelayanan radiologi, yaitu
meliputi pelayanan kesehatan bidang radiodiagnostik, imejing, radioterapi dan
kedokteran nuklir. Pelayanan radiologi adalah pelayanan kesehatan profesional
berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dalam bidang radiologi yang memanfaatkan
radiasi pengion dan non pengion untuk diagnosa dan terapi. Dalam menjalankan tugas
memberi pelayanan kesehatan bidang radiasi kepada masyarakat umum sesuai dengan
tugas dan fungsinya yang dilandasi oleh Etika Profesi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tugas seorang Radiografer?
2. Apa saja wewenang seorang Radiografer?
3. Apa saja hak dan kewajiban seorang Radiografer?
4. Apa saja tanggung jawab yang harus dijalankan seorang Radiografer?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tugas seorang Radiografer
2. Untuk mengetahui wewenang seorang Radiografer
3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban seorang Radiografer
4. Untuk mengetahui tanggung jawab yang harus dijalankan seorang Radiografer
BAB II
PEMBAHASAN
Sesuai dengan Perka BAPETEN No. 17 Tahun 2012, tugas dan tanggung
jawab radiografer adalah:
PENUTUP
Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengasn tugas, wewenang dan
tanggung jawab untuk melakukan kegiatan radiografi, imejing, kodokteran nuklir dan radioterapi
di pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Menjadi
Radiografer mempunyai tugas, wewenang, serta tanggung jawab untuk acuan radiografer yang
baik serta dapat mengembangkan pengetahuan dan keahlian dibidang radiologi.
DAFTAR PUSTAKA
https://cafe-radiologi.blogspot.com/2011/12/standar-profesi-radiografer.html
http://roes-rusmanto.blogspot.com/2013/06/radiografer-salah-satu-petugas-yang.html
http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/keputusan-menteri-kesehatan-nomor-375-
tentang-standar-profesi-radiografer.pdf
MAKALAH
HUKUM ETIKA PROFESI DAN HUKUM PELAYANAN KESEHATAN
“REGISTRASI, LISENSI, DAN SERTIFIKASI RADIOGRAFER”
Dosen Pengampu: Kasimin, SH, M.Kes.
Disusun Oleh:
Nama : Renolia Widyaningrum
NIM : P1337430119030
PROGRAM STUDI
D-III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan anugerah-
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah HUKUM
ETIKA PROFESI DAN HUKUM PELAYANAN KESEHATAN yang berjudul REGISTRASI,
LISENSI, SERTIFIKASI RADIOGRAFER.
Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Hukum
Etika Profesi dan Hukum Pelayanan Kesehatan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan
ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapak Kasimin, SH, M.Kes selaku dosen mata kuliah Hukum Etika Profesi dan
Hukum Pelayanan Kesehatan Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Radiografer adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada masyarakat,
bukanlah profesi yang semata-mata pekerjaan untuk mencari nafkah akan tetapi
merupakan pekerjaan kepercayaan. Radiografer adalah tenaga kesehatan luluasan
APRO/D-III Radiologi/ATRO dan Pendidikan Asisten Rontgen. Surat Tanda Registrasi
Radiografer (STRR) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada
Radiografer yang telah memiliki sertifikat kompetensi. Surat Izin Kerja Radiografer
(SIKR) adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan
radiografi pada fasilitas pelayanan kesehatan.
B. TUJUAN
Kompetensi ini penting bagi radiographer Indonesia dan bertujuan untuk menjamin karir
kepakatan seorang radiografer hingga masa lampau.
BAB II
PEMBAHASAN
A. REGISTRASI
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah
memiliki Sertifikat Kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta
diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan keprofesiannya.
Pencatatan resmi dibuktikan dengan diterbitkan Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya
disingkat STR yaitu bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Tenaga Kesehatan
yang telah diregistrasi. STR berlaku sejak tanggal dikeluarkan dan berakhir pada tanggal
lahir Tenaga Kesehatan yang bersangkutan di tahun kelima. STR dapat diperpanjang
setiap 5 (lima) tahun setelah memenuhi persyaratan. Persyaratan sebagaimana dimaksud
meliputi: a. pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidang kesehatan; dan
b. pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau
kegiatan ilmiah lainnya. Jumlah satuan kredit profesi yang ditetapkan oleh organisasi
profesi PARI sejumlah 25 SKP.
Untuk memperpanjang STR, seorang radiografer harus melakukan satu tahapan
yang disebut Re Registrasi. Re Registrasi STR radiografer adalah pencatatan resmi ulang
yang dilakukan oleh MTKI terhadap radiografer yang telah memenuhi capaian nilai SKP.
Capaian nilai SKP ditetapkan oleh Organisasi Profesi (PARI) dalam bentuk sertifikat atau
surat ketetapan yang menyatakan bahwa seorang radiografer dinilai telah memenuhi
syarat yang ditetapkan dalam pemenuhan nilai SKP. Re-Registrasi sesungguhnya
merupakan pengakuan dan instrumen untuk mengukur dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan kinerja kompetensi selama waktu tertentu (5 tahun) sekaligus sebagai suatu
upaya pendorong untuk menjamin bahwa radiografer tetap layak menjalankan pelayanan
kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 780/Menkes/Per/VIII/ 2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi;
6. Keputusan Menteri Keseahatan Nomor 1014 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Radiologi Diagnostik sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 410/Menkes/ SK/XI/2010;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 81 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Radiografer;
Persyaratan Layanan :
Waktu Layanan :
Paling lambat 7 (Tujuh) hari kerja sejak permohonan dan persyaratan diterima