Anda di halaman 1dari 15

1

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RADIOLOGI DI


RS MARTHA FRISKA MEDAN
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Magister Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
Yakobus Angga Ricardo Saputra (160101151)
Pembimbing :
Dr. Daniel Ginting, MMR
PROGAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SARIMUTRIARA INDONESIA
MEDAN SUMATRA UTARA
TAHUN 2017
2 BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

 Radiologi berkembang sebagai sub spesialisasi dalam ilmu


kedokteran sejak awal abad 19 dengan ditemukannya sinar X oleh
Wilhelm Conrad Rontgen. Selama 50 tahun perkembangan
radiologi adalah membuat film dari sinar X yang menembus objek
yaitu dengan menggunakan kaset.

 Pelayanan radiologi adalah pelayanan medik yang menggunakan


semua modalitas energi radiasi pengion, dan non-pengion, serta
radiologi intervensi, untuk diagnosis dan terapi, antara lain teknik
pencitraan dan penggunaan emisi radiasi dengan sinar X,
radioaktif, ultrasonografi, radiasi radio frekuensi elektromagnetik,
intervensi vaskuler dan non-vaskuler
3
TUJUAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

 Meningkatkan mutu pelayanan  1. Sebagai acuan bagi fasilitas


radiologi yang diselenggarakan pelayanan kesehatan dalam
oleh fasilitas pelayanan di Rumah melaksanakan pelayanan radiologi
sakit Martha Friska Medan. secara sistematik dan terarah.
 2. Sebagai acuan bagi fasilitas
pelayanan kesehatan dalam
melaksanakan kendali mutu
peralatan radiologi sesuai dengan
standard prosedur operasional
peralatan radiasi.
 3. Meningkatkan kinerja pelayanan
radiologi.
4

Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup Pelayanan radiologi diagnostik di Rumah sakit Martha Friska
Pulo Brayan Medan meliputi :

 1. Pelayanan Radiodiagnostik
 2. Pelayanan Imejing Diagnostik
 3. Pelayanan Radiologi Intervensional]
5 Landasan Hukum
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.375/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Radiographer.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
 No.780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 357/Menkes/PER/V 2006 tentang
registrasi dan unit kerja radiographer.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 133/Kep/M.Pan/12/2002 tentang
jabatan fungsional radiographer dan angka kreditnya.
 Keputusan Menteri Kesehatan No.700/Menkes/SK/V/2003/tentang petunjuk teknis jabatan
fungsional radiographer.
 Peraturan Menteri Kesehatan No.1575/Menkes/Per/IX/2005 tentang organisasi dan tata
kerja departemen kesehatan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi
 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1014/Menkes/SK/XI/2008 tentang Standar
Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan
6 BAB II
STANDARD KETENAGAAN
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam pelayanan Radiologi di Rumah Sakit Martha Pulo Brayan
Medan terdiri dari Kepala instalasi radiologi, dokter spesialis radiologi, radiographer dan
bagian administrasi

Kualifikasi Formal dan informal kepala instalasi radiologi


 Pendidikan dasar kedokteran umum ditambah dengan dokter spesialis radiologi.
 Memiliki kualifikasi bekerja di rumah sakit sebagai staf ahli radiologi

Kualifikasi formal dan informal koordinator pelayanan radiologi:


 Pendidikan dasar minimum D III (Akademi lulusan APRO/D-III Radiologi/ATRO dan
Pendidikan Asisten Rontgen).
 Memiliki kualifikasi pernah bekerja di rumah sakit sebagai staf radiologi (Radiographer).
7 Distribusi ketenagaan Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Martha Friska.

 Berdasarkan kelas rumah sakit, menurut keputusan Menkes RI


1014/MENKES/SK/XI/2008, Bagian Instalasi radiologi Rumah Sakit Martha
Friska setidaknya membutuhkan 2 orang dokter spesialis radiologi yang
memiliki SIP, 2 orang radiographer/alat, 1 orang PPR Medik, 1 orang Fisika
medik, 1 orang tenaga elektro medik, 2 orang Perawat D III yang memiliki
SIP, serta 3 orang tenaga administrasi.
 Berdasarkan kualifikasi tersebut jumlah tenaga di Instalasi radiologi Rumah
Sakit Martha Friska Medan terdiri dari 17 orang yaitu 3 orang dokter
spesialis radiologi, 10 radiographer, 1 orang petugas proteksi radiasi, 1 orang
elektro medik dan 2 orang tata usaha.administrasi
8

PENGATURAN JAGA

 Pengaturan jaga di instalasi radiologi dikoordinir oleh kepala koordinator


pelayanan radiologi dengan pengaturan shift pagi, sore, malam untuk
radiographer dan shift pagi, siang dan sore untuk dokter radiologi.
BAB III
9 STANDARD FASILITAS
 Denah Ruangan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Martha Friska Medan
 Standard Fasilitas :
1. Ruang Tunggu pasien
2. Ruangan administrasi
3. Ruang X-Ray 1 (ruangan pemeriksaan X-Ray konvensional dan fluoroscopy)
4. Ruang X-ray 2
5. Ruang mammografi
6. Ruang USG
7. Ruang pemeriksaan CT-Scan 1
8. Ruang pemeriksaan CT-Scan 2
9. Ruang Operator CT-scan
10. Kamar gelap
11. Ruang expertise
12. Kamar jaga petugas radiologi
13. Ruang rapat
14. Gudang
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
10 Dilihat dari segi pelayanan di Rumah Sakit Martha Friska Medan, pasien yang datang dapat
dibedakan menjadi :
1.Pasien yang dapat menunggu
 Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian.
 Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat.
2.Pasien yang harus segera ditolong (pasien gawat darurat).
Sedang menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
 Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke RS untuk keperluan berobat.
 Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya ke RS untuk keperluan berobat.
Kedatangan pasien ke RS dapat terjadi karena :
 Dikirim oleh dokter praktek di luar Rumah Sakit
 Dikirim oleh Rumah Sakit lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan lainnya.
 Datang atas kemauan sendiri.
 I. PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN
Pelayanan Pendaftaran Pasien rawat jalan ( Registrasi )
Pelayanan Pendaftaran pasien Rawat Inap ( Admission )
 II. PELAYANAN TINDAKAN PEMERIKSAAN
 III. PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN
11
BAB V
LOGISTIK

 Prosedur Permintaan Barang Habis Pakai Ke Logistik


 Prosedur Permintaan Barang Habis Pakai Ke Bagian Farmasi
 Penyimpanan Barang Radiologi
12 BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien di unit pelayanan radiologi Rumah Sakit Martha Friska Pulo
Brayan Medan:
 Pemeriksaan identitas pasien yang benar seperti nama, umur, tempat/tanggal/tahun
lahir, jenis pemeriksaan, nomor rekam medis (RM).
 Identifikasi formulir permintaan foto yang harus sesuai dengan permintaan dokter
pengirim.
 Pengisian formulir surat persetujuan tindakan pemeriksaan (informed consent) kepada
pasien/keluarga yang bersangkutan jika pemeriksaan menggunakan zat contrast.
 Melakukan Skin test terhadap pasien yang memerlukan tindakan penyuntikan contrast
media.
 Pengaturan luas lapangan penyinaran yang harus sesuai dengan besar ukuran objek
yang di foto untuk meminimalkan dosis radiasi kepada pasien,personil dan masyarakat
umum.
13 BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja di instalasi radiologi Martha friska meliputi:
 Pemakaian APD
Terdiri dari : Apron, sarung tangan Pb, kacamata Pb, pelindung gonad dan thyroid
 Standarisasi ruangan tindakan pemeriksaan radiologi yang dilapisi Pb (Plumbum)
 Pengadaan kalibrasi alat –alat radiologi sesuai dengan ketetapan BAPETEN.
 Sosialisasi pendidikan dan training bagi Radiographer.dalam meningkatkan keselamatan
kerja.
 Sosialisasi teknik prosedur pemeriksaan radiology dan radiography medic.
 Pengaturan luas lapangan penyinaran (kolimasi) guna mengurangi dosis radiasi yang
diterima.
 Penatalaksanaan pembuangan limbah radiologi seperti cairan pencucian film dan
berbagai sampak infeksius yang memadai dan terorganisir.
14 BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kegiatan kendali mutu (Quality control ) di instalasi radiologi rumah sakit


Martha Friska Medan berupa :

 QC Unit Radiografi
 QC Dari Computed Tomography Scanning (CT-Scan)
 Quality control untuk kamar gelap, processor film dan kaset.
15 BAB IX
PENUTUP

Dalam upaya mencapai pelayanan radiologi yang bermutu dan aman,


diperlukan pengelolaan manajemen dan teknis yang prima yang didukung
oleh sarana/prasarana, sumber daya manusia dan peralatan yang baik pula.
Agar seluruh sarana pelayanan kesehatan mempunyai mutu yang sama
dalam menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik, maka diperlukan
standar pelayanan radiologi diagnostik yang dapat dipakai sebagai acuan
dan dipenuhi oleh sarana pelayanan kesehatan yang akan
menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik.

Anda mungkin juga menyukai