Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MRI LANJUT

“MRI Kepala Tanpa Kontras”

Dosen Pembimbing :

Muhaimin, S.Tr.Kes., M.T

Disusun Oleh :

Yunia Rohmawati Assa’adah

151910383017

PRODI D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Dapat melakukan scanning pada MRI kepala tanpa kontras dengan menentukan :

A. Indikasi dan Kontraindikasi pemeriksaan

B. Penentuan Sequence

C. Penentuan irisan dan batas-batasnya

D. Penentuan parameter scanning

E. Rekonstruksi Hasil Citra

F. Dokumentasi citra (flimming)

1.2. Dasar Teori

1.2.1. Pengertian MRI

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang


pemeriksaan diagnostic radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang
tubuh / organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5
Tesla dan resonansi getaran terhadap inti atom hydrogen (Notosiswoyo dan Suswati, 2004).
Tidak seperti CT-Scan menggunakan magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambar.
Pasien terletak di sofa yang terlihat sangat mirip dengan yang digunakan untuk CT-Scan
Mereka kemudian ditempatkan dalam silinder yang sangat panjang dan diminta untuk tetap
diam. Mesin akan menghasilkan banyak suara dan ujian biasanya di jalankan sekitar 30 menit.
Komputer akan mengirimkan gelombang radio melalui tubuh dan mengumpulkan sinyal yang
dipancarkan dari atom hidrogen dalam sel. Informasi ini dikumpulkan oleh sebuah antena dan
dimasukkan ke dalam sebuah komputer canggih yang menghasilkan gambar. Gambar-gambar
ini terlihat seperti CT-Scan tetapi MRI punya banyak detail yang lebih tinggi di jaringan lunak.
Salah satu keuntungan besar dari MRI adalah kemampuan untuk mengubah kontras gambar.
perubahan kecil dalam gelombang radio dan medan magnet yang benar-benar dapat mengubah
kontras gambar. Berbagai pengaturan kontras akan menyoroti berbagai jenis jaringan.
1.2.2. Indikasi Pemeriksaan MRI

Berbagai kelainan / gangguan dari beberapa jaringan maupun organ tubuh dapat
dideteksi dengan pemeriksaan MRI, dan sebagai penunjang diagnostik yang canggih,
MRI lebih sensitif pada indikasi kelainan-kelainan pada :

1) Kepala, Leher dan Tulang Belakang (misalnya : infeksi, tumor,


kelainan pembuluh darah)

2) Telinga, Hidung dan Tenggorokan (misalnya : sinus paranasal,


nasofaring, laring)

3) Rongga dada (misalnya : tumor, infeksi, kelainan pada mediastinum)

4) Rongga perut (misalnya : pada usus, hati, limpa, pancreas, saluran


empedu, ginjal)

5) Organ obstetric dan Gynekologi (Kebidanan dan Kandungan)

6) Muskuloskeletal (otot , tulang, dan persendian)

1.2.3. Kontraindikasi Pemeriksaan MRI

Secara umum tidak terdapat kontra indikasi pada pemeriksaan MRI, kecuali
pada pasien-pasien yang menggunakan :

1) PACEMAKER atau alat pacu jantung

2) Beberapa tipe clip aneurisma

3) Alat bantu pendengaran

4) Gigi palsu

5) Ibu Hamil

6) Pasien-pasien dengan alat bantu oksigen, tabung oksigen dilarang


masuk.

1.2.4. Anatomi Otak

Otak melaksanakan semua fungsi yang disadari. Otak bertanggung jawab


terhadap pengalaman-pengalaman berbagai macam sensasi atau rangsangan terhadap
kemampuan manusia untuk melakukan gerakan-gerakan yang menuruti kemauan
(disadari), dan kemampuan untuk melaksanakan berbagai macam proses mental, seperti
ingatan atau memori, perasaan emosional, intelegensia, berkomunikasi, sifat atau
kepribadian dan ramalan (Untari, Ida, SKM., 2012).

Gambar 1. Anatomi Otak (Wesbrook 2014)


1. Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia. Otak
besar mempunyai fungsi dalam mengatur semua aktivitas mental, yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensia), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
2. Otak kecil (serebelum)
Otak kecil (serebelum) mempunyai fungsi utama dalam koordinasi terhadap
otot dan tonus otot, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan. Otak kecil juga berfungsi mengkoordinasikan gerakan yang halus
dan luwes.
3. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah
berfungsi penting pada refleks mata, tonus otot serta fungsi posisi atau
kedudukan tubuh.
4. Otak depan (diensefalon)
Otak depan terdiri atas dua bagian, yaitu thalamus yang berfungsi menerima
semua rangsang dari reseptor kecuali bau, dan hipothalamus yag berfungsi
dalam pengaturan suhu, pengaturan nutrien, penjagaan agar tetap bangun, dan
penumbuhan sikap agresif
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Alat dan Bahan


A. Aplikasi Radiant Dicom
B. Modul Praktikum
2.2. Tata Laksana Percobaan
A. Buka aplikasi radiant dicom viewer
B. Buka file dicom mri kepala rutin
C. Pilih data image yang akan diplanning
D. Pilih menu MPR
E. Lakukan Simulasi planning dengan irisan seperti pada teori meliputi :
1) Axial T1WI SE
2) Axial T1WI FSE
3) Axial T1WI Flair
4) Axial DWI
5) Axial T2*GRE
6) Sagital T2W1 FSE
7) Coronal T2WI FSE
8) MRA TOF
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Hasil Percobaan


Simulasi Planning Arisan
Axial T1WI SE Axial T2WI FSE

Axial T2WI Flair Axial DWI

Axial T2* GRE Sagital T2WI FSE

Coronal T2WI FSE MRA TOF


3.2. Parameter Setiap Squuence
Axial T2WI FSE Axial T2WI Flair Axial DWI
o WL : 1134 o WL : 772 o WL : 899
o WW : 1919 o WW : 1609 o WW : 1562
o T : 5.0 mm o T : 5.0 mm o T : 5.0 mm
o L : 37.5 mm* o L : 43.4 mm* o L : 55.2 mm*
o FS : 1.5 o FS : 1.5 o FS : 1.5
o TR : 4026.7 o TR : 6000 o TR : 2514.1
o TE : 100.0 o TE : 120 o TE : 71.2
Sagital T2WI FSE MRA TOF
o WL : 1067 a WL : 595
o WW : 1860 b. WW : 1034
o T : 5.0 mm c. T : 200 mm
o L : 16.2 mm* d. L : 13.1 mm*
o FS : 1.5 e. FS : 1.5
o TR : 4026.5 f. TR : 23
o TE : 100 g. TE : 6.9

3.3. Pengolahan Data


Print film layout 4x4
Axial T2WI FSE Axial T2WI Flair
Axial DWI Sagital T2WI FSE

MRA TOF

3.3. Analisa
Parameter yang digunakan pada MRI yaitu salah satunya adalah slicethickness
dan FOV. Slice tickness yang digunakan yaitu 5mm, pengaruh slicethickness terhadap
hasil citra yaitu dimana jika semakin besar slicethickness maka hasil gambar tidak
begitu detail akan tetapi tidak terlihat noise dan sebaliknya jika semakin tipis maka
detail gambar akan semakin jelas tetapi noisenya akan semakin banyak. Sedangkan
pada FOV semakin besar FOV maka SNR juga akan semakin meningkat. Tidak hanya
FOV dan Slicethickness ,jenis coil juga berpengaruh. Tipe pada coil berguna dalam
mempengaruhi jumlah dari sinyal yang diterima dan begitu juga SNR. Coil dengan jenis
quadrature dengan dua receiver coil dan surface coil sehingga akan menempel dekat
dengan organ dan akhirnya akan meningkatkan SNR.
Pada pemeriksaan MRI kepala sequence yang biasa digunakan adalah
A. Axial T1W1 SE
B. Axial T2W1 FSE
C. Axial T2W1 Flair
D. Axial DWI E. Axial T2* GRE
F. Sagital T2W1 FSE
G. Coronal T2W1 FSE
H. MRA TOF
Masing-masing sequence diatas memiliki fungsi yang berbeda. Berikut penjelasan
tentang sequence-squence diatas : Secara umum MRI biasanya menggunakan squence
T1-Wieghted Image dan T2-Wieghted Image. T1-Wieghted Image ini biasanya
digunakan untuk melihat struktur anatomi dari otak sedangkan untuk T2-Wieghted
Image biasanya digunakan untuk melihat kelainan patologis, namun tidak semua
kelainan dapat dideteksi dengan menggunakan T2-Weighted Image terkadang juga
harus melibatkan obat kontras untuk memperjelas kelainan yang ada. Sedangkan FSE
( Fast Spin Echo) disini dimaksudkan untuk mempersingkat waktu scanning. Dalam
sequence ini dapat dilakukan dengan berbagai irisan seperti irisan axial , coronal , dan
sagital. Tetapi , yang paling sering digunakan yaitu axial karena pada irisan axial
dianggap paling optimal dalam menampilkan kelainan. FLAIR adalah gambran
diagnostik yang berasal dari T2-Weighted dengan menekankan sinyal Cerebro Spinal
Fluid (CSF) dan menghasilkan gambaran diagnostik dengan meniadakan intensitas
sinyal CSF dengan menggunakan Time Inversion 1800-2500 dan TE yang panjang
yang sama halnya dengan peningkatan T2-Weighted. Dan yang terakhir adalah MRA
TOF , MRA sendiri tidak di pisahkan dengan pemeriksaan imejing seperti MRI. Tujuan
dari pemeriksaan MRA adalah untuk memperlihatkan pembuluh darah seperti pada
MRI konvensional.
Sedangkan TOF sendiri adalah Time of Flight ,Teknik ini menggambarkan spin
molekul air yang bergerak dalam pembuluh darah. Pembuluh darah akan tampak lebih
terang (bright) ketika ada pasokan spin terus menerus pada bidang pencitraan (inflow
effect). Dapat ditarik keimpulan bahwa tujuan MRA TOF adalah menampilkan
gambaran pembuluh darah yang lebih terang dan jelas dibandingkan dengan
menggunakan MRI konvensional.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pada pemeriksaan MRI Terdapat beberapa macam sequence yang membantu
dalam proses pengambilan citra pengambilan citra MRI diantaranya adalah
T2WI_FSE, T2WI_FLAIR, adalah T2WI_FSE, T2WI_FLAIR, DWI dan DWI dan
MRA_TOF. Semua sequence yang digunakan pada pemeriksaan MRI merupakan
sebagian sequence yang harus dikerjakan dalam pemeriksaan MRI kepala rutin.
Masing-masing sequence memiliki parameter yang berbeda-beda sesuai dengan
sequence yang digunakan.

4.2. Saran
Uuntuk Pemeriksaan MRI di harapkan pemilihan sequence yang tepat agar
menghasilkan citra yang baik dan dapat menunjang diagnosis dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Westbrook, Catherine, Carolyne Kaut, and John Talbot. 2011. MRI in Practice, Fourth

Edition. United Kingdom: Blackwell Science Ltd. Bontrager, Kenneth L. Textbook Of


Radiographic Positioning And Related Anatomy-Fifth Edition.2001.Mosby

Anda mungkin juga menyukai