A. Hasil Penelitian
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan,
1
2
Purwokerto.
1) Petugas melakukan screening terhadap pasien dengan
terhadap pasien.
3) Pasien kemudian dipersilahkan untuk mengganti pakaian
dipakai.
4) Sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta untuk buang
keadaan emergency.
2) Headphone
3) Sponge/ busa untuk fiksasi
4) Tombol emergency
5) Selimut
6) Printer
Merk : Agfa
Tipe : Drystar 5503
Jenis printer : multytray
No seri : 5364/300
4
c. Petunjuk Teknis
1) Pasien datang ke radiologi sesuai dengan perjanjian yang
registrasion.
a) Registrasi Data Pasien
Meregistrasi data pasien yang terdiri dari :
(1) Nama
(2) No ID
(3) Tanggal lahir
(4) Jenis Kelamin
(5) Berat Badan
(6) Pemilihan protokol pemeriksaan yang digunakan
(7) Posisi pasien digantry pilih head first
(8) Operator
axial.
6
berikut:
“...Kita disini rutin menggunakan T2 tse sag, T2 tse cor, T2
tse trans, T1 tse sag, T1 tse trans, T2 tse stir sag...” (R2).
“...Parametemya ada T2 tse sag, T2 tse cor, T2 tse trans,
T1 tse sag, T1 tse trans, 3D myelo, T2 tse stir sag..” (R3).
“...Parametemya ada T2 tse sag, T2 tse cor, T2 tse trans,
T1 tse sag, T1 tse trans, 3D myelo T2 tse stir sag..” (R4).
yaitu HNP lebih jelas dan detail, karena STIR mampu menekan lemak
khususnya HNP akan terlihat lebih hiperintense. Hal ini sesuai dengan
A B C
Gambaran 4.5 Hasil gambaran (a), potongan Sagital STIR, berdasarkan hasil
gambaran yang diperoleh HNP terlihat pada L4-5. (b). Sagital Tl, hasil gambaran
yang diperoleh pada potongan Sag Tl, kelaian pada L4-5 tidak terlihat dengan
jelas.(c). Sagital T2, kelaianan pada potongan Sag T2 terlihat dengan jelas dan
detail pada L4-5.MRI Lumbosacral pada kasus HNP.
sebagai berikut:
“....Ada sekali, untuk kelebihannya kelainanya itu dapat terlihat dengan
jelas dan detail, sedangkan untuk kekurangannya waktu nya cukup
lama, ...”(R2)
“....Ya jelas ada dong dek, kelebihannya itu kelainanya dapat terlihat
dengan jelas, sedangkan untuk kekurangannya itu ya pastinya waktunya
itu cukup lama dek...” (R3).
12
vertebra lumbal 4
c. Tampak osteofit vertebra lumbal 1 – 5 di sertai dengan sub
3,lumbal 4 – 5
e. Tampak protution disc segmen lumbal 2 – 3, lumbal 3 – 4
myelopathy lainnya
h. Jaringan lunak paravertebral tidak menunjukan kelainan.
KESAN
a. Skoliosis vertebra lumbal ke aspek latero dextra
b. Listesis ke anterior vertebra lumbal 5 terhadap vertebra
lumbal 4
c. Spondylosis lumbalis vertebra lumbal 1 – 5 disertai dengan
5
e. Protution disc segmen lumbal 2 – 3, lumbal 3 – 4 disertai
canal stenosis.
f. Extrution disc segmen lumbal 4 – 5, lumbal 5 – sacrum 1 disertai
B. PEMBAHASAN
1. Prosedur pemeriksaan MRI lumbal pada kasus Hernia
a. Persiapan alat
homogen.
3) Persiapan pasien
14
b. Protokol Scaning
diantaranya : T2 tse sag, T2 tse cor, T2 tse trans, T1 tse sag T1 tse
di gunakan untuk MRI lumbal rutin adalah T1 fse sag, T2 fse sag,T1
fse cor, T1 fse axial, T2 fse axial dan penambahan sequence STIR
yaitu HNP lebih jelas dan detail. Sekuens STIR ini merupakan sekuens
informasi diagnostik lumbal jika ada kelainan yang tidak jelas karena
hiperintense.
Menurut dokter radiolog, penggunaaan sekuens STIR pada
HNP lebih jelas dan detail, akibat penekanan supresi lemak pada
MRI lumbal pada kasus hernia nukleus pulposus (HNP) berbeda dengan
kelainan bone marow kasus suspek tumor, dan abses, untuk melihat
Dr Soekarjo Purwokerto
Prosedur pemeriksaan MRI lumbal pada kasus hernia nukleus
lama.
Menurut radiolog prosedur pemeriksaan MRI lumbal pada kasus
hernia nukleus pulposus gambaran nya cukup jelas dan detail, dapat
18
pada gambaran diskus, medulla spinalis dan Csf terlihat hiperintens, dari
A. KESIMPULAN
T1 tse sag T1 tse trans T2 tse stir sag, 3D myelo Hal ini berbeda dengan
dilakukan untuk kelainan bone marow kasus suspek tumor, abses, untuk
Sebaiknya untuk kasus HNP di buat dengan sekuens T2 tse sag, T2 tse
cor, T2 tse trans, T1 tse sag T1 tse trans, 3D myelo, karena tanpa
pemakaian sekuens STIR kelaian HNP sudah terlihat dengan jelas pada
HNP lebih jelas dan detail, karena STIR mampu menekan lemak pada
B. SARAN
1
2