Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENYULUHAN

MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

Oleh:

Tika Wahyu Winarni 0810710106


C. Hersadian 0810713056
Prasillia Ramadhani 0810713033
Uthaya Kumar 0810713041
Jodi Nugraha 0910713047

Pembimbing:
dr. Indrastuti Normahayu, Sp. Rad (K)

LAB/SMF RADIOLOGI
RS DR. SAIFUL ANWAR MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
A. DEFINISI MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh
berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Alat tersebut memiliki kemampuan
membuat gambaran potongan coronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh
pasien Bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas
, sehingga sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak.

Selanjutnya MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari :


a. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas
b. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.

Sedangkan bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :


a. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T
b. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – 1 T.
c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T.

Sebaiknya suatu rumah sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi karena alat tersebut
dapat digunakan untuk tehnik Fast Scan yaitu suatu tehnik yang memungkinkan 1 gambar irisan
penampang dibuat dalam hitungan detik, sehingga kita dapat membuat banyak irisan penampang
yang bervariasi dalam waktu yang sangat singkat. Dengan banyaknya variasi gambar membuat suatu
lesi menjadi menjadi lebih spesifik. Di Rumah Sakit Saiful Anwar menggunakan 1 Tesla. Berbeda
dengan CT-Scan, MRI tidak menggunakan radiasi ion. Alat ini menggunakan medan magnet,
frekuensi radio dan komputer untuk menghasilkan gambar organ dalam.

B. INDIKASI PENGGUNAAN MRI


Indikasi penggunaan MRI antara lain:
1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada : kelenjar pituitary, lobang telinga dalam ,
rongga mata , sinus.
2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan,
infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma,
proses degenerasi, atrofi.
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi,
trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculoskeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan,
pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor,
infeksi/abses dan lain lain.
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas,
limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli.
6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung.

C. KELEBIHAN PENGGUNAAN MRI


Kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu :
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak,
sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan
spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi
pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
6. Dapat memperlihatkan pembuluh darah tanpa kontras : magnetic resonance angiography
(MRA)
7. Penggunaan kontras intravena yang jauh lebih jarang dibandingkan CT.

D. KERUGIAN PENGGUNAAN MRI


Kerugian penggunaan MRI antara lain:
1. Biaya operasional mahal.
2. Pencitraan yang kurang baik pada lapangan paru.
3. Tidak mampu menunjukkan kalsifikasi dengan akurat.
4. Darah segar pada perdarahan baru tidak divisualisasi sebaik pada CT.
5. Waktu pemeriksaan yang lebih lama dibandingkan dengan CT.

E. KONTRAINDIKASI PENGGUNAAN MRI

Kontraindikasi penggunaan MRI antara lain:


1. Pasien dengan pacemaker, benda asing logam pada tubuh, dan klip aneurisma arterial
(dapat terdorong lepas dari posisinya oleh medan magnet yang kuat).
2. MRI dengan kontras :
 Alergi terhadap media kontras IV (IVCM) yang digunakan dalam CT scan
 Gangguan fungsi ginjal, sehingga harus diperiksa fungsi ginjal terlebih dahulu
3. Pasien yang fobia terhadap tempat sempit
4. Pasien dengan KU (kondisi umum yang tidak stabil), kecuali jika ada backup dr. anestesi

F. SEBELUM PEMERIKSAAN MRI


Pemeriksaan MRI tidak memerlukan banyak persiapan khusus. MRI tidak memberikan rasa
sakit. Waktu yang diperlukan adalah berkisar antara 30-45 menit. Pasien diharap tidak mengenakan
aksesoris tubuh yang berasal dari bahan logam secara berlebih. Hal ini penting karena MRI
menggunakan prinsip magnetisasi. Pasien akan diminta diam untuk beberapa saat sampai prose
magnetisasi selesai. Ada baiknya pasien melihat dulu alat MRI beberapa saat sebelum prosedur
dilakukan. Hal ini terutama sekali dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki ketakutan terhadap
ruang sempit (klustrofobia). Pada pemeriksaan tertentu diperlukan kontras. Pada Anda akan
disuntikkan zat kontras, kemudian dilakukan MRI ulang. Pemberian kontras adalah prosedur yang
sangat aman, dikerjakan sesuai prosedur, dan dikerjakan oleh ahlinya. Pada pemeriksaan MRI
dengan kontras pasien diharapkan membawa hasil lab ureum Dan creatine.

G. PENATALAKSANAAN PASIEN DAN TEHNIK PEMERIKSAAN

Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat-alat seperti tabung oksigen, alat
resusistasi, kursi roda, dll yang bersifat feromagnetik tidak boleh dibawa ke ruang MRI. Untuk
keselamatan, pasien diharuskan memakai baju pemeriksaan dan menanggalkan benda-benda
feromagnetik, seperti : jam tangan, kunci, perhiasan jepit rambut, gigi palsu dan lainnya.
Screening dan pemberian informasi kepada pasien dilakukan dengan cara mewawancarai
pasien, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang membahayakan pasien bila dilakukan
pemeriksaan MRI, misalnya: pasien menggunakan alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien
seperti IUD, sendi palsu, neurostimulator, dan klip anurisma serebral, dan lain-lain.
Transfer pasien menuju ruangan MRI, khususnya pasien yang tidak dapat berjalan (non
ambulatory) lebih kompleks dibandingkan pemeriksaan imaging lainnya. Hal ini karena medan
magnet pesawat MRI selalu dalam keadaan “on” sehingga setiap saat dapat terjadi resiko
kecelakaan, dimana benda-benda feromagnetik dapat tertarik dan kemungkinan mengenai pasien
atau personil lainnya. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, meja pemeriksaan MRI dibuat
mobile, dengan tujuan : pasien dapat dipindahkan ke meja MRI di luar ruang pemeriksaan dan dapat
segera dibawa ke luar ruangan MRI bila terjadi hal-hal emergensi. Selain itu meja cadangan
pemeriksaan perlu disediakan, agar dapat mempercepat penanganan pasien berikutnya sebelum
pemeriksaan pasien sebelumnya selesai. Upaya untuk kenyamanan pasien diberikan, antara lain
dengan penggunaan Earplugs bagi pasien untuk mengurangi kebisingan, penggunaan penyangga
lutut / tungkai , pemberian selimut bagi pasien, pemberian tutup kepala .
Untuk persiapan pelaksanaan pemeriksaan perlu dilakukan beberapa hal berikut. Persiapan
console yaitu memprogram identitas pasien seperti nama, usia dan lain-lain, mengatur posisitidur
pasien sesuai dengan obyek yang akan diperiksa. Memilih jenis koil yang akan digunakan untuk
pemeriksaan, misalnya untuk pemeriksaan kepala digunakan Head coil, untuk pemeriksaan tangan,
kaki dan tulang belakang digunakan Surface coil. Memilih parameter yang tepat, misalnya untuk citra
anatomi dipilih parameter yang Repetition Time dan Echo Time pendek, sehingga pencitraan
jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan berwarna hitam. Untuk citra pathologis dipilih
parameter yang Repetition Time dan Echo Time panjang, sehingga misalnya untuk gambaran cairan
serebro spinalis dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna putih. Untuk kontras
citra antara, dipilih parameter yang time repetition panjang dan time echo pendek sehingga
gambaran jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna abu-abu.
Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, perlu penentuan center magnet (land
marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus sedekat mungkin ke center
magnet, misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat magnet pada hidung. Untuk menentukan bagian
tubuh dibuat Scan Scout (panduan pengamatan), dengan parameter, ketebalan irisan dan jarak antar
irisan serta format gambaran tertentu. Ini merupakan gambaran 3 dimensi dari sejumlah sinar yang
telah diserap. Setelah tergambar scan scout pada TV monitor, maka dibuat pengamatan-
pengamatan berikutnya sesuai dengan kebutuhan. Pemeriksaan MRI yang menggunakan kontras
media, hanya pada kasus-kasus tertentu saja . Salah satu kontras media untuk pemeriksaan MRI
adalah Gadolinium DTPA yang disuntikan intra vena dengan dosis 0,0 ml / kg berat badan.

H. TATA CARA PEMERIKSAAN MRI


 Prosedur pengambilan foto MRI tergantung pada bagian tubuh mana yang akan diperiksa. Tes
pendeteksi logam mungkin diperlukan sebelum menjalani pemeriksaan MRI yang berarti jika
seorang pasien didiagnosa ada benda logam di dalam tubuhnya, pasien tersebut tidak bisa
menjalani pemeriksaan MRI.
 Sebelum menjalani tes MRI, pasien diminta untuk melepaskan benda logam dari tubuhnya dan
diberi baju untuk dipakai. Jika organ yang diperiksa adalah saluran empedu, pasien tidak
diperbolehkan makan maupun minum 2-3 jam sebelum pemeriksaan.
 Kontras dapat disuntikkan ke dalam vena untuk mendukung gambaran MRI.
 Pasien diberi penutup telinga karena aka nada suara yang keras sebagai tanda hidup dan
matinya medan magnet.
 Setelah pasien siap, pasien diminta tidur di meja MRI. Pada MRI terbuka, magnet akan
difokuskan dari samping pasien, sedangkan pada MRI tertutup pasien akan diminta berbaring
pada meja MRI dan dimasukkna ke dalam tabung magnet. Bagian tubuh yang masuk terlebih
dahulu tergantung dari organ yang diperiksa. Jika akan dilakukan MRI kepala, maka kepala yang
akan masuk dulu, sedangkan jika yang diperiksa adalah kaki, maka kaki yang akan masuk ke
dalam tabung terlebih dahulu.
 Pasien tidak diperbolehkan bergerak selama 30-60 menit. Pada anak kecil mungkin pemberian
obat sedative dapat membantu untuk mendapatkan gambaran yang baik.

Setelah prosedur selesai, pasien diperbolehkan pulang dan dapat mengambil hasilnya dalam
beberapa hari (kurang lebih 2 hari).

I. EFEK SAMPING MRI


MRI tidak memiliki efek samping seperti CT Scan. Efek samping MRI berhubungan dengan
penggunaan kontras. Efek samping umum penggunanaan kontras MRI:
 Nyeri pada lokasi injeksi
 Tekanan darah rendah ringan
 Bintik merah di kulit
 Pusing
 Muntah
Efek samping terkait alergi:
 Gatal
 Syok anafilaksis
Efek samping pada pasien gagal ginjal:
 Fibrosis saraf, yaitu perubahan kulit menjadi tebal dan kemerahan

J. BIAYA
Biaya tergantung pada kondisi pasien dan pemeriksaan yang diperlukan. Pada pasien Poli
kelas 3 berkisar antara 900,000- 3,000,000. Pasien askes bisa mengklaim Sebanyak 1,250,000 -
1,850,000.
URAIAN KELAS 3 KELAS 2 KELAS 1 PAV. UTAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
MRI : ABDOMEN 1.358.000 1.262.000 1.796.000 2.065.000
MRI : ABDOMEN
3.059.000 3.518.000 4.046.000
DENGAN 2.660.000
KONTRAS
931.000 1.071.000 1.232.000 1.417.000
MRI : ANGKLE
MRI : ANGKLE
DENGAN 2.240.000 2.576.000 2.962.000 3.406.000
KONTRAS

MRI :
1.162.000 1.336.000 1.536.000 1.766.000
ANTEBRACHI

MRI :
ANTEBRACHI 2.240.000 2.576.000 2.962.000 3.406.000
DENGAN
KONTRAS

MRI : BRAIN
931.000 1.071.000 1.232.000 1.417.000
(KEPALA)

MRI : BRAIN
(KEPALA) 1.162.000 1.336.000 1.536.000 1.766.000
DENGAN
KONTRAS
MRI : CERVICAL 931.000 1.071.000 1.232.000 1.417.000

MRI : CERVICAL
DENGAN 1.680.000 1.932.000 2.222.000 2.555.000
KONTRAS

1.162.000 1.336.000 1.536.000 1.736.000


MRI : CRURIS/HIP
MRI : CRURIS
DENGAMN 2.380.000 2.737..000 3.148.000 3.620.000
KONTRAS

MRI : FEMUR 1.162.000 1.336.000 1.536.000 1.766.000

MRI : FEMUR
DENGAN 2.240.000 2.576.000 2.962.000 3.406.000
KONTRAS
MRI : GENU 1.162.000 1.336.000 1.536.000 1.766.000

MRI : GENU
2.240.000 3.406.000
DENGAN 2.576.000 2.962.000
KONTRAS
931.000 1.071.000 1.232.000 1.417.000
MRI : LUMBAL
SAKRUM
MRI : LUMBAL 1.680.000 1.932.000 2.222.000 2.555.000
SAKRUM
DENGAN
KONTRAS
2.254.000
MRI : MRA. 1.960.000 2.592.000 2.981.000
ANGIOGRAFI
MRI : MRA. 2.254.000
1.960.000 2.592.000 2.981.000
ANGIOGRAFI
BRAIN ARTERI
MRI : MRA.
ANGIOGRAFI 2.660.000 3.059.000 4.046.000
3.518.000
BRAIN VENA
DENGAN
KONTRAS
MRI : PELVIS 931.000 1.071.000 1.232.000 1.417.000

MRI : PELVIS
1.680.000 1.932.000 2.222.000 2.555.000
DENGAN
KONTRAS
MRI : SHOULDER 1.162.000 1.336.000 1.536.000 1.766.000
MRI : SHOULDER
DENGAN
2.240.000 2.576.000 2.962.000 3.406.000
KONTRAS

931.000 1.232.000 1.417.000


MRI : THORACAL 1.071.000
MRI : THORACAL
DENGAN 1.680.000 1.932..000 2.222.000 2.555.000
KONTRAS

K. PELAKSANAAN
Pertama pasien membawa borang permohonan. Memberikan Pada loket. Jadwalnya
diaturkan secara satu hari diperiksa 9 pasien, dari Poli 5 pasien dan dari Ruangan 4 pasien. Biasanya
setelah memberikan borang permohonan pasien perlu tunggu rata-rata 2 minggu untuk
pemeriksaan.

Pasien :
Poli
Ruangan

Perjanjian Jadwal Pendaftaran MRI


Pelaksanaan MRI (loket pendaftaran)

Rincian persyaratan pendaftaran :

Anda mungkin juga menyukai