Anda di halaman 1dari 27

MR Urography pada kasus Nefrolithiasis

Ni Ketut Sutariniasih
14 November 2009

Latar belakang
Untuk mendapatkan pencitraan traktus urinarius selain x-ray konvensional (IVP) telah dikembangkan teknik: 1. CT Urography : spatial resolusi bagus, cepat, anatomi baik, radiasi, kontras iodium. 2. MR Urography : non radiasi, spatial resolusi rendah, jaringan lunak baik, waktu lama, non kontras (T2W), kontras gadolinium(T1W)

Maksud dan Tujuan MR Urography


Mendapatkan pencitraan urinary tract dengan

modalitas MRI, parenkim ginjal, anatomi , patologis , serta jaringan disekitarnya.

Indikasi: penyumbatan, nefrolithiasis, hematuria,

congenital anomali, dll

Teknik MR Urography
1. Static-fluid MR urography / T2 weighted MR

urography/ MR hydrography : teknik T2W dg TR dan TE yang panjang. Protokol: Single shot, 3D

2. Excretory MR urography / T1 weighted MR

urography : teknik T1 W, deuritik, gadolinium

lanjutan
Dosis deuritik: 0.1 mg/kg (5- 10 mg untuk dewasa). Dosis gadolineum: standar 0.1 mmol/kg ,terlalu

pekat (intensitas sinyal menurun)

Dosis yg dianjurkan paling rendah 0.01 mmol/kg. Menurut Nolte-Ernsting at all kontras yg ideal 0.05

mmol/kg.

Kontra indikasi deuritik


1. anuria (tidak bisa kencing) 2. alergi terhadap furosemide 3. pasien ada gangguan elektrolit.

Penatalaksanaan MR Urography
A. Persiapan

1. Ada surat dokter 2. Mengisi check list pasien safety : pace maker, alat bantu dengar, clip aorta, pen, alat elektronik, jam , kartu kredit, dll. 3. Tandatangan inform consent bila contrast, jelaskan reaksi alergi ( oleh radiolog) 4. minun air 2- 3 gelas, satu jam sebelum periksa.

Lanjutan
5. Melepas semua peralatan asesori, jam ,dompet ( credit card , debit card), elektronik, ganti baju. 6. Jelaskan ke pasien prosedur, lama pemeriksaan, intruksi tahan nafas, ada suara bising selama pemeriksaan.

Peralatan
Body coil/multi-phased array coil. Ear plugs atau headphone Respiratory/ sensor nafas Emergency bell

Posisi pasien

Posisi Pasien
Pasien tidur dengan posisi supine , sentrasi umbilicus Pasang sensor nafas diatas perut setinggi diafragma . Pasang headphone untuk mengurangi suara bising

dan pasien menjadi lebih rileks mendengarkan musik. Pasien dilengkapi dengan emergency bell Menjelaskan kepada pasien prosedur pemeriksaan .

Contoh Protokol Static-Fluid MR Urography


1. Survey abdomen , T1W FFE akan dapat potongan axial, coronal dan sagital, TR 7.7 ( msec), TE 4.6 (msec), Flip angle 25o, matrix 256x256 2. Axial abdomen, pelvis , DUAL TSE , TR 1800 (msec), TE 9.5/90 (msec), Flip angle 90o, matrix 256x256, Slice Thickness 8 mm. 3. Axial Abdomen,pelvis, T2 SPIR, TR 1800 ( msec), TE 80 (msec), Flip angle 90o, matrix 512x512, Slice Thickness 8 mm.

lanjutan
4. Coronal abdomen ,pelvis, T2 SPIR , TR 1800 (msec), TE 70 (msec), Flip angle 90o, matrix 512x512, Slice Thickness 5 mm. 5. Coronal single shot , T2 W, 8000 (msec), TE 1200 (msec), Flip angle 90o, matrix 512x512, Slice Thickness 5 mm. 6. Coronal 3D, TR 1800 (msec), TE 1200 (msec), Flip angle 90o, matrix 512x512, Slice Thickness 1.5 mm.

Contoh Protokol Excretory MR Urography


1. Prediuretic Survey abdomen , T1W FFE akan dapat potongan axial ,coronal dan sagital , TR 7.7(msec), TE 4.6 (msec), Flip angle 25o, matrix 256x256 2. Coronal single shot ,T2 W , TR 8000 (msec), TE 1200 (msec), Flip angle 90o, matrix 512x512, Slice Thickness 5 mm. 3. Axial abdomen, pelvis , DUAL TSE , TR 1800 ( msec), TE 9.5/90 (msec), Flip angle 90o, matrix 256x256, Slice Thickness 8 mm.

lanjutan
4. Coronal abdomen ,pelvis, T2 SPIR , TR 1800 (msec), TE 70 (msec), Flip angle 90o, matrix 512x512, Slice Thickness 5 mm. 5. Post diuretic coronal ureter, bledder cine thick-slab teknik T1W FFE , TR 20 ( msec), TE 5,1 (msec), Flip angle 15o, matrix 256x256, Slice Thickness 50 mm. 6. Post gadolinium Axial Abdomen, 3D T1FFE (delay 20 dan 45 sec) , TR 18 (msec), TE 2,2 (msec), Flip angle 40o, matrix 256x256, Slice Thickness 2 mm

lanjutan
7. Axial Adomen, Pelvis dengan teknik 3D T1FFE dengan parameter TR 18 (msec), TE 2,2 (msec), Flip angle 40o, matrix 256x256, Slice Thickness 5 mm. 8. Coronal Abdomen, pelvis dengan teknik 3D T1FFE dengan parameter TR 18 (msec), TE 2,2 (msec), Flip angle 40o, matrix 256x256, Slice Thickness 2 mm.

Contoh x-ray Abdomen dan MR Uro statis

MR Uro axial T2 SPIR

Contoh MRI dengan batu ginjal kiri pole bawah

Contoh MR Uro Statis, tampak batu ureter kiri.

Contoh MR Uro teknik 3D dan single shot

contoh MR uro axial dan coronal T1W + gadolinium, tampak batu ginjal (staghorn calculus) kiri dan kanan .

Contoh MR uro excretory

contoh MR uro dengan kontras

Kesimpulan
1. MR Urography teknik non radiasi, non invasive menjadi pilihan untuk wanita yang sedang hamil. 2. MR urography menjadi pilihan bagi pasien alergi kontras iodium dan pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal bisa menggunakan teknik static-fluid (Heavily T2 Weighted).

lanjutan
3. Excretory MR Urography dengan teknik T1W dan Static-fluid MR Uro dg teknik T2W bersama dapat membantu menegakkan diagnosis , one-stop shop sekali periksa dapat mengevaluasi pembuluh darah ginjal (excretory), parenkim ginjal, saluran urinarius , buli-buli serta organ abdomen lainnya. 4. MR urography kelemahan pemeriksaan relatif lama, sensitif pergerakan pasien dan pembuluh darah, kendala pasien claustrophobia, artefak.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai