Oleh :
Arin Setyawanti
151810383018
PROGRAM STUDI
D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN
FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI Abdomen MRCP dengan menentukan:
1. Indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan MRI MRCP
2. Prosedur pemeriksaan
3. Penentuan sequence
4. Penentuan irisan dan batas-batasannya
5. Penentuan parameter scanning
6. Rekontruksi hasil citra
7. Dokumentasi citra (filming)
1.2 Dasar Teori
Pemeriksaan MRI MRCP merupakan pemereksiaan canggih dan modern untuk dapat
menampilkan gambaran sistem bilier dengan sangat baik tanpa menggunakan obat kontras.
- Irisan Axial
Pembuatan irisan axial dilakukan dari coronal. Pastikan FOV tidak terpotong.
- 3D MRCP
Pembuatan 3D MRCP dilakukan dari irisan axial dan coronal.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.3 Analisa
- Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence, tujuan
pembuatan sequence dan fungsinya.
- Rekontruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Coronal bFFE/ GRE
b. Coronal T2WI Fatsat
c. Axial bFFE/GRE
d. Axial T1WI Fatsat
e. MRCP
- Print film menggunakan Format 4x4 atau 4x5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Percobaan
a. Coronal bFFE / T2* GRE
e. 3D MRCP
f. 2D MRCP
TE TR WW WL T FS
2.4 5.2 774 387 6 mm 1.5
Pada sequence bFFE / T2* GRE berfungsi untuk mengevaluasi patologis dari
bagian abdomen atas dan untuk menilai jenis sekaligus waktu perdarahan, karena
gambaran yang dihasilkan mengakibatkan densitas dari cairan juga lemak akan tampak
lebih enhance. Sedangkan gambaran softtissue akan terlihat gelap. Sequence ini juga
dapat mendeteksi lesi kecil seperti iron deposts pada liver dan microbleed.
TE TR WW WL T FS
56.8 658.6 1448 724 6 mm 1.5
Pada sequence T2WI FSE Fatsat bertujuan untuk memperjelas patologis dan
mempercepat waktu scanning. Gambaran yang dihasilkan pada sequence ini yaitu
lemak akan terlihat lebih gelap (hypointens).
c. Axial bFFE/GRE
TE TR WW WL T FS
1.8 4.0 1533 766 7 mm 1.5
Pada gambaran dari lemak terlihat lebih enhance. Pada sequence T2WI FSE Fatsat
bertujuan untuk memperjelas patologis dan mempercepat waktu scanning. Gambaran
yang dihasilkan pada sequence ini yaitu lemak akan terlihat lebih gelap (hypointens).
TE TR WW WL T FS
170.8 10588.2 1120 560 7 mm 1.5
Pada sequence T1WI FSE Fatsat dapat memberikan gambaran yang lebih jelas pada
struktur anatomi tetapi kurang baik pada patologis karena sequence ini dapat
menampilkan batasan yang tegas pada struktur anatomi. Pada sequence ini lemak akan
terlihat lebih gelap (hypointens).
e. MRCP
TE TR WW WL T FS
524.2 3333.3 4662 2331 1.6 mm 1.5
Pemeriksaan MRI Abdomen atas / MRCP terdiri atas 2D MRCP dan 3D MRCP.
Dengan fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Pada 2D MRCP sangat baik untuk
menampilkan gambaran hepatic duct, sedangkan 3D MRCP sangat baik untuk
mengevaluasi biliary tract meskipun tanpa menggunakan obat kontras.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. MRI adalah pemeriksaan yang memanfaatkan medan magnet dan energy
gelombang radio untuk menampilkan gambar struktur organ dalam tubuh.
2. Pada pemeriksaan MRCP potongan axial dan coronal sangat penting dan harus
menampakkan keseluruhan dari FOV.
3. Pada pemeriksaan perlu ditambahkan gambaran 3D MRCP untuk
mengevaluasi biliary tract
4. Pada sequence bFFE / T2* GRE gambaran pembuluh darah akan tampak
hypointense
5. Sequence T2WI Fatsat digunakan untuk melihat kelainan patologis
6. Sequence T1WI Fatsat berfungsi untuk melihat struktur anatomi dari pancreas
dengan prinsip penakan pada lemak atau soft tissue pada daerah abdomen.
4.2 Saran
Diharapkan saat mengerjakan praktikum ini mahasiswa sudah mempelajari
dasar-dasar pemeriksaan dan materi MRCP, guna mamepermudah praktikum dan
mengerjakan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Rotty, A. I. (2019). Kolangitis Akut dengan Komplikasi Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
dan Peningkatan Ca 19-9: Laporan Kasus. Medical Scope Journal (MSJ), 1-7.