Disusun oleh:
Nur Adilah Ulyatifah
(151910383015)
- Irisan coronal
- Irisan axial
- 3D MRCP
b) Indikasi
- Assessment of congenital abnormalities of the urogenital tract
- Cervical lesion
- Uterine lesion
- Benign uterine tumours, for example, leiomyoma and fibroids
- Bladder lesion
- Rectal lesions
- infertility
c) Persiapan pasien
- cek GFR atau BUN dan Creatinin apabila ada indikasi tumor
- lepaskan benda logam
- pasien diperiksa dengan metal detector
- mengenakan baju yang telah disiapkan di ruang ganti baju
- diberikan ear plug/earphone
- melakukan anamese dan memberikan penjelasan sebelum pemeriksaan di mulai
- meminta pasien untuk mengisi informed consent
d) Pengaturan posisi pasien dan objek
- Posisi pasien supine (headfirst)
- Letakkan pelvis didalam coil
- Atur posisi pelvis isocenter dengan medan magnet
e) Parameter
- Jenis coil : Abdomen Coil
- Slice thickness : 5-7 mm
- Slice gap : 0,5-1 mm
- Matrix : 320 x 192
- FOV : 21
f) Sequence yang harus dibuat
- Sagittal T2WI FSE
- Sagittal T2WI FSE Fatsat
- Sagittal T1WI
- Axial T2WI FSE
- Axial T2WI FSE Fatsat
- Axial T1WI
- Coronal T2WI FSE
- Coronal T2WI FSE Fatsat
Post kontras
- Axial, Sagittal, dan coronal T1WI Fatsat
- DWI
g) Planning irisan
- Irisan coronal
Pembuatan irisan coronal dari irisan axial, pastikan FOV tidak terpotong
- Irisan sagittal
Pembuatan irisan sagittal dilakukan dari coronal dan axial. Pastikan FOV tidak
terpotong.
- Irisan axial
Pembuatan irisan axial dilakukan dari coronal dan sagittal. Pastikan FOV tidak
terpotong.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum MRI cervical spine yaitu:
1. Laptop
2. Aplikasi Radiant Dicom Viewer
2.2. Tata Laksana Percobaan
1. Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
2. Buka file Dicom MRI Pelvis
3. Pilih data image yang akan di planning
4. Pilih menu MPR
5. Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi:
a. Sagittal T2WI FSE
b. Sagittal T2WI FSE Fatsat
c. Sagittal T1WI
d. Axial T2WI FSE
e. Axial T2WI FSE Fatsat
f. Axial T1WI
g. Coronal T2WI FSE
h. Coronal T2WI FSE Fatsat
6. Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat
BAB III
HASIL DAN ANALISA
3.1. Data Hasil Percobaan
a. Irisan coronal
b. Irisan sagittal
c. Irisan axial
3.2. Analisa hasil
untuk rekonstruksi citra yang di printout meliputi:
- Sagittal T2WI FSE
- Sagittal T2WI FSE Fatsat
- Axial T2WI FSE
- Axial T2WI FSE Fatsat
- Coronal T2WI FSE Fatsat
a. Sagittal T2WI FSE
Merupakan sequence T2WI dengan menggunakan teknik FSE (Fast Spin Echo) pada
irisan sagittal. Pada sequence ini kontras citra dihasilkan dari perbedaan fase antara
proton-proton hidrogen dalam jaringan, sehingga terbentuklah kontras citra T2.
Untuk menilai cairan patologis seperti cairan di dalam buli-buli dan urin dapat
mengetahui dari T2 kontras. Pada sequence ini juga dapat melihat kelainan patologis
melalui irisan sagittal.
b. Sagittal T2WI FSE Fatsat
Merupakan sequence T2WI dengan menggunakan teknik FSE (Fast Spin Echo) pada
irisan sagittal. Pada sequence ini juga menggunakan saturasi pada jaringan lemak.
Hal tersebut bertujuan agar gambaran jaringan lemak tidak tampak atau hipointens
sehingga gambaran patologis dapat terlihat dengan jelas. Fungsi dari sequence ini
dapat melihat cairan seperti urin dan yang terdapat pada buli-buli. Selain itu subkutan
akan terlihat lebih gelap akibat penggunaan saturasi pada jaringan lemak.
c. Axial T2WI FSE
Merupakan sequence T2WI dengan menggunakan teknik FSE pada irisan axial. Pada
sequence ini dapat menilai kelainan patologis yang ada dalam jaringan bidang axial.
d. Axial T2WI FSE Fatsat
Merupakan sequence T2WI dengan menggunakan teknik FSE pada irisan axial. Pada
sequence ini juga menggunakan saturasi pada jaringan lemak. Sequence ini dapat
menilai kelainan patologis yang ada pada jaringan di bidang axial.
e. Coronal T2WI FSE Fatsat
Merupakan sequence T2WI menggunakan teknik FSE pada irisan coronal. Sequence
ini terdapat perbedaan fase antara proton-proton hydrogen dalam jaringan sehingga
terbentuk kontras citra T2. Fungsi dari sequence ini melihat cairan patologis dalam
tubuh.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa meskipun dalam pemeriksaan MRI Abdomen terdapat banyak
sequence yang dibuat tetapi hanya beberapa yang di printout. Sequence yang lain hanya
sebagai penunjang ketika dokter radiologi mengevaluasi adanya kelainan pada cervical
pasien.
4.2. Saran
Sebaiknya sebagai seorang radiographer sebelum memulai pemeriksaan, radiographer
diharapkan untuk tau atau membaca klinis dari pasien terlebih dahulu agar bisa
menentukan sequence yang akan dibuat selanjutnya.