FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA KASUS GAWAT DARURAT MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RSIJCP/DIAG/003 A 2/5
fat line.
2. Pemeriksaan PIV ( IVP) dilakukan untuk melihat
Fungsi ginjal,sistem kalises .
Ekstravasasi kontras pada ginjal dan buli – buli,
Dilakukan tanpa persiapan dan tanpa kompresi pada perut.
Apabila diperlukan dapat menggunakan kontras double dosis
3. Pemeriksaan USG dan CT Scan
Digunakan untuk menilai parenkim ginjal,
Untuk melihat struktur buli – buli dan organ sekitarnya.
Untuk memperlihatkan adanya hematom didalam buli – buli dan organ
sekitarnya
Memperlihatkan adanya ruptur organ.
Pemeriksaan ini digunakan untuk melengkapi pemeriksaan terdahulu bila
hasilnya masih meragukan. Khusus pada USG Ginjal, hasilnya dapat
digunakan sebagai screening, bila dicurigai adanya kontusio atau ruptur
ginjal, dan buli – buli
V. TRAUMA HEPAR
1.Dilakukan melalui pemeriksaan USG hati.Hal ini dilakukan untuk
melihat adanya:
Struktur parenkhim hati
hematom intra parenkimal atau pericapsular
2. Apabila pemeriksaan USG sulit dilakukan pada orang – orang yang
gemuk atau terdapat banyaknya udara di usus dan mengganggu
pemeriksaan dengan USG, maka dilakukan pemeriksaan dengan
CT Scan
VI. TRAUMA LIEN
1.Dilakukan melalui pemeriksaan USG Lien.Hal ini dilakukan untuk
melihat adanya:
Hematom intracapsular.
Ruptur pada lien
2. Apabila pemeriksaan USG hasilnya meragukan.maka pemeriksaan
CT Scan dilakukan.
VII. TRAUMA ORBITA
FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA KASUS GAWAT DARURAT MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RSIJCP/DIAG/003 A 4/5
1. Dilakukan dengan foto polos AP, Lateral dan Caldwell untuk melihat
Adanya fraktur dinding orbita.
2. Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan metode Pfeiper comberg
untuk memperlihatkan benda asing pada orbita intra atau ekstra ocular.
3. Bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan dengan
potongan aksial dan koronal polos.
VIII. AKUT ABDOMEN
1. Dilakukan pemeriksaan Abdomen 3 Posisi :
a. Supine
b. ½ duduk ( ½ Thorax dan ½ abdomen).
c. Left bLateral dekubitus ( LLD )
2. Pada penderita yang payah dilakukan.
a. Posisi AP Supine
b. Posisi Supine , sinar horizontal.
c. Lateral dekubitus kalau mungkin, atau semi erect posisi
dengan fluoroscopy
3. Lain – lain : Untuk melihat udara di rectum :
a. Gunakan posisi prone dengan
b. Sinar Horizontal
4. Pada kasus bayi dan anak. :
a. Gunakan posisi AP Supine dan posisi lateral
b. Sinar Horizontal digunakan apabila perut sangat kembung.
c. Gunakan posisi prone dengan sinar horizontal, apabila perut tidak terlalu
kembung.
IX. ASPIRASI BENDA ASING
Benda – benda asing tersebut adalah
1. Uang Logam
2. Aspirasi benda non radio opak, misalnya kacang
3. Duri ikan atau jarum yang tertelan.
4. Dan lainnya
Teknik Pemeriksaan
1. Uang Logam :
a. Dilakukan Pemeriksaan Foto Thoraks dan
FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA KASUS GAWAT DARURAT MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/RSIJCP/DIAG/003 A 5/5
3. IGD
FORM/RSIJCP/DOKMMR/2015/001 REV. A