Anda di halaman 1dari 27

5.

MRI Abdomen Atas (Liver dan Sistem Bilier/MRCP)

Tujuan:
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI abdomen MRCP dengan menentukan :
1. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRI MRCP
2. Prosedur pemeriksaan
3. Penentuan Sequence
4. Penentuan irisan dan batas-batasnya
5. Penentuan parameter scanning
6. Rekonstruksi hasil citra
7. Dokumentasi citra (filming)

Dasar Teori
MRCP merupakan pemereksiaan canggih dan modern untuk dapat menampilkan
gambaran sistem bilier dengan sangat baik tanpa menggunakan obat kontras.

a) Anatomi Liver & Sistem Bilier

Gambar 5.1 liver dan sistem bilier


Gambar 5.2 Biliary track

b) Indikasi
- Focal lesions and staging of neoplasms
- Benign hepatic disease, especially haemangioma and focal nodular hyperplasia
- Haemochromatosis
- Gallbladder disease
- Biliary duct obstruction
- Evaluation of liver infiltrants such as iron or fat

c) Persiapan Pasien
- Puasa 8 jam sebelum pemeriksaan
- Cek GFR atau BUN dan creatinin apabila ada indikasi tumor
- Lepaskan benda logam (ferromagnetic)
- Pasien diperiksa dengan metal detector
- Mengenakan baju yang telah disiapkan di ruang ganti baju
- Diberikan ear plug/ear phone
- Melakukan anamese dan memberikan penjelasan sebelum pemeriksaan di mulai
- Meminta pasient untuk mengisi informed consent
d) Pengaturan posisi pasien dan objek
- Posisi pasien Supine (Head First)
- Letakkan bagian abdomen atas didalam coil abdomen
- Atur posisi abdomen atas isocenter dengan medan magnet
- Pasang respiratory gatting

e) Parameter
- Jenis coil : Abdomen Coil
- Slice Thicknes : 5-7mm
- Slice gap : 0,5-1 mm
- Matrix : 320 x 192
- FOV : 21

f) Sequence yang harus dibuat


- Coronal bFFE / T2* GRE
- Coronal T2WI FSE Fatsat
- Axial bFFE / T2* GRE
- Axial T2WI FSE Fatsat
- Axial T1WI Fatsat
- 3D MRCP
- 2D MRCP thick slab
Post kontras
- Axial & Coronal T1WI Fatsat
- DWI

g) Planning irisan
- Irisan Coronal
Pembuatan irisan coronal dari irisan axial, pastikan FOV tidak terpotong.
Gambar 6.2 Planning irisan Coronal

- Irisan Axial
Pembuatan irisan axial dilakukan dari coronal. Pastikan FOV tidak terpotong

Gambar 6.3 Planning irisan Axial


- 3D MRCP
Pembuatan 3D MRCP dilakukan dari irisan axial dan coronal.

Gambar 6.4 Planning 3D MRCP


Metode Praktikum
- Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
- Buka file dicom mri kepala rutin
- Pilih data image yang akan diplanning
- Pilih menu MPR
- Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi :
a. Coronal bFFE / T2* GRE
b. Coronal T2WI FSE Fatsat
c. Coronal T1WI Fatsat
d. Axial bFFE / T2* GRE
e. Axial T2WI FSE Fatsat
f. Axial T1WI Fatsat
g. 3D MRCP
h. 2D MRCP thick slab
- Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat

Analisa
- Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence, tujuan
pembuatan sequence, dan fungsinya.
- Rekonstruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Coronal bFFE/ GRE
b. Coronal T2WI Fatsat
c. Axial bFFE/GRE
d. Axial T1WI Fatsat
e. MRCP
- Print film menggunakan format 4x4 atau 4x5
6. MRI Abdomen Bawah “Female Pelvis”

Tujuan:
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI pelvis dengan menentukan :
1. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRI Pelvis
2. Prosedur pemeriksaan
3. Penentuan Sequence
4. Penentuan irisan dan batas-batasnya
5. Penentuan parameter scanning
6. Rekonstruksi hasil citra
7. Dokumentasi citra (filming)

Dasar Teori
MRI pelvis merupakan pemereksiaan canggih dan modern untuk dapat menampilkan
gambaran organ reproduksi wanita dengan sangat baik dan mampu menunjukkan kelainan
disekitarnya.

a) Anatomi Female Pelvis

Gambar 6.1 Female Pelvis


b) Indikasi
- Assessment of congenital abnormalities of the urogenital tract
- Cervical lesions
- Uterine lesions
- Benign uterine tumours, for example, leiomyoma and fibroids
- Bladder lesions
- Rectal lesions
- Infertility

c) Persiapan Pasien
- Cek GFR atau BUN dan creatinin apabila ada indikasi tumor
- Lepaskan benda logam (ferromagnetic)
- Pasien diperiksa dengan metal detector
- Mengenakan baju yang telah disiapkan di ruang ganti baju
- Diberikan ear plug/ear phone
- Melakukan anamese dan memberikan penjelasan sebelum pemeriksaan di mulai
- Meminta pasient untuk mengisi informed consent

d) Pengaturan posisi pasien dan objek


- Posisi pasien Supine (Head First)
- Letakkan bagian abdomen atas didalam coil abdomen
- Atur posisi abdomen atas isocenter dengan medan magnet

e) Parameter
- Jenis coil : Abdomen Coil
- Slice Thicknes : 5-7mm
- Slice gap : 0,5-1 mm
- Matrix : 320 x 192
- FOV : 21

f) Sequence yang harus dibuat


- Sagital T2WI FSE
- Sagital T2WI FSE Fatsat
- Sagital T1WI
- Axial T2WI FSE
- Axial T2WI FSE Fatsat
- Axial T1WI
- Coronal T2WI FSE
- Coronal T2WI FSE Fatsat
Post kontras
- Axial, Sagital, & Coronal T1WI Fatsat
- DWI

g) Planning irisan
- Irisan Coronal
Pembuatan irisan coronal dari irisan axial, pastikan FOV tidak terpotong.

Gambar 6.2 Planning irisan Coronal

- Irisan Sagital
Pembuatan irisan sagital dilakukan dari coronaldan axial. Pastikan FOV tidak
terpotong
Gambar 6.3 Planning irisan Sagital

- Irisan Axial
Pembuatan irisan axial dilakukan dari coronal dan sagital. Pastikan FOV tidak
terpotong.

Gambar 6.4 Planning irisan axial

Metode Praktikum
- Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
- Buka file dicom mri kepala rutin
- Pilih data image yang akan diplanning
- Pilih menu MPR
- Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital T2WI FSE Fatsat
c. Sagital T1WI
d. Axial T2WI FSE
e. Axial T2WI FSE Fatsat
f. Axial T1WI
g. Coronal T2WI FSE
h. Coronal T2WI FSE Fatsat
- Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat

Analisa
- Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence, tujuan
pembuatan sequence, dan fungsinya.
- Rekonstruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital T2WI FSE Fatsat
c. Axial T2WI FSE
d. Axial T2WI FSE Fatsat
e. Coronal T2WI FSE Fatsat
- Print film menggunakan format 4x4 atau 4x5
7. MRI Genu

Tujuan:
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI genu dengan menentukan :
1. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRI genu
2. Penentuan Sequence
3. Penentuan irisan dan batas-batasnya
4. Penentuan parameter scanning
5. Rekonstruksi hasil citra
6. Dokumentasi citra (filming)

Dasar Teori
Pemeriksaan MRI Muskoloskeletal mulai banyak digunakan saat ini. Hal ini
dikarenakan MRI sangat unggul dalam menampilkan jaringan lunak seperti seperti jaringan
ligamen. MRI genu paling banyak dilakukan saat ini untuk deteksi kelainan pada genu.

a) Anatomi Genu

Gambar 7.1 Anatomi Genu


b) Indikasi
- Internal derangement of the joint (meniscal tears, cruciate ligament tears, post-repair
cruciate ligament tears, bursae)
- Chondromalacia patella and patella tracking
- Bone tumours and bony damage within the knee joint
- Almost all other knee disorders can also be visualized

c) Persiapan Pasien
- Lepaskan benda logam (ferromagnetic)
- Pasien diperiksa dengan metal detector
- Mengenakan baju yang telah disiapkan di ruang ganti baju
- Diberikan ear plug/ear phone
- Melakukan anamese dan memberikan penjelasan sebelum pemeriksaan di mulai
- Meminta pasient untuk mengisi informed consent

d) Pengaturan posisi pasien dan objek


- Posisi pasien Supine (Feet First)
- Letakkan genu didalam coil genu
- Eksternal rotation 10-15 derajat lutut yang diperiksa
- Fiksasi daerah cruris
- Atur posisi genu isocenter dengan medan magnet

e) Parameter
- Jenis coil : Genu coil/Surface Coil
- Slice Thicknes : 3 mm
- Slice gap : 0-0,3 mm
- Matrix : 320 x 192
- FOV : 21

f) Sequence yang harus dibuat


- Sagital T2WI FSE
- Sagital PD Fatsat/SPAIR
- Sagital T1WI
- Axial T2WI FSE
- Axial PD Fatsat/SPAIR
- Axial T1WI
- Coronal T2WI FSE
- Coronal PD Fatsat/SPAIR
- 3D Proset /3D coherent GRE
(Fatsat/SPAIR bisa diaplikasikan pada T2 atau PD (pilih salah satu) menyesuaikan
keinginan dokter)

g) Planning irisan
- Irisan Sagital
Pembuatan irisan sagital dilakukan dari irisan axial dan coronal. Planing Irisan
sagital tegak lurus dengan femoral condyle. Irisan dimulai dari medial sampai ke
lateral femoral condyles

Gambar 7.2 Planning irisan sagital

- Irisan Axial
Pembuatan irisan axial dilakukan dari irisan sagital dan coronal.
Gambar 7.3 Planning irisan Axial

- Irisan Coronal
Pembuatan irisan coronal dapat dilakukan dari axial dan sagital. Planing irisan
coronal sejajar dengan femoral condyles.

Gambar 5. Planning irisan coronal

Metode Praktikum
- Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
- Buka file dicom mri kepala rutin
- Pilih data image yang akan diplanning
- Pilih menu MPR
- Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD Fatsat/SPAIR
c. Sagital T1WI
d. Axial T2WI FSE
e. Axial PD Fatsat/SPAIR
f. Axial T1WI
g. Coronal T2WI FSE
h. Coronal PD Fatsat/SPAIR
i. 3D Proset
- Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat

Analisa
- Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence, tujuan
pembuatan sequence, dan fungsinya.
- Rekonstruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD Fatsat/SPAIR
c. Axial T2WI FSE
d. Axial PD Fatsat/SPAIR
- Print film menggunakan format 4x4 atau 4x5
8. MRI Ankle

Tujuan:
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI ankle dengan menentukan :
1. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRI ankle
2. Penentuan Sequence
3. Penentuan irisan dan batas-batasnya
4. Penentuan parameter scanning
5. Rekonstruksi hasil citra
6. Dokumentasi citra (filming)

Dasar Teori
Pemeriksaan MRI Muskoloskeletal mulai banyak digunakan saat ini. Hal ini
dikarenakan MRI sangat unggul dalam menampilkan jaringan lunak seperti seperti jaringan
ligamen. MRI genu paling banyak dilakukan saat ini untuk deteksi kelainan pada ankle.

a) Anatomi ankle

Gambar 8.1 Anatomi Ankle (westbrook 2014)


b) Indikasi
- Assessment of ankle pain of unknown cause
- Tendonitis (especially posterior tibial)
- Exclusion of osteochondritis dissecans
- Achilles tendon rupture or tear
- Avascular necrosis of the talus
- Evaluation of the ankle joint following trauma
- Soft tissue abnormalities
- Possibly useful for evaluation of lateral ligament complex

c) Persiapan Pasien
- Lepaskan benda logam (ferromagnetic)
- Pasien diperiksa dengan metal detector
- Mengenakan baju yang telah disiapkan di ruang ganti baju
- Diberikan ear plug/ear phone
- Melakukan anamese dan memberikan penjelasan sebelum pemeriksaan di mulai
- Meminta pasient untuk mengisi informed consent

d) Pengaturan posisi pasien dan objek


- Posisi pasien Supine (Feet First)
- Letakkan ankle pada coil ankle
- Posisikan ankle ke sudut 90 derajat
- Lakukan fiksasi pada pedis
- Atur posisi ankle isocenter dengan medan magnet

e) Parameter
- Jenis coil : Ankle coil/Surface Coil
- Slice Thicknes : 3 mm
- Slice gap : 0-0,3 mm
- Matrix : 320 x 256
- FOV : 18

f) Sequence yang harus dibuat


- Sagital T2WI FSE
- Sagital PD Fatsat/SPAIR
- Sagital T1WI
- Axial T2WI FSE
- Axial PD Fatsat/SPAIR
- Axial T1WI
- Coronal T2WI FSE
- Coronal PD Fatsat/SPAIR
- 3D Proset /3D coherent GRE
(Fatsat/SPAIR bisa diaplikasikan pada T2 atau PD (pilih salah satu) menyesuaikan
keinginan dokter)

g) Planning irisan
- Irisan Axial
Pembuatan irisan sagital dilakukan dari irisan sagital dan coronal. Planing Irisan
axial dimulai dari distal tibia sampai subcutan (include plantar fascia)

Gambar 8.2 Planning irisan axial

- Irisan Sagital
Pembuatan irisan axial dilakukan dari irisan axial dan coronal. Planing irisan
sagital sejajar dengan talus, mulai dari maleolus lateral sampai maleolus medial.
Gambar 8.3 Planning irisan Sagital

- Irisan Coronal
Pembuatan irisan coronal dapat dilakukan dari axial dan sagital. Planing irisan
coronal tegak lurus dengan planing axial, irisan dimulai dari calcaneus sampai
metatarsal base.

Gambar 8.4. Planning irisan coronal

Metode Praktikum
- Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
- Buka file dicom mri kepala rutin
- Pilih data image yang akan diplanning
- Pilih menu MPR
- Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD Fatsat/SPAIR
c. Sagital T1WI
d. Axial T2WI FSE
e. Axial PD Fatsat/SPAIR
f. Axial T1WI
g. Coronal T2WI FSE
h. Coronal PD Fatsat/SPAIR
i. 3D Proset
- Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat

Analisa
- Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence, tujuan
pembuatan sequence, dan fungsinya.
- Rekonstruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD Fatsat/SPAIR
c. Axial T2WI FSE
d. Axial PD Fatsat/SPAIR
- Print film menggunakan format 4x4 atau 4x5
9. MRI Shoulder

Tujuan:
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI Shoulder dengan menentukan :
1. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRI Shoulder
2. Penentuan Sequence
3. Penentuan irisan dan batas-batasnya
4. Penentuan parameter scanning
5. Rekonstruksi hasil citra
6. Dokumentasi citra (filming)

Dasar Teori
Pemeriksaan MRI Muskoloskeletal mulai banyak digunakan saat ini. Hal ini
dikarenakan MRI sangat unggul dalam menampilkan jaringan lunak seperti seperti jaringan
ligamen. MRI genu paling banyak dilakukan saat ini untuk deteksi kelainan pada shoulder.

a) Anatomi shoulder

Gambar 9.1 Anatomi shoulder (westbrook 2014)


b) Indikasi
- Evaluation of shoulder pain
- Diagnosis of impingement syndrome
- Suspected rotator cuff tear
- Evaluation of recurrent dislocation (instability, subluxation, dislocation)
- Hill–Sachs lesion, Bankart lesion, labrum lesion
- Frozen shoulder syndrome

c) Persiapan Pasien
- Lepaskan benda logam (ferromagnetic)
- Pasien diperiksa dengan metal detector
- Mengenakan baju yang telah disiapkan di ruang ganti baju
- Diberikan ear plug/ear phone
- Melakukan anamese dan memberikan penjelasan sebelum pemeriksaan di mulai
- Meminta pasient untuk mengisi informed consent

d) Pengaturan posisi pasien dan objek


- Posisi pasien Supine (Head First)
- Letakkan shoulder pada coil shoulder
- Lengan dalam posisi netral rotation atau supination
- Lakukan fiksasi pada shoulder
- Atur posisi shoulder isocenter dengan medan magnet

e) Parameter
- Jenis coil : Shoulder coil/Surface Coil
- Slice Thicknes : 3 mm
- Slice gap : 0-0,3 mm
- Matrix : 320 x 256
- FOV : 20

f) Sequence yang harus dibuat


- Sagital T2WI FSE
- Sagital PD Fatsat/SPAIR
- Sagital T1WI
- Axial T2WI FSE
- Axial PD Fatsat/SPAIR
- Axial T1WI
- Coronal T2WI FSE
- Coronal PD Fatsat/SPAIR
- 3D Proset /3D coherent GRE
(Fatsat/SPAIR bisa diaplikasikan pada T2 atau PD (pilih salah satu) menyesuaikan
keinginan dokter)

g) Planning irisan
- Irisan Axial
Pembuatan irisan axial dilakukan dari irisan sagital dan coronal. Planing Irisan axial
dimulai dari AC joint sampai ke proximal humerus. Irisan sejajar dengan humeral
shaft.

Gambar 9.2 Planning irisan axial

- Irisan Coronal
Pembuatan irisan coronal dilakukan dari irisan axial dan sagital. Planing irisan
sagital sejajar dengan supraspinatus tendon.
Gambar 9.3 Planning irisan coronal

- Irisan Sagital
Pembuatan irisan sagital dapat dilakukan dari axial dan coronal. Planing irisan
sagital sejajar dengan glenoid bone, irisan dimulai dari mid scapula sampai deltoid
muscle.

Gambar 9.4. Planning irisan sagital

Metode Praktikum
- Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
- Buka file dicom mri kepala rutin
- Pilih data image yang akan diplanning
- Pilih menu MPR
- Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD Fatsat/SPAIR
c. Sagital T1WI
d. Axial T2WI FSE
e. Axial PD Fatsat/SPAIR
f. Axial T1WI
g. Coronal T2WI FSE
h. Coronal PD Fatsat/SPAIR
i. 3D Proset
- Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat

Analisa
- Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence, tujuan
pembuatan sequence, dan fungsinya.
- Rekonstruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD Fatsat/SPAIR
c. Axial T2WI FSE
d. Axial PD Fatsat/SPAIR
- Print film menggunakan format 4x4 atau 4x5
DAFTAR PUSTAKA

Brown MA. MRI: Basic Principles and Applications. New York: Willey-Liss; 1995
Catherine Westbrook. Handbook of MRI Technique, Fourth Edition.:Willey-Blackwell;2013
Catherine Westbrook. MRI in Practice, Fourt Edition : Willey-Blackwell;2010

Anda mungkin juga menyukai