Menurut Depkes RI 2011 dari sekian banyak kasus fraktur di Indonesia, fraktur pada
ekstremitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi yang paling tinggi diantara fraktur
lainnya yaitu sekitar 46,2%. Dari 45.987 orang dengan kasus fraktur ekstremitas bawah akibat
kecelakaan, 19.629 orang mengalami fraktur pada tulang femur.
Identitas pasien
Look : deformitas (+), kemerahan pada paha sebelah kanan/ region femuralis dextra (+), bengkak (+)
Feel : Nyeri tekan (+), capillary refill < 2 detik, Sensori: +; shortening: ± 5 cm
Move : Range of movement terbatas. Pergerakan aktif dan pasif terbatas oleh karena nyeri.
Kekuatan Motorik :
Hip flexion dan hip extension: sangat terbatas karena nyeri (+)
Knee flexion dan knee extension: sangat terbatas karena nyeri (+)
Foot dorsoflexion: (+)
Plantar flexion: (+)
Extension of the toes: (+)
Foot inversion dan foot eversion: (+)
Sensori :
L1, L2, L3, L4, L5, S1 (+)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 19 April 2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Hemaglobin 12,0 g/dL 13,3-16,6
Hematokrit 34,1 % 41,3-52,1
Hitung Jumlah Leukosit 10,13 103/uL 3,37-8,38
Htung Jumlah Trombosit 278 103/uL 140-400
Hitung Jumlah Eritrosit 4,21 106/uL 3,69-5,46
Hitung Jenis Leukosit
Sel Basofil 0,4 % 0,3-1,4
Sel Eosinofil 10,2 % 0,6-5,4
Sel Neutrofil 62,6 % 39,8-70,5
Sel Limfosit 21,4 % 23,1-49,9
Sel Monosit 5,4 % 4,3-10,0
NLR 2,93 <3,13
Koagulasi
PT 11,6 detik 10,2-12,1
APTT 29,9 detik 24,8-34,4
Serologi
Hbs Ag Non reaktif Non reaktif
Berdasarkan penyebabnya:
a. High energy trauma
b. Low energy trauma
c. Stress fracture
Diagnosis
1.Anamnesis
Diagnosis fraktur dimulai dengan anamnesis seperti adanya trauma
tertentu, mekanisme terjadinya trauma seperti waktu terjadinya
trauma, jenis, arah datang trauma, dimana terjadi, posisi dan
mengenai tubuh bagian apa, intensitas trauma.
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan awal penderita, perlu diperhatikan adanya:
• Syok, anemia atau perdarahan
• Kerusakan pada organ-organ lain, misalnya otak, sumsum tulang belakang, atau
organ-organ dalam rongga toraks, panggul dan abdomen.
• Fraktur predisposisi, misalnya pada fraktur patologis.
1. Recognition
2. Reduction
3. Retention
4. Rehabilitation
Pembahasan
Apakah diagnosa pada kasus ini sudah tepat
Pasien rujukan dari RSUD Nabire datang ke IGD RSUD Jayapura diantar oleh
keluarganya dengan keluhan tergelincir karena menginjak air kencingnya
sendiri di kamar tidurnya. Pasien jatuh ke arah kanan dengan posisi paha
kanan membentur lantai. Jatuh yang pertama kali tgl 24/03/2022 pasien hanya
merasakan nyeri. Kemudian terjatuh lagi kedua tgl 26/04/2022 di tempat yang
sama dan pasien merasakan nyeri disertai bengkak di pangkal pahanya.
Pasien sadar dan mengaku tidak terjadi trauma kepala, mual dan muntah
disangkal.
Berdasarkan pemeriksaan fisik