Rad(K)
RADIOLOGI
I. Radio – Diagnostik
II. Radio – Therapy
III. Radio – Nuklir
( Nuclear Medicine )
Sub – program III : 2 SKS
Sub – program IV : 2 SKS
SP III : kuliah klasikal : 18 tatap muka
SP IV : kepaniteraan muda : 2 minggu
Seorang mahasiswa FK :
I. Mengenal fisika radiasi dan mengerti
cara-cara proteksi radiasi, termasuk
mengetahui terbentuknya sinar – X
II. Mengenal alat – alat yang digunakan
radiologi dalam menjalankan
profesinya.
III. Didalam radio – diagnostik dapat mengerti
pemeriksaan dan mengenal kelainan –
kelainan :
1. Sistim gastro – enterologi dan hepato billier
2. Sistim kardiovasculer
3. Sistim repiratorius
4. Sistimurologi
5. Sistim neurologi
6. Sistim neuromusculer
7. Kegawatan daruratan medik
8. Sistim reproduksi dan RES
9. Penyakit bidang THT dan mata
10. Bidang onkologi
11. Radiologi anak yang diutamakan/ penting
IV. Mengenal ilmu radioteraphy dan
dapat menerangkan indikasi/ resiko
yang dapat terjadi pada
pelaksanaannya.
V. Mengenal ilmu kedokteran nuklir dan
dapat menerangkan pengetrapannya
pada penderita.
Alat :
1. X – Ray :
• Radiografi : tanpa monitor
• Fluororadiografi: dengan monitor
• Angiografi : dengan monitor
Penggunaan :
a. Radiografi :
• Foto dada / thorax
• Foto tulang – tulang : kepala, tulang
vertebrae, extremitas, pelvis
• Foto IVP / urologi
b. Fluororadiografi :
• Foto gastrointestinalis
• Foto hystero salphyngografi
• Foto didalam kamar operasi (C-ARM unit)
c. Angiografi
• Foto untuk cardiovasculer
Kelainan congenital jantung
Kelainan pembuluh darah jantung (coroner
angiografi)
• Foto untuk renal angiografi
• Foto untuk pembuluh darah perifer
Efeksamping radiasi
Penggunaan sejak 1930 disempurnakan
dengan tehnik baru : manual digital
• Sistim cetak digital
Masih digunakan secara luas dengan
akurasi diagnosa cukup tinggi.
Sifat :
Mudah
Relatif murah
Aman
Akurasi tinggi
Posisi foto thorax PA
Posisi skull PA
Posisi waters
Posisi Cerval AP Posisi cervical lateral
Posisi cervical oblique kiri Posisi cervical oblique kanan
Posisi Mastoid normal
Mastoiditis tipe sclerotic cholesteatoma mastoid
Orbital AP
Posisi Waters
Dasar Kerja : sound/getaran frekwensi tinggi
Indikasi :
• Organ abdomen
• Organ pelvis
• Organ jantung
• Thyroid, mamma, soft tissue
Sifat :
• Mudah
• Murah
• Aman
• Akurasi tinggi
Kekurangan : tidak tembus tulang & udara
Sejarah :
• Indonesia mulai : 1982 disempurnakan per-
generasi
- gray scale USG
- duplex USG
- triplex USG (duplex + color USG)
• Sistim digital USG
• Computer lebih canggih :
Tri – dimension (3D)
Four – dimension (4D)
USG Ginjal
USG Vaskuler (Arteria carotis)
USG Liver & Ginjal
USG Liver dan aorta
Dasar kerja : X – Ray
Obyek organ dipotong lapis demi lapis
menjadikan gambar per – slice
(tomogram)
Generasi baru : Multi slice CT-Scan
Efek samping : radiasi
Kelebihan :
• Relatif mudah
• Relatif aman
• Akurasi tinggi
Kekurangan : logam membuat gambar
scattered sekitar (artefact / kabur )
Penggunaan :
• Terbesar untuk intracranial
• Thorax : paru, mediastinum
• Abdomen : pelvis
• Tulang-tulang soft tissue
Pengembangan : CT-Angiografi
CT-scan thorax
Ct-scan kepala
Foto CT-scan mata
Masuk di Indonesia : 1989 – 1990
Dasar kerja alat : Magnet
Kekuatan alat : satuan teslag (0.3 – 3.5 T)
tehnis : - permanent magnet
- super conductor
Penggunaan :
- 80 % neuro – radiologi
- 20 % lain – lain :
abdomen
thorax
pelvis
tulang - tulang
Keuntungan : tidak ada radiasi.
kerugian :
• Penderita dengan prothese logam tidak diperkenankan.
• Waktu scan lebih lama dari pada CT - Scan
Pengembangan : MR Angio
Foto MRI thorax / tulang belakang
Foto MRI kepala tumor meningeal
Foto MRI leher
Foto MRI tumor maksilaris kiri
1. Linier Accelerator :
• Prinsip : elektron yang diputar dan dipercepat target
tumor.
• Kekuatan : setara 6 – 10 mV listrik
elektron 6 – 20 MeV
2. Cobalt :
• Prinsip : inti yang tidak stabil memancarkan radiasi.
• Kekuatan : setara 4 mV listrik
sesuai 0.25 MeV
3. Brachi therapy
• Memakai jarum-jarum radio aktif
• Dimasukkan lewat pipa / slang khusus ke organ /
tumor.
• Waktu beberapa menit (6 – 10 menit) ditarik lagi /
dikeluarkan
Alat : Gamma Camera.