Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL KMB 1

A. Judul Penelitian
Analysis of MRI Cruris Examation Techniques On Soft Tissue, Tumor Case At
Premier Hospital Surabaya

B. Peneliti
Dery Furqon Pradana, Heri Kuswoyo, Asumsie Tarigan
Nama Jurnal,Volume, Edisi, Tahun Terbit, ISSN
ISSN 2746-2129 ,
Alamat Jurnal :
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Irsal2/publication/344678247_Pr
osiding_Seminar_Nasional_dan_Call_For_Papers_Jurusan_Teknik_Radiodiagnosti
k_dan_Radioterapi_Poltekkes_Kemenkes_Jakarta_II/links/5f88f9e6a6fdccfd7b6554
b0/
C. Reviewer
Putri Finka Novia (2014901079)

D. Tujuan penelian
Menganalisis prosedur pemeriksaan MRI cruris pada kasus soft tissue tumor di RS
Premier Surabaya.

E. Subjek Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan oleh Dery Furqon Pradana dkk, subjek penelitian yang
akan diambil pada penelitian ini adalah pasien yang melakukan pemeriksaan MRI
crurisdengan kasus soft tissue tumor.

F. Metode Penelitian
Berdasarkan telaah reviewer, metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan
penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penulisan jurnal ini merupakan
penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini mendekat pada studi kasus yang

dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Premier Surabaya , pada periode 1 sampai
30 Maret 2020.
G. Langkah-Langkah Penelitian
1. mempersiapkan alat dan bahan, persiapan pasien dan posisi pasien dengan protocol
scanning. Persiapan alat dan bahan: Pesawat MRI Phillips 3 T, Selimut, Fiksasi,
Anterior coil, 70 Headphone, Emergency bell, Operator consoledan. Gadovist.
2. Persiapan Pasien: Sebelum pemeriksaan, pasien di anamnesa oleh dokter
radiolog.Pasien mengisi formulir checklist pemeriksaan MRI.Pasien diinstruksikan
untuk melepas semua perhiasan atau apapun yang besifat logam dan elektronik.
Kemudian pasien mengenakan pakaian khusus pemeriksaan.Pasien diedukasi
mengenai apa yang akan terjadi selama pemeriksaan.
3. Teknik Pemeriksaan: Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan dengan
posisi feet-first.Kedua kaki diposisikan lurus, kemudian letakkan anterior coil pada
cruris.
4. Berikan selimut, headphone dan emergency bell. Gunakan alat immobilisasi bila
diperlukan.Atur sentrasi di pertengahan ossa cruris, kemudian masukkan objek ke
dalam gantry.
5. Mulai scanning survey untuk planning pre kontas.Selanjutnya dapat mengatur
potongan untuk masing-masing sequence.Untuk potongan coronal dan
sagitalproximal sampai distal cruris harus tercakup dalam FOV. sedangkan untuk
potongan axial cukup mencakup bagian yang terdapat kelainan saja.Setelah diperoleh
semua gambaran pre kontras, pasien disuntikan kontras Gadovist oleh perawat
radiologi. Setelah injeksi kontras media selesai lanjutkan scanning post kontras.
Selesai scanning post kontras, maka pemeriksaan telah selesai. Pasien dikeluarkan
dari ruang pemeriksaan.Hasil gambaran dapat dicetak, kemudian diserahkan kepada
dokter radiologi
H. Hasil
Dari hasil analisis data Berdasarkan hasil observasi teknik pemeriksaan MRI
crurispada kasus soft tissue tumordi Rumah Sakit Premier Surabaya dan berdasarkan
literatur yang ada, Pasien memberikan surat permintaan untuk pemeriksaan MRI ke loket
pendaftaran radiologi dari dokter pengirim. Kemudian pasien datang lagi sesuai jadwal
yang telah ditentukan. Sebelum pemeriksaan pasien atau keluarga pasien diharuskan
mengisi formulir checklist pemeriksaan MRI dan menandatangani inform consent.

Hal ini dilakukan untuk memastikan pasien dapat melakukan pemeriksaan MRI Bila
diperlukan informasi detail, dokter akan mewawancarai pasien yang akan melakukan
pemeriksaan MRI. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit yang diderita oleh pasien.
Hal ini diperlukan sebagai data penunjang bagi dokter radiologi nantinya ketika hendak
membaca hasil pemeriksaan pasien yang bersangkutan.

Selanjutnya pasien diminta melepas semua benda logam, memakai pakaian pasien
yang telah disediakan dan pasien diedukasi mengenai pemeriksaan yang akan
dilakukan.Secara umum persiapan pasien sebelemum pemeriksan MRI cruris di RS
Premier Surabaya hampir sama dengan teori. Hanya saja sebelum pemeriksaan pasien
tidak diminta untuk buang air kecil.

Sedangkan menurut teori pada buku MRI Parameters and Positioning (2013), pasien
dianjurkan untuk buang air kecil sebelum pemeriksaan. Hal ini dikarenakan pemeriksaan
MRI yang lama sehingga dikhawatirkan pasien ingin buang air kecil ketika pemeriksaan
sedang berlangsung.Posisi pasien pemeriksaan MRI cruris dengan kontras media pada
kasus tumor soft tissuedi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Premier Surabaya adalah
feetfirst.

Untuk kenyamanan, pasien diberikan bantal, selimut dan tombol emergency. Coil
yang digunakan yaitu anterior coil, dengan sentrasi pada pertengahan cruris. Usahakan
objek yang diperiksa berada dipertengahan coil. Secara umum posisi pasien sama dengan
teori. Orientasi potongan MRI cruris, untuk potongan sagital dan coronal genu hingga
ankle harus tercakup dalam gambaran. Sedangkan pada potongan axialhanya mencakup
seluas tumor.

I. Pembahasan dan Kesimpulan


Terdapat perbedaan pada orientasi potongan, dimana pada buku MRI Parameters and
Positioning (2013), kedua sisi cruris yaitu crurisdextradan sinistra tercakup dalam FOV
atau bilateral. Sedangkan pada pemeriksaan MRI crurisdi RS Premier Surabaya hanya sisi
yang terdapat patologi yang tercakup dalam FOV atau unilateral. Dengan metode
unilateral memungkinkan sisi yang terdapat kelainan diposisikan dipertengahan coil dan
gantry sehingga menghasilkan SNR yang optimal. Jika cruris dextra dan sinistra masuk
ke dalam FOV, bagian tepi dari crurisberesiko terkena artefak. Sequence yang digunakan
STIR_TSE_COR, T1W_TSE_COR, T2W_TSE_COR, T2W_TSE_SAG,
STIR_TSE_SAG, STIR_TSE_TRA, T2W_TSE_TRA, T1W_TSE_TRA
untuk pre kontras dan T1W_TSE_TRA_FS, T1W_TSE_COR_FS, T1W_TSE_SAG_FS
dan untuk post kontras. Sequence T1 digunakan untuk menggambarkan anatomi,
sedangkan sequence T2 untuk menggambarkan patologi. Pada gambaran T1 tumor
terlihat isointensdan akan terjadi enhancement pada gambaran post kontras. Pada
gambaran T2 tumor terlihat hiperintens. Pada MRI cruris digunakan juga sequence STIR
yaitu sebuah teknik yang memanfaatkan pulsa 180º sebagai pembalikkan (inversion),
teknik ini menggunakan time inversionyang bertujuan untuk meng-null-kan sinyal lemak
sehingga hasil citra MRI lemak berwarna hipointens atau hitam(14). Pada gambaran STIR
tumor terlihat hiperintens.Secara umum protokol yang digunakan sama seperti yang
tercantum di literatur.Pada kasus tumor, pemeriksaan MRI cruris menggunakan kontras
media untuk membantu dalam menegakkan diagnosa dan memberikan informasi
diagnostik tentang klinis. Proses penyuntikankontras media dilakukan oleh perawat.
Dengan kontras media dapat diketahui jenis tumor, batasan dan bentuk massa serta
metastasenya

J. Kelebihan dan kekurangan


Adapun kelebihan dan kekurangan jurnal penelitian ini menurut reviewer,yaitu:
1. Kelebihan
a. Dalam penelitian ini referensi dan sumber data sudah menggunakan sumber terbaru.
b. Peneliti sudah menggunakan penelitian terkait yang mendukung dalam hasil
penelitiannya.
c. Pada jurnal ini Pemeriksaan MRI Cruris Menggunakan kontras Media dalam
diagnosa Soft Tissue Tumor, kontras media gadolinium mempengaruhi waktu
relaksasi T1 dan T2. Interaksi antara elektron ion paramagnetik yang tidak
berpasangan dengan proton hidrogen, menyebabkan kemagnetan proton hidrogen
bergerak mendekati frekuensi Larmor. Kemudian energi akan berpindah kearah atom
di sekitarnya dan waktu relaksasi T1 dan T2 menjadi lebih singkat.. Pada kasus
tumor, pemeriksaan MRI cruris menggunakan kontras media membantu dalam
menegakkan diagnosa dan memberikan informasi diagnostik tentang klinis. Dengan
kontras media dapat diketahui jenis tumor, batasan dan bentuk massa serta
metastasenya.
d. Pada penelitian ini menggunakan pasien yang melakukan pemeriksaan MRI cruris
dengan kasus soft tissue tumor
e. pemeriksaa MRI cruris dengan kontras media yaitu dapat mendeteksi lokasi tumor,
jenis tumor dan metastasenya
f. Pada penelitian ini sudah dijabarkan Langkah – Langkah
2. Kekurangan
a. Pada jurnal penelitian ini peneliti tidak mencantumkan saran untuk peneliti
selanjutnya dan saran kepada institusi kesehatan.
b. Waktu pemeriksaan yang lama

K. Kesimpulan
Dari hasil analisis jurnal pemeriksaan MRI cruris pada kasus Soft Tissue Tumordi Rumah
Sakit Premier Surabaya,pasien memberikan surat permintaan untuk pemeriksaan MRI ke
loket pendaftaran radiologi dari dokter pengirim. Kemudian pasien datang lagi sesuai
jadwal yang telah ditentukan. Sebelum pemeriksaan pasien atau keluarga pasien
diharuskan mengisi formulir checklist pemeriksaan MRI dan menandatangani inform
consent. Selanjutnya diminta melepassemua benda logam, memakai pakaian pasien yang
telah disediakan dan pasien diedukasi mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES TANJUNGKARANG KEMENKES RI

LEMBAR PENILAIAN ANALISIS REVIEW JURNAL

Judul Artikel : Analysis of MRI Cruris Examation Techniques On Soft Tissue,


Tumor Case At Premier Hospital Surabaya

Penulis / Author : Dery Furqon Pradana, Heri Kuswoyo, Asumsie Tarigan


Nama Jurnal, Volume, Edisi, Tahun Terbit, ISSN: ISSN 2746-2129,
Alamat Jurnal Online:
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Irsal2/publication/344678247_Pr
osiding_Seminar_Nasional_dan_Call_For_Papers_Jurusan_Teknik_Radiodiagnosti
k_dan_Radioterapi_Poltekkes_Kemenkes_Jakarta_II/links/5f88f9e6a6fdccfd7b6554
b0/
Reviewer : Putri Finka Novia (2014901079)
ITEM PENILAIAN NILAI (45 – 100)
1) Bahasa (EYD) __________

2) Ketepatan isi review dengan tema __________


3) Cara mereview __________
4) Sumber Jurnal __________

NILAI RATA-RATA

Umpan Balik Dari Pembimbing :

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

Penilai, Peserta Didik,

__________ _____________

Ket :

1. Bahasa yang digunakan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2.Hasil review jurnal harus sesuai dengan tema yang ada dalam jurnal

3.Mahasiswa mereview jurnal dengan cara menceritakan kembali isi jurnal dengan bahasa
sendiri,

bukan sekedar meringkas dari isi jurnal.


4.Jurnal yang digunakan untuk review harus merupakan jurnal yg up to date (5 thn terakhir)

Anda mungkin juga menyukai