Anda di halaman 1dari 5

SATUAN OPERASIOAN PROSEDUR (SOP)

RADIAOTERAPI PADA KANKER


SERVIKS

Disusun Oleh:
Jafar Lapandewa
132013143098

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
SATUAN OPERASIOANAL PROSEDUR (SOP)
RADIAOTERAPI PADA KANKER SERVIKS

Jenias terapi yang mengguankan sinar radiasi tingkat tinggi untuk


menghancurkan sel-sel kanker
Definisi

1. Membunuh sel-sel kanker


Tujuan 2. Menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker
3. Mencegah kambuhnya penyakit kanker
Alat radioterapi yang dilakukan dengan beberapa teknik seperti
Persiapan Alat Brachyterapi, IMRT, 3DCRT dan 2D dengan modalitas pesawat external
radiasi linc dan cobalt-60

Persiapan 1. Pemeriksaan laboratorium lengkap


radioterapi 2. Pemeriksaan radiologis dari saluran kencing
3. Pemeriksaan radiologik tulang-tulang
4. Persiapan mental pasien
1. Bayi baru lahir
2. Bayi lahir dengan kulit ikterus
Indikasi
3. Kadar bilirubin tinggi
1. Perasiapan diri
2. Membina hubungan saling percaya dan menjelaskan prosedur
tindakan yang akan dilakukan
3. Konsultasikan klien saat klien datang ke poli radioterapi dengan
Prosedur Kerja
membawa surat rujukan dari dokter pengirim beserta dokumen dan
hasil pemeriksaan sebelumnya
4. Kontrak waktu untuk perencanaan radioterapi
5. Mengukur ketinggian separasi pinggul klien menggunakan alat
separator
6. Klien diatur tidur terlentang pada meja pemeriksaan, kedua tangan
lurus disamping tubuh dan difikasi dengan sabuk khusus yang
menempel pada meja pemeriksaan, kedua kaki diatur lurus
7. Kepala klien diganjal mengguanakan bantal fiksasi
8. Atur titik referensi (titik nol) setinggi umbillicus pada mid sagital
Plane (MSP) dan kanan kiri pada Mid Coronal plane (MCP)
dengan bantuan sinar laser, gambar tiga titik pertemuan laser
menggunakan spidol pada masker kemudian letakan marker pada
titik referensi
9. Petugas smulator lalu mengatur pesawat simulator dengan batas
atas lapangan pada lumbal 4 dan 5, batas bawah lapangan
pnyinaran pubis, dan didaptkan dengan luas lapangan penyinaran
pasien X1 : -8,5 cm, X2 : 8,5 cm dan Y1 : -9,6 cm dan Y2 : 9,4 cm.
SSD yang digunakan 100 cm dan jarak SSD sebesar 100 cm
10. Masukan identitas klien pada monitor sbelum dilakukan
pemerikaan
11. Verifikasi dan treatment penyinaran : radioterapis memanggil nama
pasien mencocokan identitas, kemudian pasien dipersilahkan
masuk ke ruang penyinaran. Radioterpis melakukan positioning
pasien kemudian memasang alat fiksasi dipasang pada bagian
pelvis sampai benar-benar terfiksasi dan senyaman mungkin,
kemudian dilakukan penyinaran dengan sinar gamma mengunakan
time 0,03 s sebanyak 2 kali.
12. Setelah dilakukan penyinaran periksa kembali kondisi pasien
13. Rapikan alat-alat dan dokumentasikan tindaan
(Legianawati et al. 2019)
Efek samping radioterapi bervariasi tergantung dari dosis terapi, target
Efek organ dan keadaan umum pasien, bebrapa efek samping berupa :
Samping 1. Kelelahan
Radioterpi 2. Reaksi kulit (kering, memerah, nyeri, perubahan warna dan ulserasi)
3. Penurunan sel-sel darah
4. Kehilangan nafsu makan
5. Diare
(Widjaya, Fatimah, and Sudiyono 2014)

Daftar pustaka Legianawati, Dewi, Irma M. Puspitasari, Auliya A. Suwantika, and Adji
Kusumadjati. 2019. “Profil Penatalaksanaan Kanker Serviks Stadium
IIB–IIIB Dengan Terapi Radiasi Dan Kemoradiasi Di Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Tahun 2015–2017.”
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 8(3).

Widjaya, Galang Harta, Fatimah, and Sudiyono. 2014. “TEKNIK


RADIOTERAPI RADIASI EXTERNAL KANKER SERVIKS
DENGAN SEMARANG TREATMENT OF RADIOTHERAPY FOR
SERVIKS CANCER WITH SEPARATION MORE THAN 20
CENTIMETERS USING COBALT-60 AT UNIT RADIOTHERAPY
INSTALLATION RADIOLOGY RSUP DR . KARIADI
SEMARANG Galang : Teknik.” 4(1): 16–21.

Anda mungkin juga menyukai