Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI HIP JOINT DENGAN KASUS

OSTEOARTHRITIS DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT


DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Laporan Kasus
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesai
Tugas Laporan Kasus Praktek Kerja Lapangan-4

DISUSUN OLEH :
NANDA RISKY SARTIKA
NIM. 19134050021

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


YAYASAN SIHAT BEURATA
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga
penulis pada akhirnya bisa menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan judul
“Teknik Pemeriksaan Radiografi Hip Joint dengan Kasus Osteoarthritis Di
instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh”.
Penyusunan laporan ini untuk memenuhi salah satu persyaratan pada
Praktek Kerja lapangan. Dalam menyelesaikan laporan kasus ini penulis telah
banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Syukrun Hikmah S. Tr (Kes). Rad selaku Kepala Ruangan
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh.
2. Para Staf Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kasus ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, mengingat keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca semua, guna memperbaiki Laporan Kasus
berikutnya. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis sendiri maupun pembaca.

Banda Aceh, Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Tujuan Pemeriksaan................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................... 3
2.1 Anatomi Fisiologi Hip Joint....................................................... 3
2.1.1 Acetabulum...................................................................... 4
2.1.2 Femoral head................................................................... 4
2.2 Patologi Pemeriksaan Hip Joint................................................. 4
2.2.1 Osteoarthritis.................................................................... 4
2.2.2 Dislokasi........................................................................... 4
2.3 Prosedur Pemeriksaan................................................................. 5
2.3.1 Persiapan Alat................................................................... 5
2.3.2 Persiapan Pasien............................................................... 5
2.4 Teknik Pemeriksaan Radiografi Hip Joint................................. 5
2.4.1 Teknik Pemeriksaan Os Antebrachii Proyeksi AP........... 5
2.4.2 Teknik Pemeriksaan Hip Joint Proyeksi Lateral.............. 7
2.5 Proteksi Radiasi.......................................................................... 8
BAB IIIPENUTUP........................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan................................................................................. 9
3.2 Saran........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hip Joint..................................................................................... 3


Gambar 2.2 Posisi Pasien dengan Proyeksi AP............................................. 6
Gambar 2.3 Hasil Citra Radiograf Hip joint Proyeksi AP............................. 7
Gambar 2.4 Posisi Pasien dengan Proyeksi Lateral....................................... 8
Gambar 2.5 Hasil Citra Radiograf Hip joint Proyeksi Lateral....................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu kedokteran mengalami kemajuan seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada tahun 1895, Wilhem Conrad Rontgen
menemukan suatu jenis sinar baru yang dinamakan sinar-x. Penemuan sinar-x
menjadi pelopor suatu revolusi dibidang kedokteran dan menjadi pelopor
lahirnya radiologi (Anthybintang, 2013).
Sinar-x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang
gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda.
Sinar-x tidak dapat dilihat, tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet, tidak
dapat difokuskan oleh lensa apapun, dapat dibelokkan setelah menembus
logam padat atau benda padat, mempunyai daya tembus yang sangat tinggi,
dapat difraksikan oleh unsur kristal tertentu, mempunyai panjang gelombang
sangat pendek, mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi, dapat bereaksi
dengan film sehingga timbul gambar setelah diberikan paparan (Jauhari,
2008).
Sendi adalah pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka.
Sendi panggul atau hip merupan sendi yang menghubungkan pelvis dengan
tulang paha. Sendi panggul memiliki dua bagian yaitu caput femoralis dan
acetabulum
Berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang persendian tubuh manusia
dan salah satunya adalah osteoarthritis. Osteoarthritis adalah penyakit akibat
degeneratif tulang rawan sendi dengan disertai terbentuknya bibir dipinggiran
tulangnya sehingga terjadinya penyempitan ruang sendi dan mengakibatkan
timbulnya rasa sakit.
Berdasarkan sumber data yang penulis peroleh bahwa sendi panggul
mempunyai teknik radiografi sendiri dan berbagai macam proyeksi baik itu
Ap maupun lateral. Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengangkat judul
“Teknik Pemeriksaan Radiografi Hip Joint dengan Kasus Osteoarthritis

1
Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh “.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja anatomi pada hip joint ?
1.2.2 Bagaimanakah teknik pemeriksaan radiografi hip joint pada kasus
osteoarthritis dengan menggunakan proyeksi AP ?

1.3 Tujuan Pemeriksaan


1.3.1 Untuk melihat anatomi hip joint
1.3.2 Untuk melihat klinis osteoarthritis pada hip joint

BAB II

2
TINJAUAN TEORI

2.1 Anatomi Fisiologi Hip Joint


Sambungan tulang panggul (hip joint) adalah sambungan tulang yang
terletak diantara tulang diantara panggul dan pangkal tulang paha. Hip joint
pada manusia terdiri dari tiga bagian utama yaitu Femur, Femoral head, dan
Reunded socket.

Gambar 2.1 Hip Joint (Sumber : Faiz O, 2004)

Didalam hip joint terdapat suatu jaringan lembut dan tipis yang disebut
dengan selaput synovial. Selaput ini membuat cairan yang melumasi dan
hampir menghilangkan efek gesekan dalam hip joint. Permukaan tulang juga
memiliki suatu lapisan tulang rawan (articular cartilage) yang merupakan
bantalan lembut dan memungkinkan tulang untuk bergerak bebas dengan
mudah. Lapisan ini mengeluarkan cairan yang melumasi dan mengurangi
gesekan didalam hip joint.
Akibat gesekan dan gerak yang hamper terjadi setiap hari maka articular
cartilage akan semakin melemah dan bias menyebabkan arthritis, selain
menimbulkan rasa sakit, juga menyebabkan gerakan hip joint tidak lancer
kadang-kadang berbunyi, dan bahkan menimbulkan pergeseran pada posisi
normalnya.

2.1.1 Acetabullum

3
Acetabulum dibentuk oleh persatuan dari 3 tulang, yaitu os Illium,
os Iscium, dan os Pubis. Acetabulum ditutupi oleh tulang rawan
artikulasi. Facies lunata dan limbus acetabuli membentuk kurang lebih
¾ lingkaran dan sisanya adalah sebuah celah yang disebut incisura
acetabuli. Hasilnya lebih dari setengan caput femur masuk dalam
acetabulum.

2.1.2 Femoral head


Caput femur membentuk sekitar 2/3 dari permukaan spheres,
kecuali pada tempat dimana ada perlekatan ligamentum capitis femoris.
Seluruh caput femur ditutupi oleh tulang rawan artikulasi. Permukaan
anterior caput femur dibatasi anteromedial terhadap arteri femoralis.
Collum femur paling sempit pada bagian tengahnya dan bagian paling
lebar adalah pada bagian lateral. Collum menghubungkan caput
terhadap corpus femur dengan sudut kurang lebih 125 derajat, hal ini
mempasilitasi pergerakan pada sendi coxie dimana tungkai dapat
mengayun secara bebas terhadap pelvis.

2.2 Patologi Pemeriksaan Hip joint


2.2.1 Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah penyakit akibat degenerative tulang rawan
sendi dengan disertai terbentuknya bibir dipingiran tulangnya,
sehingga terjadi penyempitan ruang sendi, dan menimbulkan rasa
sakit.
2.2.2 Dislokasi
Diskolasi adalah keluarnya kepala sendi dari mangkuknya.
Dislokasi terjadi setelah trauma dengan gejala nyeri, dapat terjadi
pemanjangan atau pemendekan tulang. Hilangnya tonjolan tulang yang
normal, tidak dapat melakukan gerakan tertentu pada sendi yang
terkena (Librianty, 2015).

2.3 Prosedur Pemeriksaan

4
2.3.1 Persiapan Alat
Digital / Radiografi Langsung (DR) adalah suatu bentuk sinar-x
pencitraan, di mana detektor panel datar digunakan sebagai pengganti
film.Dengan sistem DR gambar dapat dilihat di monitor segera setelah
akuisisi, yang memakan waktu beberapa detik dan dapat disimpan/
diteruskan dimanapun mereka dibutuhkan.Seperti gambar-gambar
digital, beberapa salinan data gambar selalu identik. Komponen-
komponen alat DR (Digital Radiography) :
a. Pesawat sinar-x dan meja pemeriksaan
b. Image Receptor
c. Analog to Digital Converter
d. Komputer
e. Film Radiografi
f. Image Recorder (Printer)

2.3.2 Persiapan Pasien


Pada dasarnya pemeriksaan antebrachii tidak membutuhkan
persiapan khusus, hanya saja pasien dianjurkan melepas benda-benda
asing yang berada di sekitar objek pemeriksaan seperti logam atau besi.
Selain itu juga sebelum pemeriksaan petugas harus memberitahukan
kepada pasien agar tidak terjadi kesalah pahaman baik dari pasien
maupun keluarga pasien.

2.4 Teknik Pemeriksaan Radiografi Hip Joint


2.4.1 Teknik Pemeriksaan Os Antebrachii Proyeksi AP
1. Posisi Pasien (PP)
Pasien supine dengan kaki sedikit direnggangkan dan bila
memungkinkan tungkai bawah diputar ke dalam 30 derajat dan
diimobilisasi pada posisi ini dengan mengganjal bagian lateral
ankle dengan bantal pasir.

2. PO (Posisi Objek)

5
Posisi Pelvis harus simetris dengan kedua sisi berjarak sama
terhadap meja pemeriksaan.
3. Ukuran Kaset
24x30 cm.
4. Central Point (CP)
Pada garis tengah tubuh kurang lebih 2,5 cm diatas sympisis
pubis/Columb Femuris.
5. Central Ray (CR)
Tegak Lurus Vertikal.
6. FFD : 90-100 cm.
7. Marker R/L.
8. Luas lapangan = Dari Symphisis pubis sampai 1/3 Distal Femur.

Gambar 2.2 Posisi Pasien dengan Proyeksi AP (Ballinger, 2010)

9. Kriteria Radiografi
Tampak tulang Pubis, Crista iliaca, ilium, Acetabulum,
Femoral Head, Greater Trochanter, Femoral Neck, Lesser
Trochanter, dan Body femur.

6
Gambar 2.3 Hasil Citra Radiograf Hip joint Proyeksi AP
(Ballinger, 2010)

2.4.2 Teknik Pemeriksaan Hip joint Proyeksi Lateral


1. Posisi Pasien (PP)
Pasien tiduran dengan posisi recumbent seeing lateral dari
femur dan panggul menempel meja.
2. Posisi Objek (PO)
Sendi panggul ditempelkan ditengah meja, Lutut sedikit
ditekuk (Fleksi), tungkai sisi yang lain diluruskan, diletakkan
dibelakang tungkai sisi yang diperiksa dan diganjal dengan bantal.
3. Ukuran Kaset
24x30 cm untuk.
4. Central point (CP)
Pada Pada sendi tegak lurus pada tengah-tengah kaset.
5. Central Ray (CR)
Tegak Lurus Vertikal.
6. FFD : 90-100 cm.
7. Marker R/L.
8. Batas atas dari Symphisis pubis sampai 1/3 distal femur.

7
Gambar 2.4 Posisi Pasien dengan Proyeksi Lateral (Ballinger, 2010)

9. Kriteria Radiografi
Acetabulum, Femoral Head, Femoral Neck, Lesser Trochanter,
Ischial tuberosity.

Gambar 2.5 Hasil Citra Radiograf Hip Joint Proyeksi Lateral


(Ballinger, 2010)

2.5 Proteksi Radiasi


Proteksi radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan atau teknik yang
mempelajari masalah kesehatan manusia maupun lingkungan dan berkaitan
dengan pemberian pelindungan pada seseorang atau sekelompok orang
ataupun kepada keturunannya terhadap paparan radiasi. Tujuan proteksi
radiasi adalah untuk mendapatkan hasil yang optimum yang meliputi
kombinasi penerimaan dosis yang rendah baik secara individu maupun
kolektif, minimnya resiko dari pemaparan radiasi serta biaya yang murah.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Sambungan tulang panggul (hip joint) adalah sambungan tulang yang
terletak diantara tulang diantara panggul dan pangkal tulang paha. Hip
joint pada manusia terdiri dari tiga bagian utama yaitu Femur, Femoral
head, dan Reunded socket.
b. Pemeriksaan radiografi hip joint dengan kasus osteoarthritis
menggunakan proyeksi AP sehingga kedua sendi panggul dapat terlihat
dan dapat dibandingkan.

3.3 Saran
a. Pemeriksaan sendi panggul pada kasus osteoarthritis sebaikknya
menggunakan proyeksi Ap pelvis dengan kaki di rotasikan internal.
Namun jika kaki pasien tidak mampu dirotasikan hal tersebut tidak perlu
dilakukan untuk kenyamanan pasien.
b. Pada setiap pemeriksaan radiografi Hip Joint meskipun menggunakan
kaset 35 X 43 cm, dosis yang diterima pasien akan lebih rendah dengan
cara mengatur kolimasi sesuai dengan besarnya objek dan mengatur KV
serendah mungkin sesuai kebutuhan yang di perlukan untuk menembus
gambaran objek yang di foto.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bontrager, K.L (2005) Textbook Of Radiographic Positioning and Related


Anatomy (6th ed). Mosby.
Faiz O, M. D. (2004) Anatomy at a glance[e-book]. Penerbit Erlangga. Doi:
10.5005/jp/books/10050.
Pearce E. C. (2009). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakata: PT
Gramedia Pustaka Uta.
Tortora, G. J. and Derrickson, B. (2011) Principles Of Anatomy & Physiology.
Jhon Wiley & Sons, Inc. Doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

10

Anda mungkin juga menyukai