oleh :
Tasya Octaviani
22112397
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
juga karunia-Nya kepada kita sehingga dapat berhasil menyelesaikan Karya Ilmiah ini tepat
pada waktunya yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG OSSTEOARTRITIS”
Karya Ilmiah ini berisikan mengenai informasi tentang Osteoartritis atau yang lebih
umumnya ialah membahas penyakit kerusakan tulang rawan sendi . Diharapkan dengan
adanya Karya Ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai penyakit
kerusakan tulang rawan sendi. Saya menyadari adanya Karya Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu kritik dan juga saran dari semua pihak yang bersifat baik dan
membangun selalu saya harapkan untuk kesempurnaan Karya Ilmiah ini. Diakhir kata, saya
ucapkan terima kasih kepada anda semua semua yang telah berperan didalam meyusun
Karya Ilmiah ini dari awal sampai selesai. Semoga Tuhan YME senantiasa memberikan apa
yang baik untuk segala usaha kita. Amin.
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
BAB II TINJAUAN
DASAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
3.1 Metode
Penelitan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
3.2 Lokasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8
3.3 Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
8
3.4 Sumber Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 8
3.5 Pengolahan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8
KEPUSTAKAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Sendi Degeneratif (osteoarthritis) adalah penyakit kerusakan tulang rawan sendi
yang berkembang lambat dan penyebabnya belum diketahui (Kalim, IPD-1997). Atau
gangguan pada sendi yang bergerak ( Price & Wilson, 1995). Osteoarthritis yang juga dikenal
sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoarthritis (sekalipun terdapat inflamasi)
merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan
ketidakmampuan (disabilitas). Osteoartritis adalah bentuk atritis yang paling umum, dengan
jumlah pasiennya sedikit melampui separuh jumlah pasien arthritis. Osteoartritis adalah
penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia lanjut. Jarang dijumpai pada usia
dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai pada usia diatas 60 tahun. Osteoartritis juga
dikenal dengan nama osteoartrosis, yaitu melemahnya tulang rawan pada engsel yang
dapat terjadi di engsel manapun di sekujur tubuh. Tapi umumnya, penyakit ini terjadi pada
siku tangan, lutut, pinggang dan pinggul. Osteoartritis terjadi karena tulang rawan yang
menjadi ujung dari tulang yang bersambung dengan tulang lain menurun fungsinya.
Permukaan halus tulang rawan ini menjadi kasar dan menyebabkan iritasi. Jika tulang rawan
ini sudah kasar seluruhnya, akhirnya tulang akan bertemu tulang yang menyebabkan
pangkal tulang menjadi rusak dan gerakan pada sambungan akan menyebabkan nyeri dan
ngilu.
Gangguan mobilitas fisik pada osteoarthritis sangat besar berpengaruhnya karena saat
seseorang melakukan aktifitas, kontraksi otot sealalu dirangsang oleh saraf sehingga otot
terkontrol kekuatan dan akurasinya. Akibat perubahan patofisiologi diatas menyebabkan
kekakuan pada gerakan persendian, keterbatasan gerak, kekuatan otot menjadi lemah,
sehingga menyebabkan perubahan aligment sendi dan gerakan sendi tertentu menjadi
terhambat yang mengakibatkan penderita osteoarthritis mengalami gangguan mobilitas
fisik.
Osteoarthritis termasuk jenis penyakit “never ending story” karena belum dapat
disembuhkan. Pengobatan hanya dapat mencegah agar tidak bertambah parah dan
mengurangi rasa nyeri, memperbaiki kualitas hidup, dan menghambat progresivitas
kerusakan sendi. Europan League Against Rheumatism (EULAR) dan American College of
Rheumatology menyatakan ada tiga aspek pengobatan osteoarthritis, yaitu terapi
farmakologis, terapi non farmakologis, dan terapi bedah.
BAB II
TINJAUAN DASAR
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep dan asuhan
keperawatan pada pasien Osteoarthritis. Konsep dasar penyakit akan diuraikan definisi,
etiologi, dan cara penanganan secara medis. Asuhan keperawatan akan diuraikan masalah-
masalah yang akan muncul pada penyakit osteoarthritis denagan melakukan asuhan
keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan ealuasi.
2.1.1 Definisi
Osteoarthritis berasal dari bahasa yunani yaitu osteo yang berarti tulang, arthro yang
berarti sendi, dan itis yang berarti inflamasi. Osteoarthritis ialah suatu penyakit sendi
menahun yang ditandai oleh adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang
di didekatnya.. Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari
tulang, untuk memudahkan pergerakan dari sendi. Kelainan pada kartilago akan berakibat
tulang bergesekan satu sama lain, sehingga timbul gejala kekakuan, nyeri dan pembatasan
gerakan pada sendi yang mengakibatkan gangguan mobilitas fisik (Ismaningsih dan Selviani,
2018). Osteoarthritis sering terjadi pada usia >61 tahun, dan lebih banyak menyerang lutut
yaitu 6,13% pada pria dan 8,46% pada wanita (Riskesdas, 2018).
Osteoartritis juga dikenal segabai penyakit degeneratif sendi adalah gangguan sendi
yang paling sering terjadi dan paling sering menyebabkan ketidakmampuan. Osteoatritis
dicirikan dengan kehilangan kartilago sendi secara progresif. Penyakit ini bersifat kronik,
berjalan progresif lambat, dan abrasi rawan sendi dan adanya gangguan pembentukan
tulang baru pada permukaan persendian.( Price A, Sylvia, 2005).
2.1.2 Etiologi
osteoartritis terjadi karena tulang rawan yang menjadi ujung dari tulang yang
bersambung dengan tulang lain menurun fungsinya. Permukaan halus tulang rawan ini
menjadi kasar dan menyebabkan iritasi. Jika tulang rawan ini sudah kasar seluruhnya,
akhirnya tulang akan bertemu tulang yang menyebabkan pangkal tulang menjadi rusak dan
gerakan pada sambungan akan menyebabkan nyeri dan ngilu. Beberapa faktor resiko
timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
a. Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoarthritis faktorketuaan adalah yang
terkuat (Soeroso, 2007).Prevalensi danberatnya orteoartritis semakin meningkat
dengan bertambahnyaumur Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang
padaumur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.
b. Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering
terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan
dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki dan wanita
tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada
pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
( Soeroso, 2006 )
c. Riwayat trauma sebelumnya
Trauma pada suatu sendi yang terjadi sebelumnya, biasa mengakibatkan malformasi
sendi yang akan meningkatkan resiko terjadinya osteoartritis. trauma berpengaruh
terhadap kartilago artikuler, ligamen ataupun menikus yang menyebabkan
biomekanika sendi menjadi abnormal dan memicu terjadinya degenerasi premature.
(Shiddiqui, 2008) .
d. Pekerjaan
Osteoartritis lebih sering terjadi pada mereka yang pekerjaannnya sering
memberikan tekananan pada sendi-sendi tertentu.Jenis pekerjaan juga
mempengaruhi sendi mana yang cenderung terkena osteoartritis.sebagai contoh,
pada tukang jahit, osteoartritis lebih sering terjadi di daerah lutut, sedangkan pada
buruh bangunan sering terjadi pada daerah pinggang. (Dewi SK. 2009)
e. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk
timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak
hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga
dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula). Pada kondisi ini terjadi
peningkatan beban mekanis pada tulang dan sendi (Soeroso, 2007).
f. Faktor Gaya hidup
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa faktor gaya hidup mampu
mengakibatkan seseorang mengalami osteoartritis. contohnya adalah kebiasaan
buruk merokok. Merokok dapat meningkatkan kandungan karbon monoksida dalam
darah, menyebabkan jaringan kekurangan oksigen dan dapat menghambat
pembentukan tulang rawan (Eka Pratiwi,2007).
g. Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari
seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua
kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya
perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dan anak
perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis. (Soeroso, 2007)
2.1.3 Patofisiologi
Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang dan
progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami
kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi
sendi.
Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang merupakan unsur
penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik tertentu.
Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein yang
membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang
rawan.Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan,
seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis.Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan. Hal ini
disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan ruang sendi
atau kurang digunakannya sendi tersebut.
2.2 Pengkajian
Adapun lingkup pengkajian yang dilakukan pada klienadalah sbb:
1. Data demografi/identitas klien antara lain nama, umur, jenis kelamin, agama,
alamat, pekerjaan
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama: Pasien mengelukan sakit pada sendi, lalu persendian pada pagi hari,
aktifitas menurun, lemah.
3. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit,
ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : nyeri sendi karena pergerakan, nyeri tekan, yang memburuk dengan stress
pada sendi, kekakuan sendi pada pagi hari.
Tanda : malaise, keterbatasan ruang gerak, atrofi otot, kulit kontraktur atau kelainan
pada sendi dan otot.
2) Kardiovaskular
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/kaki, missal pucatintermitten, sianotik
kemudian kemerahan pada jari sebelumwarna kembali normal
3) Integritas ego
Gejala : factor-faktor stress akut/kronis missal finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, factor-faktor hubungan social, keputusasaan dan
ketidakberdayaan. Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas diri missal
ketergantungan pada orang lain, dan perubahan bentuk anggota tubuh.
4) Makanan / cairan
Gejala : ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengonsumsi makanan atau
cairan adekuat, anoreksia, dan kesulitan untuk mengunyah.
Tanda : penurunan berat badan, dan membrane mukosa kering.
5) Hygiene
Gejala : berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi secara
mandiri, ketergantungan pada orang lain.
6) Neurosensory
Gejala : kebas/ kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.
Tanda : pembengkakan sendi asimetri
7) Nyeri/kenyamanan dan kekakuan ( terutama pada pagi hari)
8) Keamanan
Gejala : kulit mengkilat, tegang, nodus subkutaneus. Lesi kulit,ulkus kaki, kesulitan
dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumahtangga, demam ringan menetap,
kekeringan pada mata, danmembrane mukosa.
9) Gejala sosial
Gejala : kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran, isolasi.
3.1Metode penelitian
Menurut Iskandar (2008:6) penelitian merupakan sebuah prilaku yang bertujuan
sebagaimana manusia mengerjakan apa pun, ia memiliki tujuan atau target yang hendak
dicapai. Menurut Suharismi Arikunto (2006:149) metode penelitian merupakan salah
satucara untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu juga bagian
yang sangat penting dan sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu pelaksanaan
penelitian karena merupakan panduan bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk
mendapatkan data yang akurat dan benar, dalam hal ini penulis menggunakan metode
deskriptif analisis dengan menggunakan data kualitatif interaktif yaitu penelitian dimana
penulis langsung berinteraksi dengan narasumber melalui wawancara yang mana hasil
wawancara tersebut dianalisis dengan menggunakan uraian-uraian, tidak dengan angka-
angka. Alasan penulis menetapkan metode deskriptif analisis dengan menggunakan data
kualitatif interaktif ini adalah:
1. karena untuk mendapatkan data, penulis harus menjumpai para narasumber dengan
cara tatap muka langsung untuk mendapatkan faktanya.
2. karena aspek yang diteliti dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
uraian-uraian agar mendapatkan fakta yang akurat m Menurut Iskandar (2010:60)
metode deskriptif merupakan penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena
atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel
mandiri, baik suatu variabel atau lebih (independent) berdasarkan indikator-
indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau
penghubungan antara variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi
dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenan dengan masalah variabel
yang diteliti.
3.2 Lokasi
Menurut Hamid Darmadi (2011:52) lokasi penelitian adalah tempat dimana proses
studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung.
Menurut Wiratna Sujarweni (2014:73) Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian itu
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017a. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia – Definisi dan
Indikator Diagnostik. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga Revisi. DPP PPNI. Jakarta. Dilihat pada
tanggal 27 Januari 2021 pada pukul 15.00 WIB.
smaningsih, I. S., Dan I. Selviani. 2018. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Osteoarthritis
Genue Bilateral Dengan IntervensiNeuromaskular Taping Dan Strengthening Exercise Untuk
Meningkatkan Kapasitas Fungsional. Jurnal Ilmiah Fisioterapi (JIF). 1(02):39-42. Diakses pada
tanggal 21 Januari 2021 pada pukul 18.30 WIB
Azizah, U. 2019. Analisis Faktor Penderita Osteoarthritis Sendi Lutut Di Poli Ortopedi RSD
DR.Soebandi. Skripsi. Fakulitas Kedokteran Universitas Jember. Jember. Diakses pada
tanggal 22 Januari 2021 pada pukul 16.30 WIB
Fernanda, Y. 2018. Hubungan Faktor-Faktor Penyebab Osteoarthritis Terhadap Nyeri Pada
Lansia Dengan Osteoarthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Malalak Kecamatan Malalak
Kabupaten Agam. Skripsi. Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes Perintis Padang.
Padang. Diakses pada tanggal 21 Januari 2021 pada pukul 20.30 WIB.
Hartoyo, W. 2017. Asuhan Keperawatan Lansia Pada Pasien Osteoarthritis Dengan Masalah
Keperawatan Hamatan Moilitas Fisik Di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya. KTI.
Program DIII Keperawatan Fakulitas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Surabaya. Diakses pada tanggal 21 Januari 2021 pada pukul 18.30 WIB
Indraswari, P. 2018. Peangaruh Masase Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)
Terhadap Nyeri, Kekakuan Sendi, Keterbatasan Fungsi Pada Lansia Dengan
Osteoarthritis.Tesis. Fakulitas Keperawatan Universitas Airlan gga. Surabaya. Diakses pada
tanggal 28 Januari 2021 pada pukul 23.30 WIB