PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka. Ilmu yang
dengan perubahan dan yang dibentuk kedua kondil femur yang bersendi
palestina.blogspot.com/).
untuk mendapatkan radiograf yang lebih informatif dari sendi lutut pada
1
space sendi lutut yang cidera dengan sendi lutut stabil. Oleh karena itu
berpasangan. Posisi weight bearing ini akan menampakkan keadaan sendi lutut
radiologi RSUD Salatiga pemeriksaan sendi lutut atau genu dengan kasus
dengan posisi pasien supine, hal ini dikarenakan pasien non kooperatif.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
RSUD Salatiga.
digunakan.
D. Manfaat Penulisan
1. Penulis
2. Institusi
osteoarthrosis.
3. Pembaca
osteoarthrosis.
3
E. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi
yang halus pada femur dan di atas itu patela meluncur sewaktu sendi
2009).
Keterangan
1. Permukaan patella
2. Ligamen cruciatum posterior
3. Ligamen cruciatum anterior
4. Meniscus medial
5. Meniscus lateral
6. Ligamen kollateral fibular
7. Ligamen kollateral tibial
5
Gambar 1. Anatomi sendi lutut dari posisi anterior (Ballinger, 2003).
Keterangan:
Keterangan:
1. Femur
2. Patella
3. Meniscus
4. Cairan sinovial
5. Meniscus
6. Kartilago articular
7. Tibia
a. Tulang Rawan
yang terdiri atas sel kondrosit dan matriks. Matriks tulang rawan
6
amorf (http://rahmatnani.wordpress.com/2012/02/20/tulang-
rawan/).
lutut dan siku bekerja seperti bantal dalam tulang dan membantu
(http://smabiologi.blogspot.com/2013/07/fungsi-tulang-rawan-
kartilago.html).
b. Meniscus
condylus femoris.
(http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3476/1/a
natomi-fitriani.pdf).
c. Cairan Sinovial
7
Cairan sinovial adalah cairan bening lengket yang
sinovial/).
seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95% air dengan pH 7,4
d. Membran Sinovial
(http://en.wikipedia.org/wiki/Synovial_membrane).
2009).
e. Bursa
8
Bursa sendi merupakan suatu tube seperti kantong yang
(http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3476/1/a
natomi-fitriani.pdf).
f. Ligamen
9
Ligamentum cruciata adalah dua ligamentum intra
sendi. Ligamentum ini terdiri dari dua bagian yaitu posterior dan
(http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3476/1/a
natomi-fitriani.pdf).
2. Fisiologi
tepat sesuai satu dengan lainnya, sendi lutut dikelilingi ligamen yang
sangat kuat pula (inilah syarat terpenting). Ligamen dan otot inilah
yang membuat sendi lutut menjadi sendi terkuat dan paling stabil
dapat berkembang dengan baik. Otot- otot utama yang bekerja pada
lutut adalah, ekstensi otot kuadrisep femoris, fleksi otot paha dan
B. Osteoarthrosis
10
Osteoarthritis dikenal juga dengan nama osteoarthritis merupakan penyakit
sendi panggul dan lutut. Osteoarthrosis terjadi secara pelahan dan progesif
memperburuk rawan sendi dan terbentuknya taji atau osteofit pada tepi-
pembengkakan sendi.
rawan sendi dan tulang subkondral, dimana terjadi erosi dan permukaan
sendi sehingga menjadi kasar dan timbul osteofit, sehingga celah sendi
sendi.
11
Gambar 4. Sendi lutut normal dan sendi lutut yang terserang
osteoarthrosis
(http://www.sympathyc.com/usefulness/Deforming_o
steoarthrosis.html).
Pada osteoarthrosis keterbatasan ROM lutut karena adanya
jaringan di daerah sekitar sendi, kapsul yang mebungkus sendi, dan otot-
rawan sendi yang akan terlepas menjai korpus libera sehingga dapat
(immobilisasi) akibat dari itu semua maka otot- otot disekitar seni akan
menjadi spasme dan lama- kelamaan akan terjadi kelemahan pada otot
palestina.blogspot.com/).
12
C. Teknik Pemeriksaan Genu
a. Posisi Pasien :
1) Posisi pasien
b. Posisi Obyek :
meja pemeriksaan.
diperlukan.
cephalad.
Titik bidik pada titik kurang lebih 0,5 inchi dibawah apek patella.
e. FFD : 100 cm
f. Ukuran kaset : 18 x 24 cm
g. Kriteria gambar :
radiograf.
13
2) Celah femorotibial joint terlihat membuka.
a. Posisi pasien :
b. Posisi obyek :
e. FFD : 100 cm
f. Ukuran kaset : 18 x 24 cm
g. Kriteria gambar :
14
1) Distal femur, proksimal tibia dan fibula serta patella terlihat
dalam radiograf.
yang sesuai dengan keadaan normal secara anatomis dari sendi lutut
(Ballinger, 2003).
a. Posisi pasien :
b. Posisi obyek :
15
Arah sinar horizontal tegak lurus kaset / film, 5 0 – 100 caudad
Titik bidik pada titik pertengahan antara kedua lutut setinggi 0,5
e. FFD : 100 cm
f. Ukuran kaset : 24 x 30 cm
g. Kriteria gambar :
16
Menurut BAPETEN, proteksi radiasi adalah tindakan yang
falsafah-dan-asas-asas.html).
radiologik
(Rasad, 1992)
17
e. Akomodasi mata sebelum melakukan pemeriksaan sinar tembus
BAB III
A. Hasil Penelitian
1. Ilustrasi Kasus
Nama : Ny. A
Umur : 66 Tahun
Alamat : Sraten
2. Riwayat Pasien
2013. Pasien merasakan nyeri pada kedua lututnya dan lutut sebelah
18
kanan mengalami pembengkakan. Pada hari Minggu 6 Oktober 2013,
3. Posedur Pemeriksaan
a. Persiapan Alat
1) Pesawat sinar-x
19
Gambar 9. Imaging Plate
5) Film ukuran 24 x 30 cm
20
Gambar 12. Kotak film ukuran 24 x 30 cm.
b. Persiapan Pasien
dilakukan.
4. Teknik Pemeriksaan
a. Proyeksi AP
1) Posisi Pasien :
2) Posisi Obyek :
imaging plate
3) Central Ray ( CR ) :
21
Vertikal tegak lurus terhadap imaging plate
4) Central Point ( CP ) :
5) FFD : 100cm
8) Hasil radiograf :
b. Proyeksi Lateral
1) Posisi Pasien :
2) Posisi Obyek :
22
c) Fleksikan genu (semampu pasien)
3) Central Ray ( CR ) :
4) Central Point ( CP ) :
5) FFD : 100 cm
8) Hasil radiograf :
5. Pengolahan Film
23
a. Registrasikan ID pasien pada CR untuk menyimpan hasil file
identitas pasien.
a. Hasil :
punch of lesion
24
b. Kesan :
tendinosis
B. Pembahasan
berdiri.
proyeksi AP dan lateral perbandingan dengan posisi pasien supine, hal ini
25
posisi objek tidak true lateral sehingga gambaran radiograf yang tampak
adalah oblique.
memberi informasi bagi yang tidak berkepentingan untuk keluar dari area
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
26
3. Ada kelebihan dan kelemahan dari proyeksi AP dan lateral
a. Kelebihan :
b. Kekurangan :
B. Saran
Apabila ada permintaan foto rongten sendi lutut atau genu pada
27
pasien tidur supine di atas brankar. Bagian genu sampai tungkai bawah
diberi pengganjal sebagai fiksasi agar posisi objek true lateral. Letakkan
kaset atau imaging plate pada sisi lateral genu, atur supaya imaging plate
dapat berdiri tegak dan pastikan seluruh bagian objek tercover, posisikan
genu pada pertengahan imaging plate, arah sinar yang digunakan adalah
horizontal tegak lurus dari sisi medial. Lakukan hal yang sama untuk
pasien. Apron ditarik sedikit ke atas agar tidak menutup objek dan
DAFTAR PUSTAKA
28
Lumongga, Fitriani. Sendi Lutut. http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3476/1/anatom
i-fitriani.pdf, 2004, diakses pada tanggal 8 Oktober 2013.
Pearce. E. C. Alih Bahasa oleh Sri Yuliani Handoyo. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis, Edisi ke- 33. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2009.
Sloane, Ethel. Alih Bahasa oleh James Veldam. Palupi Widyastuti, SKM (ed).
Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Kedokteran, 2004.
29
Tamie, DW. Osteoarthrosis. http://stopwarofisrael-palestina.blogspot.com/, 26
Januari 2009, diakses pada tanggal 14 oktober 2013.
30