Dosen :
Dr. Ir. Hj. Rusmini B., AIM, MM
2
3) Kalibrasi pada saat pesawat selesai diperbaiki.
4) Kalibrasi pada saat pesawat lama tidak dipakai dan
parameter-parameternya tidak menunjukkan nilai yang
sesuai.
3
c. PC / komputer yang telah terinstal software ortigo.
d. Kabel penghubung antara piranha dengan PC /
komputer yang telah terinstal software ortigo.
e. Kabel penghubung antara piranha dengan mA probe.
4
Tidak perlu mengkalibrasi setiap nilai parameter yang
ada. Cukup mengambil nilai KV terendah, menengah,
dan tertinggi untuk kalibrasi KV dan nilai mAs
terendah, menengah, dan tertinggi untuk kalibrasi
mAs.
Nilai KV tertinggi yang dimaksud bukan nilai tertinggi
pada setting pesawat rontgen, akan tetapi merupakan
nilai setting tertinggi yang biasa digunakan dalam
pemeriksaan di rumah sakit tersebut.
h. Setting software ortigo pada komputer sesuai dengan
parameter pada pesawat rontgen.
i. Siapkan dan gunakan alat pelindung / proteksi radiasi
(apron, shielding, dsb)
j. Lakukan expose awal untuk pengecekan apakah letak
penyinaran sudah tepat berada pada central detector.
Apabila pada saat expose pada komputer terlihat angka
1, maka berarti posisi piranha sudah benar. Apabila
terlihat angka yang enyimpang jauh dari angka 1, maka
lakukan pengaturan ulang pada kolimator maupun
piranha.
k. Selanjutnya atur KV pada nilai terendah dan tentukan
nilai mAs, misalkan KV = 50 KV dan mAs = 20 mAs.
l. Lakukan expose dengan menekan hand-switch setengah,
setelah 3 detik tekan full-switch. Lalu perhatikan nilai
hasil pengukuran yang ditampilkan pada software
ortigo. Catat nilai hasil pengukuran.
m. Lakukan pengukuran sebanyak 3x (optimalnya 6x).
n. Selanjutnya atur KV pada nilai menengah dengan nilai
mAs konstan, misalkan KV = 70 KV dan mAs = 20 mAs.
o. Lakukan expose dengan menekan hand-switch setengah,
setelah 3 detik tekan full-switch. Lalu perhatikan nilai
hasil pengukuran yang ditampilkan pada software
ortigo. Catat nilai hasil pengukuran.
p. Lakukan pengukuran sebanyak 3x (optimalnya 6x).
q. Selanjutnya atur KV pada nilai tertinggi yang biasa
digunakan dengan nilai mAs konstan, misalkan KV = 90
KV dan mAs = 20 mAs.
r. Lakukan expose dengan menekan hand-switch setengah,
setelah 3 detik tekan full-switch. Lalu perhatikan nilai
hasil pengukuran yang ditampilkan pada software
ortigo. Catat nilai hasil pengukuran.
5
s. Lakukan pengukuran sebanyak 3x (optimalnya 6x).
t. Setiap pengukuran diberi jeda selama 1-3 menit agar
filament tidak panas sehingga mesin tidak cepat rusak.
u. Analisis hasil pengukuran.
v. Lakukan Pengambilan keeputusan.
Rumus Perhitungan :
𝑫𝒆𝒗𝒊𝒂𝒔𝒊
𝑷𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑲𝑽 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒊𝒏𝒈
5) Batas Toleransi
Batas maksimum toleransi yang diperbolehkan adalah
10%.
6) Pengambilan Kesimpulan
Jika hasil kurang dari sama dengan batas toleransi
(≤10%), maka ALAT LAIK PAKAI.
Jika hasil melebihi batas toleransi (>10%), maka ALAT
TIDAK LAIK PAKAI.
(terlampir)
6
Lampiran 1
Pesawat Rontgen
1) Nama Alat : Pesawat Rontgen X-Ray Mobile
2) Merk : Philips
3) Model/Tipe : Practix 160
4) Nomor Seri : P3-1023
5) Buatan Negara : Itali
6) Tahun Pemasangan : 2010
Alat Ukur
1) Nama Alat Ukur : X-Ray Multimeter
2) Merk : Piranha
3) Model/Tipe : RT-1
4) Nomor Seri :-
7
III. HASIL PENGUKURAN
𝟑, 𝟔 % + 𝟑, 𝟏𝟎𝟗 % + 𝟑, 𝟗𝟖𝟏𝟒 %
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝑹𝒂𝒕𝒂 𝑷𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 =
𝟑
1
2
IV. KESIMPULAN