0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang dosimetri radiasi yang merupakan pengukuran dosis serap atau laju dosis dari interaksi radiasi dengan materi menggunakan alat dosimeter seperti ionization chamber atau Geiger Muller. Dosimeter harus memiliki karakteristik seperti absolut, presisi, akurasi, range dosis dan laju dosis, stabilitas, serta tidak bergantung pada energi. Satuan yang digunakan untuk mengukur dosis dan paparan radiasi antara lain Gray,
Dokumen tersebut membahas tentang dosimetri radiasi yang merupakan pengukuran dosis serap atau laju dosis dari interaksi radiasi dengan materi menggunakan alat dosimeter seperti ionization chamber atau Geiger Muller. Dosimeter harus memiliki karakteristik seperti absolut, presisi, akurasi, range dosis dan laju dosis, stabilitas, serta tidak bergantung pada energi. Satuan yang digunakan untuk mengukur dosis dan paparan radiasi antara lain Gray,
Dokumen tersebut membahas tentang dosimetri radiasi yang merupakan pengukuran dosis serap atau laju dosis dari interaksi radiasi dengan materi menggunakan alat dosimeter seperti ionization chamber atau Geiger Muller. Dosimeter harus memiliki karakteristik seperti absolut, presisi, akurasi, range dosis dan laju dosis, stabilitas, serta tidak bergantung pada energi. Satuan yang digunakan untuk mengukur dosis dan paparan radiasi antara lain Gray,
Dosimetri radiasi berhubungan dengan pengukuran dosis serap atau besarnya laju dosis yang dihasilkan dari interaksi radiasi dengan materi. Alat untuk mengukur laju dosis ini disebut dosimeter. Pengukur laju dosis salah satunya ionization chamber dan Geiger Muller. Karakteristik yang harus dimiliki dosimeter: a. Absolut b. Presisi dan akurasi c. Range dosis d. Range laju dosis e. Stabilitas f. Ketergantungan terhadap energi Dosimeter yang absolut dapat digunakan untuk mengukur radiasi tanpa mengkalibrasi dosimeter tersebut pada alat pengukur sejenis. Tipe dosimeter absolut yang umum digunakan yaitu dosimeter kalorimetric, ionization chamber dan Fricke ferro sulfat dosimeter.
Presisi dihubungkan dengan standar deviasi pada
pengukuran berulang. Apabila standar deviasi bernilai kecil maka presisi tinggi. Akurasi pengukuran berhubungan dengan aspek2 error dalam pengukuran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam dose
range: •Sensitivitas dosis •Limit atas •Limit bawah Range laju dosis: dapat mengukur laju dosis yang sampai pada dosimeter maupun dapat mengukur range laju dosis.
•Per unit dosis serap air (jaringan otot) dalam photon
dan elektron Dosis yang diserap • Gray diterapkan pada semua tipe dosimetri radiasi yang berionisasi 1 Gy = 1 J/kg besar energi yang diserap per satuan massa dalam jaringan • Rad 1 rad = 100 erg/g 1 Gy = 100 rad • Roentgen 1 R = 1 SC/cm3 1 satuan X = 3881 R Penyinaran Satuan penyinaran : suatu ukuran fluks foton berhubungan dengan jumlah energi yang dipindahkan dari medan sinar-x pada suatu satuan massa udara 1 satuan penyinaran : jumlah radiasi gamma atau sinar- x di udara yang membawa 1 Coulomb muatan per kilogram udara 1 satuan X = 1 C/kg udara Untuk foto yang memiliki energi tinggi, penyinaran dinyatakan dengan watt-detik per m2 1 satuan X = 34 Gy Ionization chamber
Sinar-X masuk melewati diafragma
dan berinteraksi dengan udara sehingga terjadi ionisasi. Pada daerah X diukur menggunakan elektrometer untuk mengetahui laju dosisnya.
ionization chamber : bilik ionisasi : Tabung berisi gas
yang digunakan untuk menentukan besar radiasi dengan mengukur jumlah ion yang dihasilkan oleh radiasi tersebut.
Pengukuran dosis yang terserap berdasarkan prinsip
Bragg-Gray dimana jumlah ionisasi yang dihasilkan dalam suatu rongga kecil berisi gas yang terdapat dalam suatu medium penyerap padat akan sebanding dengan energi yang terserap zat padat tersebut Geiger Counter
Suatu instrumen yang dapat mendeteksi dan mengukur
intensitas radiasi, seperti partikel dari material radioaktif Konversi paparan dan dosis dalam udara KERMA (kinetic energy released per unit mass, ditekankan pada pengurangan energi dari berkas radiasi pengion tidak langsung (sinar X atau radiasi gamma) untuk menghasilkan elektron sekunder. Dosis absorpsi berkaitan dengan energi elektron sekunder yang dideposit dalam medium Hubungan antara dosis dalam medium dan dalam udara Dosis pasien diukur pada permukaan -tempat berkas sinar X datang/masuk tubuh (surface entrance dose) -tempat berkas sinar X meninggalkan tubuh (surface exit dose) Dosis pasien dalam radiologi diagnostik Informasi dosis pasien diperlukan untuk memperkirakan risiko radiasi, sehingga dilakukan optimasi agar dosis pasien minimum namun tidak mengurangi kualitas citra.
ESD (entrance surface dose) diukur langsung dengan
TLD (thermoluminiscent dosimeters). Perkiraan dosis ditentukan secara tidak langsung dengan pengukuran paparan.