Anda di halaman 1dari 30

1

Apa itu Quality Control ?

Bagaimana program ini


berhubungan dengan pesawat
CT Scan ?
Quality Control /QC

• Program berkala untuk menguji kinerja


pesawat CT scan dan membandingkannya
dengan standar yang ada.
Jika pesawat CT scan bekerja
optimal, kemudian langkah yang
harus dilakukan adalah mencari
masalah yang timbul berkaitan
dengan kinerja pesawat.
Tujuan QC
• Memastikan kualitas yang baik dari hasil
gambar CT scan. Kualitas terbaik akan
memberikan informasi maksimum kepada
dokter radiologi,
• Meningkatkan keakuratan diagnosa dan
akhirnya memberikan fasilitas maksimum
kepada pelayanan pasien.
QA Vs QC
QA QC
• Untuk mengukur kinerja • menindaklanjuti
pesawat CT scan langkah-langkah yang
• untuk memastikan telah ditempuh dalam
pesawat CT scan bekerja Quality Assurance
dengan baik diperlukan untuk
menyelasaikan masalah.
Pengantar

• Computed Tomography (CT) mulai digunakan secara klinis mulai tahun


1972;
• Pengembangan pada meja pemeriksaan, kombinasi rotasi tabung dan
gerakan meja, kemudian menambah detektor, mengurangi lebar slice dan
menambah jumlah slice ;
• CT scan dapat image yang baik hampir semua bagian tubuh (jaringan
lunak, tulang, organ dsb.)

7
Influences on CT Image Quality

CT Image Quality
Patient
System

User
Operator Parameter vs Kualitas

Focal Spot Size


HEAT
Slice Thickness
DETAIL
Matrix Size
NOISE
Field of View

Filter Algorithma

PATIENT mAs
HEAT
DOSE kV
7 parameter scan QC (ACR)
• Positioning accuracy
• CT accuracy
• Image thickness
• Low contrast resolution
• High contrast (spatial)
resolution
• CT number uniformity
• Image noise
KUALITAS CITRA
A. Maksud: Menilai Kemampuan sistem CT dalam menghasilkan citra.;
B. Parameter yang diuji :
1) CT Number
• Konsistensi CT Number
oROI pusat dan ROI Tepi
oUniformity (keseragaman pusat dan tepi)
• Linearitas CT Number
2) Resolusi Kontras Tinggi;
3) Kesesuaian tebal slice.
11
Phantom Citra CT

CATPHAN 600
CATPHAN 500

ACR CT PHANTOM

12
Phantom Citra CT

Gambar "A" digunakan untuk resolusi kontras tinggi, skala kontras, ketebalan
irisan, dan akurasi laser.
Gambar "B" digunakan untuk mengukur pendeteksian kontras rendah. Gambar
"C" digunakan untuk mengukur noise dan uniformity
Phantom
Peralatan
Phantom kualitas citra
 Bawaan alat, biasanya disesuaikan
dengan software QC didalam
komputer CT scan
 Buatan sendiri atau merk lain
(CATPHAN, ACR/CT, IMPACT,
AAPM, dll)
Phantom yang digunakan sebaiknya
mampu untuk menentukan :
 Noise dan uniformity
 CT number
 Resolusi spasial
 Ketebalan slice
 Resolusi high dan Low contrast
Penentuan CT Number, Noise, dan Uniformitas Citra
 Untuk mengetahui tingkat konsistensi daya tembus sinar x terhadap
material air.
 Citra CT Scan dari phantom uniform harus bebas dari streaking dan
artefak
• Peralatan : Phantom resolusi CT Scan
• Metode : Siapkan Pesawat CT Scan; Letakkan phantom pada pusat
rotasi gantry dengan laser penanda, pastikan posisi phantom sesuai
indikator: HEAD, FOOT, TOP; Pastikan laser penanda mengenai
phantom berada pada posisi/indikator yang tepat pada ketiga
sisinya: sagital (x-axis, kanan/kiri), axial (z-axis, kepala/kaki) dan
koronal
(y-axis, atas/bawah); lakukan scaning.
 Lakukan rekonstruksi ROI (modul 3) hasil citra pada 5 (lima) area :
tengah, atas, samping kanan, bawah dan kiri dengan pengaturan
WW=400, WL=0.

 Catat jumlah nilai mean HU (CT number) dan standar deviasi (SD=noise)

Nilai Lolos Uji


Rerata ROI CT number ≤ ± 4 CT
Keseragaman pusat dan tepi Δ CT ≤ ± 2 CT
Keseragaman noise (antar ROI tepi) ≤ ± 2 CT
PENGUJIAN FLATNESS CT NUMBER

 Disebut juga uji uniformity (keseragaman )


 Untuk mengetahui keseragaman bentuk citra
yg diperoleh dari hasil akuisisi dan pengolahan
citra program CT Scan
 Bertujuan dan berkaitan dengan persyaratan
untuk nilai masing-masing pixel pada
homogenitas gambar obyek menjadi sama
dalam batas yang sempit dari berbagai obyek
• Perbedaan rata-rata CT number antara tepi dan daerah
pusat dari homogenitas obyek harus kurang atau sama
dengan 8 HU.
• Apabila perbedaannya lebih besar dapat disebabkan
karena gejala fisik dari pancaran yg kuat / beam
hardening (Jaengsri, 2004).
• Menurut seeram (2001) frekuensi pengujian terhadap
uniformity atau flatness CT number dilakukan frekuensi
tahunan
• Batas yg diterima : apabila CT number berbeda lebih dr 5
dari rata-rata, maka bayangan tidak datar. Apabila CT
number ditengah (tinggi )dan di pinggir atas (rendah)data
gambaran akan berbentuk cupping.
PENGUJIAN FLATNESS CT NUMBER
• Menurut American Colledge of Radiology Acceptance
(ACR) kriteria perbedaan antara rata-rata CT number di
tengah dan di tepi kurang dari 5 HU untuk keempat
posisi tepi.

• Nilai CT number di tengah antara -7 HU dan +7 HU


dengan ± 5 HU (Papp, 2002)
• Menggunakan protokol abdomen dewasa
• Window width = 100
• Window width = 0
• No image artefacts
PENGUJIAN FLATNESS CT NUMBER
• Uniformity mengacu pada kemampuan CT Scanner untuk
menghasilkan Jumlah CT yang sama dari ROI dalam obyek
homogen.
• Water phantom sederhana dengan diameter 20 cm dapat
digunakan untuk mengukur noise dan uniformity CT Scan.
• Modul 3 dari penggunaan phantom ACR yg digunakan untuk
menilai image uniformity
Prosedur

1. Mengambil scan melalui phantom air dan


posisikan kursor diatas gambar yg dihasilkan
dalam tiga lokasi yang berbeda
2. Kursor harus diposisikan di tengah, di bagian
atas dan sisi gambar
3. Di setiap lokasi kursor , lakukan pengukuran
ROI dan merekam standar deviasi dan CT
number
Test – Image Uniformity
1. Scan dengan menggunakan protokol abdomen dewasa
2. untuk klinis 120 kVp, 300 mAs, ketebalan slice 8 mm; (uji kesesuaian dr Bapeten)
3. Display diatur dg WW 100 dan WL 0
4. Menempatkan ROI sekitar 20 mm di tengah gambar dan
catat HU dan standar deviasinya
4. Ukur dengan cara yang sama di tepi perifer dari phantom di
posisi 12, 3, 6 dan 9 . Catat HU dan standar deviasinya untuk
setiap ROI
5. Tentukan nilai rata-rata CT number (HU) dan standar deviasi
piksel dalam ROI sebagai nilai noise
6. Bandingkan nilai rata-rata CT number antara ROI pusat dan
ROI tepi
7. Ulangi untuk 3 posisi tepi yang lain .
PROSEDUR UJI BATAS LOLOS UJI

1. Cari gambar terbaik pada modu;Atur WW=100 1. Ke-5 ROI harus


dan WL = 0. memiliki nilai HU yang
2. Buat ROI lingkaran dengan luas 200mm2, sama, Perbedaan nilai
kemudian letakkan pada pertengahan Citra HU antara 5-7 HU dari
nilai HU ROI yang
3. Buat empat buah ROI dengan ukuran yang sama berada di pertengahan
dan letakkan di samping kanan, kiri, atas, bawah maka dikategorikan
dari ROI yang berada di pertengahan citra. Deviasi Minor.
4. Catat nilai nilai Mean CT number dari ke-5 ROI 2. Perbedaan nilai HU > 7
yang telah dibuat, catat juga nilai Standar Deviasi HU dari nilai HU ROI
dari ROI yang berada di pertengahan citra. yang berada di
Lanjutan
Pengujian CT Number

Faktor Teknis
Jenis fantom
Ukuran dan material fantom
Tipe scan: axial/helical
kVp
mA
Waktu (s)
mAs
FOV
Tebal Slice

Hasil Pengukuran CT Number (HU) dan Noise (Deviasi Standar)


CT Number
Pusat citra fantom
Noise
CT Number
Jam 12
Noise
CT Number
Jam 3
Noise
CT Number
Jam 6
Noise
CT Number
Jam 9
Noise

CT Number (HU)
CT Number Pusat Citra
CT Number pada pusat citra fantom
Baseline
Deviasi
Batas toleransi Deviasi terhadap baseline kurang dari 4 HU

Noise (Deviasi standar)


Noise pada pusat citra fantom
Baseline
Deviasi
Batas toleransi Deviasi terhadap baseline kurang dari 2 HU

Uniformitas citra
Jenis fantom
pengukuran Deviasi
Selisih CT Number pada pusat – jam 12
Selisih CT Number pada pusat – jam 3
Selisih CT Number pada pusat – jam 6
Selisih CT Number pada pusat – jam 9
Batas toleransi Deviasi terhadap baseline kurang dari 2 HU

28
Analisis

Kesesuaian
Terima kasih
Atas perhatiannya,

30

Anda mungkin juga menyukai