Anda di halaman 1dari 55

Kendali Mutu CT Scan

Whorkshop Quality Control CT Scan dan MRI


D-IV Teknik Radiologi, Poltekkes Semarang
Semarang, 22 Agustus 2010

Oleh :
Wahyu Widhianto S.Si.
PT Quantum Inti Akurasi
Telp : (6221) 5324238, 5326575
Email : wahyu_widhi@dnet.net.id
Proses Kendali Mutu
Pemilihan peralatan sesuai dengan tujuan
Pemilihan Peralatan penggunaan

Memastikan peralatan yang telah diinstall sesuai


Test Penerimaan spesifikasi dan aman digunakan pada pasien
Dan Instalasi

Prosedur Evaluasi yang periodik, untuk memastikan


Kendali Mutu performa peralatan reliable dan berkelanjutan

(Shepard et al, 2002)


Grafik analisa trend alat
Batas kerusakan
Batas toleransi
pengukuran

Baseline

Batas toleransi
Batas kerusakan

Waktu
Dengan kendali mutu, dapat dilakukan pencegahan sebelum alat mengalami kerusakan
Pioneer CT Scan
Credit to :

Johann Radon Wilhelm Conrad AllanMacLeod Sir Godfrey


Röntgen Cormack Hounsfield

Sumber : (Thorsted, 2008)


Prinsip CT Scan
y

z
Prinsip CT Scan
y

z
Prinsip CT Scan
y

detector source

x
Prinsip CT Scan
y
y’
x’

θ
x
Prinsip CT Scan
y

Transformasi Radonx
Transformasi Radon
Nama Radon diambil dari penemunya seorang matematikawan asal austria J. Radon
tahun 1917

Back projection transformasi radon

Transformasi radon dari 180⁰


(matlab help/radon)
Prinsip CT Scan

Bac
k war
n
tio dp
roje
c
oje

cti on
pr
ard
rw
Fo

(matlab help/radon)
Kendali Mutu CT Scan menurut
AAPM Report no. 74
Image
Slice Thickness
Image QC
CT Number Scale
Noise
Low Contrast
Bulanan
Artifacts Detectability
dan 2 x
harian pertahun Dose Profile
Image Width
Uniformity Slice position
accuracy
Water
CT Number Spatial Resolution
Accuracy
Hard copy
film Dosimetry
(Shepard et al, 2002)
Alat dan Bahan

Alat Ukur Radiasi dan Phantom Dosimetry

Phantom Image Quality / Performance Phantom


Phantom CT Performance
Phantom CT
Performance terdiri
dari beberapa
bagian, salah
satunya water
phantom untuk
pengukuran Noise,
artifact,
uniformity dan CT
number accuracy of
water
Image Noise/derau citra
Jika mencitrakan sebuah objek dengan material
yang seragam (uniform) seperti water bath,
kemudian kita mengamati CT-numbers pada suatu
bagian pada citra, ternyata CT number tidak sama
persis namun bervariasi di sekitar nilai rata-rata.
Variasi tersebut adalah noise system, (Judy, P.F Ph.D,
dkk., 1977)

(Thorsted, 2008)
Image Noise/derau citra
10 10 10 12 10 10

11 10 11 12 10 11

10 11 10 10 11 10

10 9 10 10 10 10

9 10 11 10 10 10

10 10 10 10 10 10

Standard deviasi

= 0,63
Artifact
Ring Artifact = dikarenakan kegagalan / defect
salah satu detector menangkap sinyal (terjadi
pada CT Scan generasi ketiga)

ketika scannogram, posisi detector yang


mengalami defect tetap, nampak seperti garis
vertical

Pada citra axial, defect detector yang gagal


menangkap sinyal mengakibatkan daerah tersebut
tidak dapat direkonstruksi menjadi citra.
Akibatnya muncul gambaran mirip cincin “ring”.
(Thorsted, 2008)
Uniformity/keseragaman
Nilai CT number dari obyek yang
uniform hendaknya sama pada setiap
daerah citra

Cupping effect = beam hardening artifact


menyebabkan citra tidak uniform
Uniformity/keseragaman
Beam Hardening = Karena detektor
menangkap nilai integral sinar-x yang
melewati ketebalan obyek tertentu dari
berbagai arah yang berbeda, maka pada suatu
obyek tertentu didapatkan data yang tidak
sama. Ketidak samaan tersebut
mengakibatkan projeksi balik yang tidak sesuai
satu sama lain.
CT number of water

Attenuasi sinar-x oleh bahan

CT Number=CT-Value=Hounsfield Unit (HU)


Citra water phantom harusnya
memiliki nilai HU = 0
Phantom CT Performance
Bagian lain dari CT
Performance
Phantom dapat
dibongkar pasang.
Tergantung parameter
yang hendak diukur.
Parameter tersebut
antara lain :
slice image thickness,
CT Number Scale, Low
contrast detectability
dan Spatial resolution
Slice Image Thickness/Ketebalan Irisan
Citra

Hasil scanning

Semakin tebal irisan (z),maka


garis akan semakin panjang

Tampak atas
Slice Image Thickness/Ketebalan Irisan
Citra

FWHM = Full Width at Half Maximum


Menyatakan kelanjutan suatu fungsi,
dijelaskan sebagai selisih dua nilai ektrim dari
variable yang independen, dimana variable
dependent-nya sama dengan setengah nilai
maksimum (Wikipedia)
Slice Image Thickness/Ketebalan Irisan
Citra
25

20
Maximum = 20
Half Maximum = 10
15

FWHM
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 8 10 14 16 19 20 16 14 10 8 2
5
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Slice Image Thickness/Ketebalan Irisan
Citra

θ
FWHM

Slice thickness=Z (mm) = FWHM x tan θ


CT Number Scale/skala CT Number
CT Number Scale/skala CT Number
KeV Teflon Udara LDPE Acrylic Air
40 0.556 0 0.209 0.277 0.268
50 0.447 0 0.191 0.244 0.227
60 0.395 0 0.181 0.227 0.206
62 0.386 0 0.179 0.224 0.203
64 0.380 0 0.178 0.221 0.200
66 0.374 0 0.177 0.219 0.197
68 0.370 0 0.175 0.217 0.195
Koefisien 70 0.363 0 0.174 0.215 0.193
atenuasi 72 0.359 0 0.172 0.215 0.191
terhadap 74 0.355 0 0.171 0.211 0.189
energi 76 0.351 0 0.170 0.210 0.187
foton 78 0.346 0 0.168 0.208 0.185
80 0.342 0 0.167 0.207 0.184
90 0.328 0 0.163 0.199 0.177
100 0.315 0 0.158 0.194 0.171
CT Number Scale/Skala CT Number
Teflon Udara LDPE Acrylic Air
0.363 0 0.174 0.215 0.193
Low Contrast Detectability

Phantom berisi object dengan


kontrast kurang dari 1% (10 HU)

Phantom berupa silinder dengan


diameter yang bervariasi

Pengamatan secara qualitative


banyaknya object yang nampak
jelas, dengan menggunakan
parameter yang sama secara
periodik
Spatial Resolution / Image Sharpness

Phantom berisi object lingkaran .


Setiap
Grup object terdiri dari 5
lingkaran dengan diameter yang
sama. Grup berikutnya memiliki
diameter yang lebih kecil

Pengamatan secara qualitative,


citra dikatakan tajam apabila
semua lingkaran dapat dilihat tidak
menyatu dengan lingkaran yang
Resolusi spasial baik Resolusi spasial buruk lain
Slice position Accuracy/ketepatan posisi
irisan

1. Ketepatan laser penunjuk


lokasi
2. Ketepatan positioning
slice berdasar
scannogram
3. Ketepatan pergerakan
meja
Dose Profile Width/lebar profil dosis

y Sistem koordinat pada CT Scan :


Lebar scanning (scan width)
diukur pada sumbu z

z x
Dose Profile Width/lebar profil dosis

Distribusi Dosis sepanjang axis central


(sumbu-Z) atau parralel terhadap sumbu
putar pada satu kali putaran gantry

Scan width/collimation

Geometric Efficiency =

Lebar medan radiasi


Dose Profile Width/lebar profil dosis

Tanpa Phantom

Dengan Phantom
Multi Row Detector CT Scan

Collimation/detector coverage adalah hasil kali jumlah slice dengan ketebalan slice
Helical Scan
Dosimetry

http://hps.org/h
pspublications/a
rticles/dosesfro
mmedicalradiati
on.html
Dosis Radiasi CT Scan
Tabung x-ray

Distribusi Dosis pada Radiografi


konvensional (posisi tabung tetap).
Entrance skin dose lebih besar
dibanding dosis radiasi pada bagian
tubuh sisi sebaliknya. Diilustrasikan
dengan garis warna merah, semakin
tebal garis menunjukkan dosis yang
semakin besar

Obyek

(McNitt-Gray, 2002)
Dosis Radiasi CT Scan

Distribusi dosis dari tabung


yang berputar (mengelilingi
obyek 360⁰).
Lingkaran tebal
mengilustrasikan dosis yang
besar, begitu juga sebaliknya
dengan lingkaran yang tipis.
Distribusi dosis pada
permukaan lebih besar
dibanding pada bagian
dalam.

Distribusi dosis pada phantom


akrilik berdiameter 32
16cm
cm
Dosimetry

CTDI100 = CTDIsepanjang 100 mm

(McNitt-Gray, 2002)
Dosimetry

CTDIW = CTDI rata-rata terdistribusi


dalam penampang
melintang phantom
Pengukuran CTDI

Nilai CTDIvol dan DLP (Dose Length Product) biasanya ditampilkan pada console CT Scan,
Nilai ini merupakan perhitungan secara matematis (bukan hasil pengukuran)
Faktor yang mempengaruhi CTDI
Window width & window level

parameter display harus


constant sepanjang periode
pengukuran Quality Control
Image Quality
Daftar Pustaka
Cederquist, Bjorn, 2008, Evaluation of Two Thin CT Dose Profile Detectors and a New Way to
Perform QA in a CTDI Head Phantom, Goterborg University, Sweden
Dixon Robert L, 2010, Comprehensive Methodology for the Evaluation of Radiation Dose in X-Ray
Computed Tomography (AAPM Report No. 111), American Association of Physicist in Medicine
Handee William R, and Ritenour E Russel, 2008, Medical Imaging Physics, Willey-Diss, New York,
USA.
Judy, P. F. Ph. D, dkk., 1977, Phantoms For Performance Evaluation and Quality Assurance of CT
Scanners, AAPM Report no. 1, Chicago, USA.
Lin Pei-Jan Paul, Beck Thomas J., dkk., 1993, Specification and Acceptance Testing of Computed
Tomography Scanners , AAPM Report no. 39, Chicago, USA.
Shepard S. Jeff, dkk., 2002, Quality Control in Diagnostic Radiology, AAPM Report no. 74, Chicago,
USA.
Thorsted M. Buszug, Prof. Dr., 2008, Computed Tomography : From Photon Statistic to modern
Cone Beam CT, Springer-Verlag Berlin Heidenberg, Germany
McNitt-Gray, 2002, Michael F., AAPM/RSNA Phyisics Tutorial for Residents : Topics in CT Radiation
Dose in CT, RSNA, USA
End Of Session

Anda mungkin juga menyukai