Anda di halaman 1dari 9

Analisis Resolusi Kontras Citra CT Scan menggunakan Phantom American College Of

Radiology (ACR)

Hasnani1, Bidayatul Armynah1, Bualkar Abdullah1


2
Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam2,
Universitas Hasanuddin
*
E-mail: Hasnani@gmail.com, Armynah63@gmail.com

Analysis of Resolution Contrast of CT Scan Image using Phantom American College of


Radiology (ACR)

Hasnani1, Bidayatul Armynah2, Bualkar Abdullah


2
Physics Department Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Hasanuddin University
*
E-mail: Hasnani@gmail.com, Armynah63@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin tentang
resolusi kontras citra CT Scan menggunakan Phantom American College Of Radiology (ACR).
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan nilai resolusi kontras tinggi dan nilai
resolusi kontras rendah serta menentukan pengaruh ketebalan terhadap nilai resolusi kontras.
Penelitian dilakukan bersifat eksprimen yaitu dengan memvariasikan ketebalan slice (3 mm,
5 mm, 8 mm, dan 10 mm), faktor eksposi 120 kVp dan 100 mAs dengan waktu scanning 2
detik, serta ROI berbentuk lingkaran dengan ukuran 2-3 cm untuk menentukan nilai resolusi
kontras rendah. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai resolusi kontras tinggi pada
ketebalan slice yang berbeda-beda yaitu 6 lp/cm dengan nilai lolos uji ≥ 6 lp/cm, sedangkan
nilai resolusi kontras rendah didapatkan yaitu; 1,58; 1,66; 1,97; 2,65 dengan nilai lolos uji > 1.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai resolusi kontras tinggi tidak mempengaruhi
ketebalan slice, sedangkan nilai resolusi kontras rendah mempengaruhi ketebalan slice.

Kata kunci : CT Scan, Ketebalan Slice, Resolusi Kontras Rendah, Resolusi Kontras Tinggi,
Phantom ACR, ROI, Nilai Lolos Uji.

ABSTRACT
The research has been conducted in Radiology Installation Hasanuddin University Hospital on
resolution contrast of CT scan image using Phantom American College of Radiology (ACR).
This research aimed to determine high resolution contrast value and low resolution contrast
value and to determine the effect of slice thickness on resolution contrast value. The research
was experimental which was by varying slice thickness (3 mm, 5 mm, 8 mm, and 10 mm),
exposure factor 120 kVp and 100 mAs with scanning time 2 second, and circle-shaped ROI with
the size of 2-3 cm to determine low resolution contrast value. The result showed that high
resolution contrast value on different slice thickness is 61 p/cm with test value ≥ 6 lp/cm, whilst
low resolution contrast value obtained are; 1,58; 1,66; 1,97; 2,65 with test value > 1. The result
showed that high resolution contrast value did not affect the thickness of slice, whilst low
resolution contrast value did affect the thickness of slice.

Keywords: Slice Thickness, Low Resolution Contrast, High Resolution Contrast, Phantom
ACR, ROI, Test Value.

i
Pendahuluan Sebuah sistem CT Scan terdiri dari
CT Scan merupakan suatu sistem beberapa komponen yaitu,
pencitraan medis yang cukup kompleks a. Sistem Pemindai (Scan System)
sehingga terdapat resiko terjadinya kesalahan b. Meja pemeriksaan pasien.
kalibrasi, kegagalan fungsi sistem pembangkit c. Unit computer pengolah data
dan deteksi sinar-X. Karena itu, pesawat CT d. Konsul pengendali
Scan memerlukan program QC (quality
control) untuk menjamin kualitas citra CT Citra adalah suatu representasi (gambar),
Scan dengan tetap menjaga dosis masih kemiripan atau imitasi dari suatu objek.
berada di bawah batas yang diijinkan. Ditinjau dari segi jenisnya, citra terbagi atas
Program quality control pada pemakaian dua bagian, yaitu : Citra analog, dan citra
pesawat CT Scan menggunakan phantom digital. Citra analog adalah citra yang bersifat
ACR terdiri atas 4 modul. Modul 1 digunakan kontinu. Citra analog tidak dapat
untuk menilai posisi dan keselarasan, akurasi direpresentasikan dalam computer, proses
nomor CT, dan ketebalan slice. Modul 2 konversi analog dihasilkan dari alat-alat
digunakan untuk menilai resolusi kontras analog, seperti CT Scan, web cam, sensor
rendah dan memiliki serangkaian silinder rontgen untuk foto thorax, sensor gelombang
dengan diameter yang berbeda, semuanya pendek pada sistem radar, sensor ultrasound
memiliki perbedaan 0,6% (6 HU). Modul 3 pada sistem USG dan lain-lain.
terdiri dari bahan seragam yang setara dengan Citra digital adalah citra yang dapat
jaringan untuk menilai keseragaman CT diolah oleh computer, citra digital disebut
number. Modul 4 digunakan untuk menilai juga citra diskrit. Metode transmisi sinar X
resolusi kontras tinggi (spasial). Ini berisi dalam pencitraan CT Scan atau projection ada
delapan bar. Pola resolusi: 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dua, yaitu proyeksi geometri parallel (parallel
dan 12 lp/cm. Munculnya karakter evaluasi beam geometry projection) dan proyeksi
citra bergantung pada bagian tubuh yang di geometri kipas (fan beam geometry
scan. projection). Teknik pencitraan CT Scan yang
sekarang berkembang adalah teknik geometri
Penelitian mengenai CT Scan dan kipas. Satu potongan irisan citra atau image
penggunaan phantom ACR dilakukan oleh CT Scan didapat dari hasil pengelohan data
Syidar, (2017). Syidar melakukan analisis sebesar 800 rays dari 1000 sudut proyeksi.
akurasi dan keseragaman CT number dari Sehingga total data transmisi sinar X yang
citra CT Scan (modul 1 dan 3). Dari penelitian diolah hampir mencapai 800.000 data[1].
yang dilakukan belum membahas resolusi Proses akuisisi citra CT Scan diawali
kontras dari citra CT Scan (modul 2 dan 4). oleh proses pengumpulan data awal yang akan
Phantom yang digunakan pada penelitian ini diolah komputer dikenal demgan istilah
sama dengan phantom yang digunakan oleh akuisisi (aquisition). Tabung sinar X berotasi
Syidar. Pada penelitian ini dilakukan 3600 rpm mengelilingi tubuh pasien untuk
pemililihan variasi tebal slice yaitu tebal mengumpulkan data satu irisan (slice)
potongan gambar yang dihasilkan untuk tunggal. Pengukuran data dari transmisi
setiap pemeriksaan. Ukuran tebal slice yang tunggal dilakukan oleh perangkat detektor
dihasilkan dapat diatur pada perangkat dalam satu waktu tertentu yang mengitari
komputer sesuai kebutuhan diagnosis bersifat pasien dinamakan ray pada orientasi tertentu,
digital yang dapat langsung disimpan pada serangkaian seri transmisi sinar X yang
suatu media penyimpanan. melewati pasien dalam proses akuisisi
tomografi inilah yang disebut projection atau
Teori view. Dalam teknik spiral atau helical,
Pesawat CT Scan saat ini menjadi alat pencitraan CT Scan dilakukan dengan pola
bantu pencitraan medik yang berdaya guna irisan demi irisan (slice by slice) dimana
tinggi dan dengan kemampuan yang selalu pengumpulan data dilakukan sekali dalam
dan semakin berkembang. Baik dari segi area scanning[6].
kualitas, gambar, keamanan dosis radiasi dan
akurasi pemeriksaan atau pengukuran[6].

2
Gambar 1 Skema dasar data Akuisisi pada CT
Scan[8]. Gambar 2 Modul phantom ACR

Proses rekonstruksi citra pada CT Scan a) posisi dan keselarasan, akurasi nomor
adalah proses dimana melibatkan beberapa CT, dan ketebalan slice b) resolusi
jenis algoritma yang mengolah data nilai kontras rendah c) keseragaman CT
koefisian attenuasi linier dari jaringan tubuh number d) resolusi kontras tinggi
pasien (objek). Pada CT Scan generasi-
generasi pertama ada dua macam proses Metodologi Penelitian
rekonstruksi proyeksi algoritma interative. Penelitian ini dilaksanakan di Unit
Pada pesawat CT Scan sekarang ini, kedua Instalasi Radiologi Rumah Sakit Universitas
jenis rekonstruksi citra tersebut tidak Hasanuddin Makassar, Jl. Perintis
digunakan lagi disebabkan karena tidak Kemerdekaan Km. 11 Makassar.
menghasilkan citra yang tajam dari suatu Adapun peralatan dan bahan yang
objek. Proyeksi balik juga menghasilkan cacat digunakan dalam penelitian ini ,adalah :
pada citra atau image yang dikenal dengan a. Pesawat CT Scan
istilah Striking Artefact dengan tingkat Spesifikasi pesawat CT Scan yang
kepadatan yang tinggi[6]. digunakan dalam penelitian :
Pencitraan adalah proses untuk 1. Merk Alat : Siemens
menstransformasikan citra analog menjadi 2. Type/model : 8402062
citra digital. Proses mengubah citra analog 3. s/n tabung : 666421176
menjadi citra digital disebut digitalisasi citra,
yaitu digitalisasi spasial yang disebut juga
sampling (penerokan) dan digitalisasi
intensitas yang disebut sebagai kuantisasi[6].
Phantom ACR akreditasi CT (phantom
Gammex 464) adalah sebuah phantom padat
yang berisi empat modul, dan terbuat dari
bahan yang setara dengan air. Setiap modul
berdiameter 4 cm dan berdiameter 20 cm. Ada
tanda pelurusan eksternal yang dicoret dan
dicat putih (untuk merefleksikan lampu
pelurus) pada setiap modul untuk
memungkinkan pemantulan phantom di Gambar 3 Pesawat CT Scan
sumbu axial (sumbu z, kranial / kaudal),
koronal (sumbu y, anterior / posterior), dan b. Phantom American College Of Radiology
sagital (sumbu x, kiri / kanan) arah. Ada juga (ACR)
tanda "HEAD", "FOOT", dan "TOP" pada 1. Merk : Gammex
phantom untuk membantu penentuan 2. Type/ Type : 1-800-Gammex 1
posisi[12].

3
dilakukan penelitian, dilakukan pemeriksaan
pesawat untuk memastikan bahwa kondisi
scan parameter pada pesawat dalam keadaan
siap digunakan. Selain itu harus dipastikan
bahwa pintu masuk ruang pemeriksaan dalam
keadaan tertutup rapat. Selanjutnya scan
parameter diatur pada tegangan tabung 120
kVp, arus tabung 100 mA, waktu scanning 2
second, dan tebal irisan yang dipilih adalah 3
mm, 5 mm, 8 mm, dan 10 mm dengan
Window Width 1300 dan Window Level 500
Gambar 4 Phantom ACR untuk resolusi kontras tinggi, Window Width
100 dan Window Level 0 untuk kesesuaian
Hasil dan Pembahasan tebal slice, Window Width 114 dan Window
Level 114 untuk resolusi kontras rendah.
Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil citra CT Scan
Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan Phantom ACR (Gammex)
menentukan nilai resolusi kontras tinggi, 1. Resolusi Kontras Tinggi dengan Tebal
kesesuian tebal slice dan resolusi kontras Slice 3 mm, 5 mm, 8 mm, 10 mm.
rendah hasil citra CT Scan berdasarkan
perubahan ketebalan irisan (slice thickness)
dengan parameter faktor ekspore arus tabung
(mA), waktu pemindaian (s), dan besar
tegangan (kV) yang tetap. Objek penelitian
adalah phantom yang terbuat dari bahan yang
setara dengan air dengan diameter 20 cm.
Pada phantom ini memiliki empat modul yang
digunakan sebagai objek untuk uji kesesuaian
pada alat CT Scan. Pesawat CT Scan yang
digunakan pada penelitian ini adalah pesawat (a)
CT Scan Merk Siemens yang ada di Instalasi
radiologi Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin.
Pengambilan data dilakukan dengan cara
mengubah variasi parameter scanning yang
mempengaruhi nilai resolusi kontras tinggi,
kesesuaian tebal slice, dan resolusi kontras
rendah, kemudian mengukur resolusi kontras
tinggi berupa pasangan garis (line pair)
dijadikan acuan dalam menentukan resolusi,
(b)
mengukur kesesuaian tebal slice yang
ditunjukkan jumlah kabel yang terlihat di
bagian atas atau bawah gambar dan dibagi
menjadi dua, dan mengukur resolusi kontras
rendah yang ditunjukkan oleh ROI alat
dengan objek phantom. ROI (Region of
Interest) adalah fasilitas software berupa
program aplikasi pada komponen CT Scan
yang digunakan untuk penghitungan nilai
CTN dan image noise, pada monitor tampak
pada tombol tools pilih untuk pengukuran
(c)
ROI dan bentuknya lingkaran. Sebelum

4
3. Resolusi Kontras Rendah dengan Tebal
Slice 3 mm, 5 mm, 8 mm, 10 mm

(d)

Gambar 5 Hasil citra CT Scan resolusi kontras


tinggi dengan variasi ketebalan irisan (a)
(a) slice 3 mm, (b) slice 5 mm, slice
8 mm, (d) slice 10 mm.

2. Kesesuaian Tebal Slice 3 mm, 5 mm, 8


mm, 10 mm.

v (b)

(a) (b)

(c)

(c) (d)
(d)
Gambar 6 Hasil citra CT Scan kesesuaian tebal
slice dengan variasi ketebalan irisan Gambar 7 Hasil citra CT Scan resolusi kontras
(a) slice 3 mm, (b) slice 5 mm, slice rendah dengan variasi ketebalan
8 mm, (d) slice 10 mm. irisan (a) slice 3 mm, (b) slice 5 mm,
slice 8 mm, (d) slice 10 mm

5
Adapun hasil pengukuran nilai resolusi Tabel 4 Nilai Kualitas Citra CT Scan pada Tebal
kontras tinggi, kesesuian tebal slice dan Slice 10 mm
resolusi kontras rendah dari Gambar 5 sampai
7 adalah seperti tabel berikut

Tabel 1 Nilai Kualitas Citra CT Scan pada


Tebal Slice 3 mm

Pembahasan

1. Resolusi Kontras Tinggi


Tabel 2 Nilai Kualitas Citra CT Scan pada Tebal
Slice 5 mm
Gambar 5 merupakan citra yang digunakan
untuk menilai solusi kontras tinggi/resolusi
spatial. Citra yang dihasilkan berisi delapan
pola resolusi: 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 12 lp /
cm. Semakin banyaknya baris yang antara
lubangnya terpisah, menunjukkan bahwa
semakin baik nilai resolusi spasial yang
dihasilkan oleh citra pada pesawat CT Scan.
Hasil penelitian nilai resolusi kontras tinggi
dapat dilihat pada Gambar 8.

Tabel 3 Nilai Kualitas Citra CT Scan pada Tebal


Slice 8 mm

Gambar 8 Grafik nilai resolusi kontras tinggi


Pada Gambar 8 menunjukkan bahwa hasil
pengukuran nilai resolusi kontras tinggi pada
slice 3 mm, 5 mm, 8 mm, dan 10 mm yaitu
untuk slice 3 = 6 lp/cm, slice 5 = 6 lp/cm,
slice 8 = 6 lp/cm, dam slice 10 = 6 lp/cm.
Dalam hal ini tingkat resolusi dari pesawat
CT Scan yang digunakan yaitu 6 lp/cm, yang

6
mana nilai tersebut tidak melebihi batas antara masing-masing silinder sama dengan
toleransinya ≥ 6 lp/cm. Sehingga pesawat diameter silinder. Sebuah silinder 25 mm
CT Scan yang digunakan resolusinya disertakan untuk memverifikasi tingkat
masih baik dalam menghasilkan citra kontras dari silinder ke latar belakang dan
untuk menilai rasio kontras terhadap noise.
kontras tinggi.
Pengukuran dilakukan dengan cara
menghitung mean value dan standar deviasi di
2. Kesesuaian Tebal Slice
dalam ROI yang diletakkan di tengah citra
phantom. Hasil penelitian nilai resolusi
Gambar 6 merupakan citra yang digunakan
kontras rendah dapat dilihat pada Gambar 10.
untuk menilai kesesuian ketebalan slice hasil
pengukuran dengan nilai pada meja kontrol.
Untuk menentukan ketebalan, menghitung
jumlah kabel dilihat di atas atau bawah dan
dibagi menjadi dua. Hasil penelitian nilai
Kesesuaian tebal slice dapat dilihat pada
Gambar 9.

10

7
Kesesuaian Tebal Slice

atas
6 bawah
5
slice atas
slice bawah Gambar 10 Grafik nilai resolusi kontras rendah
4

2 Pada Gambar 10 menunjukkan bahwa nilai


1
resolusi kontras rendah citra hasil scan untuk
0

-1
ketebalan slice 3 mm, 5 mm, 8 mm, dan 10
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
mm yaitu untuk slice 3 mm = 1,58, slice 5
Tebal Slice mm = 1,66, slice 8 mm = 1,97, dan slice 10
mm = 2,65, yang mana nilai tersebut tidak
Gambar 9 Grafik nilai kesesuaian tebal slice
melebihi batas toleransi > 1, sehingga pesawat
Pada Gambar 9 menunjukkan bahwa hasil CT Scan yang digunakan resolusinya masih
pengukuran nilai kesesuaian ketebalan slice 3 baik dalam menghasilkan citra kontras
mm, 5 mm, 8 mm, dan 10 mm dengan nilai rendah.
kesesuaian slice tipe scan atas dan bawah
Hasil penelitian menunjukkan nilai
yaitu untuk slice 3 mm = 3 mm dan 3 mm,
slice 5 mm = 5 mm dan 5 mm, slice 8 = 7,5 resolusi kontras tinggi tidak mempengaruhi
tebal slice ditunjukkan dengan nilai resolusi
mm dan 7 mm, dan slice 10 mm = 9,5 mm
kontras tinggi yang tidak berbeda (sama),
dan 9,5 mm. Sedangkan nilai ∆slice tipe scan
atas dan bawah yaitu untuk slice 3 mm = 0 seperti tampak pada gambar 8 . Nilai resolusi
kontras tinggi pada slice 3 mm, 5 mm, 8 mm,
slice 5 mm = 0, slice 8 = -0,5 mm dan -1 mm,
dan slice 10 mm = -0,5 mm, yang mana nilai dan 10 mm yaitu 6 lp/cm. Nilai ini
menunjukkan bahwa kualitas citra resolusi
tersebut tidak melebihi batas toleransinya ≤
kontras tinggi pada variasi slice thikness
0,5 mm. Sehingga pesawat CT Scan yang
digunakan ketebalan slicenya masih baik menghasilkan penilaian kualitas citra yang
tidak berbeda (sama).
dalam menghasilkan citra.
Tetapi terdapat pengaruh pemilihan
3. Resolusi Kontras Rendah
parameter tebal potongan irisan terhadap hasil
citra resolusi kontras rendah ditunjukkan
Gambar 7 merupakan citra yang digunakan
dengan nilai yang berbeda, seperti tampak
untuk menilai resolusi kontras rendah. Ada
pada Gambar 10. Nilai resolusi kontras
empat silinder untuk masing-masing diameter:
rendah citra hasil scan untuk ketebalan slice
2 mm, 3 mm, 4 mm, 5 mm dan 6 mm. Ruang

7
3 mm, 5 mm, 8 mm, dan 10 mm yaitu 1, 58; akan menghasilkan error yang berupa image
1, 66; 1,97 dan 2,65. Nilai ini menunjukkan yang terlihat pudar, tetapi jika memilih slice
bahwa kualitas citra resolusi kontras rendah setipis mungkin misalkan 3 mm, maka tulang-
pada variasi slice thikness menghasilkan tulang dan jaringan-jaringan terdapat pada
penilaian kualitas citra yang berbeda. voxel individual masing-masing.
Besar kecilnya ukuran tebal slice yang
Hal ini sesuai dengan teori Robb dan digunakan bergantung pada kebutuhan
Morin, bahwa kualitas citra pada CT Scan diagnosis dari objek yang diperiksa. Semakin
meliputi x-ray beam characteristics, dosis kecil ukuran slice yang digunakan maka akan
radiasi, transmisi sinar-X sewaktu semakin jelas dan semakin rinci gambar yang
menembus material, ketebalan potongan dihasilkan sehingga bagian tubuh yang
irisan (slice thikness), radiasi hambur, menjadi objek pemeriksaan dapat di diagnosis
effisiensi konversi data analog ke digital dengan baik. Jika bagian tubuh yang diperiksa
(ADC), ukuran piksel, rekonstruksi memerlukan diagnosis yang lebih teliti, maka
algorithma dan resolusi CRT. dapat digunakan ukuran tebal slice yang lebih
kecil. Ukuran tebal slice yang digunakan
Sinar X merupakan gelombang biasanya juga tergantung pada struktur
elektromagnetik yang mempunyai panjang jaringan yang menyusun bagian tubuh yang
gelombang 10-10 dan frekuensi 1018 Hz, sinar diperiksa. Semakin tinggi tingkat kerapatan
X memiliki daya tembus yang bergantung dan struktur jaringan bagian tertentu maka
pada frekuensi dan jenis bahan yang akan semakin kecil tebal slice yang digunakan
ditembusnya. Dalam penelitian ini digunakan agar gambar yang dihasilkan lebih jelas dan
ketebalan slice yang berbeda. Slice yang tebal lebih rinci.
menyebabkan lebih banyak sinar-X yang
lewat obyek selama proses scanning. Artinya, Kesimpulan
lebih banyak sinyal yang masuk ke detektor Berdasarkan hasil penelitian analisis
dan rasio sinyal terhadap noise yang lebih resolusi kontras citra CT Scan menggunakan
baik. Hasilnya gambar yang lebih smooth phantom ACR didapatkan kesimpulan sebagai
dengan resolusi kontras rendah yang lebih berikut:
baik. Sinar X mempunyai daya tembus kuat 1. Nilai resolusi kontras tinggi yang
sehingga suatu benda yang tebal jadi didapatkan pada ketebalan slice yang
transparan. Konsep benda terlihat transparan berbeda-beda yaitu 6 lp/cm dengan nilai
adalah transparan pada cahaya tampak. Pada lolos ≥ 6 lp/cm. Sedangkan untuk resolusi
cahaya tampak, frekuensi getaran atom pada kontras rendah yaitu; 1,58; 1,66; 1,97; 2,65
suatu benda yang dilalui tidak bersesuaian denga nilai lolos uji > 1, maka dinyatakan
dengan frekuensi cahaya yang melaluinya bahwa nilai resolusi kontras tinggi dan
sehingga cahaya diteruskan. Selain itu resolusi kontras rendah tersebut sesuai
besarnya energi pada cahaya tampak yang dengan syarat PERKA BAPETEN.
melewati benda tidak cukup bagi elektron- 2. Nilai resolusi kontras tinggi yang
elektron pada benda tersebut untuk bereksitasi didapatkan pada penelitian ini tidak
ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga cahaya mempengaruhi ketebalan slice, tetapi nilai
tidak diserap, cahaya ditransmisikan. resolusi kontras rendah mempengaruhi
ketebalan slice.
Sebaliknya slice yang tipis memberikan
resolusi kontras tinggi yang lebih baik untuk Saran
struktur tulang. Salah satu contoh kasus yang
perlu di perhatikan, misalnya pada bagian 1. Perlu diperhatikan posisi penempatan
dalam telinga, yang di dalamnya terdapat obyek di antara sumber dan detektor,
banyak tulang-tulang rawan maupun keras diusahakan obyek jangan sampai
yang ukurannya cukup kecil. Jika slice yang terletak miring dan posisi obyek dari
diambil tebal, misalkan 10 mm, maka di percobaan tidak berubah.
dalam satu voxel (elemen terkecil) akan 2. Pesawat yang digunakan untuk
terdapat jaringan halus dan tulangnya, dan pengujian mempunyai beberapa

8
parameter khususnya kontrol kualitas [7] Greenber, Mark., 1983, Essentials Of
citra yang dapat mempengaruhi hasil Body Computed Tomography,
citra dari CT Scan. Sehingga dapat Philadelphia, W.B. Saunders
dilakukan pengujian parameter lain Company.
dengan memvariasikan paremeter yang
dapat mempengaruhi hasil citra seperti [8] Seerem, Euclid., 2001, Computed
faktor eksposi, rekontruksi algorithma, Tomography, Pysical Principle,
teknik besar sudut pandang (FOV), Clinical Aplicationand Quality
window width dan window level. Control, Philadelphia, W.B. Saunders
3. Pengujian ini dilakukan di setiap Company.
Rumah sakit secara rutin untuk
memperoleh dan memperbaiki hasil [9] Munir, Rinaldi., 2004, pengolahan
citra dari pesawat sinar X lainnya. citra digital dengan pendekatan
algoritmik, penerbit informatika.
Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
[10] Sutoyo. T, Mulyanto Edy, et. Al.,
[1] Bushberg, Jerold, T., 2001, The 2009. Teori pengolahan Citra Digital,
Essential Physics of Medical Imaging Penerbit Andi Offset. Yogjakarta.
3thEdition, Lippincott William &
Wilkins Philadelphina, USA. [11] Ramadhani, P., 2006, Elektronika
Kedokteran “CT Scanner”, Jurusan
[2] Apriliyanti, D.D., dkk, 2013, Pengaruh Elektro FT UH, Makassar.
Diameter Phantom dan Tebal Slice
terhadap Nilai CTDI pada [12] ACR, 2017., American College of
Pemeriksaan menggunakan CT Scan, Radiology CT Accreditation Program
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Testing Instructions, Revisid : 1- 06 –
Andalas, ISSN 2301 – 8491. 2017.

[3] AAPM, 2002, Quality Control in [13] Gulliksrud, K., dkk, 2014, How to
Diagnostic Radiologi, AAPM Report measure CT image quality:Variations
NO. 74, Medical Phyisics Publishing, in CT-numbers, uniformity and low
Medison, USA. contrast resolution for a CT quality
assurence phantom, Committee Task
[4] Mansour, Z., dkk, 2016, Quality Grup No. 30, Medical Physics Jurnal,
control of image using American 30 (1-6) 1120 – 1797.
Collage of Radiology (ACR)
phantom. [14] Peraturan Kepala Badan Pengawas
Tenaga Nuklir Nomor 9 Tahun 2011
[5] Saleha., 2011, Analisis Pengaruh Slice tentang Uji Kesesuian Pesawat Sinar-
Thickness dan Rekontruksi X Radiologi Diagnostik dan
Algorithma Terhadap Kualitas Citra Intervensional.
CT Scan, Skripsi FMIPA Universitas
Hasanuddin, Makassar.

[6] Rahim, Nasrul., 2015, Pengaruh


Pemilihan Teknik Besar Sudut
Pandang (Field Of View) dan Ukuran
Matriks untuk meningkatkan Kualitas
Citra CT Scan, Skripsi FMIPA
Universitas Hasanuddin, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai