PARAMETER PEMERIKSAAN CT SCAN

I. KONSEP DASAR

◆ Merupakan tolok ukur/ acuan standar yang

harus diberikan pada setiap pemeriksaan CT
Scan.

◆ Penetapan parameter CT Scan ditentukan

berdasarkan jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan.

◆ Tujuannya adalah mendapatkan gambar yang

berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
 FLOW CHART PARAMETER CT

RECONSTRUCTION

kV,
mAs, Rasio
Slice
Thickness, RAW
patient size, Signal DATA
scan time /Noise

IMAGE CT SCAN
 Parameter Pokok

◆ Tahap sebelum Scan meliputi : mAs,

KV, Slice Thickness, Patien Size,
Scan Time

◆ Tahap setelah Scan meliputi:

Algorithme, Window Setting,
Reconstruksi.
 URAIAN PARAMETER POKOK
1. Parameter mAs Noise
◆ Parameter mAs Rule of thumb:
merupakan high
The higher the dose,
kuantitas sinar x
the lower the noise.
yang digunakan
dalam melakukan
scanning suatu
objek.

◆ Tujuan: Untuk low

menghasilkan
resolusi gambar. mAs
low high
mAs - What difference does it
make?
Low mAs

High mAs
Image 1: Image 2:
Low mAs value - 4 times the mAs value-
high noise level half the noise level
 Recommendation for mAs
In the case of a soft tissue study, the most
important to keep noise to a minimum by using higher
mAs. The lower the noise level, the easier it is to
recognize structures with minute differences in
density. But for bone or lung studies, higher mAs is not
necessary.
 APLIKASI mAs
Tujuan Aksi Aplikasi

Parameter mAs

Resolusi Soft Tissue 1. Menggunakan mAs Untuk struktur soft

yang baik yang lebih tinggi tissue
2. Slice agak tebal.

Agar fixel lebih baik Menggunakan KV Pemeriksaan Shoulder

yang lebih tinggi Pelvis

Resolusi Kontras yang Penggunaaan KV dan Struktur tulang

Tinggi mAs agak rendah Jaringan Paru-paru
2. Parameter kV
◆ Penggunaan kV berpengaruh terhadap
banyaknya emisi quantum sinar x dan
dosis radiasi. Semakin tinggi kV yang
diberikan spektrum radiasi akan tinggi,
dan level energi akan tinggi.

kV Relative dose

140 100%
120 58%
80 12%
kV - What effect does it have?
140 kV 80 kV
 APLIKASI kV
Tujuan Aksi Aplikasi

Parameter kV
1.Daya tembus objek Pemberian 137 kV Shoulder
yang lebih baik Spine
2.Mengurangi Pelvis
gangguan pada fixel Lung
3.Mengurangi artefact
beam hardening
Resolusi Soft Tissue Pemberian 120 kV kV standard pada
yang baik semua pemeriksaan
Dosis pasien rendah Pemberian 80 kV Pediatric
Treatment Planning
c. Parameter Slice thickness

Penentuan slice thickness

berpengaruh terhadap noise dan
spasial resolusion . Semakin tebal
slice maka semakin rendah noise,
semakin tipis slice maka semakin
tinggi noise. Semakin tebal slice
semakin rendah resolusinya dan
semakin tipis slice maka semakin
tinggi resolusi.
Slice Thickness - Effect on
the Image

slice thickness 1/2 no. of x-ray quanta 50% noise level 1.4

Noise Image definition = spatial

resolution

High
High

Low Low
1 2 3 5 10 mm 1 2 3 5 10 mm
Slice thickness Slice thickness
Slice Thickness - See the
Difference
Thicker slices give less noise & better
contrast detectability for soft tissue

3 mm Slice 10 mm Slice
Slice Thickness - See the
Difference
5 mm Slice 1 mm Slice

Thinner slices give better spatial resolution

for bony structures.
 APLIKASI SLICE THICKNESS
Tujuan Aksi Aplikasi

1. Good Soft Tissue Slice Thickness > 5mm Cerebrum, Abdomen

2. Fast examination

1.Good Spatial Thin Slice < 3 mm 1. Fine bone structure

Resolution (Inner ear, spine)
2. MPR, 3 D reformats 2. Pulmonary

1.Good soft tissue VAR technique Base of skull

contrast Petrous bone
2.Avoidance of partial Posterior Fossa
volume artefact.
d. Parameter Patient Size

Parameter patient size mempunyai

pengaruh terhadap atenuasi sinar x.

“Setiap pertambahan ketebalan objek 4 cm

berpengaruh terhadap bertambahnya atenuasi.
50 %, juga berpengaruh pada pixel noise.
Noise akan semakin bertambah 2 kali lipat jika
ketebalan bertambah 8 cm”
 Patient Size...
Noise

400%
Rule of thumb:
The noise level doubles for every 8 cm
300% increase in patient diameter.

200%

100%

30 34 38 42 46 cm
Patient diameter
Patient Size - See the Impact
45 cm 28.8 cm
e. Parameter Scan Time

Parameter scan time mempunyai

pengaruh terhadap mereduksi
artifact akibat pergerakan objek.
Semakin kecil waktu maka semakin
sedikit artifak akibat pergerakan
objek.
Motion Artifacts vs. Scan Time

Motion artifacts
Severe

Rule of thumb:
The shor ter the scan time, the
less likely motion artifacts to
occur.
Moderate
Scan time (s)
Short Long
f. Parameter Algorithm

Parameter Algorithma mempunyai

pengaruh terhadap gambaran yang
baik (good definision) pada level
noise yang tinggi.
Smoothing algorithm, menghasilkan
level noise yang rendah, hasil
gambaran kurang baik (poorer edge
definition).
 ... provide the recipe for mathematical image
calculation

Image definition

Sharp ULTRA HIGH

HIGH

STANDARD

SOFT

Smooth SOFT DETAIL

Noise
low High
 Algorithms... make the
difference
Soft Algorithm High Res Algorithm

Soft algorithms provide better contrast

detectability with less noise.
Algorithms... which one to use?
Standard Algorithm

HighRes Algorithm

HighRes algorithms provide better spatial

resolution, but with more noise.
g. Window Setting

Sangat berpengaruh pada tampilan gambar

ct scan. Berupa brightness dan kontras
dalam skala keabu-abuan
 Image Display - Windowing
Hounsfield
Gray scale
unit
+3000 display
White

Window Window
width W center C

0
Black

-1000 CT Windowing

Window width (W): the density range represented within the gray scale.

Window center (C): the center of the density range.

Image Display - Windowing
3000
Blood Liver
60 Tumor
Spleen Kidneys Heart
Bone Pancreas Bladder
40 Adrenal Intestine
Gland

Water
0

Rule of thumb:
-100
Mamma The CT value of water is 0 and
air -1000. The relative values of
-200
Fat
the other tissues are calculated
-900 Air Lung
relative to that of water
-1000

HU * HU = Hounsfield Unit, also known as CT number

Pengaruh Windowing pada
Gambar
Narrow Window
Width
Double Lung Mediastinum
Window Window Window

Gambar 1: Gambar 2: Gambar 3:

Paru2, dinding Hanya paru2 Hanya dinding
toraks & yang thorax &
mediastinum terlihat. mediastinum
terlihat. Yang dapat
terlihat.
THORAX POLOS
THORAX KONTRAS
Windows Mediastinum
Window Lung
 APLIKASI PARAMETER MENYESUAIKAN
PERKEMBANGAN ALAT

Sebagai contoh parameter ct scan :

REGION, ANATOMY, REFERENCE

POINT, POSISI PASIEN,
PERGERAKAN OBJECT, RANGE,
THICKNESS, INTERVAL, kVp, mA,
sec, WW, WL. (Hendradjaja, 1995).
◆ Siemen’s, menyajikan format
parameter CT Scan berupa :
kV, mAs, Slice collimation, Slice
Width, Feed/Rotation, Rotation Time,
Kernel, Increment, Direction, Scan
Range, CTDI, Effective Dose. (Siemens,
2004).
 Variasi Parameter
◆ Tampilan Parameter sangat
bervariasi karena adanya
perkembangan teknologi
masing-masing pesawat.

◆ Tiap-tiap pesawat memberikan acuan

parameter dalam bentuk Protokol.
◆ Contoh Tampilan parameter pada
pemeriksaan CT Scan yang
menggunakan pesawat CT Scan
Hellical Multislice (MSCT).

◆ Pesawat CT Scan Hellical

menggunakan prinsip spiral CT / Slip
Ring pada perputaran tabung sinar x.
 Sebagai contoh salah satu produk
pesawat CT (MSCT) mengungkapkan
sebagai berikut:

Ada 3 jenis Protokol dalam penentuan

parameter pemeriksaan CT Scan :

◆ Protocol Pemeriksaan untuk orang

Dewasa,
◆ Protocol Pemeriksaan untuk Anak-anak
◆ Protokol Pemeriksaan Spesial.
◆ Tiap-tiap pemeriksaan terbagi menjadi
beberapa bagian organ (region of
examination)

Contoh : ”Head, Neck, Shoulder, Thorax,

Abdomen, Spine, Extremities”.
 Beberapa konsep/Istilah umum dalam
protokol yang perlu diketahui yaitu :

◆ Fast, menggunakan 4 x 5 mm slice

colimation untuk akuisisi cepat

◆ Routine, menggunakan 4 x 2,5 mm slice

colimation untuk pemeriksaan rutin

◆ ThinSlice, menggunakan 4 x 1 mm slice

collimation untuk pemeriksaan organ yang
memerlukan potongan tipis.
◆ HiRes, menggunakan 4 x 1 mm slice collimation
dan waktu rotasi tabung sinar x 0,75 second
untuk pemeriksaan yang memerlukan Resolusi
Tinggi.

◆ UHR, menggunakan 2 x 2,5 mm slice

collimation waktu rotasi tabung sinar x 0,75
second dan FOV 250 mm untuk Ultra High
Resolution.

◆ Combi, menggunakan 4 x 1 mm slice

collimation pada organ yang lebih tipis seperti
High Resolusi dan CT Angio, dan potongan
yang lebih tebal pada soft tissue.

◆ Seq, Untuk pemeriksan yang menggunakan

cara sequensial satu persatu

◆ Spi, Untuk pemeriksan yang menggunakan cara

spiral CT.
 Istilah-Istilah
◆ Pengertian Pitch : pada (CT Scan Single Slice) adalah
pergerakan meja per putaran / slice collimation. Contoh :
Slice Colimation = 5 mm, pergerakan meja 5 mm maka
pitch = 1.

◆ Pada MSCT, Pitch adalah pergerakan meja perputaran/

single slice collimation. Contoh slice collimation = 4 x 5
mm, pergerakan meja 20 mm perputaran, maka pitch = 4.

◆ Kernels : berkaitan dengan pilihan ketajaman gambar.

Pada tiap-tiap objek berbeda seperti :
Head (H), Body (B), Ultra High (U), Child Head (C), spesial
Application (S) contoh Osteo CT. Mengunakan angka
(number), angka yang tinggi mmberikan gambar yang lebih
tajam, dan angka (number) yang rendah akan
memberikan gambaran yang smooth.
 Filter Gambar (Image Filter): mengubah tampilan
gambar dengan menghilangkan gambaran yang
tidak penting.

Terdapat 4 filter yang berbeda :

◆ PFO (Posterior Fossa Optimization) = mengurangkan

artefact pada gambar kepala daerah basis.

◆ ASA ( Advance Smoothing Alghorithm) mengurangi

gangguan gambar pada soft tissue jika gambar terlalu
tinggi kontrasnya.

◆ LCE (Lower Contrast Enhancement), mengurangi gangguan

gambar yang terlalu rendah kontrasnya.

◆ HCE (High Contrast Enhancement) untuk menambah

ketajaman gambar.
CONTOH PARAMETER
 APLIKASI
PENGGUNAAN
PARAMETER CT-SCAN
 CONTOH APLIKASI
PARAMETER CT SCAN
Parameter pada CT Scan digunakan
pada beberapa Program, adapun
Program yang ada pada Pesawat
MSCT adalah :
◆ Program Examination
◆ Program Viewing (berupa tampilan)
◆ Program Three D
◆ Program Filming
 PROGRAM EXAMINATION

Pada Program ini Melakukan Registrasi

Terdapat tampilan Posisi Meja Pemeriksaan, kedudukan
meja pemeriksaan dan gantry.
 REGISTRASI

◆ Pasien
◆ Rumah Sakit
◆ Prosedur
◆ Institusi
 PROSEDUR

Pilih Studi Kasus Melakukan Scanogram

 PROSES SCANING

Scanogram Parameter Pemeriksaan

Scan Area
PROSES SCANNING
 PROGRAM THREE D

Proses Rekonstruksi Gambar Axial

Rekonstruksi gambar Coronal
REKONSTRUKSI VRT Soft Tissue
RECONSTRUKSI 3 D Kepala
 PROGRAM VIEWING
◆ PENGATURAN LETAK
◆ FILTER
◆ PENGUKURAN
◆ PEMBERIAN TANDA
 CARA IDENTIFIKASI DENGAN
ROI
◆ BROWSE FILE
◆ COPY TO FILM SHEET
◆ LOADING TO VIEWING
◆ PILIH SLICE YANG AKAN DI ROI
◆ LAKUKAN ROI PADA ORGAN YANG
DICURIGAI
◆ GESER KETERANGAN KE BAGIAN
ATAS
◆ SELECT GAMBAR COPY TO FILMING
BROWSE
FILE
PILIH FILE
YANG AKAN
DICETAK
COPY to
FILM SHEET
LOAD TO VIEWING
PROSES LOAD
KE VIEWING
SELECT
GAMBAR YANG
AKAN DI ROI
AKTIFKAN ICON
CIRCLE UNTUK
ROI
LETAKKAN ROI
DI AREA YANG
DICURIGAI
PINDAHKAN
KETERANGAN
KE BAGIAN
ATAS
LIHAT DI
FILMING
PROSES ROI
GAMBAR
YANG LAIN
COPY FILM
SHEET
MASUKKAN
GAMBAR
SCANOGRAM
DAN
LETAKKAN DI
BAGIAN
AWAL FILM
BUKA ICON
FILM PROPERSTIES
PILIH
FORMAT
YANG
SESUAI
LIHAT
GAMBAR
GAMBAR
BERLEBIH
MAKA
HARUS
ADA YANG
DI HAPUS
CUT GAMBAR
YANG TIDAK
PERLU
FORMAT
4x6
PERBESAR
GAMBAR
CETAK FILM
PROGRAM FILMING
PROSES LAY OUT
PROGRAM PENCETAKAN
CONTOH HASIL CETAKAN