Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR EKSPOSI

Rizki Amalia, M.Tr.ID

1
FAKTOR EKSPOSI

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap


kualitas dan kuantitas radiasi sinar-X
dalam proses pembuatan citra
pengaturan faktor eksposi secara langsung
akan mempengaruhi citra yang dihasilkan

2
JENIS FAKTOR EKSPOSI

kV mA S SID GRID
Tegangan Arus Waktu Source-Image Penyerap
Tabung Tabung Eksposi Distance Radiasi Hambur

Radiograf / Citra
3
kV, mA, dan s

kV Tegangan Tabung mA Arus Tabung s Waktu Eksposi (second)


Menentukan Menentukan Menentukan
kuatnya energi banyaknya foton lamanya sinar-X
sinar-X (daya sinar-X dipancarkan
tembus, kualitas) Semakin tinggi akan Semakin lama akan
Semakin tinggi akan semakin banyak semakin banyak
semakin kuat daya foton sinar-X yang sinar-X yang
tembus sinar-X dikeluarkan dipancarkan
ketika melewati
obyek mA dan s bersama-sama menentukan kuantitas
sinar-X

4
kV
kV (kiloVolt) merupakan satuan beda potensial antara katoda dan anoda di
dalam tabung sinar-X
Menentukan daya tembus sinar-X, makin tinggi nilainya maka semakin
kuat daya tembusnya
Kenaikan nilai kV akan mengakibatkan:
 Energi radiasi meningkat, mempengaruhi densitas
 Penurunan kontras
 Berkurangnya dosis radiasi kulit
 Peningkatkan dosis radiasi pada gonad (pemeriksaan area pelvis)

5
mAs
 Arus tabung dalam satuan mA (milliampere) menentukan jumlah sinar-X
yang dihasilkan
 Waktu eksposi (second) menentukan durasi keluaran sinar-X
 mAs adalah perkalian antara mA dan s, menunjukkan kuantitas sinar-X
yang dikeluarkan selama t detik
 mAs berpengaruh terhadap densitas, kenaikan mA sebanding dengan
densitas citra.
 s dipilih singkat (seper-sekian detik) untuk meminimalisir efek
pergerakan obyek, agar citra yang dihasilkan memiliki ketajaman yang
baik

6
PENGATURAN kV—mAs
Untuk mendapatkan kualitas citra yang baik, pengaturan kV dan mAs harus
memperhatikan:
 Obyek yang akan diperiksa
 Pengaturan kV-mAs harus menyesuaikan ketebalan dan kerapatan obyek, semakin
tebal/rapat obyek yg diperiksa semakin tinggi kV-mAs yg digunakan
 Jarak sumber sinar ke IR
 Semakin jauh jarak, semakin tinggi kV-mAs yg digunakan
 Modalitas yang digunakan
 Modalitas digital (CR-DR) cenderung dapat mentolerir jika kV-mAs yang digunakan
sedikit terlalu tinggi, namun tetap harus memperhatikan dosis yg diterma pasien
 Pengaturan kV-mAs yang tepat sangat penting terutama jika pengolahan citra
menggunakan manual/ automatic processing: ketika cairan developer melemah,
harus menaikkan kV-mAs
7
8
GRID
 Grid berfungsi untuk menyerap radiasi hambur sebelum sampai ke film
 Grid merupakan lempengan yang berupa susunan dari strip Pb yang
parallel dan dipisahkan oleh bahan tembus radiasi (aluminium/fiber
plastic)
 Grid digunakan pada pemeriksaan obyek tebal dan atau memiliki
kerapatan tinggi; sinar-X yg menembus obyek tebal akan banyak yg
dibelokkan kemudian menjadi radiasi hambur
 Radiasi hambur yang sampai ke IR akan menurunkan detail dan
ketajaman citra
 Contoh pemeriksaan: cranium, abdomen, pelvis, thorax, vertebrae, femur,
dsb
9
GRID

GRID BUCKY

10
SID
 Source-Image Distance = FFD (Focus-Film Distance), adalah jarak antara
sumber radiasi sinar-X ke detector (IR/ film)
 Nilai SID mempengaruhi ukuran citra dan pengaturan kV-mAs
o Semakin dekat, ukuran citra yang dihasilkan menjadi semakin lebih besar dari
aslinya
o Semakin jauh, semakin tinggi nilai kV-mAs yang dibutuhkan
 SID paling umum adalah 100 cm (40 in), untuk pemeriksaan thorax 180 cm (72 in)
o Citra yg dihasilkan akan memiliki ukuran lebih besar dibanding obyek
sesungguhnya (magnifikasi), jarak 100 cm adalah SID yang tepat untuk
meminimalisir efek magnifikasi (1,10x ukuran asli) dengan tetap
mempertimbangkan pengaturan kV-mAs
o SID pada pemeriksaan thorax diatur 150-180 cm agar ukuran jantung lebih
mendekati ukuran asli (1,05x ukuran asli)
11
SID

12

Anda mungkin juga menyukai