Anda di halaman 1dari 41

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Oleh :
Nurul Amaliyah, SKM, M.Sc.
SMK3 adalah :
• Bagian dari manajemen secara keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, kegiatan
produksi yang efisien dan produktif
Pengelolaan K3 melalui pendekatan SMK3

1. Melibatkan seluruh aspek (tenaga kerja, bahan


baku, mesin dan peralatan, produk, proses,
dan faktor lingkungan) yang
mempengaruhi K3 di tempat kerja.
2. Mencakup seluruh fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengendalian (controlling).

3. Mencakup kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan


rehabilitatif.

4. Mendorong peran aktif seluruh tingkatan manajemen dan tenaga kerja.

5. Menjamin pemenuhan terhadap peraturan perundangan, standar nasional


dan internasional.

6. Menjamin proses peningkatan berkesinambungan.

7. Terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Meningkatnya kasus kecelakaan kerja dan kerugian akibat


kecelakaan kerja, dan meningkatnya potensi bahaya dalam
proses produksi dibutuhkan pengelolaan K3 secara efektif,
menyeluruh, dan terintegrasi dalam manajemen perusahaan
melalui pendekatan SMK3
Tujuan dan sasaran SMK3

Menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur


manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan
dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
Pedoman penerapan SMK3
meliputi;

• Komitmen perusahaan terhadap K3,


membuat perencanaan yang efektif guna
mencapai keberhasilan penerapan SMK3,
menerapkan SMK3 secara konsisten,
melakukan pengukuran, melakukan
evaluasi, dan melakukan peninjauan ulang
PEDOMAN PENERAPAN SMK3
1) Komitmen dan kebijakan yang meliputi
kepemimpinan dan komitmen, tinjauan awal
K3, dan kebijakan K3 di perusahaan

2) Perencanaan, yang meliputi perencanaan


identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
resiko; peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya, tujuan dan sasaran,
indikator kinerja; penerapan awal dan
perencanaan kegiatan yang sedang
berlangsung diperusahaan
3) Penerapan yang meliputi jaminan kemampuan, kegiatan
pendukung, identifikasi sumber bahaya, penilaian, dan
pengendalian resiko perusahaan

4) Pengukuran dan evaluasi yang meliputi inspeksi dan pengujian,


audit SMK3; tindakan perbaikan dan pencegahan

5) Tinjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen perusahaan


yang meliputi :
(a) Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3
(b) Tujuan, sasaran dan kinerja K3
(c) Hasil temuan audit manajemen K3
(d) Evaluasi efektifitas penerapan Manajemen K3 dan
kebutuhan untuk mengubah
Penerapan SMK3

5 (lima) prinsip penerapan SMK3:

1. Menetapkan kebijakan K3 dan komitmen menerapkan SMK3


2. Merencanakan penerapan K3
3. Menerapkan kebijakan K3
4. Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja K3
5. Meninjau ulang dan meningkatkan pelaksanaan SMK3
Lima Prinsip Penerapan SMK3
Prinsip 1: Menetapkan kebijakan K3 dan komitmen
menerapkan SMK3
Prinsip 2: Merencanakan penerapan K3
Prinsip 3: Menerapkan kebijakan K3
Prinsip 4: Mengukur, memantau dan mengevaluasi
kinerja K3
Prinsip 5: Meninjau ulang dan meningkatkan
pelaksanaan SMK3
Pentingnya penerapan SMK3:

1. Mengurangi risiko bahaya di tempat kerja.


2. Meningkatkan produktivitas kerja.
3. Meningkatnya penggunaan fasilitas kerja dan angka kecelakaan
kerja merupakan salah satu alasan pentingnya penerapan SMK3.
4. SMK3 bagian yang tak terpisahkan dari proses produksi barang
dan jasa yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas
serta berperan dalam upaya perlindungan investasi.
5. Membantu pimpinan perusahaan agar mampu melaksanakan
standar K3 yang merupakan tuntutan masyarakat nasional dan
internasional.
Hambatan Penerapan SMK3 :
1) Penerapan yang disampaikan pada institusi kerja
kurang optimal dan K3 bukan merupakan prioritas di
perusahaan bersangkutan

2) Motivasi tenaga kerja, supervisor, dan manajemen yang


rendah untuk menerapkan K3 di tempat kerja

3) Kondisi khusus seperti pekerja yang tidak biasa dan


tidak routine, kegiatan nonproduksi, adanya sumber
energi tinggi, situasi konstruksi tertentu, dan lingkungan
diluar tempat kerja yang tidak mendukung
4) Kesalahan pada penentuan goal,
perencanaan, pelaksanaan dan kontrol
penerapan K3

5) Pengambilan keputusan yang kurang


cermat, kesalahan penilaian, kalkulasi
administrasi yang tidak tepat,
ketrampilan manajemen yang rendah
Audit SMK3

Kegiatan untuk menilai kinerja penerapan SMK3:


Efektivitas pelaksanaan 5 (lima) prinsip penerapan SMK3.
Apakah program K3 telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan K3
(dilihat dari kinerja 12 unsur SMK3).
Memperbaiki kelemahan sistem yang berjalan.
Pengertian Audit SMK3
Tujuan Audit SMK3
Penerapan Permenaker
05/Men/1996 tiga tingkat :

• Perusahaan Kecil / Tingkat risiko rendah


64 Kriteria

• Perusahaan Sedang / Tingkat risiko sedang


122 Kriteria

• Perusahaan Besar / Tingkat risiko


166 Kriteria
12 Unsur Audit SMK3:
Unsur 1: Pembangunan dan Pemeliharaan
Komitmen
Unsur 2: Strategi Pendokumentasian
Unsur 3: Peninjauan Ulang Perancangan
dan Kontrak
Unsur 4: Pengendalian Dokumen
Unsur 5: Pembelian
Unsur 6: Keamanan Bekerja
Berdasarkan SMK3
Unsur 7: Standar Pemantauan
Unsur 8: Pelaporan dan Perbaikan
Kekurangan
Unsur 9: Pengelolaan Material dan Pergerakannya
Unsur 10: Pengumpulan dan Pengunaan Data
Unsur 11: Audit SMK3
Unsur 12: Pengembangan Keterampilan
dan Kemampuan
Keberhasilan Permenaker
05/Men/1996

a. Tingkat pencapaian penerapan 0 – 59 %


dan pelanggaran peraturan perundangan
dikenai tindakan hukum

b. 60 – 84 % : Sertifikat & bendera perak

c. 85 – 100 % : Sertifikat dan bendera


emas
Penghargaan Audit SMK3

Sejak tahun 1997 – 2006 :

718 perusahaan yang telah menerima penghargaan audit


SMK3 di Indonesia.
Hubungan Unsur-unsur Audit SMK3 dengan 5 (Lima)
Prinsip Penerapan SMK3

No. Unsur Audit SMK3 5 Prinsip Penerapan SMK3 Jlh. Sub Jlh.
Unsur Kriteria
1. Pembangunan dan Kebijakan K3 dan 4 28
pemeliharaan komitmen komitmen penerapan
(Prinsip 1)
2. Strategi Perencanaan 3 10
pendokumentasian (Prinsip 2)
3. Peninjauan ulang Perencanaan 2 8
perancangan (disain) dan (Prinsip 2)
kontrak
4. Pengendalian dokumen Pelaksanaan (Prinsip 3) 2 7
5. Pembelian Pelaksanaan (Prinsip 3) 3 7

6. Keamanan bekerja Pelaksanaan (Prinsip 3) 8 40


berdasarkan SMK3
Hubungan Unsur-unsur Audit SMK3 dengan 5 (Lima) Prinsip
Penerapan SMK3 (sambungan)

No. Unsur Audit SMK3 5 Prinsip Penerapan Jlh. Sub Jlh.


SMK3 Unsur Kriteria
7. Standar pemantauan Pengukuran (Prinsip 4) 4 15

8. Pelaporan dan Perbaikan (Prinsip 5) 4 11


perbaikan kekurangan
9. Pengelolaan material Pelaksanaan 3 13
dan pemindahannya (Prinsip 3)
10. Pengumpulan dan Pengukuran (Prinsip 4) 2 7
penggunaan data
11. Audit SMK3 Pengukuran (Prinsip 4) 1 4

12. Pengembangan Perbaikan (Prinsip 5) 5 16


keterampilan dan
kemampuan
41 166
Data Hasil Audit SMK3 Tahun 2001 - 2004
oleh PT Sucofindo (RI Depnakertrans, 2005)

Rerata jumlah (persentase) perusahaan yang memenuhi


seluruh kriteria dari 12 unsur audit SMK3:
Tahun 2001: 28 (40,48%) dari 70 perusahaan
Tahun 2002: 30 (42,19%) dari 72 perusahaan
Tahun 2003: 33 (41,35%) dari 79 perusahaan

Rerata jumlah perusahaan terbanyak memenuhi unsur


kelima (pembelian) dari 12 unsur audit SMK3: 56 perusahaan.

Rerata jumlah perusahaan terbanyak yang tidak memenuhi


unsur keenam (keamanan bekerja berdasarkan SMK3) dari 12
unsur audit SMK3: 70 perusahaan.

Tahun 2004 (100 perusahaan): 92 (92,00%) perusahaan dengan


tingkat pencapaian penerapan SMK3 85 - 100% dari jumlah
kriteria audit SMK3, 8 (8,00%) perusahaan dengan tingkat
pencapaian penerapan SMK3 60 - 84% dari jumlah kriteria audit
SMK3.
Safety and health is not everything,
but without it everything is nothing.

Anda mungkin juga menyukai