Anda di halaman 1dari 26

AQUASCAPE

LAPORAN PRAKTEK KEAHLIAN

Disusun oleh:

1. Adelia Trie Maretsa 6. Jagad Reksatama


2. Cep Andri Kusmiadi 7. Sandi Rama Yusa
3. Dewi Putri Puspaningrum 8. Susi Sufalinda
4. Gigih Nur Muzakki 9. Syakiroh Finni’mah
5. Hernida Apriliasari

PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Aquascape

Nama / NRP : Adelia Trie Maretsa / 52164211501

Cep Andri Kusmiadi / 52164111513

Dewi Putri Puspaningrum / 52164211518

Gigih Nur Muzakki / 52164111524

Hernida Apriliasari / 52164211531

Jagad Reksatama / 52164111535

Sandi Rama Yusa / 52164111570

Susi Sufalinda / 52164211575

Syakiroh Finni’mah / 52164211578

Prodi : Teknologi Akuakultur

Jurusan : Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan

Menyetujui;

Effie A. Thaib, Ir., M.Si Fitri Ariyani, Ir., MM


Pembimbing Pembimbing
Mengetahui;

Maria Goreti E.K, S.S.T.Pi., M.MPi Suharyadi, S. S.T. Pi., M. Si


Ketua Jurusan TPS Ketua Program Studi TAK

Tanggal Pengesahan : Mei 2019

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan keahlian berjudul “Aquascape“
tepat pada waktunya.

Laporan keahlian ini disusun sebagai persyaratan mengikuti Ujian Akhir


Semester VI di Sekolah Tinggi Perikanan.

Dengan terselesaikannya Laporan keahlian ini, Penulis mengucapkan


terimakasih kepada:

1. Effie A. Thaib, Ir., M.Si dan Fitri Ariyani, Ir., MM Selaku Dosen Bimbing
Keahlian.
2. Suharyadi, S.St.Pi.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Teknologi
Akuakultur.
3. Maria Goreti Eny K., S.St.Pi,M.M.Pi., Selaku Ketua Jurusan Teknologi
Pengelolaan Sumberdaya Perairan.
4. Ir. Mochammad Heri Edy, MS Selaku Ketua Sekolah Tinggi Perikanan.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun Laporan keahlian.

Penulis menyadari bahwa Paper ini masih banyak kekurangan, sehingga


bantuan berupa kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis
guna menyempurnakannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
ilmu pengetahuan khususnya bidang akuakultur.

Jakarta, Mei 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2
2.1 Kualitas Air ......................................................................................... 5
2.2 Media Tanam....................................................................................... 5
2.3 Ikan ....................................................................................................... 7
2.4 Tanaman ............................................................................................ 10
2.5 Perawatan .......................................................................................... 12
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 13
3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................ 13
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 13
3.3 Cara Kerja ......................................................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 17
4.1 Kualitas Air ....................................................................................... 17
4.2 Pakan .................................................................................................. 17
4.3 Hama dan Penyakit ........................................................................... 17
4.4 Keseimbangan Ekosistem ................................................................. 19
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA

4
1BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aquascape adalah seni menghias tanaman air dan komponen-komponen lain
seperti pasir, batu dan kayu apung sehingga terlihat indah di dalam akuarium dan
memberikan efek seperti berkebun di bawah air. Aquascape adalah seni menjual jasa.
Pembuatan aquascape ini juga sesuai dengan tema yang akan kita buat. Tentunya
tema pembuatan aquascape adalah kreasi kita sendiri.

Tujuan utama dari aquascape adalah untuk menciptakan suatu gambaran bawah
air. Banyak faktor yang harus seimbang dalam aquascape. Faktor-faktor ini meliputi
penyaringan (filtrasi), mempertahankan kadar karbondioksida (CO2) pada tingkat
yang cukup untuk mendukung fotosintesis bawah air, substrat dan pemupukan,
pencahayaan dan control alga.

Dalam merawat aquascape terjadi beberapa kendala diantaranya adalah cuaca


yang tak terduga sering menyebabkan suhu naik drastic,. Pencahayaan untuk
aquascape ini biasanya – hingga 8 jam perhari. Namun dalam pelaksanaannya lampu
LED sebagai pengganti sinar matahari kurang teratur.

Kelebihan aquascape sendiri adalah aquascape memiliki nilai jual tinggi


tergantung dengan tingkat keindahan dan kesulitan dalam teknik menghiasnya.
Semakin indah dan sulit teknik dalam penghiasannya, semakin tinggi nilai jualnya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan aquascape adalah :

1. Untuk mengetahui media tanam yang diperlukan dalam pembuatan aquascape


2. Untuk mengetahui cara pembuatan aquascape
3. Untuk mengetahui manfaat aquascape bagi perikanan

5
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Manusia memiliki perasaan jenuh dalam menjalankan aktivitasnya. Ada beberapa


hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh tersebut, misalnya dengan
melakukan kegiatan positif. Salah satunya adalah dengan membuat aquascape yang
saat ini sudah banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat (Febrian &
Wardhana, 2018).

Aquascape adalah seni memposisikan batu, tanaman, kayu apung, dan karang di
dalam akuarium dengan tambahan ikan hias sebagai biota yang mampu
menambahkan nilai estetika (Febrian & Wardhana, 2018). Aquascape juga berarti
akuarium yang berisi ikan dan tanaman hias yang penampilan, desain, tata ruang dan
sirkulasi airnya dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya (Febrian & Wardhana,
2018). Aquascape dapat diterapkan dalam pemeliharaan ikan hias air tawar atau ikan
hias air laut di dalam akuarium. Aquascape lebih bersifat seni dalam mengatur dan
menanam tanaman air, batu dan kayu dalam cara yang menyenangkan secara estetis
di dalam akuarium sehingga memberikan efek berkebun di bawah air. (Hariyatno,
Isanawikrama, Wimpertiwi, & Kurniawan, 2018)

Aquascape bertujuan menciptakan lingkungan hidup yang memiliki nilai estetika.


Komponen yang harus diperhatikan seperti filter, karbon dioksida, media tanam,
pupuk, dan penerangan (Febrian & Wardhana, 2018). Tujuan lainnya dari aquascape
adalah menciptakan pemandangan dipermukaan air dalam akuarium, sehingga
akuarium terlihat lebih cantik dan menarik untuk dilihat dalam suatu ruangan atau
tempat tertentu (Hariyatno dkk., 2018).

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat aquascape bukan hanya teknis
penataan komponen – komponen dalam akuarium, namun juga teknis pemeliharaan
ikan serta komponen – komponen hidup lainnya seperti karang atau tanaman air,
semakin unik dan cantic aquascape tersebut dibuat dengan cita rasa seni yang cukup

6
tinggi maka semakin mahal harga sebuah aquascape. (Hariyatno dkk., 2018). Ketika
membuat ekosistem air, perlu dipelajari dan diperhatikan komponen yang harus
dipenuhi secara optimal agar kehidupan yang ada di dalam akuarium menjadi
seimbang dan sesuai dengan perairan di alam. Sehingga perlu dijaga dan dikontrol
supaya tidak merusak keindahan komponen dalam aquascape.

Komponen penting pada aquascape antara lain (Hariyatno dkk., 2018) :

a. Pencahayaan

Cahaya merupakan komponen penting bagi karang atau tumbuhan air


agar dapat melakukan proses fotosintesis yang mana akan menghasilkan
oksigen terlarut dalam air bagi kehidupan ikan. Pencahayaan pada akuarium
dapat berasal dari lampu neon, lampu mercuri atau lampu metal halogen.

Pencahayaan merupakan komponen vital dalam Aquascape karena


berpengaruh pada proses fotosintesis tanaman. Sistem pencahayaan yang
biasa digunakan adalah lampu fluorescent, metal halide, dan LED. Metal
halide masih menjadi pilihan untuk aquarium dengan ketinggian lebih dari 75
cm, namun lampu fluorescent (lebih dikenal dengan sebutan lampu TL/neon)
yang sebelumnya populer kini sudah mulai jarang digunakan dan Aquascape
mulai beralih ke LED. Dibandingkan dengan jenis lampu lain, LED memiliki
kompabilitas dalam mencampur spektrum warna dan modifikasi yang
dikehendaki dan tentunya lebih hemat energi (MUKTI, 2018).

b. Kualitas air

Dalam membuat ekosistem air pada aquascape, kualitas air menjadi


yang terpenting untuk selalu dioptimalkan agar kehidupan ekosistem air
dalam akuarium tetap terjaga. Faktor yang mempengaruhi kualitas air yaitu
sumber air, jumlah dan jenis ikan, jumlah dan jenis karang, jumlah dan jenis
tumbuhan air, jenis pasir dan batu, ukuran akuarium, dan lain sebagainya.

7
Dalam menjaga kualitas air diperlukan alat tambahan seperti lampu
pencahayaan untuk proses fotosintesis, filter untuk sirkulasi air, dan chiller
sebagai pendingin untuk mempertahankan suhu air agar tidak meningkat
drastis.

Hubungan antara suhu air, fauna, tanaman aquarium bisa di lihat dari
pemaparan berikut (MUKTI, 2018) :

1. Semakin tinggi suhu air semakin mengurangi tingkat kemampuan air untuk
mengikat gas. Hal ini bisa dihubungkan dengan kebutuhan tanaman dengan
CO2.Semakin tinggi suhu air semakin sedikit CO2 yang bisa diikat oleh air.
2. Metabolisme tanaman yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu air. Pada tingkat tertentu, kebutuhan CO2 tanaman tidak bisa terpenuhi
dengan asupan gas yang terikat pada air. Sehingga menimbulkan stress pada
tanaman. Suhu yang tinggi pada air menyebabkan tanaman susah berkembang
bahkan mati.
3. Daya tahan ikan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Tentu saja pada
suhu tertentu dan tergantung jenis ikannya. Pada suhu rendah ikan akan mudah
terserang penyakit seperti white spot dan lain-lain.
4. Alga akan lebih mudah berkembang pada suhu yang tinggi.

c. Pupuk

Pupuk merupakan komponen penting untuk menyediakan nutrisi bagi


tanaman air agar dapat tumbuh dengan segar. Sehingga akan mempercantik
akuarium dalam penerapan aquascape. Pupuk tersebut dapat berupa pupuk
padat atau pupuk cair.

d. Filtrasi

Sistem filtrasi merupakan kunci penting untuk menjaga kualitas air


dalam akuarium. Dengan adanya filter, pergantian air dapat terjadi secara

8
teratur serta air tetap jernih dan bersih dari kotoran ikan. Jenis filter yang
dapat digunakan pada aquascape yaitu top filter, undergravel filter, canister
internal filter, canister external filter, atau trickle filter.

2.1 Kualitas Air

Temperatur sangat berperan penting dalam Aquascape, terutama pengaruh


pada tanaman dan bacteriacycle. Pada suhu rendah <25° C, CO2 lebih mudah
larut, namun sebaliknya, NH3 cenderung mengendap di dasar yang dapat
mengakibatkan berbagai macam algae, sedangkan pada suhu tinggi >28 C, O2
lebih mudah larut, NH3 dapat cycling dengan sempurna oleh bakteri, namun
tanaman memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi. Sehingga dibutuhkan
faktor pendukung yang lebih. Suhu 26-28° C merupakan suhu yang ideal, hal
tersebut dapat dikatakan benar adanya, karena selain tanaman dapat tumbuh
dengan optimal, keseluruhan ekosistem pun tidak terganggu (Mukti, 2018).

2.2 Media Tanam


Secara umum, aquascape terdiri dari 4 susunan substrat atau media,
diantaranya (Unknown, 2014) :

1. Media Dasar

Media dasar pada aquascape biasanya merupakan susunan media sebagai


tempat tumbuh kembangnya bakteri yang bersifat sebagai pengurai dalam
ekosistem aquascape. Secara umum media dasar yang digunakan dalam
aquascape adalah bahan bahan yang memiliki pori-pori yang cukup besar
sehingga dapat digunakan oleh bakteri pengurai sebagai tempat untuk tumbuh
dan berkembang biak. Ada beberapa bahan yang sering digunakan sebagai
media dasar dalam pembuatan aquascape, diantaranya adalah keramik ring
ataupun gravel (pasir dengan ukuran besar atau berdiameter lebih dari 1 cm
yang). Selain itu juga dapat digunakan pecahan bahan-bahan yang memiliki pori

9
seperti pecahan batu bata, pecahan genting, arang, dan lain-lain. Biasanya saat
set-up awal Aquascape, saat media dasar sudah di sebar secara merata kemudian
diberi bakteri starter sebagai induk awal bakteri pengurai yang akan membantu
proses degradasi bahan-bahan organik sisa yang ada dalam ekosistem aquascape
terutama pada dasar aquariumnya. Bakteri starter yang digunakan berbentuk
bubuk maupun cairan yang biasanya mengandung beberapa bakteri seperti
Nitrobacter, Nitrosomonas, dll.

2. Pupuk Dasar

Pupuk dasar dalam aquascape berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi


tanaman yang bersifat tumbuh di dasar baik menggunakan rizome, umbi, batang
yang menjalar di atas substrate ataupun bagi tanaman tancap (stem plant).
Pupuk yangbiasanya digunakan saat set-up aquascape berbagai jenis, dari pupuk
kimia, pupuk tanah bernutrisi yang di bentuk granule (soil) maupun pupuk
kandang dan kompos yang sudah menjadi humus. Biasanya saat pupuk dasar
yang dipasang pada set-up awal aquascape sudah kurang nutrisinya,
ditambahkan pupuk dengan cara menancapkan pupuk stick/pupuk tancap di
daerahdaerah yang ditumbuhi akar tanaman dasar. Selain itu juga dapat
dilakukan penyuntikan pupuk cair ke dasar substrat untuk menambah nutrisi di
dasar ekosistem aquascape. Secara umum pupuk dasar dalam aquascape di atur
setebal 3-10 cm (tergantung ukuran aquarium dan banyak tanaman dalam
aquarium).

3. Substrate (Pasir / Soil)


Pasir / soil dalam aquascape biasanya sebagai substrate tempat tumbuhnya
tanaman dasar pada ekosistem aquascape. Secara umum pasir yang digunakan
untuk set-up aquascape adalah pasir yang memiliki diameter 2-5mm (tergantung
selera dan ukuran aquarium). Ukuran tersebut digunakan dengan tujuan agar
perakaran tanaman lebih mudah untuk mencapai pupuk dasar agar memperkuat
berdirinya tanaman. Selain itu tekstur kasar pasir dapat mengurangi resiko

10
longsornya pasir saat di set-up miring. Substrat yang sering digunakan untuk
set-up aquascape biasanya pasir malang, pasir silica, maupun soil. Penggunaan
soil biasanya digunakan untuk aquarium aquascape yang tidak menggunakan
pupuk dasar karena di dalam soil sudah terkandung nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman.

4. Air

Air adalah merupakan komponen utama dari aquascape yang merupakan


media hidup flora maupun fauna aquatic. Di dalam air biasanya juga
ditambahkan bakteri pengurai untuk mengurai sisa-sisa metabolisme fauna
(feses) agar menjadi unsur yang tidak beracun bagi fauna aquatic dan dapat
dimanfaatkan tumbuhan yang berada di atas substrate untuk tumbuh. Selain
penambahan bakteri juga biasanya ditambahkan pupuk cair sebagai sumber
nutrisi bagi tanaman yang tidak tumbuh pada dasar substrat aquascape. Dalam
aquascape, parameter kualitas air (pH, KH, GH, TDS, Suhu, dll) juga
mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman dalam ekosistem aquascape.
Sehingga untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal, parameter
kualiatas air juga perlu dijaga. Selain itu pergantian air juga perlu dilakukan agar
air dalam aquascape tidak terlalu jenuh dengan kadar sisa metabolisme (N)
maupun pupuk. Pergantian air biasanya dilakukan selama seminggu sekali
sampai sebulan sekali sebanyak 25-50% dari volume total air yang digunakan

2.3 Ikan
Ikan khusus aquascape adalah suatu sebutan untuk jenis hias air tawar yang
dipelihara dengan menggunakan akuarium. Dari waktu ke waktu memelihara ikan
hias di rumah memang telah menjadi sebuah trend.
Selain menggunakan kolam, cara lain yang lebih sering kita jumpai adalah
ketika seseorang memelihara ikan hias dengan menggunkan akuarium atau
aquascape. Apabila kita memelihara ikan hias dengan tujuan komersil atau untuk
dijual-belikan memang cocok di pelihara di kolam.

11
Berikut beberapa ikan hias yang cocok untuk aquascape :
a. Ikan Guppy
Ikan hias Guppy merupakan salah satu jenis ikan hias yang masuk dalam
kategori aquascape. Guppy adalah ikan hias air tawar yang termasuk dalam
famili Poeciliidae.

b. Ikan Discus
Ikan hias discus merupakan salah satu ikan hias aquascape yang
memliki banyak penggemar. Nama discus ini sebenarnya diambil dari bentuk
tubuh ikan yang mirip sekali dengan Compact Disk. Ikan hias yang berasal
dari Brazil ini termasuk dalam famili Cichlidae dan Genus Symphysodon.
Ciri – ciri unik dan menarik yang dimiliki oleh ikan hias discus yaitu
terdapat garis-garis melintang pada sekujur tubuhnya mulai dari kepala
sampai ujung ekornya. Itulah salah satu yang membuat penggemar discus
memeliharanya di aquascape.

c. Ikan Manfish
Ikan manfish memiliki bahasa latin Pterophyllum Scalare. Manfish
merupakan salah satu ikan hias aquascape yang paling populer di kalagan
hobiis. Para hobiis juga ada yang meyebutnya dengan ikan hias angelfish.
Habitat asli dari ikan hias manfish adalah dari perairan Amazon, Peru,
Columbia, Brazil dan di daerah Amerika Selatan. Untuk saat sekarang, di
Indonesia juga sudah banyak yang membudidayakannya. Ikan yang berasal
dari perairan Amazon yang satu ini temasuk dalam keluarga Cichlidea.

d. Ikan Rainbow
Famili melanotaenidae yang memiliki tujuh genus yaitu rainbowfish.
Ikan hias yang berasal dari perairan Papua, Madagaskar, Australia dan Asia
Tenggara ini dapat bertahan hidup dengan rentang suhu air antara 22 – 28o C.

12
Meskipun Rainbowfish termasuk ikan yang aktif, tetapi ia bukanlah ikan yang
agresif.
Untuk cici-ciri pada badannya, sudah pasti memiliki warna yang
berkilauan sesuai dengan namanya. Dengan ukuran panjangnya yang dapat
mencapai 10 cm, akan sangat cocok jika di pelihara dalam aquascape yang
berukuran 120x40x40.
Melanotaenia boesemani atau Rainbowfish dapat dikatan ikan yang cinta
damai dan suka hidup dalam berkelompok dengan jumlah 5 individu atau
lebih. Namun ketika akan memijah sang jantan akan berubah menjadi ikan
yang agresif.
Meskipun cinta damai, rainbowfish memiliki pergerakan yang tergolong
cepat. Sehingga akan kurang cocok jika dalam satu aquascape dicampur
dengan ikan hias yang cukup besar dan lamban karena akan kesusahan dalam
hal bersaing untuk mendapatkan makanan.
Untuk pemilihan makanannya, rainbowfish tidak terlalu sulit karena
hampir semua jenis makanan yang diberikan akan segera dilahap ketika ia
telah lapar.

e. Ikan Neon Tetra


Ikan hias aquascape neon tetra atau dalam bahasa latinnya
Paracheirodon innesi adalah ikan hias air tawar dari famili characin
(characidae).
Berasal dari dari perairan sungai clearwater di Tenggara Kolombia,
Brazil Barat dan Peru Timur, neon tetra biasa hidup dalam rentan suhu antara
20 – 26o C.
Ditinjau dari jenis makanannya ikan hias neon tetra termasuk dalam
golongan hewan omnivora. Selain lahap ketika diberi pelet kecil, neon tetra
juga doyan cacing beku. Sehingga kita tidak akan kesusahan mencarikan
makanan kalau memelihara neontetra.

13
f. Ikan Ember Tetra
Ikan hias aquascape ember tetra merupakan ikan hias air tawar dari
famili characidae. Ember Tetra ditemukan sekitar 15 tahun yang lalu di
perairan Sungai Brazil.
Spesies ember tetra merupakan memiliki bentuk yang khas
dibandingkan dengann tetra yang lain. Karena keseluruhan panjangnya hanya
mencapai 2 cm.
Untuk warna yang mendominasi pada tubuh mungilnya ialah warna
orange dan kemerahan di deket sirip tembusnya. Dalam pemeliharaanya
sebagai ikan aquascape dianjurkan dalam rentan suhu air antara 23 – 39o C.

2.4 Tanaman
Tanaman aquascape adalah jenis tumbuhan yang sering diletakkan di dalam
akuarium. Tanaman aquascape tidak hanya berfungsi sebagai hiasan saja, tetapi
sering digunakan sebagai tempat tinggal ikan. Ikan-ikan dalam akurium sangat gemar
bersembunyi di antara tanaman yang terdapat dalam akuarium. Oleh karena itu,
penempatan tanaman aquascape dalam akuarium sangatlah penting. Sama seperti
tanaman yang hidup di darat, tanaman aquascape membutuhkan CO2 untuk proses
fotosintesis. Tabung CO2 ditempatkan dekat akuarium untuk menyuplai gas CO2
pada tanaman aquascape. Namun, ada pula beberapa tanaman aquascape yang bisa
hidup tanpa CO2. Syarat agar tanaman aquascape bisa hidup di air tawar tanpa CO2
adalah rutin mengganti 30% air dalam akuarium seminggu sekali. Selain itu, Anda
harus menjaga suhu akuarium tetap di bawah 30oC. Namun, memang lebih baik jika
tanaman aquascape mendapatkan asupan gas CO2 (Linda, 2015).
Berikut beberapa tanaman yang mudah tumbuh pada akuarium aquascape (Linda,
2015) :
a. Hygrophilla Difformis
Tanaman yang juga dikenal dengan nama Water Wisteria ini dapat
tumbuh dengan cepat. Perawatannya mudah dan dapat mempercantik
akuarium air tawar Anda. Tanaman ini bisa bertahan dalam suhu air 23 – 28

14
derajat celcius. Selain itu, tanaman ini hanya membutuhkan pencahayaan yang
sedang. Water Wisteria sangat cocok digunakan untuk karpet pada akuarium.
b. Hemianthus Callitrichoides
Nama lain dari tanaman aquascape ini adalah Dwarf Baby Tears.
Tanaman ini sering digunakan untuk karpet akuarium dan menjadi favorit
bagi penggemar aquascape. Perawatan tanaman ini terbilang mudah jika
dibandingkan dengan HC Cuba.
Dwarf Baby Tears dapat tumbuh dengan lebat memenuhi lantai
akuarium. Suhu yang cocok untuk tanaman karpet aquscape ini berkisar pada
22 – 23 derajat celcius. Sifat dari tanaman ini adalah tumbuh mengikuti arah
cahaya. Jadi, ketika Dwarf Baby Tears memperoleh pencahayaan yang
kurang, maka tanaman ini akan tumbuh ke atas berusaha mencari sumber
cahaya.
c. Java Moss
Sepintas tanaman aquascape ini terlihat seperti ganggang rumput laut.
Namun, tanaman ini memiliki warna hijau terang, kontras dengan rumput laut
yang memiliki warna putih kekuningan. Java Moss biasa tumbuh di kayu
apung atau bebatuan. Boleh dibilang bahwa Java Moss adalah tanaman
aquascape di sekitar kita yang mudah diperoleh.
Sama seperti Water Wisteria, Java Moss juga tidak memerlukan
pemeliharaan ekstra. Tanaman ini bisa tumbuh di air bersuhu 21 – 32 derajat
celcius, tetapi suhu yang paling tepat adalah 21 – 24 derajat celcius. Bayi-bayi
ikan biasa berlindung di dalam tanaman ini. Java Moss bisa hidup di semua
jenis pencayahaan.
d. Eleocharis Parvula
Nama dari tanaman ini sedikit mirip dengan Hemianthus
Callitrichoides, yakni Dwarf Hair Grass. Ketika diberikan sebuah batu di
tengah-tengahnya, maka aquascape ini akan tumbuh dengan sangat
menakjubkan di sekitar batu. Karena pertumbuhan Dwarf Hair Grass terbilang
cepat, maka Anda harus melakukan pemangkasan secara berkala. Suhu air

15
yang tepat untuk aquascape ini adalah 22 – 25 derajat celcius. Dengan
pencahayaan yang sedang, Dwarf Hair Grass tetap bisa tumbuh dengan baik.
Akan tetapi, jika ingin tanaman ini tumbuh dengan cepat, berilah pencahayaan
yang tinggi untuk aquascape ini.
e. Anubias Nana
Kriteria jenis tanaman aquascape untuk pemula adalah yang mudah
dirawat dan tidak memerlukan berbagai perawatan yang rumit. Nah, jika Anda
mencari tanaman aquascape yang cocok untuk pemula, Anubias Nana adalah
sebuah pilihan yang cocok. Tanaman ini bisa ditemukan di sungai atau di
alam liar dengan sangat mudah.
Tanaman ini mampu bertumbuh dengan tinggi hingga 15 cm dan daun
dari tanaman ini berwarna hijau gelap. Tak perlu melakukan perawatan
khusus pada Anubias Nana. Sama seperti Amazon Sword, tanaman ini dapat
bertahan dalam air bersuhu 22 – 28o C.
2.5 Perawatan
Akuarium yang sudah terisi media tanam beserta tanaman yang tertata
rapi perlu dirawat dan dijaga agar terlihat tetap menarik keindahannya.
Berikut beberapa cara yang perlu dilakukan untuk tetap menjaga keindahan
akuarium (Mr.Farm, 2018) :
1. Kebersihan Air : penggantian air dealnya 50% setiap hari selama seminggu
agar kadar NH4 tidak naik dan akuarium tidak berlumut.
2. Suhu Air : idealnya, suhu air dijaga pada kisaran 24° C dengan suhu
maksimum 26° C.
3. Lampu : nyalakan lampu selama 5 jam setiap hari.

16
3 BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun kegiatan keahlian ini dilakukan pada tanggal 4 Maret – 11 April 2019
bertempat di Laboratorium Basah Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta.
3.2 Alat dan Bahan
Pada kegiatan keahlian ini dilakukan pembuatan dua buah aquascape, yaitu di
Laboratorium Basah dan di BAAK. Berikut ini masing – masing alat dan bahan yang
digunakan pada pembuatan aquascape antara lain :
a) Aquascape di Laboratorium Basah
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam pembuatan aquascape di laboratorium basah
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Akuarium Kaca 0,5 mm, 1 unit Sebagai wadah tanaman
ukuran 47 x 30 x dan ikan
30 cm
2 Filter Hang on back 1 buah Alat yang digunakan
untuk menyaring
kotoran ikan dan media
tanam untuk mengurangi
kekeruhan

3 Lampu LED 1 buah Sebagai pencahayaan


dan proses fotosintesis
bagi tanaman
4 CO2 cair dan Volume 300 mL 1 unit Untuk menekan
Fertiqua CO2 pertumbuhan algae
5 Thermometer Gantung 1 unit Pengontrol suhu dalam
akuarium
6 Gunting besi Gunting bengkok 1 unit Untuk memotong
25 cm tanaman yang akan
ditanam
7 Pinset Pinset lurus 27 cm 1 unit Untuk menjepit tanaman
saat ditanam
8 Spatula Spatula lurus 32 Untuk meratakan pasir
cm atau tanah
9 Selang air Ukuran ½ inch, Untuk mengalirkan air
panjang 20 cm saat mengisi akuarium

17
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Aquascape

No Jenis Bahan Keterangan


(1) (2) (3)
1 Pupuk cair 250 ml
2 Substrat Berupa pasir malang dan pasir silikat
3 Bakteri starter Aqua sehat, 1 kg
4 Rumah bakteri Power grow
5 Pupuk dasar Aqua gizi
6 Pasir Pasir malang, silikat
7 Air Air tawar berasal dari sumur tanah
8 Tanaman Akar Kayu, Ammania bonsai, Anubias
(barteri, broklip), Hairgrass, Macrandra red,
Rotala rotundifolia dan Echinodorus Tenellus

9 Ikan Ikan hias : diskus, platy, neon tetra, rainbow

Biaya yang digunakan untuk pembuatan aquascape yaitu Rp. 350.000,-

b) Aquascape Kantor Utama Lt.2

Tabel 3. Alat yang digunakan dalam pembuatan Aquascape

c)Nama
N Alat Spesifikasi Jumlah Keterangan
o
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Akuarium Kaca 0,5 mm, 1 unit Sebagai wadah tanaman
ukuran 95 x 50 x dan ikan
15 m
2 Filter Hang on back 1 buah Alat yang digunakan untuk
menyaring kotoran ikan
dan media tanam untuk
mengurangi kekeruhan

3 Lampu LED 1 buah Sebagai pencahayaan dan


proses fotosintesis bagi
tanaman
4 CO2 cair dan Volume 300 mL 1 unit Untuk menekan
Fertiqua CO2 pertumbuhan algae
5 Thermometer Gantung 1 unit Pengontrol suhu dalam
akuarium
6 Gunting besi Gunting bengkok 1 unit Untuk memotong tanaman
25 cm yang akan ditanam

18
7 Pinset Pinset lurus 27 1 unit Untuk menjepit tanaman
cm saat ditanam
8 Spatula Spatula lurus 32 Untuk meratakan pasir atau
cm tanah
9 Selang air Ukuran ½ inch, Untuk mengalirkan air saat
panjang 20 cm mengisi akuarium

Tabel 4. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Aquascape

No Jenis Bahan Keterangan


(1) (2) (3)
1 Pupuk cair 250 ml
2 Substrat Berupa pasir malang dan pasir silikat
3 Bakteri starter Aqua sehat, 1 kg
4 Rumah bakteri Power grow
5 Pupuk dasar Aqua gizi
6 Pasir Pasir malang, silikat
7 Air Air tawar berasal dari sumur tanah
8 Tanaman Akar Kayu, Ammania bonsai, Anubias
(barteri, broklip), Hairgrass, Macrandra red,
Rotala rotundifolia dan Echinodorus Tenellus

9 Ikan Ikan hias : diskus, platy, neon tetra, rainbow

Biaya yang digunakan dalam pembuatan aquascape di kantor utama yaitu Rp.
3. 157.000,-
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam membuat aquascape antara lain :
Menyiapkan alat dan bahan serta tema yang akan dibuat. Mulai memasukkan
aqua sehat sebagai bakteri starter pada dasar akuarium. Kemudian masukkan power
grow sebagai rumah bakteri. Dilanjutkan dengan menambahkan aqua gizi sebagai
pupuk dasar . Setelah itu mulai meratakan pupuk menggunakan spatula, sesuai
dengan letak tanaman yang akan ditanam. Selanjutnya, meletakkan media tanam
berupa soil atau pasir sesuai tema yang akan dibuat. Kemudian mulai mendesain
akuarium sesuai tema yang diinginkan. Dan proses terakhir ialah mengisi air pada
akuarium menggunakan selang berukuran kecil dan plastik, agar tidak keruh.

19
Akuarium sudah dipasang filter dan lampu. Setelah satu minggu, mulai mengisi
akuarium dengan ikan hias.

20
BAB IV
4

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Kualitas Air

Kualitas air pada aquascape pun relatif stabil. Karena suhunya berada pada
kisaran 26 – 27o C. Begitu pun dengan pH yang berada pada kisaran . Hal ini sesuai
dengan suhu yang ideal yaitu 26-28°, hal tersebut dapat dikatakan benar adanya,
karena selain tanaman dapat tumbuh dengan optimal, keseluruhan ekosistem pun
tidak terganggu (MUKTI, 2018).

4.2 Pakan
Ikan di dalam aquascape bisa diberi makan dua kali sehari. Atur pemberian
makan sehingga pakan bisa dihabiskan ikan dalam waktu 5 menit. Pilih pakan yang
melayang di tengah air. Hindari pakan yang mengapung dan pakan tenggelam. Pakan
yang mengapung di permukaan air akan mudah masuk ke dalam filter, sedangkan
pakan yang tenggelam akan menyelip di antara pepohonan sehingga sulit diraih ikan
(Mr.Farm, 2018 ).

4.3 Hama dan Penyakit


Pada akuarium sering adanya hama yang dapat mengganggu keindahan
akuarium, misalnya lumut dan keong. Sedangkan untuk penyakit bisa dikatakan
jarang terjadi, karena adanya pembatasan untuk tanaman dan ikan yang dipelihara.
Lumut pada aquascape terdiri dari dua jenis, yaitu lumut yang menempel pada
tanaman dan yang menempel pada tanaman di dalam akuarium tersebut.
Lumut bisa menjadi pengganggu bagi hobiis yang ingin menikmati keindahan
aquascape. Salah satu sumber penyebaran lumut berasal dari tanaman yang baru
dimasukkan ke dalam aquascape. Karena itu, sebelum dimasukkan ke dalam
akuarium, tanaman baru tersebut perlu dipastikan bebas lumut. Jika terdapat lumut
pada tanaman tersebut, lakukan langkah berikut ini (Mr.Farm, 2018).
1. Campur 100 cc larutan pemutih baju dengan 2.000 cc air bersih.
2. Celup pohon yang berlumut ke dalam larutan tersebut selama 30 detik.
3. Bilas pohon tersebut dengan air bersih sampai bau larutan hilang.

21
4. Tanam pohon tersebut di akuarium.
Selain pada tanaman, akuarium juga bisa terserang lumut. Untuk
mengatasinya, sebaiknya ganti air akuarium 2 kali seminggu dan gunakan lampu UV
pembunuh lumut (algae killer lamp). Air yang berlumut akan dipompa melalui lampu
dan dikembalikan lagi ke dalam akuarium.
Lumut rambut (hair algae) diatasi menggunakan ikan ‘Sae’. Selain itu,
gunting bagian daun yang terserang lumut ini dan ganti 50% air akuarium setiap
seminggu sekali. Lumut jenggot (beard algae) dapat diatasi dengan memanfaatkan
larutan pemutih, mencuci media filter, dan mengurangi kadar fosfat di dalam air.
Lumut biru (blue algae) memiliki bentuk seperti lendir berwarna biru kusam. Untuk
mengatasinya, atasi dengan mencuci media filter dan menambah kekuatan arus di
dalam akuarium sehingga air bergerak lebih cepat (Mr.Farm, 2018).
Selain keong hias, ada pula keong yang bersifat merugikan. Keong berbentuk
kerucut tersebut harus dibasmi dari akuarium karena suka memakan dedaunan. Keong
tersebut dapat dibasmi dengan obat pengusir keong yang dapat dibeli di toko
akuarium. Dosisnya disesuaikan dengan anjuran pakai yang tertera pada label
kemasan.
Selain membelinya, aquascaper juga bisa membuat obat keong tersebut.
Caranya, larutkan 2 sendok terusi (copper sulfat-dapat dibeli di toko kimia) ke dalam
600 ml air bersih. Tuangkan larutan tersebut ke dalam akuarium dengan
perbandingan 10 ml air terusi untuk 100 liter air akuarium. Jika ada hama keong yang
keluar atau mengapung, segera buang. Jika ada udang atau ikan yang mengapung,
segera pindahkan ke akuarium lain. Diamkan selama dua jam, lalu ganti 90% air
akuarium tersebut dengan air yang telah diendapkan minimum satu hari. Larutkan
juga ‘water conditioner’ seperti Aquasafe dengan dosis sesuai aturan pemakaian.
Fungsi 'water conditioner' adalah untuk membuang racun terusi yang masih tersisa.
Setelah itu, nyalakan kembali seluruh peralatan aquascape, serta masukkan kembali
udang dan ikan ke dalam akuarium (Mr.Farm, 2018)..

22
4.4 Keseimbangan Ekosistem
a. Kesetimbangan Cahaya, CO2 dan Nutrisi
Cahaya, nutrisi, dan CO2 harus disediakan sesuai dengan kebutuhan semua
makhluk hidup di dalamnya. Kelebihan cahaya akan mengakibatkan daun tanaman
berwarna kuning kemudian mati, sebaliknya kekurangan cahaya akan membuat
tanaman tidak bisa melakukan fotosintesis atau proses membuat makanan. Kelebihan
CO2 akan mengakibatkan ikan dan fauna mati keracunan, sebaliknya kekurangan CO2
juga akan mengakibatkan tumbuhan tidak bisa melakukan fitosintesis. Kekurangan
nutrisi akan mengakibatkan sebagian tanaman mati, kalah berebut makanan dengan
yang lain, sementara kelebihan nutrisi akan menyebabkan tumbuhnya alga di dalam
aquarium.

b. Cahaya dan CO2


Jika sebuah tanaman mempunyai klasifikasi high light, maka harus diberikan
cahaya tinggi kurang lebih 1 watt per liter, atau boleh rendah sedikit. Jika jauh lebih
rendah dari itu maka tanaman tidak akan tumbuh, atau menjadi berubah warna.
Namun, perlu diingat kebutuhan cahaya tinggi akan selalu berbanding lurus dengan
kebutuhan CO2 nya. Memberikan cahaya tinggi tanpa meninggikan kandungan CO2
di airnya juga akan membuat kesehatan tanaman terganggu bahkan mati. Injeksi gas
CO2 diukur dengan satuan bps atau bubble per second, dan indikasi kandungan CO2
di dalam air bisa diketahui menggunakan kit CO2 indicator.

c. Pupuk dasar dan pupuk cair


Pemberian pupuk dasar sangat penting bagi tanaman sebagai sumber nutrisi,
apalagi jika ingin tanaman di dalam tank rimbun dan menyebar. Pupuk dasar ini pun
lama-lama akan habis dikonsumsi oleh tanaman, bisa juga dengan menggunakan
pupuk tancap untuk memperbarui kandungan nutrisi di dalam substrat.
Pupuk cair bisa diberikan untuk tambahan nutrisi di dalam air. Pemberian pupuk
cair akan menyebabkan tumbuhnya alga, namun pupuk cair ini selain praktis juga
akan memenuhi kebutuhan gizi dari tanaman yang tidak berakar dan tanaman yang

23
mengambil nutrisi dari batang dan daunnya. Pemberian pupuk cair dalam dosis yang
tepat seharusnya tidak menyebabkan alga. Untuk dosis yang digunakan biasanya
terdapat dalam kemasan.

24
5 BAB V
KESIMPULAN
Pada hakikatnya, media tanam yang digunakan untuk membuat aquascape
terdiri dari empat komponen yaitu media dasar, pupuk dasar, substrat dan air. Hal
yang harus dipersiapkan dalam membuat aquascape ialah ide atau gagasan mengenai
desain yang akan dibuat, kemudian setelah itu pengisian media dasar, pupuk dasar
dan substrat sesuai dengan tema yang diinginkan dan terakhir ialah pengisian air
menggunakan bantuan plastic atau bahan lainnya agar saat proses pengisian, tidak
membuat air menjadi keruh.
Manfaat aquascape untuk pemula atau sebagai hobi antara lain sebagai berikut :
menjernihkan pikiran dan menetralkan perasaan serta obat stress, baik untuk terapi
penderita alzeimer, hiper aktif dan autis, menurunkan tekanan darah, bermanfaat
untuk menyehatkan jantung, efek menenangkan untuk semua umur,
menumbuhkembangkan kasih sayang yang alami dalam diri kita, manfaat aquarium
bagi kesehatan adalah memberi inspirasi, mengoptimalkan hobi, membuat seseorang
merasakan kesejukan saat melihatnya, menjernihkan pikiran dan menetralkan
perasaan serta menambah penghasilan tambahan

25
DAFTAR PUSTAKA

Febrian, I., & Wardhana, A. (2018). IOS Based Aquascape Component Selection

Application Uses a Genetic Algorithm.

Hariyatno, H., Isanawikrama, I., Wimpertiwi, D., & Kurniawan, Y. J. (2018).

Membaca Peluang Merakit “Uang” Dari Hobi Aquascape. Jurnal Pengabdian

dan Kewirausahaan, 2(2).

Linda. (2015, November 8). 10 Jenis Tanaman Aquascape yang Mudah Tumbuh.

Diambil 6 Mei 2019, dari Bacaterus website: https://bacaterus.com/jenis-

tanaman-aquascape/

Mr.Farm, P. (t.t.). Panduan & Cara Bertanam: Cara Merawat Aquarium dan

Aquascape. Diambil 6 Mei 2019, dari Panduan & Cara Bertanam website:

https://panduanbertanam.blogspot.com/2016/04/cara-merawat-aquarium-dan-

aquascape.html

MUKTI, B. A. (2018). PERANCANGAN PENGENDALI LED RGB DAN SISTEM

PENDINGIN AIR BERBASIS PELTIER UNTUK AQUASCAPE.

Unknown. (2014, Maret 28). Aquarium Qoe: CARA MENYUSUN SUBSTRAT

DAN MEDIA AQUASCAPE. Diambil 8 Mei 2019, dari Aquarium Qoe

website: http://aquariumqoe.blogspot.com/2014/03/cara-menyusun-substrat-

dan-media.html

26

Anda mungkin juga menyukai