USJ\I-IR
SANDENG TANPA DU I
A. PENDAHULUAN
1. Biodata Lengkap
Produk yang Dihasilkan : Bandeng Segar Tanpa Duri untuk diolah kembali
Telp. : 085341929573
Email : eka.y.sari@gmail.com
2. Latar Belakang
Ikan bandeng merupakan salah satu ikan yang digemari semua golongan usia, dari anak kecil,
dewasa sampai manula. Selain karena rasanya yang gurih, bandeng juga mengandung protein
tinggi. Salah satu sumber pangan yang sangat bergizi ini, dari segi harga juga cukup terjangkau.
Sehingga, mulai dari kalangan rakyat kecil, kalangan menengah, apalagi kalangan kelas atas biasa
mengkonsumsi ikan ini. Bandeng adalah jenis ikan air payau yang telah dikenal di Indonesia maupun
diluar negeri.
Bandeng memiliki struktur tubuh yang dipenuhi duri, ada 42 pasang duri bercabang yang menempel
di dalam daging dekat permukaan kulit luar, 12 pasang duri pendek pada bagian tengah, 16
pasang duri pendek pada rongga perut dan 12 pasang duri pada bagian perut dekat ekor. Tulang dan
duri yang cukup banyak tersebut menjadi kelemahan dari bandeng. Inilah menjadi alasan
sebagian orang enggan lagi mengkonsumsi bandeng. Rasanya yang gurih kerap kali
dikesampingkan, yang ada tinggal trauma karena pernah ketulangan. Tapi, sekarang ini trauma
ketulangan bandeng tak perlu lagi. Kini sudah hadir bandeng tanpa duri.
Bandeng tanpa duri (bantari) adalah produk perikanan setengah jadi berupa bandeng mentah
segar yang telah dibuang tulang dan durinya, lalu kemudian dibekukan. Karena pengolahannya
yang hanya menghilangkan duri, kandungan gizi pada bandeng tidak hilang. Selanjutnya bandeng
tanpa duri ini dapat diolah menjadi berbagai variasi produk bandeng sesuai selera, seperti bandeng
crispy, bandeng nugget. Selain itu juga bisa diolah seperti olahan bandeng dengan duri pada
umumnya. Bandeng tanpa duri hadir untuk memberikan komudahan dan keamanan bagi konsumen
dalam menikmati sumber pangan bergizi ini.
Indonesia adalah salah satu negara pemasok bandeng dunia. Salah satu pemasok bandeng
terbesar di Indonesia adalah provinsi Sulawesi Selatan. Di Provinsi Sulawesi Selatan sendiri, ada
beberapa kabupaten penghasil bandeng, salah satunya adalah Kabupaten Pinrang.
Kabupaten Pinrang memiliki luas wilayah pertambakan kurang lebih 15.000 hektare yang tersebar di
enam kecamatan pesisir, yakni Kecamatan Mattiro Bulu, Kecamatan Lanrisang, Kecamatan Mattiro
Sompe, Kecamatan Cempa, Kecamatan Duampanua, dan Kecamatan Lembang. Selain luas
wilayah pertambakan yang mendukung, pemerintah Kabupaten Pinrang melalui Dinas Kelautan &
Perikanan (DKP) juga senantiasa berupaya meningkatkan produksi perikanan. Tak heran jika
komoditas bandeng dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sebut saja tahun 2011
(17.681 ton), tahun 2012 (18.544 ton), dan tahun 2013 (19.754 ton). *Sumber:macora edisi oktober 2014.
Walaupun menjadi salah satu daerah pemasok bandeng yang diperhitungkan, usaha pengelolaan
produk bandeng di kabupaten ini masih sangat sepi. Jika dibandingkan dengan daerah kabupaten
di Jawa dan Kalimantan misalnya, pengelolaan produk bandeng kita cukup tertinggal. Khusus di
Kabupaten Pinrang bagian utara, usaha pengeloaan produk bandeng belum ada. Menyadari potensi,
penulis tertarik mengembangkan usaha tersebut.
Penulis yang tergabung dalam kelompok usaha baru “Mega Rezkita” beralamat di Desa Sabbang Paru,
Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang. Bersama anggota kelompok, kami berniat
mengembangkan usaha pengelolaan produk bandeng tanpa duri tersebut.
Dengan adanya program Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Selatan dan
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Pinrang, yang melakukan pembinaan dan
pendampingan wirausaha sangat membantu kami kelompok-kelompok usaha kecil masyarakat
yang ingin berkembang.
Bertujuan menghidupkan petani tambak sekitar. Kecamatan Lembang adalah daerah pesisir yang
memiliki luas wilayah pertambakan kurang lebih 339 ha. Pembelian kebutuhan bahan baku
diutamakan dari hasil tambak kecamatan.
Pengolahan ikan bandeng tanpa duri ini membutuhkan beberapa orang tenaga kerja. Kami akan
memberdayakan masyarakat sekitar dalam proses pengelolaan bandeng tanpa duri ini. Seiring
dengan berkembangnya usaha, kami akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.
B. PROFIL USAHA
C. PRODUK USAHA
2. Kelebihan produk :
- Ukuran yang relative besar, 1 kg bandeng tanpa duri terdiri dari 3 ekor ikan
- Bahan baku diambil langsung dari tambak, sehingga kesegaran ikan betul-betul terjamin
- Tanpa duri , sehingga lebih mudah dan aman dalam konsumsi
- Tanpa bahan pengawet (di simpan di suhu -18 derajat)
- Kemasan menarik
- Lebih hieginis
- Tahan 2-3 bulan jika disimpan dalam keadaan beku
- Harga bersahabat
Kelemahan produk:
Harga bandeng tanpa duri lebih tinggi jika dibanding bandeng dengan duri. Sebagian
besar masyarakat sangat ekonomis dalam berbelanja. Harga selalu menjadi pertimbangan
utama.
D. TARGET PASAR
Strategi promosi dan pemasaran yang kami lakukan adalah direct selling atau penjualan langsung.
Datang untuk menemui secara langsung pemilik rumah makan, hotel, catering pesta, catering/kantin
sekolah, rumah sakit, agen/distributor, dengan membawa contoh produk. Memperkenalkan dan
mempresentasikan dengan singkat mengenai keunggulan dari produk bandeng tanpa duri yang kami
produksi. Melakukan lobby dan negosiasi untuk bisa menjadi pemasok bandeng tanpa tulang untuk usaha
mereka.
Bentuk promosi lain yang kami lakukan adalah dengan menggunakan potongan harga untuk
pembelian dalam jumlah besar. Sekali-kali menggratiskan layanan antar. Menjalin komunikasi yang baik
dengan konsumen maupun calon konsumen.
Alat bantu promosi lainnya adalah dengan kartu nama dan social media.
Berikut secara singkat digambarkan jalur produksi, perolehan bahan baku dan target pasar bandeng tanpa duri
kelompok usaha “Mega Rezkita
F. LAPORAN KEUANGAN
a. Alokasi dana : asset pribadi : Rp ,14.000.000- berupa lahan usaha.
Tenaga kerja tidak langsung = 1 orang dengan upah 600.000 per orang per bulan
Berikut dijelaskan asumsi kebutuhan bahan baku perbulannya selama satu tahun:
Dengan asumsi jumlah dan nilai penjualan tiap bulannya selama satu tahun sebagai berikut:
Sehingga dapat disimpulkan asumsi rencana biaya produksi, penjualan dan laba selama satu tahun:
Jadi, asumsi keuntungan dalam satu tahun pertama Rp.144.170.000,-. Jika dikurangi dengan modal
investasi awal dan nilai aset pribadi sebesar Rp. 42.500.000,- tersisah Rp. 101.670.000,-. Jika diratakan
setiap bulan, maka laba bersih tiap bulannya adalah Rp. 8.472.500,-.
G. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dan kami ajukan untuk dipertimbangkan dan disetujui. Atas dukungan
dan kerjasama Bapak/Ibu kami sampaikan banyak terimakasih.