Anda di halaman 1dari 3

VII.

DISCHARGE PLANNING

S : Istri klien mengatakan suaminya dilakukan operasi craniotomi pada 31/12/2020


Istri klien mengatakan ia tidak tahu bagaimana melakukan perawatan luka post
craniotomi

O : Tampak ada luka kraniotomi sepanjang ±7cm


Luka tampak tertutup oleh kassa

A : Masalah belum teratasi


P : Melakukan Discharge Planning
1. Nutrisi
Menganjurkan pasien untuk makan teratur dan dengan gizi seimbang. Hal
tersebut penting untuk mempercepat penyebuhan luka. Berkolaborasi dengan
dokter atau ahli gizi untuk mengetahui dan menentukan jenis makanan yang
dapat mempercepat penyembhan luka seperti makan makanan yang tinggi
protein.
2. Obat obatan
a. Setelah pulang dari rumah sakit dokter akan memberikan resep obat
obatan untuk rawat jalan, anjurkan keluarga untuk memantau pasien
dalam konsumsi obat obatan yang teratur.
b. Anjurkan pasien untuk tidak menggunakan obat-obatan seperti Aspirin
atau sejenisnya yang dapat mengencerkan darah kecuali jika ada saran
atau istruksi dari dokter
3. Nyeri & rasa nyaman
Informasikan pada klien dan keluarga bahwa akan ada rasa nyeri pada luka
operasi atau sakit kepala yang mungkin akan berlangsung selama beberapa
hari atau beberapa minggu, dokter akan meresepkan obat obatan penahan
rasa nyeri. Informasikan juga kepada keluarga tentang efek samping obat
obatan tersebut diantaranya :
a. Informasikan kepada keluarga bahwa obat obatan penahan rasa nyeri
tersebut bersifat mengiritasi lapisan lambung maka pasien disarankan
untuk mengonsumsi makanan/minuman yang dapat melumasi lapisan
lambung pada saan mengonsumsi obat obatan tersebut. Contohnya seperti
yogurt tanpa lemak
b. Informasikan kepada keluarga bahwa obat penahan rasa nyeri juga dapat
menyebabkan sembelit, maka disarankan untuk pasien memakan makanan
mudah cerna atau obat pencahar jika diperlukan
c. Setelah dilakukan operasi biasanya akan menyebabkan pembengkakkan
pada area mata dan wajah maka gunakan bantal pada area bawah kepala
pasien dan anjurkan keluarga untuk melakukan manajemen nyeri seperti
relaksasi dan distraksi
4. Gambaran umum aktivitas sehari-hari
Informasikan kepada pasien bahwa ia mungkin akan meraskan kelemahan
dan penurunan kemampuan dalam beraktivitas mungkin sekitar 1-3 minggu.
Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki setiap
hari dengan teratur dan semampu pasien
5. Batasan apapun
Informasikan kepada pasien tentang batasan seperti :
a. Anjurkan pasien agar tidak mengejan
b. Anjurkan pasien untuk tidak menekuk pinggang
c. Anjurkan pasien untik tidak melakukan olahraga yang berdampak tinggi
seperti lari, mengangkat beban dll
d. Anjurkan pasien untuk tidak mengngkat beban berat atau lebih dari
10pounds
Hal tersebut harus dihindari pasien selama minimal ±2 minggu setelah
operasi
6. Melanjutkan pekerjaan, mengemudi atau perjalanan udara
Informasikan kepada pasien untuk konsultasi terlebih dahulu kepada dokter
yang bertanggung jawab atas operasi pasien
7. Perawatan luka/ jahitan
Informasikan kepada klien dan keluarga bahwa klien akan pulang dengan
jahitan yang masih terpasang pada kepalanya. Hal hal yang lain yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Informasikan pada pasien dan keluarga bahwa pasien boleh mandi sesaat
24 jam setelah pulang kerumah
b. Ushakan agar luka jahitan tidak basah paling tidak sampai hari ke4
c. Sarankan pasien untuk mandi dengan bantuan orang lain agar dapat
membantu klien
d. Setelah mandi diharapkan agar tidak menggosok gosok area luka
e. Ushakan luka dapat sirkulasi udara yang baik
f. Anjurkan klien untuk melakukan kontrol luka secara rutin
g. Informasikan kepada klien tentang pengangkatan jahitan mungkin akan
dilakukan pada hari ke 10-14 atau sesuai anjuran dari dokter.
8. Tanda bahaya yang harus diperhatikan dirumah
Hubungi dokter anda apabila terjadi tanda bahaya tersebut
a. Timbulnya sakit kepala parah yang tidak dapat hilang dengan pengobatan
dan istirahat
b. Timbulnya peningkatan rasa kantuk dan kebingungan
c. Timbulnya mual, muntah, diare
d. Penurunan kemampuan berbicara
e. Timbul atau bertambahnya mati rasa ataupun kesemutan
f. Timbul atau memburuknya kejang
g. Onset demam lebih dari 101◦F, terjadi kekakuan leher dankejang secara
terus menerus
h. Kemerahan dan pembengkakakkan pada area sekitar luka
i. Terjadi sesak nafas, nyeri dada, nyeri tungkai satu sisi

Banjarmasin, Januari 2021

Nur Alisa

Anda mungkin juga menyukai