Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PROJEK MENYAMBUNG (GRAFTING) DAN MENCANGKOK


TUMBUHAN KAMBOJA JEPANG (Adenium obesum) DAN TUMBUHAN
SEMBOJA (Plumeria)

Laporan untuk memenuhi tugas akhir Biologi di SMA Yadika Bangil

Nama Guru Pembimbing :


Nenny Purwanti,S.Pd
Nama Kelompok :
1. Alena Hawa Fakhriyah (01)
2. Fatimah Fatiyah N A (08)
3. Nazwa Nurul Wijaya (15)
4. Nur Fatimatus Zahro (18)
5. Roudhotul Mukarromah (20)

YAYASAN PENDIDIKAN SWAKARYA

SEKOLAH MENENGAH ATAS YADIKA BANGIL

NSS:312051914037 NDS:E.141434005

Jl.Salem No.3 Kersikan.Telp(0343)746000 Bangil-Pasuruan


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal dengan judul
“PROJEK MENYAMBUNG (GRAFTING) DAN MENCANGKOK TUMBUHAN
KAMBOJA JEPANG (Adenium obesum) DAN TUMBUHAN SEMBOJA (Plumeria)”.

Tujuan dari pembuatan proposal projek ini ini adalah untuk memenuhi tugas salah satu
materi dari mata pelajaran Biologi guna memperoleh nilai tugas ujian praktek.

Dalam proses penyusunan proposal ini kami menjumpai berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami menggenai hal yang berkenaan dengan
penulisan proposal ini, namun berkat dukungan material dari guru pembimbing dan beberapa
pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya
kepada guru pembimbing kami dan semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya proposal ini.

Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan segala
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dari tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga proposal ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca.

Gempol, 10 Januari 2023.

Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal yang berjudul “PROJEK MENYAMBUNG (GRAFTING) DAN


MENCANGKOK TUMBUHAN KAMBOJA JEPANG (Adenium obesum) DAN
TUMBUHAN SEMBOJA (Plumeria)”. Telah disahkan dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh :

Wakil Kepala Kurikulum Guru Pembimbing Biologi

Abdul Ghofur M.Pd Nenny Purwanti,S.Pd

Mengetahui,

Kepala Sekolah

SMA Yadika Bangil

Deddy Kristiawantoro,SH
DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................1


1.2 Tujuan.....................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Penyambungan (Grafting)......................................................3


2.2 Cangkok..................................................................................3
2.3 Kamboja Jepang (Adenium obesum)......................................4
2.4 Semboja (Plumeria)................................................................4
2.5 Kendala...................................................................................5

BAB III METODE PEMBUATAN

3.1 Alat.........................................................................................6
3.2 Bahan .....................................................................................6
3.3 Cara Kerja...............................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Perlakuan......................................................................7


4.2 Pembahasan ...........................................................................8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.............................................................................9
5.2 Saran ......................................................................................9

BAB VI LAMPIRAN

6.1 Alat dan bahan........................................................................10


6.2 Proses Pembuatan...................................................................11
6.3 Proses Perkembangan.............................................................12

DAFTAR ISI...................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan
sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang
pembangunan. Salah satu dari sektor pertanian adalah hortikultura. Hortikultura diartikan
sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Janick
1972 , Edmond et a.l 1975). Sektor hortikultura memiliki potensi dan peran yang cukup
besar dalam pembangunan ekonomi. Keanekaragaman hayati menjadi pendukung untuk
memberikan hasil yang baik untuk hortikultura dan letak geografis Indonesia yang berada
di jalur khatulistiwa memberikan keunggulan komparatif karena lingkungan yang kondusif
baik bagi pertumbuhan keanekaragaman hortikultura.

Tanaman Adenium obesum yang sering dikenal dengan nama sebutan kamboja
Jepang adalah salah satu komoditi dari jenis tanaman hias dan sangat potensial untuk
dikembangkan di Indonesia. Sebagai tanaman gurun, maka tanaman kamboja jepang
termasuk dalam tanaman semak sukulen yang kuat dalam pertahanan diri terhadap
lingkungan yang kering dan panas. Maka kamboja jepang merupakan tanaman yang
memerlukan sinar matahari penuh Indonesia dengan iklim tropis yang cenderung panas
sangat cocok untuk mengembangkan adenium secara luas . Tanaman jenis ini merupakan
salah satu jenis tanaman hias yang berbunga dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Kebutuhan
terhadap jenis tanaman Adenium obesum baik dari biji, bibit bonggolan, tanaman sambung
atau tanaman jadi yang akhir-akhir ini semakin meningkat pesat (Rochmatino dan Prayoga,
2011).

Namun pada Adenium obesum, terdapat banyak bahan beracun, seperti digitalis
glikosid (kardiak glikosid), ekugin, cardenolides somalin, hongheloside A, 16-
acetylstrospeside, honghelin, neridienone A, flavonol, dan masih banyak bahan beracun
lainnya.Bahan-bahan ini memang paling banyak terdapat pada getah tumbuhan, tetapi
terdapat juga pada hampir seluruh bagian tanaman adenium. Efek yang dimunculkan bisa
berbahaya, seperti mual, muntah, mengantuk denyutan nadi melemah, tekanan darah
menurun, keletihan, sakit perut, mata berkunang-kunang, bahkan jika parah bisa sampai
dengan kematian.

Tanaman Semboja (plumeria) adalah tanaman yang diibaratkan paradoks dimana di


satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah dan beraromi wangi namun karena sering ditanam
di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan.Tanaman
ini relatif mudah berkembang di Indonesia karna iklim tropis yang cocok dengan tanaman
semboja. Semoja dapat dijadikan sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari
kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias seperti adenium, mandevila, dan juga
pachypodium.
Pada kulit semboja mengandung zat pahit beracun dan getahnya mengandung damar
dan asam plumeria,tetapi tidak seperti adenium yang memiliki banyak bahan beracun
lainnya hampir diseluruh bagian tanaman.Akan tetapi, semboja memiliki senyawa
fulvoplumierin yang terdapat di hampir seluruh bagian tanaman ini bermanfaat untuk
menghambat disentri, radang saluran pernafasan, TBC, maupun hepatitis. Selain itu, bunga
semboja termasuk bunga yang bisa dimakan layaknya bunga-bunga lainnya seperti bunga
pepaya dan bunga turi, khasiat dari memakan bunga kamboja ini antara lain untuk
meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluarnya air seni, mencegah
pingsan, menghentikan mencret.

Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti


vegetatif maupun generatif. Dikarenakan Tanaman kamboja jepang (Adenium obesum) dan
semboja (Plumeria) masih dalam satu famili yaitu apocynaceae dan memiliki karakteristik
yang sama seperti ciri pohon dan batang sekilas mirip, batangnya sama-sama mengeluarkan
getah saat dilukai serta dapat tumbuh baik di daerah yang kering bahkan cenderung menjadi
bunga yang mudah perawatanya.

Maka dapat memungkinkan untuk melakukan grafting terhadapat kedua tanaman


tersebut untuk menghasilkan tanaman baru yang bermutu seperti meminimalisir getah
beracun yang paling banyak dimiliki oleh kamboja jepang di seluruh bagian tumbuhannya,
memungkinkan bunga memiliki harum yang khas, dan memungkinkan munculnya variasi
warna serta bentuk baru dimana akan meningkatkan harga jual yang dapat membangun
ekonomi pada sektor hortikultura.

1.2 Tujuan
1) Untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki mutu lebih tinggi
2) Untuk menciptakan variasi warna dan bentuk baru
1.3 Manfaat
Ada dua manfaat yang akan di dapat dengan melakukan Proyek menyambung
(Grafting) dan mencangkok tumbuhan kamboja jepang (Adenium obesum) dan semboja
(Plumeria). Dua manfaat tersebut yaitu manfaat secara teoritis dan secara praktis.

Manfaaat teotitis yang akan di dapatkan dari projek ini di antaranya yaitu, (1)
memberikan pemahaman mengenai grafting dan mencangkok pada kamboja jepang
(Adenium obesum) dan semboja (Plumeria), dan (2) menjadi masukan bagi para pembaca
tatacara grafting dan mencangkok tumbuhan kamboja jepang (Adenium obesum) dan
semboja (Plumeria).

Cara praktis, hasil projek ini dapat digunakan oleh penyusun projek ini, pembaca,
ataupun seseorang yang membutuhkannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Sambungan (Grafting)


Penyambungan (grafting) merupakan salah satu teknik perbaikan tanaman
yang dilakukan dengan cara menyisipkan batang jenis-jenis unggul sebagai batang atas
yang dikehendaki
sifatnya pada tanaman yang nantinya sebagai batang bawah. Seperti telah dijelaskan di
atas bahwa, penyambungan merupakan perpaduan batang bawah dengan batang atas
hingga membentuk sambungan yang tetap dan kekal sebagai satu tanaman utuh.
Sebagai batang bawah diharapkan membawa karakter perakaran yang baik dan tahan
terhadap keadaan tanah yang relatif tidak menguntungkan, sedangkan batang atas
memiliki karakter hasil yang baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pada aspek agro-fisiologi, Hartmann et al. (2002) menjelaskan bahwa alasan
dilakukan penyambungan pada tanaman adalah:
1. Memperoleh keu.ntungan dari batang bawah karena memiliki sifat perakaran kuat
dan toleran terhadap lingkungan tertentu,
2. Mengubah jenis tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top working,
3. Mempercepat kematangan reproduktif dan mendapatkan tanaman yang berproduksi
lebih awal (atau mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu
berproduksi),
4. Mendapatkan bentuk pertumbuhan tanaman khusus, dan
5. Memperbaiki kerusakan pada tanaman
2.2 Cangkok
Proses mencangkok tanaman merupakan proses perkembangbiakan yang
cukup sederhana dan mudah. Proses mencangkok tanaman bahkan bisa dilakukan
oleh orang yang belum terlalu mengerti soal perkebunan, tetapi dengan syarat orang
tersebut memahami langkah-langkah dalam mencangkok.
Mencangkok merupakan salah satu solusi tercepat untuk menumbuhkan akar
pada batang tanaman. Oleh karena itu, kebanyakan proses mencangkok menggunakan
ranting yang tidak terlalu besar. Mencangkok memiliki tujuan utama untuk
menghasilkan buah secara lebih cepat dengan pertumbuhan tanamannya tidak terlalu
besar.
F. Rahardi dalam bukunya yang berjudul Agar Tanaman Cepat Berbuah
mengungkapkan bahwa mencangkok ternyata hanya bisa diaplikasikan pada jenis
tanaman biji berkeping dua atau dikotil. Supaya bisa mendapatkan hasil yang bermutu
dan berkualitas, cabang atau ranting yang akan digunakan dalam mencangkok tidak
boleh terlalu tua atau terlalu muda.
2.3 Kamboja jepang (Adenium obesum)
Tanaman jenis ini merupakan salah satu jenis tanaman hias yang berbunga dan
memiliki nilai ekonomi tinggi serta berpotensi mendatangkan keuntungan. Kebutuhan
terhadap jenis tanaman Adenium sp. baik dari biji, bibit bonggolan, tanaman sambung
atau tanaman jadi yang akhir-akhir ini semakin meningkat pesat (Rochmatino dan
Prayoga, 2011). Salah satu keindahan adenium adalah kemampuan pangkal batang
dan akarnya yang membesar yang dikenal dengan sebutan “Bonggol”.
Secara sistematis, tanaman pada bunga kamboja jepang tersebut masih dalam
keluarga Plumeria namun mempunyai sejumlah perbedaan yang paling menonjol
seperti daun, batang, yang mempunyai perbedaan ukuran dan juga bentuk. Tetapi
secara garis besar pada tanaman bunga kamboja jepang tersebut dapat diklasifikasikan
& morfologi sebagai berikut :

1) Kingdom : Plantae atau Tumbuhan


2) Subkingdom : Trachebionta atau tumbuhan berpembuluh

3) Super Divisi : Spermatophyta atau Menghasilkan biji

4) Divisi : Magnoliphyta atau Tumbuhan berbunga


5) Kelas : Magnoliopsida atau berkeping dua / dikotil
6) Sub kelas : Asteridae
7) Ordo : Gentianales
8) Famili : Apocynaceae
9) Genus : Adenium
10) Spesies : Adenium obesum atau Forssk, Roem dan Schult

2.4 Semboja (Plumeria)


Bunga semboja adalah bunga yang memiliki jumlah kelopak sebanyak lima
helai yang besar dan bentuknya hampir sama. Namun, tiap jenisnya memiliki bentuk
dan ukuran yang berbeda.Bunga semboja biasanya tumbuh bergerombol pada tiap
ujung cabangnya.masing-masing tangkai mahkota bunga memiliki panjang yang
berbedabeda sesuai dengan jenisnya, panjangnya berkisar 20-40 cm. Pada setiap
tandan dapat ditemui puluhan kuntum bunga. Bunga dalam mulai rata, berkumpul di
ujung ranting, membentuk corong, mahkota bunga warna putih atau merah, dan
memiliki bau yang khas.
Warna bunganya juga sangat bevariasi, mulai dari kuning, putih, jinga, merah
muda, sampai merah tua. Jumlah kelopak bunga biasanya lima dan tidak
mengembang, tetapi menjulang menantang matahari dan rajin berbunga dalam jumlah
banyak.
Daun kamboja memiliki panjang sekitar 30-40 cm dengan ujungnya yang
membulat, ada pula yang meruncing sesuai jenisnya berukuran sekitar 20-30 cm.
Permukaan daun ada yang mengkilat, ada pula yang tidak mengkilat. mempunyai
tulang daun yang terlihat jelas. Helaian daun memiliki tekstur yang kaku, bentuk
lanset, panjang sekitr 20 cm, lebar 6-12,5 cm, ujungnya meruncing, pangkal daun
menyempit, tepi rata, dan tulang daun menyirip .
Klasifikasi ilmiah tanaman kamboja sebagai berikut :
1) Kingdom : Plantae
2) Subkingdom : Tracheobionta
3) Super Devisi : Spermatophyta
4) Devisi : Magnoliophyta
5) Kelas : Magnoliopsida
6) Sub Kelas : Astreidae
7) Ordo : Gentianales
8) Famili : Apocynaceae
9) Genus : Plumeria
10)Spesies : Plumeria rubra

2.5 Kendala
Salah satu kelemahan dari metode sambung samping adalah adanya ketidak
cocokan antara batang atas dan batang bawah. Ketidak cocokan ini antara lain
disebabkan oleh faktor genetis, fisiologis dan teknis. Perbedaan jumlah kromosom
antara batangatas dan batang bawah menjadi kendala secara genetis. Kendala
fisiologis disebabkan oleh adanya perbedaan sifat pertumbuhan antara batang atas dan
batang bawah.
Pencangkokkan merusak sistim percabangan tanaman. induk akibat
pemotongan bahan cangkokan. Karena sebuah cangkokan memerlukan sejumlah
ranting dlm satu cabang, Produksi pohon induk akan berkurang akibat dari banyak
percabangan yg terpotong utk keperluanbahan cangkokan.
Bilamana pencangkokan dilakukan pada tanaman. induk dalam jumlah
banyak, tanaman. induk tersebut akan mengalami pertumbuhan vegetatif yang
panjang kembali sebelum memasuki fase generatifnya (rejuvenilisasi). Setiap satu
pohon induk menyediakan jumlah percabangan utk bahan cangkok terbatas.
Bentuk tajuk tanaman hasil perbanyakan cangkokan tidak baik akibat dari pola
pertumbuhan percabangan tanm. yg sulit diatur. Biasanya tumbuh ke arah horisontal
yg tidak merata, dan sistim perakaran tanaman. hasil cangkok kurang baik dan
dangkal, akibatnya tanaman. akan mudah rebah. Sistim perakaran cangkokan
merupakan sistim perakaran adventif,
BAB III
METODE PEMBUATAN

3.1 Alat
Alat: pisau tajam
3.2 Bahan
Bahan: kamboja jepang, semboja, plastik, tali, tanah gembur.
3.3 Cara Kerja
Cara kerja saat menggunakan metode grafting (menyambung)
1. Persiapkan semua alat dan bahan untuk grafting

2. Entress atau batang atas, daunnya dibuang, disisakan pangkal tangkai daun
sekitar 1 milimeter dari batang.

3. Potong batang bawah secara horisontal, lurus, dan usahakan pemotongan sekali
tebas langsung putus.

4. Buatlah sayatan berbentuk huruf V pada batang bawah dimulai dari tempat hasil
potongan horisontal.

5. Buat potongan huruf V terbalik untuk entrees atau batang atas, kemudian
potong bagian atasnya sehingga entress berukuran panjang 2-3 cm, dan terdapat
beberapa ruas.

6. Rekatkan batang atas pada batang bawah mengikuti alur huruf V. Pastikan
bahwa kedua potongan huruf V sebidang sehingga ketika direkatkan, tidak ada
rongga.

7. Ikat bidang sambungan dengan plastik pengikat, dan ditutup dengan plastik
penutup.

8. Kalungkan label yang berisi informasi nama jenis entrees, serta tanggal
pelaksanaan penyambungan. Selanjutnya letakkan pada rak yang sesuai,
ditempat terbuka, dan lakukan penyiraman pada media tanam 1-2 hari sekali.

9. 2 (dua) minggu setelah penyambungan, buka plastik penutup. Sedangkan plastik


pengikat masih dibiarkan menempel. Plastik pengikat dapat dibuka setelah 3-4
bulan. Keberhasilan ditandai dengan munculnya tunas dari ruas batang atas,
sekitar 2-3 milimeter saat penyambungan telah 2 minggu. Selanjutnya tanaman
yang sehat, akan berbunga setelah 2-3 bulan dari saat penyambungan.

Cara kerja mencangkok

1. Buat keratin melingkar berjarak 3-5 cm.


2. Kupas kulit batang sampai elihatan kambiumnya.

3. Bersihkan lapisan cambium dengan cara mengerok.

4. Keringkan cangkokan dalam beberapa hari (2-4 hari).

5. Tutup cangkokan dengan tanah gembur yang di bait plastic.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tumbuhan 1

No Waktu perlakuan Menyambung


Hari ke-1 ( 8 januari 2023 ) Proses penyambungan
1.
Perlakuan : Diberi pupuk dan sedikit di siram air.
Mulai tumbuh daun baru.
Perlakuan : Dipindahkan ke tempat yang terbuka
2. Hari ke-7 ( 15 Januari 2023 ) agar terkena sinar matahari namun tidak disiram
karena sudah hujan. Penyiramanan dilakukan
setiap seminggu sekali jika tidak hujan.
Daun baru sedikit bertambah panjang dan tumbuh
daun baru lagi.
3. Hari ke-14 ( 23 Januari 2023 )
Perlakuan : Tidak disiram kerena waktu itu hujan
turun terus menerus.
Daun terus berkembang namun batang bawahnya
Hari ke-21 ( 30 Januari 2023 ) sedikit berubah menjadi coklat
4. Perlakuan : Tanaman tidak memdapat cahaya
matahari yang cukup karena mendung dang terus
terguyur hujan.
Daun gugur dan menghitang, batangnya membusuk.
Penyebab busuknya tanaman 1 adalah kondisi
media tanam terlalu lembab karena terguyur hujan
turun terus meneru, sedikitnya cahaya matahari
Hari ke-28 ( 6 Februari 2023 ) sehingga media tanam terlalu lembab, dan kondisi
ukuran batang atas dan batang bawah yang tidak
5.
sama sehingga dalam proses mengingkat tanaman
tidak rapat.
Perlakuan : Tanaman tidak diteduhkah sehingga
terguyur hujan yang berkebih yang membuat media
tanam menjadi lembab
Tumbuhan 2

No. Waktu perlakuan Menyambung


Proses penyambungan
Hari ke-1 ( 31 januari 2023 )
Perlakuan : Diberi air juga pupuk untuk
1.
membantu pengemburan tanah juga membuat
subur tanaman.
Daun mengering dari pucuk daun.
Hari ke-7 ( 06 Februari 2023)
Perlakuan : Dipindahkan ditempat teduh yang
2.
masih terjangkau sinar matahari karena pada saat
itu hujan mengguyur terus menerus.
Daun yang sudah mengering terlepas dari
batangnya.
3. Hari ke-10 ( 09 Februari 2023)
Perlakuan : Pada saat itu hujan terus menerus
jadi tidak disiram.
Daun mengering dari pucuk daun, tumbuh tunas
daun kecil di bagian dalam daun yang sudah
hampir kering.
4. Hari ke-14 ( 13 Februari 2023)
Perlakuan : disiram pada waktu sore hari karena
waktu tersebut sangat tepat untuk menyiram
tumbuhan.
Daun mengering secara sempurna namun belum
lepas dari batangnya.
5. Hari ke-27 ( 26 Februari 2023)
Perlakuan : disiram pada pagi hari sebelum
berangkat sekolah.
Tunas tumbuh dengan sempurna.
6. Hari ke-32 ( 03 Februari 2023)
Perlakuan : disiram pada sore hari.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil menyambung (Grafting) tumbuhan kamboja jepang (Adenium


obesum) dan tumbuhan semboja (Plumeria) yang telah di laksanakan, dapat
disimpulkan bahwa:

1. Secara umum syarat mencangkok kedua tumbuhan tersebut harus berada pada
genus yang sama sehingga presentse keberhasilannya tinggi. Namun hasil dari
projek ini bahwa tumbuhan dengan famili yang sama ternyata juga memiliki
presentase keberhasilan yang tidak rendah, dimana tingkatan klasifikasi famili
lebih tinggi dari pada genus.
2. Factor-faktor yang memprngaruhi hasil menyambung adalah kondisi batang atas
dan batang bawah, ketepatan waktu menyambung, iklim miro,dan pemelihaaan
setelah penyambungan.
3. Tanaman 1 mengalami pembusukan batang. Penyebab busuknya tanaman 1
adalah kondisi media tanam terlalu lembab karena terguyur hujan turun terus
meneru, sedikitnya cahaya matahari sehingga media tanam terlalu lembab, dan
kondisi ukuran batang atas dan batang bawah yang tidak sama sehingga dalam
proses mengingkat tanaman tidak rapat.
4. Tanaman 2 mengalami keberhasilan menyambung karena kondisi sehat dan
ukuran batang atas dan batang bawah sama, ketepatan waktu dalam melakukan
penyambungan, dan tepatnya pemeliharaan setelah penyambungan.
5.2 Saran
1. Gunakan ukuran batang yang sama dari kedua tanaman yang akan disambung,
pastikan kedua tanaman tersebut dalam keadaan sehat.
2. Proses penyambungan yang dilakukan di sore hari dengan tingkat suhu 30 derajat
celcius dapat meningkatkan presentase keberhasilan.
3. Pelakuan dengan membeikan cahaya matahari dengan cukup.
4. Perlakuan menghindari kelembapan yang berlebih pada tanaman.
5. Menggunakan pupuk pada tanaman.

BAB VI

LAMPIRAN

6.1 Alat dan Bahan

No
Alat Gambar
.

1. Pisau Tajam

No
Bahan Gambar
.

1. Kamboja Jepang
2. Semboja

3. Tali

4. Tanh gembur

6.2 Proses Pembuatan

No. Proses Gambar


Persiapkan semua alat dan bahan
untuk grafting.
Alat : Pisau Tajam
1.
Bahan : kamboja jepang,
semboja, plastik, tali, tanah
gembur
Entress atau batang atas, daunnya
dibuang, disisakan pangkal tangkai
daun sekitar 1 milimeter dari
batang.
2.
Potong batang bawah secara
horisontal, lurus, dan usahakan
pemotongan sekali tebas
langsung putus
3.

Buatlah sayatan berbentuk huruf


V pada batang bawah dimulai
dari tempat hasil potongan
horisontal.
4.

Buat potongan huruf V terbalik


untuk entrees atau batang atas,
kemudian potong bagian
atasnya sehingga entress
5. berukuran panjang 2-3 cm, dan
terdapat beberapa ruas.

Rekatkan batang atas pada


batang bawah mengikuti alur
huruf V. Pastikan bahwa kedua
potongan huruf V sebidang
6. sehingga ketika direkatkan,
tidak ada rongga.

Ikat bidang sambungan dengan


plastik pengikat, dan ditutup
dengan plastik penutup.

7.
Kalungkan label yang berisi
informasi nama jenis entrees,
serta tanggal pelaksanaan
penyambungan. Selanjutnya
8. letakkan pada rak yang sesuai,
ditempat terbuka, dan lakukan
penyiraman pada media tanam
1-2 hari sekali.

2 (dua) minggu setelah


penyambungan, buka plastik
penutup. Sedangkan plastik
pengikat masih dibiarkan
menempel. Plastik pengikat
dapat dibuka setelah 3-4 bulan.
Keberhasilan ditandai dengan
9. munculnya tunas dari ruas
batang atas, sekitar 2-3
milimeter saat penyambungan
telah 2 minggu. Selanjutnya
tanaman yang sehat, akan
berbunga setelah 2-3 bulan dari
saat penyambungan.

6.3 Proses Perkembangan

Tanaman Pertama

No. Tanggal Perkembangan Keterangan


Hari ke-1 ( 8 Proses penyambungan
januari 2023 ) Perlakuan : Diberi pupuk
dan sedikit di siram air.

1.
Mulai tumbuh daun baru.
Perlakuan : Dipindahkan
ke tempat yang terbuka agar
terkena sinar matahari
Hari ke-7 namun tidak disiram karena
2. ( 15 Januari sudah hujan. Penyiramanan
2023 ) dilakukan setiap seminggu
sekali jika tidak hujan.

Daun baru sedikit


bertambah panjang dan
tumbuh daun baru lagi.
Perlakuan : Tidak disiram
Hari ke-14 kerena waktu itu hujan turun
3. ( 23 Januari terus menerus.
2023 )

Daun terus berkembang


namun batang bawahnya
sedikit berubah menjadi
coklat
Hari ke-21 Perlakuan : Tanaman tidak
4. ( 30 Januari memdapat cahaya matahari
2023 ) yang cukup karena mendung
dang terus terguyur hujan.

5. Hari ke-28 ( 6 Daun gugur dan menghitang,


Februari 2023 batangnya membusuk.
) Penyebab busuknya tanaman
1 adalah kondisi media tanam
terlalu lembab karena
terguyur hujan turun terus
meneru, sedikitnya cahaya
matahari sehingga media
tanam terlalu lembab, dan
kondisi ukuran batang atas
dan batang bawah yang tidak
sama sehingga dalam proses
mengingkat tanaman tidak
rapat.
Perlakuan : Tanaman tidak
diteduhkah sehingga terguyur
hujan yang berkebih yang
membuat media tanam
menjadi lembab

Tanaman kedua

No. Tanggal Perkembangan Keterangan


Proses penyambungan
Perlakuan : Diberi air juga
pupuk untuk membantu
Hari ke-1 pengemburan tanah juga
( 31 januari membuat subur tanaman.
1. 2023 )

Daun mengering dari pucuk


daun.
Perlakuan : Dipindahkan
Hari ke-7 ditempat teduh yang masih
( 06 Februari terjangkau sinar matahari
2. 2023) karena pada saat itu hujan
mengguyur terus menerus.

Daun yang sudah


mengering terlepas dari
batangnya.
Perlakuan : Pada saat itu
Hari ke-10 hujan terus menerus jadi
3. ( 09 Februari tidak disiram.
2023)
Daun mengering dari pucuk
daun, tumbuh tunas daun
kecil di bagian dalam daun
yang sudah hampir kering.
Hari ke-14 Perlakuan : disiram pada
4. ( 13 Februari waktu sore hari karena
2023) waktu tersebut sangat tepat
untuk menyiram tumbuhan.

Daun mengering secara


sempurna namun belum
lepas dari batangnya.
Perlakuan : disiram pada
Hari ke-27 pagi hari sebelum berangkat
5. ( 26 Februari sekolah.
2023)

Tunas tumbuh dengan


sempurna.
Perlakuan : disiram pada
Hari ke-32 sore hari.
6. ( 03 Februari
2023)

SCAN KODE QR UNTUK MELIHAT SCAN KPDE QR UNTUK MELIHAT


PROSES PEMBUATAN PROSES PERKEMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA

Cybext. (23 November 2019). Okulasi; Proses, Syarat, Tujuan, Dan Manfaat.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83303/Okulasi--Proses-Syarat-Tujuan-Dan-
Manfaat/
Cybext. (9 Desember 2019).Cara Mencangkok Tanaman.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86868/Cara-Mencangkok-Tanaman/
#:~:text=Cangkok%20adalah%20cara%20perkembangbiakan%20pada,dikotil%20dan
%20tumbuhan%20biji%20terbuka
Hasbimutsani.(17 Mei 2021).Bunga Kamboja Jepang:Pengertian, Klasifikasi,
Morfologi dan Cirinya Terlengkap.Penjaskes.
https://penjaskes.co.id/bunga-kamboja-jepang-pengertian-klasifikasi-morfologi-dan-cirinya-
terlengkap/
iDea Online.(15 Februari 2019).Kerap Dijadikan Tanaman Hias, Bunga Kamboja
Jepang Ini Ternyata Miliki Getah Berbahaya, Mulai Mual Hingga Mematikan!.
https://idea.grid.id/amp/091638121/kerap-dijadikan-tanaman-hias-bunga-kamboja-jepang-
ini-ternyata-miliki-getah-berbahaya-mulai-mual-hingga-mematikan?page=2
MS, Prof.Dr.Ir Jermia Limbangan,dkk.(2015).Petujuk Praktis Memperbanyak
tanaman secara vegetative:Penerbit Uki Toraja Press.
Badrut Tamam,Mh.(2 Oktober 2016).Nama Latin Adenium, Klasifikasi, Morfologi,
dan Deskripsinya:Generasi Biologi.com.

https://generasibiologi.com/2016/10/nama-latin-klasifikasi-adenium-morfologi.html
Rimba kita.com. Bunga Kamboja – Taksonomi, Ciri, Morfologi & Jenisnya
https://rimbakita.com/bunga-kamboja/
Nadya.(3 Agustus 2021).Bunga Kemboja dan Segala Rahasianya:Flower Advitor.
https://m.floweradvisor.co.id/blog/bunga-kamboja-2/
Janick 1972 , Edmond et a.l.(1975). Pitaloka, Dyah. (Oktober 2017).
HOLTIKULTULAR:POTENSI, PENGEMBANGAN DAN TANTANGAN : G-Tech Jurnal
Teknologi Terapan.
Rachmatino,Prayoga,Lucky.(2 Desember 2011). PENGARUH PEMBERIAN NAA
DAN SITOKININ (BAP) TERHADAP PERTUMBUHAN HASIL TEKNIK SAMBUNG
ADENIUM sp .
Santoso,Bambang Budi, Purwata, IGM Arya.(2013). GRAFTING TEKNIK
MEMPERBAIKI PRODUKTIVITAS TANAMAN.

Anda mungkin juga menyukai